Pertunjukan drama meraih kesuksesan yang sangat besar.
Dalam dua minggu dipentaskan tiga kali 《Cinderella》, banyak rakyat wilayah menonton lebih dari sekali. Jika pertunjukan perdana ramai penonton karena propaganda dan pemberitahuan resmi, dua pertunjukan berikutnya sepenuhnya spontan. Bahkan ada rakyat yang mendatangi Balai Kota menanyakan kapan akan ada pertunjukan keempat.
Sambutan ini membuat Roland sangat gembira. Penonton sepenuhnya terhanyut cerita, hampir tak ada yang mempertanyakan mengapa penyihir perempuan yang membantu Cinderella. Saat 《Midnight Crowing》 dipentaskan bulan depan yang hampir khusus untuk rakyat miskin, tidak diketahui bagaimana budak akan menyikapi penyihir perempuan yang membantu mereka dalam drama.
Kabar baik lainnya adalah kelompok teater telah menetap di kota kecil dan menerima eksistensi penyihir perempuan - setelah tiga pertunjukan, Eileen secara inisiatif menemui Roland menanyakan mengapa ada "iringan musik" tiba-tiba selama pertunjukan, lalu Roland memperkenalkan Echo padanya.
Di bawah pengamatan diam-diam Nightingale, meski Eileen terkejut bukan main, ia tidak menunjukkan rasa jijik atau kebencian. Setelah sadar kembali, ia malah penasaran dan mengelilingi Echo dengan berbagai pertanyaan, lalu memintanya menunjukkan Ilusi Suara beberapa kali. Akhirnya Echo bergabung dengan tim produksi sebagai Master Musik Tersembunyi di balik layar - Untuk menghindari krisis, Eileen hanya berlatih berdua saja dengan Echo saat membutuhkan efek suara, sementara kru lain sama sekali tidak tahu. Tidak diragukan lagi, drama berikutnya akan meraih gelar baru dalam seberapa jauh kekayaan efek suara.
Kabar gembira lainnya adalah kastil akan memasuki era pasokan air modern.
Menara air menjulang berdiri di halaman belakang kastil. Tubuh menara berupa rangka besi yang dilas membentuk segitiga, dengan puncak menara terhubung ke tong besi setinggi 3 meter dan dua meter diameternya. Tong ini dilengkapi katup pelampung yang memudahkan kendali permukaan air. Menara besi dilas oleh Anna, kemudian dilapisi anti-karat oleh Soraya, sebelum akhirnya Kolibri meringankan sebagian besar beratnya agar bisa berdiri di atas semen yang telah dicor.
Karena tinggi kastil, menara air di halaman belakang lebih tinggi 12 meter daripada yang di Sungai Redwater, hampir menyamai ujung kastil. Roland menambahkan penghubung dinding antara menara dan kastil untuk menyatukan keduanya menjadi kesatuan, mencegah robohnya struktur.
Mesin uap ditempatkan di luar halaman belakang untuk memasok air ke menara air, dengan sumber air berasal dari sumur di halaman belakang kastil. Secara detail, ini sudah merupakan mesin uap generasi ketiga dengan peningkatan terbesar yaitu pengurangan signifikan terhadap polusi suara.
Pada setiap titik sambungan mesin uap dipasang shim - shim biru muda ini menggunakan rupa yang sama seperti warna langit dalam lukisan Soraya, sangat lembut dan lentur sehingga getaran suara saat mesin bekerja berkurang drastis. Bagian dalam silinder dan tepi piston diselimuti warna rumput, mengurangi kebocoran udara sekaligus meningkatkan efisiensi kerja. Komponen yang rentan bergetar seperti pipa pembuangan diganti seluruhnya dengan selang berlapis lunak.
Untuk melindungi mesin uap dari terik hujan dan mengisolasi suara lebih lanjut, Roland membangun sebuah gubuk kecil khusus di sekitarnya. Dinding dalam gubuk dilapisi lukisan sarang lebah karya Soraya yang berfungsi sebagai bahan penyerap suara berpori. Hasil uji nyata menunjukkan bahkan saat dioperasikan malam hari, suara mesin tidak akan membangunkan orang-orang yang tertidur di dalam kastil.
Namun upaya Roland untuk membuat mesin uap dapat mengisi bahan bakar secara otomatis akhirnya gagal. Awalnya ia berencana menggunakan bola terbang gubernur mesin uap untuk mengendalikan katup kotak kayu - saat tekanan uap turun dan bola terbang mengerut, katup akan terbuka sehingga kayu bakar dalam kotak kayu bisa berguling masuk ke tungku. Tapi ini mengharuskan gubernur dibuat sangat besar, sebab berat bola terbang yang kecil tak cukup untuk menggerakkan katup. Setelah berpikir panjang, Roland memutuskan membatalkan ide ini. Kotak kayu hanya bisa diisi kayu bakar sekali pakai, setelah habis harus diisi manual. Lebih baik mengatur pasukan setiap hari untuk mengisi tangki air sesuai jadwal.
Tahap akhir adalah pemasangan pipa air ke kamar mandi - termasuk keran, shower, pipa saluran air, dan instalasi pipa pembuangan yang sesuai.
Karena struktur kastil yang berbeda dengan rumah bata baru di perumahan, adanya lubang-lubang sisa dan dinding batu yang menopang atap membuat proses transformasi ini sangat rumit. Tahap ini menghabiskan waktu hampir seminggu. Demi kehidupan yang bahagia, Roland langsung memimpin Karl untuk mengubah satu kamar di lantai dua dan tiga menjadi kamar mandi.
Kemampuan baru Soraya kembali memainkan peran krusial. Setelah lantai dengan pipa pembuangan dilapisi semen, ia melukiskan lapisan rumput tipis di atasnya yang tidak hanya kedap air, tapi juga memberikan sensasi berjalan di padang rumput saat masuk ke kamar mandi. Terinspirasi oleh ini, Roland menyuruhnya melukis seluruh ruangan. Atap dek dihiasi langit biru lapang dengan awan, dinding-dinding menampilkan lembah hijau di kejauhan, sedangkan dinding bak mandi berkilau transparan bagai permata.
“Pada hari sistem air keran mulai beroperasi, Pangeran memanggil semua penyihir perempuan ke kamar mandi untuk menyaksikan pencapaian besar ini.”
“Tangki air di halaman belakang telah terisi penuh. Ia memutar keran, dan air segera mengalir deras melalui pipa.”
“Mulai hari ini, kita tak perlu lagi menimba air dari sumur,” Roland mengumumkan dengan penuh kepuasan. “Air mandi juga tidak perlu ditukar setiap tiga hari. Cukup berdiri di bawah shower dan tarik saklar ini.”
“Hei? Dari mana asal air ini?” Petir menjulurkan lidahnya menjilat butiran air yang terus mengalir. “Rasanya manis.”
Maisie menyembul dari bawah Petir dan menirukan gerakan itu. “Manis, Gu!”
Roland menahan Nava yang ketiga yang hendak mendekatkan kepalanya. “Siapa pun yang ingin minum harus merebusnya terlebih dahulu. Air yang mengalir di sini hanya untuk cuci tangan dan mandi.”
“Ini... Prinsip Siphon, benar?” Anna menatap Roland dengan mata biru danaunya yang berkilauan.
“Apa itu?” Kolibri mengangkat tangan bertanya.
Berkat pelatihan Guru Book Scroll, para penyihir perempuan yang mengikuti kelas kini telah terbiasa mengangkat tangan sebelum bertanya.
“Menurut ‘Fisika Dasar’, ketika permukaan cairan di dua wadah berbeda tinggi, dengan menyambungkan keduanya menggunakan pipa – apapun bentuk pipanya – di bawah gaya gravitasi cairan itu sendiri, selalu ada kecenderungan gerakan untuk menyamakan permukaan cairan.” Anna menjelaskan sambil mengingat-ingat. “Posisi kita lebih rendah dari menara air, jadi air akan terus mengalir ke sini.”
“Benar sepenuhnya.” Roland memuji. Mampu menghubungkan pengetahuan yang dipelajari dengan kondisi nyata, pantas disebut sebagai sosok jenius.
“Lalu yang ini?” Nightingale menunjuk ke pancuran yang tergantung di atas dengan penasaran, “Mengapa bagian dasarnya memiliki banyak lubang kecil?”
Roland memutar katup, membuat butiran air halus menyembur keluar, “Untuk memudahkan mandi. Cukup berdiri di bawah pancuran, seseorang bisa membersihkan diri dengan mudah.”
“Jadi, kau sibuk di kastil selama seminggu hanya untuk kenyamanan mandi?” Lily mencibir, berbisik pelan, “Memang pantas disebut bangsawan yang suka kemewahan.”
“Lily!” Book Scroll mengerutkan kening.
“Tidak apa,” Roland melambaikan tangan menunjukkan tak keberatan, “Mengejar kenyamanan adalah salah satu motivasi kemajuan manusia, aku tentu tak terkecuali.”
