Begitu tekad ini bulat, masalah pertama yang dihadapinya adalah: haruskah ia pergi sendiri ke ibu kota kerajaan?
Ini adalah kali pertama Angkatan Darat Pertama Perbatasan Kota beroperasi jauh dari Wilayah Barat. Berbeda dengan dua pertahanan sebelumnya, pasti akan ada kendala lingkungan daerah asing. Tanpa medan perang yang dipersiapkan, sulit diperkirakan berapa persen kekuatan tempur yang bisa mereka keluarkan. Roland merasa tidak tenang jika tidak ikut - meskipun pengetahuannya tentang militer sangat terbatas, pemahamannya tentang senjata api sudah termasuk tingkat tertinggi di era ini.
Namun begitu meninggalkan Perbatasan Kota, Wilayah Barat akan menjadi daerah tak terkendali. Jika kabar ini sampai ke Benteng Longsong, beberapa keluarga besar mungkin akan merancang rencana licik. Jika ada yang membocorkan informasi ini ke Tifico, baik garis depan maupun belakang garis akan terkena imbas - mungkin dia tidak terlalu memperhatikan beberapa penyihir perempuan, tapi jika mengetahui keberadaanku di dekat ibu kota kerajaan, mustahil dia tidak mengerahkan pasukan besar untuk mengepungku. Bahkan jika dia melepaskanku dan memerintahkan pasukannya dari utara langsung menyerbu Wilayah Barat, tetap saja aku akan terjebak tanpa jalan keluar.
Singkatnya, dibandingkan kekalahan di garis depan, krisis di halaman belakang selalu lebih berbahaya kapan pun.
Akhirnya Roland memutuskan untuk tetap tinggal di Perbatasan Kota.
Lagipula tugas utama Angkatan Darat Pertama adalah bertahan melindungi penyihir perempuan, baru kemudian memandu pengungsi naik kapal secara bertahap, bukan terlibat pertempuran frontal dengan tim patroli ibu kota Tifico atau tentara Pengadilan gereja. Selama upaya penyelamatan dijalankan dengan tepat dan tidak terjadi krisis, besar kemungkinan mereka tidak perlu menembakkan pistol sama sekali.
Tentu saja, dia harus menyusun rencana penyelamatan yang sekomprehensif mungkin untuk ini.
Siang itu juga Roland memanggil Carter, Kapak Besi, Brian, dan anggota Aliansi Penyihir Perempuan.
Topografi sekitar ibu kota kerajaan hanya tersimpan samar-samar dalam ingatan masa kecil Pangeran Keempat, tapi tidak terlalu masalah. Dia menyuruh Soraya menggambar peta sederhana di atas meja makan ruang penerimaan, lalu mulai memberikan perintah kepada Kapak Besi dan Brian.
“Kotak pusat ini mewakili ibu kota kerajaan, sedangkan garis biru ini melambangkan kanal.” Roland berbicara sambil merenung, “Kalian memiliki dua tugas: pertama melindungi penyihir perempuan yang menyembuhkan pengungsi dan membawa mereka kembali ke Perbatasan Kota, kedua menghentikan penyebaran wabah jahat di dalam ibu kota. Pertama, izinkan saya memberikan sedikit informasi - wabah ini kemungkinan besar dipicu oleh gereja.”
“Apa…apa?” Brian membelalakkan mata tak percaya, sementara Carter mengerutkan alisnya. Hanya ekspresi Kapak Besi yang tetap tak berubah - sebagai orang pasir dari suku Mojin yang memuja Tiga Dewa alam, dia sama sekali tidak memiliki rasa hormat terhadap gereja maupun dewa sejati tunggal yang mereka klaim. Hal ini membuat Roland merasa sangat lega.
“Setelah menelan Kerajaan Musim Dingin Abadi, gereja melancarkan serangan ke Hati Serigala. Jika wilayah itu hancur, saya yakin Fajar dan Greycastle akan menjadi target berikutnya cepat atau lambat. Faktanya, Dekrit Perebutan Takhta itu sendiri patut dipertanyakan.” Sang Pangeran menjelaskan secara singkat tentang gereja yang menyediakan pil kepada Tifico, Garcia, dan dirinya sendiri, “Dari hal ini saja sudah terlihat jelas - mereka tidak mendukung penerus mana pun, tapi justru mendorong kita untuk saling bunuh. Rakyat yang menelan pil itu juga tidak akan berubah menjadi prajurit berpengalaman, melainkan akan mati lemas setelah kehabisan obat. Wabah kali ini pun sama - begitu wabah jahat mulai menyebar di ibu kota, gereja langsung mengklaim memiliki penawar racun. Ironisnya, mereka justru menunda-nunda pendistribusiannya kepada warga kota.”
“Hanya cahaya yang menyinari neraka yang paling menyilaukan.” Kapak Besi membuka suara.
“Benar, untuk berperan sebagai juru selamat, kita harus bertindak tepat saat rakyat berada di puncak penderitaan. Semakin kuat kontrasnya, semakin dalam kesan yang tertanam oleh gereja. Adapun mereka yang tak bersalah mati di tengah jalan, hanyalah korban dari keyakinan yang tidak cukup setia,” Roland menjelaskan, “Karena itu selain menyelamatkan pengungsi wilayah timur, kita juga harus sebisa mungkin menghancurkan konspirasi gereja.”
“Apa yang harus kami lakukan?” Brian menarik napas dalam-dalam.
“Sembunyikan diri semaksimal mungkin, selesaikan misi tanpa sepengetahuan lawan.” Roland menunjuk ke hamparan tanah lapang kosong di selatan dermaga kanal pinggiran, “Ini seharusnya area persawahan, sangat cocok untuk penyamaran. Kalian harus mencari titik tinggi di sini, mendirikan pos pengintaian yang bisa memantau dermaga. Pasukan penyambut akan menyamar sebagai pasukan bayaran rombongan pedagang, mengangkut pengungsi yang sudah disembuhkan ke kapal. Aku akan menghubungi pedagang Margaret, memintanya mengerahkan lebih banyak kapal layar, bukan hanya dua armada saja untuk pengangkutan.”
Baik Benteng Longsong maupun Ibu Kota Greycastle, kekuatan patroli kota besar jarang menjangkau wilayah sekitarnya. Jangkauan pengintaian mereka pada dasarnya tergantung tinggi tembok kota – sejauh mata memandang dari atas tembok, sejauh itu pula area pengawasannya. Wilayah selatan dermaga ini sudah berada di luar jangkauan pengintaian mereka, sehingga penempatan pasukan di sini tidak akan menarik perhatian penjaga ibu kota.
“Bagaimana cara menyembuhkan para pasien itu?” Kapak Besi bertanya.
“Utamanya mengandalkan replika yang dibuat Lily,” Roland menjelaskan secara garis besar kemampuan unik gadis kecil itu, “Dia tidak perlu memasuki perkemahan pengungsi untuk menyembuhkan mereka, mikroorganisme apa pun bisa menjadi replika – dengan kata lain, kalian hanya perlu terus mengumpulkan air sungai untuk dimurnikan olehnya, lalu berikan untuk diminum para pasien.”
“Hanya...seperti ini?” dia tertegun.
“Ada dua hal yang perlu diperhatikan,” Sang Pangeran mengacungkan dua jari, “Pertama, pastikan setiap orang yang naik kapal telah meminum air murni. Kedua, sama sekali tidak boleh menggunakan air minum yang sudah direbus untuk membuat air murni – faktanya, semakin kotor air yang dimurnikan semakin baik. Semakin banyak mikroorganisme, semakin banyak replika yang bisa ditransformasikan. Mungkin kalian tidak mengerti, cukup lakukan sesuai perintahku.”
“Bagaimana dengan pasien di ibu kota? Apakah dilakukan dengan cara sama?”
“Kurang lebih. Tapi pengiriman obat tidak boleh dilakukan oleh orang kita, terlalu mencolok. Bagian ini serahkan pada Tasa,” kata Roland, “Selama bayarannya memadai, efisiensi tikus jalanan hitam cukup tinggi.”
“Yang Mulia, tikus tidak bisa diandalkan. Selama ada keuntungan, mereka bisa menusuk majikan dari belakang kapan saja,” Carter menyatakan keberatan.
“Jadi tugas kedua adalah berusaha menghalangi, bukan harus menyelesaikan,” Pangeran berdiri, “Begitu mencurigai keanehan, Angkatan Darat Pertama harus segera melindungi penyihir perempuan untuk mundur. Berhasil mengembalikan pengungsi dengan selamat sudah merupakan kemenangan. Selamatkan sebanyak mungkin warga ibu kota kerajaan. Dan menggagalkan rencana gereja tidak hanya bergantung pada evolusi air. Asal fakta tidak sesuai klaim mereka—yaitu 「Hanya Ramuan Suci yang bisa melawan wabah jahat」, tipuan mereka sudah gagal.”
“Terakhir, aku umumkan personel yang berangkat ke ibu kota kerajaan,” serunya lantang, “Kapak Besi!”
“Siap!”
“Pimpin 240 prajurit senjata api untuk melindungi penyihir perempuan, kendali dermaga kanal, dan netralisasi ancaman potensial. Pastikan penyihir perempuan dan rakyat wilayah timur kembali dengan selamat.”
“Perintah dilaksanakan, Yang Mulia!” Kapak Besi memberi hormat tegap.
“Brian!”
“Siap!” Ksatria muda itu membusungkan dada.
“Bawa 60 prajurit menyamar sebagai pasukan bayaran rombongan pembeli. Tugasmu mengirim obat, memandu pengungsi, dan menjaga tatanan naik kapal.”
“Perintah Yang Mulia akan kutegakkan!”
“Selanjutnya para penyihir perempuan: Lily, Nightingale, Echo, Petir, dan Wendy yang ikut kapal ke ibu kota.” Roland menurunkan volume suaranya, “Detail tugas kalian akan kujelaskan khusus nanti. Yang penting jaga keselamatan diri dan pulang dengan selamat.”
“Tenang saja, Yang Mulia,” Nightingale menepuk dada, “Ada saya di sini.”
Roland mengangguk, "Lalu poin terakhir, yang paling penting—setelah pasukan tiba di ibu kota kerajaan, mereka hanya boleh tinggal di sana maksimal tiga hari. Begitu tiga hari habis, apapun situasi nyatanya, harus segera kembali ke Perbatasan Kota." Ia berkata perlahan-lafal demi lafal, "Jika gereja berencana menghancurkan kemampuan melawan Greycastle, pasti tidak hanya menyebar wabah di ibu kota. Wilayah Barat kemungkinan juga salah satu target mereka. Jadi kalian tidak boleh berlama-lama di ibu kota lebih dari tiga hari, mengerti?"
"Siap, Yang Mulia!" Kapak Besi dan Brian serentak menjawab.
"Bagus, maka laksanakan sesuai rencana ini."
"Tunggu... Yang Mulia, bagaimana dengan saya?" Carter mengangkat tangan.
"Kau pimpin sisa prajurit Angkatan Darat Pertama untuk menjaga Perbatasan Kota-ku dengan baik." Roland menepuk bahunya.
