Tak lama setelah Pangeran kembali ke kantor, Book Scroll juga masuk menyusul.
“Yang Mulia, maafkan Lily... itu bukan disengaja.”
“Aku tak mempermasalahkannya,” dia tersenyum, “Dia hanya seorang gadis kecil.”
“Hanya Paduka yang begitu toleran pada kami,” Book Scroll menghela napas, “Dia juga tidak seperti ini sejak awal, hanya setelah tertipu, sekarang sulit mempercayai orang biasa.”
“Kejadian sebelum bergabung dengan Persaudaraan?” tanyanya, “Kukira dia baru setahun bersama kalian.”
“Memang benar, saya menemukannya di pinggiran Kota Chishui,” Book Scroll berkata, “Anda tahu, saya bisa merasakan keberadaan energi sihir, semakin dekat semakin kuat. Meski tidak seperti Nightingale yang bisa langsung melihat bentuk dan warna energi sihir, setidaknya ini bisa digunakan untuk mendeteksi penyihir perempuan baru. Jadi setiap melewati kota, saya menyamar sebagai Nyonya Bangsawan yang ingin mengadopsi anak-anak, mengunjungi panti asuhan lokal atau lembaga pengasuhan yatim untuk mencari saudari perempuan yang mungkin sudah mengalami Kebangkitan.” Dia berhenti sejenak, “Saat itu Lily dikurung di panti asuhan terpencil, tapi ketika saya mengajukan untuk mengadopsinya, permintaan itu ditolak. Pemilik panti asuhan itu mengatakan pada saya bahwa mereka hanya menjual gadis dewasa di sini.”
“Mengapa?” Roland bertanya heran. Waktu Kebangkitan terakhir penyihir perempuan adalah sebelum dewasa, apakah ini ada hubungannya?
“Saat itu kami juga merasa sangat aneh, lalu menyuruh Nightingale menyelam ke dalam panti asuhan untuk memeriksa catatan pembukuan, reken, dan informasi terkait. Untungnya panti asuhan itu jauh dari kota, jadi kami bisa tinggal lebih lama di sana.”
“Kenapa kalian tidak langsung membawa Lily pergi? Dengan bantuan Nightingale, ini seharusnya mudah, bukan?”
“Sangat mudah,” Book Scroll mengangguk, “Selain batu Hukuman Dewa yang dikenakan pengelola, tidak ada batu atau mekanisme tersembunyi lain di panti asuhan itu. Tapi kami tidak bisa melakukannya, sudah ada preseden untuk hal semacam ini.”
“Preseden apa?” Pangeran menyiapkan teh untuk Book Scroll.
“Terima kasih,” dia menerima cangkir teh, “pada awalnya begitu kami menemukan penyihir perempuan, kami akan membawanya dengan paksa. Tapi perubahan yang terjadi di Haifeng County mengubah cara kami bertindak. Saat itu, seorang penyihir perempuan muda yang baru mengalami Kebangkitan menganggap kamilah makhluk jahat. Setelah dibawa ke Persaudaraan, tanpa mendengarkan penjelasan, dia langsung meluncurkan serangan kepada kami. Akhirnya dua saudari perempuan meninggal dalam perjalanan, sementara dia sendiri tewas oleh ular sihir ‘hukuman mati’ Hakala. Sejak saat itu, kami akan mengobservasi dengan sangat hati-hati seorang penyihir perempuan untuk beberapa waktu, memastikan situasi dan pemikirannya sebelum mengambil tindakan. Jika gereja mengejar terlalu ketat, kami... terpaksa memilih untuk menyerah.”
“Kalau begitu, pertemuan Nightingale dan Wendy bukanlah kebetulan?”
“Tentu saja tidak,” Book Scroll menyesap tehnya sambil tersenyum geleng-geleng kepala, “dari mendeteksi keberadaan Nightingale hingga kontak Wendy dengannya, ada jeda waktu lebih dari sebulan. Selama itu kami juga merekrut saudari lain seperti Merah-Cabe dan Zhuifeng...” Ekspresinya berubah muram, “Sayangnya mereka semua mengubur diri di wilayah liar. Andai saja semua memilih untuk menetap di Perbatasan Kota sejak awal.”
Roland juga merasa sangat menyesal, andai saja empat puluh lebih penyihir perempuan Persaudaraan berkumpul di kota kecil ini, mungkin tempat ini sudah memasuki kehidupan modern.
“Lupakan hal-hal itu,” Book Scroll menarik napas dalam, “Mari bicara tentang Lily. Setelah menggeledah panti penampungan dan melacak jejak tuannya, kami menemukan fakta mengejutkan - gedung kecil pedesaan berukuran sedang ini bukanlah panti penampungan sejati, juga bukan dibangun untuk menyaring penyihir perempuan.”
“Lalu untuk apa?”
“Untuk memuaskan nafsu pribadi sang pengelola.” Bahkan Book Scroll yang biasanya tenang, ekspresinya tampak suram saat mengucapkan ini, “Setiap minggu pengelola ini pergi ke kawasan kumuh Kota Chishui, membujuk perempuan-perempuan tunawisma, dan menipu mereka dengan mengaku sebagai bangsawan dermawan yang mendirikan panti penampungan di pinggiran kota. Katanya para bangsawan besar sering menyamar datang ke sana untuk memilih anak angkat. Jika terpilih, mereka tak perlu khawatir makan-minum seumur hidup. Tidak semua termakan tipuannya, tapi... selama lebih dari sepuluh tahun, ratusan perempuan telah bertahap datang ke panti itu.”
“Sebanyak itu?” Roland mengerutkan kening, “Tapi katamu panti itu tidak besar.”
“Ratusan itu hanya catatan di buku rekening. Kebanyakan... sudah mati,” suaranya rendah, “Dalam belasan tahun dia hanya menemukan tiga penyihir perempuan, semuanya dijual ke gereja. Gadis-gadis berpenampilan menarik akan didandani dan dijual ke mereka yang membutuhkan. Yang tidak laku... dibunuh di hutan sekitar panti.”
“……” Pangeran sejenak kehilangan kata-kata. Tiba-tiba, dia merasakan sepasang telapak tangan menyentuh bahunya dari belakang.
“Kemungkinan Kebangkitan penyihir perempuan tidak tinggi, jadi setelah dikurangi biaya penampungan, naga emas yang berhasil ia kumpulkan selama bertahun-tahun sekitar dua puluh keping. Data ini diperoleh dari catatan rekening. Namun untuk dua puluh naga emas ini, hampir tiga ratus orang telah mati. Lubang-lubang tanah di hutan dipenuhi mayat. Saat Hakala menginterogasi mengapa ia melakukan ini, ia malah berkata bahwa mengumpulkan naga emas bukanlah niatnya, hanya sekadar untuk mempertahankan pengawasan operasional penampungan. Alasan hanya menjual perempuan dewasa juga karena ini - seorang penyihir perempuan bisa dijual dengan harga yang jauh lebih tinggi daripada perempuan biasa. Tujuannya adalah untuk menikmati sensasi kekuasaan hidup-matinya, dengan seenaknya mengatur nyawa gadis-gadis tunawisma ini membuatnya merasa seperti menjadi Raja. Hakala membunuhnya dalam keadaan amuk, sementara saat kami ingin membubarkan kelompok gadis-gadis ini, sebagian besar melototi kami dengan marah, seolah kami telah merebut kesempatan mereka untuk diadopsi Bangsawan.”
“Lily awalnya juga begitu, sampai Hakala membawanya ke hutan di belakang gedung kecil. Di sana, dia melihat temannya - gadis 'beruntung' yang mengaku terpilih bangsawan dan meninggalkan panti sebulan lalu, serta beberapa lubang tanah yang sudah membusuk. Lily langsung muntah-muntah dan pingsan di pelukan Hakala. Setelah bangun, ekspresinya kosong, mata tanpa cahaya. Baru setelah dirawat Wendy, dia perlahan pulih. Sejak itu, dia selalu waspada dan tak percaya pada orang biasa, terutama bangsawan.” Book Scroll berkata, “Tapi saya yakin perlahan pandangannya akan dikoreksi. Lagipula Paduka juga termasuk bangsawan.”
“Begitu rupanya.” Roland merenung dalam hati. Setelah mengalami trauma seperti itu, bisa memulihkan semangat saja sudah menunjukkan keinginan yang tangguh.
Book Scroll mengangkat ceret, mengisi kembali cangkir mereka. Setelah diam cukup lama, dia akhirnya bicara, “Yang Mulia, ada satu pertanyaan yang ingin saya ajukan.”
“Pertanyaan apa?” Roland terkejut, mendeteksi keseriusan di ekspresi wajah Book Scroll.
“Nightingale, kau juga di sini kan?”
“Hmm,” Nightingale menampakkan wujud, “Perlu aku pergi?”
“Tidak... Kau toh sudah tahu soal ini,” Book Scroll menggelengkan kepala, “Anggap saja menemani kami menyaksikan.”
"Setelah berkata demikian, Book Scroll mengarahkan tatapannya pada Yang Mulia Roland,"Anda pernah mengatakan bahwa Anda bersedia meminang seorang penyihir perempuan sebagai istri, tapi saya tidak yakin apakah Anda mengetahui bahwa penyihir tidak bisa memiliki keturunan." Dia berhenti sejenak, lalu bertatah kata demi kata,"Yang Mulia, meskipun demikian, apakah Anda tetap tidak akan mengubah tekad awal Anda?"
