“Makan malam telah usai,” Nightingale membawa kotak kembali ke kamar tidur, belum sempat membukanya, Bolt, Maisie, Lily dan Bulan Teka-teki sudah menyusup masuk, mata mereka berbinar-binar menatapi kotak kertas di tangannya.
“Ada apa?” Wendy tak kuasa menahan tawa, “Ingin melihat isinya?”
Kecuali Lily, trio lainnya mengangguk cepat-cepat.
“Yang Mulia pilih kasih!” Bolt bergumam, “Minuman keras dilarang sudah biasa, tapi kenapa hadiah pun tidak ada!”
“Dia bilang hanya untuk penyihir perempuan dewasa,” Lily menghela napas, “Tunggu dewasa baru minta lagi. Lagipula aku sama sekali tidak tertarik dengan isinya, ngapain aku diajak kesini.”
“Lho,” Bulan Teka-teki tertegun, “Aku cuma memanggilmu, tidak menarikmu.”
“Aku——”
“Sudah, ini bukan intinya!” Bolt membentak, “Bulan Teka-teki sudah dewasa, Maisie juga dewasa, tapi mereka tidak dapat apa-apa!”
“Benar guk,” Maisie menyibakkan rambut putih perak yang menutupi wajahnya, menegakkan dagu menunjukkan protes, “Aku juga tidak dapat guk!”
“Ini... pasti ada pertimbangan Yang Mulia,” Nightingale juga merasa aneh, sebelumnya Roland tidak pernah membeda-bedakan perlakuan, kenapa kali ini hadiah dibagikan secara selektif? “Lebih baik kita lihat isinya dulu.”
Membuka kotak, sebuah "pakaian" aneh langsung mencolok di mata semua orang — terlihat seperti beberapa kain dan kantong kain yang disusun, terasa sangat lembut saat dipegang. Materialnya jelas sutera berkualitas tinggi, tapi sama sekali tidak mirip baju karena ukurannya terlalu kecil.
"Ada serpihan kertas di bawah." Petir berseru.
Nightingale membentangkan kertas itu dan menemukan penjelasan hadiah beserta metode penggunaannya tertulis di sana, dilengkapi ilustrasi di samping petunjuk pemakaian.
"Hmm..." Wendy juga membuka kotaknya, "Ini namanya bra?"
"...Dapat mengurangi beban pada dada, meningkatkan sirkulasi darah, memperbaiki postur, sekaligus mengurangi ketidaknyamanan akibat gesekan." Suara Nightingale semakin pelan. Pipinya tiba-tiba terasa terbakar. Barang ini ternyata untuk menyangga dada? Pandangannya spontan beralih ke Wendy, baru menyadari semua penyihir perempuan sedang menatapnya dengan ekspresi penuh pencerahan.
"Puuh," Lily tak bisa menahan tawa, "Sekarang kalian tahu kenapa tak mendapat hadiah? Ck, koreksi pernyataanku sebelumnya. Petir mungkin juga tak akan dapat hadiah ini setelah dewasa."
"Kamu pikir kamu akan dapat?" Bulan Teka-teki melotot padanya.
"Aku tak tertarik sama sekali." Yang disebutkan membalikkan mata dengan penghinaan.
"Ini mirip korset ya?" Hanya Petir yang tetap tak bergeming, matanya dipenuhi rasa ingin tahu dan iri, "Bisa dicoba pakai di depanku?"
“Tentu tidak boleh!” Wendy dengan langka menunjukkan ekspresi canggung, setelah mengusir keempat orang itu keluar, barulah ia sedikit lega, "Bagaimana Yang Mulia tiba-tiba... mengirimkan kita ini?"
Nightingale juga merasa agak malu. Jika hanya mengirim pakaian dalam biasa, selama ini semua kebutuhan mereka diambil dari kastil, tak ada yang merasa canggung. Tapi benda ini jelas membutuhkan ukuran badan yang sesuai dengan masing-masing orang, artinya Roland sebelumnya telah mengobservasi... ukuran badan setiap orang? Pikiran ini membuat pipinya memerah, ingin segera bersembunyi dalam kabut.
Ngomong-ngomong, apa yang akan dilakukan Anna dalam situasi ini?
"Aku pergi sebentar, segera kembali." Sambil berkata demikian, Nightingale membuka kabut, menembus tembok. Saat tiba di depan kamar tidur Anna, ia ragu-ragu sejenak sebelum akhirnya memilih mengetuk pintu.
Pintu segera terbuka. Anna mengenakan baju tidur, ekspresinya seperti biasa, "Ada perlu apa?"
"Eh, aku ingin bertanya..." Setelah masuk, Nightingale berbalik menutup pintu, "Hadiah dari Yang Mulia... bagaimana pendapatmu?"
"Sudah kukenakan, cukup praktis."
Jawaban itu membuatnya terkejut, "Sudah dipakai?"
"Hmm," Anna mengangguk, "Mau lihat?"
"Ti-Tidak perlu," ia gelagapan melambaikan tangan, ragu sejenak, "Aku hanya ingin bertanya, tidakkah kau merasa aneh dengan hadiah ini?"
“Mengapa,” Anna bertanya bingung, “Yang Mulia juga mengatakan, dia ingin mempromosikan ini keluar, menjualnya sebagai barang ke lebih banyak orang, jadi kita perlu membantunya mencobanya. Lagipula ini cukup bagus,” dia menepuk dadanya, “Lembut dan ringan, selain kait di belakang yang agak sulit dilepas, ini jauh lebih baik daripada memakai lapisan dalam tambahan.”
Ternyata begitu... Nightingale tak bisa menahan perasaan di hatinya, dia sama sekali tidak memperhatikan hal-hal sepele ini, melainkan fokus pada tujuan Yang Mulia. Mungkin inilah keunikan dirinya, murni dan langsung. Sebagai hadiah dari Roland, Nightingale tahu bagaimanapun juga dia akan mencobanya, jadi mengapa harus malu-malu? Seperti sebelumnya, sama sekali tidak perlu bersembunyi, lebih baik ungkapkan saja pendapatmu dengan lugas – kalau Anna, pasti akan melakukan begitu, bukan?
Memikirkan ini, Nightingale kembali ke kamarnya, mengambil bra dan mempelajarinya sebentar, menyelinap dalam kabut untuk mengaitkannya lalu mengenakan jubah luar, kemudian muncul kembali di depan Wendy.
“Agak longgar sedikit,” dia mencoba melompat-lompat, “Tapi memakai ini memang lebih nyaman, setidaknya tidak perlu terus kesal karena baju terlalu kasar yang menggesek dada sampai sakit. Dan sama sekali tidak mengganggu gerakan, juga bisa menghemat kain pengikat dada, cukup praktis... Kamu coba juga lah.”
“Tidak, aku tidak perlu...” Wendy menggelengkan kepala.
“Bagaimana bisa,” Nightingale tertawa ringan sambil menarik lawannya ke dalam kabut, “Aku selalu merasa, Yang Mulia merancang pakaian ini karena dirimu.”
……
Sylvie merasa kejadian aneh yang dilihatnya hari ini lebih banyak daripada yang dialami selama bertahun-tahun.
Pipa yang mengalirkan air hanya dengan memutar saklar, sabun cuci yang mengeluarkan aroma harum, serta anggur putih yang membuat tenggorokan terasa terbakar saat diminum - dan Evelyn bahkan bisa menemani Yang Mulia menghabiskan ketiga gelasnya?
Tentu saja, yang paling tak terbayangkan adalah pakaian yang diberikan setelah makan malam... Dia tahu kalangan bangsawan memang punya kebiasaan saling memberi korset, tapi biasanya disertai gaun resmi, mana ada yang langsung memberi barang seperti ini. Lagipula meski sebagai hadiah, biasanya objeknya adalah orang-orang yang sangat dekat... Misalnya kekasih.
Tapi dari perkataan Yang Mulia, dia tidak hanya ingin memberikan pakaian dalam kepada penyihir perempuan, tapi juga berencana menyebarkannya, mempopulerkan di wilayah Barat? Sylvie tak bisa menahan gemetar, mana ada bangsawan yang memilih terjun langsung ke bisnis semacam ini, atau jangan-jangan... Dia punya ketertarikan luar biasa pada dada dan pantat?
Setelah Nightingale menarik Wendy ke kabut, dia hanya bisa melihat dua siluet cahaya samar-samar melayang di sekitar ranjang - Begitu lama tidak keluar, jelas di bawah dorongan dan hasutan Nightingale, Wendy pasti sudah menerima hadiah ini. Lalu bagaimana dengan penyihir perempuan lainnya? Apakah mereka semua tidak mengerti makna pemberian pakaian dalam?
Mengingat peringatan Abu, Sylvie tak kuasa menelan ludah.
"Dia benar—Yang Mulia adalah tokoh yang berbahaya. Jika memungkinkan, lebih baik menjaga jarak darinya."
