Roland sejak pagi sudah memenuhi lantai kantor dengan berbagai item pengujian.
Mulai dari padat ke cair, mineral ke logam batangan, zat anorganik hingga bahan organik - semuanya lengkap.
"Kamu terlihat cukup bahagia." Nightingale berjongkok, mengambil pangsit kecil di piring, lalu melemparkannya ke dalam mulutnya.
"Tentu saja, kota kecil ini mendapat penyihir perempuan baru, dan kemampuannya begitu tak terbayangkan," Roland mengangkat alisnya, "Selain itu, jangan kira aku tidak melihat, tadi kamu mencuri makan objek uji coba, kan?"
"Masih ada beberapa lagi," dia membersihkan mulutnya, "Kemampuan Lucia sangat berguna?"
"Berguna sekali, baik penguraian maupun restorasi, keduanya dapat membawa kemajuan signifikan bagi peleburan dan manufaktur." Roland bersemangat berkata, "Jika dipasangkan dengan Anna, kekuatan mekanis bisa meningkat beberapa kali lipat. Meski tidak bisa diproduksi massal, hanya dengan membuat beberapa mesin induk secara manual, pasti akan meningkatkan level produksi kota kecil ini secara kualitatif."
Saat ini mesin bubut yang digunakan di pabrik Greycastle Industrial Company adalah hasil presisi Anna. Meski awalnya sangat akurat dalam skala, namun karena keterbatasan materialnya sendiri, keausan dan deformasi mesin bubut selama produksi semakin jelas, patahnya alat potong dan retakan adalah fenomena umum. Tanpa suplai komponen perawatan dari Anna, mesin-mesin ini paling hanya bisa bertahan satu dua tahun.
Kemampuan yang dimiliki Lucia memungkinkan kontrol presisi komponen material. Mesin bubut yang dibuat dari besi cor berkekuatan tinggi, baja, bahkan paduan logam tidak hanya meningkatkan masa pakai, tetapi juga efisiensi dan level pengolahan bisa naik ke tingkat baru. Misalnya, pistol putar yang sementara hanya bisa diproduksi Anna, juga bisa masuk ke dalam urutan produksi massal.
“Benar?” Nightingale melompat kembali ke meja, “Tapi dia sendiri sepertinya tidak berpikir demikian.”
“Karena dia belum benar-benar menyadari nilai kemampuannya, sama seperti Bulan Teka-teki.” Roland berkata santai, “Jika Lucia bisa menyelesaikan membaca 《Prinsip Dasar Ilmu Pengetahuan Alam》, pasti tidak akan memiliki pemikiran seperti itu lagi.”
“……” Nightingale diam-diam menyumpal mulutnya dengan dua genggam ikan kering.
Setelah Lucia selesai sarapan dan tiba di kantor, pengujian kemampuan resmi dimulai.
Roland menatap penuh antisipasi saat gadis itu mengubah satu per satu objek uji menjadi tumpukan atau gundukan kecil materi berbeda - batang besi dan bijih besi berubah menjadi butiran perak putih, jika diperhatikan lebih dekat bisa ditemukan serbuk berwarna campuran di sisinya. Anggur dan steak daging tidak berubah, sedangkan bakpao kecil berubah menjadi air, ampas daging, dan tepung.
Di tengah proses transformasi, tiba-tiba dia berhenti dan berkata dengan malu-malu: “Sepertinya... energiku habis.”
Roland menatap Nightingale yang mengangguk, “Cadangan energi sihir dalam tubuhnya sangat sedikit, terlihat seperti kabut yang melayang-layang. Tapi warna seperti ini baru pertama kali kulihat.”
“Warna apa?”
“...Keabu-abuan.” jawabnya.
Roland kembali ke samping meja kerja, melambai pada Lucia. "Kekuatan sihir penyihir perempuan terus berkembang seiring usia dan latihan. Kamu belum dewasa, sudah bisa mencapai langkah ini sangat luar biasa." Setelah gadis kecil itu mendekati meja, dia menggeser perkamen kulit kambing yang sudah disiapkan. "Karena kamu memutuskan tinggal di Perbatasan Kota, tandatangani kontrak ini."
Lucia menunduk melihat bagian akhir kontrak, napasnya tersedu. "Satu naga emas per bulan? Yang Mulia... Tapi... kemampuan saya belum selesai diuji?"
"Ini tidak terkait kemampuanmu," Roland menggelengkan kepala sambil tersenyum. "Selama kamu anggota Aliansi Penyihir Perempuan, kontrak ini berlaku abadi."
"Bahkan jika kemampuan penyihir sama sekali tak berguna pun?" tanyanya tak percaya.
"Bisa juga dipahami begitu," Pangeran mengangkat tangan. "Tapi aku yakin setiap kemampuan penyihir memiliki kegunaan unik, hanya urutan penemuannya yang berbeda. Jadi tak perlu khawatir tak berguna." Dia berhenti sejenak. "Selain itu, kamu pasti sudah dengar alasan sebenarnya penderitaan gigitan tubuh magis dari penyihir lain. Untuk melewati hari Kebangkitan dengan lancar, latih kemampuanmu setiap hari. Setelah makan malam, Guru Book Scroll akan mengajar di ruang penerimaan - meski membacamu sudah baik, matematika dasar dan pelajaran alam tetap perlu dipelajari."
"Baik, Yang Mulia." Lucia mengangguk kuat-kuat.
“Kamu masih punya seorang adik perempuan, benar?” Roland tertawa, “Saat pergi belajar, bawa dia sekalian. Usianya sudah cukup untuk menerima pendidikan.”
Lucia terkejut sejenak, mengangkat kepala untuk memastikan ini bukan lelucon sebelum dengan gembira membungkuk memberi hormat, “Siap.”
Setelah gadis kecil itu mengundurkan diri, Roland menyimpan kontrak yang telah ditandatanganinya ke dalam laci, menatap produk-produk uji yang beraneka ragam di lantai dengan ekspresi penuh arti.
“Bagaimana hasilnya?” Nightingale bertanya.
“Mengejutkan,” ujarnya sambil mengangkat piring berisi bakpao kecil, memain-mainkan remah daging dan serbuk tepung halus di dalamnya, “Contohnya ini... Saat diuleni, gluten dalam tepung membentuk struktur jaring yang membuat adonan menjadi lentur. Setelah dikukus, protein penyusun gluten akan terdenaturasi oleh panas. Sekalipun dihancurkan kembali menjadi serbuk, tak mungkin kembali ke tekstur halus dan licin semula. Transformasi ini ireversibel, tapi...” Roland mengambil segenggam serbuk dan menguraikannya di telapak tangan, sensasinya halus seperti tepung segar yang baru digiling, “Dia mengembalikan tepung ke bentuk awalnya.”
“Hmm, aku tak terlalu paham,” Nightingale menyeringai, “Tapi kalau begitu, kemampuannya bisa dianggap sebagai pemulihan materi?”
“Bukan demikian,” Roland menunjuk batang besi, “Jika hanya pemulihan, batang besi seharusnya kembali menjadi bijih besi. Faktanya, ini terurai menjadi serbuk besi dan kotoran lain.”
“……Kalau begitu apa sebenarnya kemampuan dia?” Dia bertanya dalam kondisi terlelap.
“Sementara belum jelas, tapi setidaknya kita bisa menduga. Mungkin kemampuannya memiliki dua efek sekaligus, bentuk manifestasinya tergantung pada wawasan yang dimilikinya.”
“Wa……wawasan?”
“Pada esensinya, steak daging tidak jauh berbeda dengan bijih besi. Keduanya tersusun dari berbagai partikel. Tapi kemampuan Lucia hanya bisa menguraikan bijih besi, tidak bisa bekerja pada steak. Menurutku ini karena dia tidak memahami komposisi bahan organik...atau struktur makhluk hidup,” Roland menjelaskan sambil ragu dengan tebakannya sendiri. Namun yang pasti, Lucia adalah orang yang paling perlu menambah pengetahuan secepatnya.
……
Tiga hari kemudian, ketika armada kedua yang mengangkut pengungsi dari wilayah timur tiba di kota kecil, wabah yang sama meledak lagi di kapal. Kali ini lebih parah - hampir separuh penumpang terinfeksi. Dari interogasi, Roland mengetahui beberapa pasien sudah menunjukkan gejala bintik-bintik hitam pada hari pertama naik kapal. Ini berarti mereka telah dijangkiti parasit cacing aneh lebih awal, sehingga masa latennya pun memendek secara signifikan.
Di waktu yang sama, Roland menerima sepucuk surat dari ibu kota kerajaan yang disegel dengan lilin bermerek Margareth Merchant Guild.
Setelah membaca isi surat itu, alisnya berkerut dalam-dalam.
Wabah jahat sedang menyebar luas di ibu kota kerajaan. Gereja mengklaim ini adalah konspirasi penyihir perempuan, dan memberitahu orang banyak bahwa mereka memiliki ramuan suci yang bisa melawan wabah ini. Sejumlah besar pasien terinfeksi juga muncul di luar tembok ibu kota. Tasa memilih menghentikan sementara pengangkutan pengungsi demi alasan keamanan.
Jika perkiraan waktu tidak meleset, armada kapal pertama yang kembali akan tiba di ibu kota kerajaan empat hari kemudian dengan membawa kabar bahwa kota kecil memiliki obat untuk wabah jahat. Namun pasien yang sudah terinfeksi kemungkinan besar tidak punya kesempatan bertahan dalam perjalanan laut selama hampir seminggu. Selain itu, propaganda gereja membuatnya mencium bau konspirasi.
Setelah pertimbangan matang, dia memutuskan mengirim satu tim untuk mengawal Lily ke ibu kota kerajaan. Jika tidak, sebagian besar warga ibu kota dan pengungsi wilayah timur akan mati dalam bencana buatan manusia ini, sementara yang selamat akan menjadi umat fanatik gereja.
Roland harus mencegah situasi seperti ini sebisa mungkin.
