Empat hari telah berlalu sejak penyihir perempuan dan Angkatan Darat Pertama berangkat. Menurut rencana, mereka seharusnya tiba di pinggiran Kota Cahaya Perak besok sore.
Dengan kurir terbang bermerek Mitang, Roland setiap hari menerima surat dari tim - dari Kapak Besi, Anna, hingga Nightingale. Meski tak secepat telepon genggam, kecepatannya hampir menyamai telegram nirkabel. Jika jumlah kurir terbang di jalur ini dilipatgandakan, dengan burung-burung yang bolak-balik setiap saat antara kedua lokasi, mungkin efek chatting SMS pun bisa tercipta.
Di hari-hari tanpa Nightingale, Kepala Ksatria mengambil alih tugas menjaga kastil. Tapi yang membuat Roland bingung, Carter belakangan ini selalu terlihat gembira, seolah mengalami hal istimewa. Apakah kembali ke pekerjaan utamanya sebagai pengawal pribadi benar-benar membahagiakan sampai segitunya?
Dia menggelengkan kepala, mengalihkan perhatiannya ke laporan Menteri Pembangunan Karl Van Bert.
Dengan bantuan penyihir perempuan Pulau Tertidur, proyek pembangunan Perbatasan Kota dalam sebulan lebih terakhir menunjukkan kemajuan yang sangat cepat.
Pertama, jembatan baja di Sungai Redwater telah berhasil diselesaikan - dibandingkan dengan jembatan batu tradisional atau jembatan papan kayu, struktur baja bisa diproduksi terlebih dahulu lalu dipasang secara kesatuan. Ditambah dua pulau mengambang yang diangkat Lian di aliran sungai, kesulitan pemasangan semakin berkurang sehingga memperpendek durasi pembangunan jembatan utama hingga waktu yang mengejutkan, yaitu sebulan.
Meski dari perspektif masa depan, jembatan ini dianggap pendek, sempit, strukturnya terlalu sederhana, daya dukung sangat rendah, dan termasuk proyek sampah yang boros material, namun di era ini sudah bisa disebut sebagai jembatan super megah - panjang total lebih dari 100 meter dengan dek datar yang bisa dilalui dua kereta kuda berdampingan, bagian bawahnya masih memungkinkan kapal layar sungai pedalaman melintas. Semua fitur ini tidak mungkin dicapai oleh jembatan batu yang berat.
Kedua, tembok kota baru yang dibangun Lian juga telah menyatu. Tembok tanah murni ini memperluas area kota kecil hingga lebih dari dua kali lipat. Jika suatu saat nanti berkembang menjadi kota, permukiman lama akan benar-benar menjadi "kota dalam". Namun Roland lebih suka istilah Cincin Jiwa pertama dan kedua, mungkin suatu hari nanti daerah ini bisa diperluas menjadi kota raksasa dengan tujuh Cincin Jiwa, secara resmi dinobatkan sebagai ibu kota.
Terakhir adalah pembangunan Jalan Kerajaan. Beberapa kaki gunung yang menjalar dari Pegunungan Jurang diratakan oleh Lian, memungkinkan jalan dibangun lurus sehingga memperpendek durasi proyek secara signifikan.
“Yang Mulia, apa rencana pembangunan selanjutnya yang diatur Lian?” tanya Karl setelah melaporkan berbagai progres.
Terlihat jelas, ia dipenuhi rasa iri terhadap kemampuan transformasi topografi, hampir saja mengajukan permintaan untuk menempatkannya di Departemen Pembangunan dan mengangkatnya sebagai wakil menteri.
“Hmm…” Roland juga sedang merenungkan masalah ini. Selanjutnya ia masih memiliki tiga proyek transformasi besar yang perlu dijalankan.
Pertama adalah proyek muara sungai: mencari lubang besar rendah di daerah pegunungan ujung selatan, lalu menurunkannya menjadi jalan yang bisa mengakses beting. Ini hanya bisa dilakukan dengan kemampuan Lian. Setelah transformasi selesai, Wilayah Barat akan memiliki pelabuhan yang menghadap langsung ke laut.
Kedua adalah perluasan perumahan: Meskipun Balai Kota telah mengerahkan banyak tenaga manusia dan dana untuk mempercepat pembangunan kompleks perumahan, saat musim dingin tiba, mungkin masih ada hampir tiga ribu orang yang belum bisa tinggal di bangunan batu yang hangat. Gubuk kayu dan tempat tinggal sementara yang ada sama sekali tidak memenuhi kebutuhan penghangatan, sehingga ia membutuhkan serangkaian rumah gua dengan dinding tebal dan tempat tidur berpemanas untuk menyelesaikan masalah ini.
Poin terakhir adalah pembangunan dermaga: Untuk memproduksi kapal perang berat air dangkal, ia harus membangun dermaga luas yang tidak mengganggu lalu lintas Sungai Redwater. Roland berencana menurunkan ketinggian tanggul di bagian barat kota kecil, membentuk dry dock, serta memasang gerbang angkat di sisi yang dekat Sungai Redwater untuk mengontrol aliran air. Skala penggalian tanah proyek ini sangat besar, dan juga harus mengandalkan kemampuan Lian.
Setelah mempertimbangkan sejenak, ia akhirnya memutuskan untuk memprioritaskan pembangunan perluasan kediaman. Karena telah membawa pengungsi Timur ke Perbatasan Kota, dia harus bertanggung jawab atas sandang, pangan, dan papan mereka. Jika sampai mati beku atau kelaparan, bukan hanya akan menjadi kerugian bagi Wilayah Barat, tapi juga mengurangi rasa memiliki rakyat wilayah terhadap tempat ini.
"Lalu di posisi mana permukiman sementara ini akan dibangun?" Karl bertanya lebih lanjut.
"Letakkan di area permukiman budak yang ada sekarang," Roland melirik peta sambil berkata, "Jauh dari garis pertahanan tembok kota, dengan pegunungan terjepit sebagai penahan angin."
Setelah Menteri Pembangunan mengundurkan diri, dia baru hendak bersandar di kursi untuk tidur sebentar ketika Kemo Steril mendatanginya.
"Yang Mulia, metode pembuatan asam skala besar yang Anda minta telah berhasil saya kembangkan."
Kalimat itu seketika menghilangkan rasa kantuk Roland. Dengan gembira dia bangkit dari tempat duduknya: "Benarkah? Cepat tunjukkan padaku!"
rombongan tiba di laboratorium tepi Sungai Redwater. Di samping Laboratorium No.5 terlihat beberapa tabung abu-abu pucat dan sebuah tungku pembakaran. Setiap tabung setinggi dua orang, dihubungkan pipa di bagian atas. Bentuk fisik yang rapi dan halus jelas merupakan hasil potongan Anna.
"Penghormatan untuk Yang Mulia," seorang anak muda yang terlihat sangat belia membungkuk memberi hormat kepada Roland.
"Kau pasti Chames?" Meski sudah lama tahu Kemo merekrut sejumlah magang alkimia dari Kota Chishui dan menarik seorang alkimiawan berbakat, hari ini baru pertama kalinya dia melihat wajah orang tersebut.
"Yang Mulia bahkan ingat nama hamba." Chames terkejut.
“Tuan Kaemo telah berkali-kali menyebutkanmu,” Roland menepuk bahunya sebagai dorongan, “Bekerjalah dengan baik.” Kemudian ia menoleh ke Alkimiawan Kepala, “Bagaimana cara benda ini memproduksi asam?”
Kaemo mengusap kumisnya sambil tersenyum, “Keberhasilannya sepenuhnya mengikuti rumus reaksi dari 《Kimia Dasar》. Lihatlah tungku itu, sulfur murni akan terbakar di dalamnya. Gas yang dihasilkan kemudian dipanaskan lebih lanjut dan dialirkan ke wadah timah.”
“Semua perangkat ini terbuat dari timah?”
“Tepat, hanya timah yang bisa melawan penggerogotan cairan asam.” Kaemo mengangguk, “Pipa timah di ujung wadah terus menyiramkan campuran asam nitrat-sulfat. Di bawah gas sulfur dioksida yang membara, asam nitrat terurai menjadi nitrogen oksida. Akhirnya bereaksi dengan air dan sulfur dioksida membentuk larutan asam sulfat yang mengalir keluar dari mulut gua di bagian bawah - Kejeniusan reaksi ini terletak pada nitrogen oksida yang hanya berperan sebagai pembawa oksigen tanpa terkonsumsi, sehingga penggunaan asam nitrat sedikit. Begitu reaksi dimulai, proses ini bisa terus berlangsung!”
“Berapa kapasitas produksinya?” Roland menampar wadah timah dengan gejolak semangat. Produksi asam skala besar merupakan premis dasar untuk memproduksi bubuk mesiu tanpa asap secara massal. Jika masalah ini terpecahkan, pasokan peluru untuk senjata api generasi baru dan artileri berantai akan terpenuhi!
“Ini adalah perangkat keempat yang saya uji coba, produksi hariannya secara garis besar bisa menyamai hasil laboratorium dengan metode distilasi kering selama seminggu.” Alkimiawan Kepala berkata dengan penuh kepuasan, “Karena ada faktor-faktor eksperimen, volumenya tidak terlalu besar. Jika bisa membangun tangki timah berkapasitas lebih besar, produksi masih bisa ditingkatkan lagi.”
“Ini benar-benar kabar baik,” Roland tertawa, “Setelah Nona Anna kembali, segera mulai membangun perangkat pembuatan asam skala besar. Selain itu jika timah kurang bisa diganti besi, lapisan Nona Soraya bisa melindungi peralatan besi dari gerogotan cairan asam.”
Kaemo mengangguk menjawab, namun kalimat berikutnya langsung membuat senyum Pangeran menjadi kaku di wajahnya.
“Kini metode produksi asam skala besar sudah membuahkan hasil, lima laboratorium juga sudah dipenuhi magang, Yang Mulia, apakah janji Anda tentang 《Kimia Menengah》bisa diberikan kepada saya?”
