Uap air mengembun di kaca jendela membentuk lapisan kabut putih merata, bagaikan tirai tipis. Bunyi Braak! Braak! angin dingin yang sesekali memukul jendela, kontras dengan suasana tenang api perapian yang membara di dalam ruangan.
Book Scroll duduk di depan meja panjang kantor Balai Kota, membuka-buka dokumen tebal yang tergulung.
“Isi dokumen tidak ada hubungannya dengan pendidikan, melainkan statistik data dari berbagai departemen yang dilaporkan. Setiap ada waktu luang, dia akan mencatat semua ini untuk memudahkan akses informasi - ini juga menjadi salah satu tugas utamanya belakangan ini. Justru Departemen Pendidikan tidak memiliki terlalu banyak urusan yang perlu ditangani. Lagipula tes kelayakan kedua baru saja berakhir, perkiraan tes berikutnya baru bisa diimplementasikan pada musim panas tahun depan.”
“Setelah bekerja untuk Yang Mulia Roland selama setengah tahun, dia mendeteksi bahwa Sang Pangeran memiliki preferensi ekstra terhadap data. Segala sesuatu suka diubah oleh bawahannya menjadi daftar angka panjang yang presisi untuk dideskripsikan. Istilah seperti perbandingan horizontal, year-on-year, dan month-on-month sering disebut-sebut. Hingga kini, semua anggota Balai Kota pun tertular gaya ini.”
“Seiring bertambahnya penduduk kota kecil, statistik terkait juga melonjak drastis. Sang Pangeran kemudian mempercayakan tugas ini padanya, bahkan bercanda menyebutnya sebagai 『basis data』 Perbatasan Kota. Meski terdengar seperti bangunan gudang biasa, tapi Sang Pangeran menggambarkannya sebagai sesuatu yang sangat penting. Katanya dengan basis data, perkembangan tahun depan bisa diprediksi, rencana ekonomi dan militer bisa disusun. Bahkan semua strategi di wilayah kekuasaan ke depannya akan dibangun di atas analisis data.”
“Yang Mulia Book Scroll,” pintu kayu kantor tiba-tiba terbuka, seorang perempuan berpenampilan magang masuk sambil memberi hormat dan menyodorkan formulir permohonan, “Salam hormat, saya Faya. Yang Mulia Carter dari Departemen Hukum berharap mendapatkan informasi pengungsi yang lolos verifikasi tempat tinggal pekan lalu. Yang Mulia Manajer telah menyetujui permohonan ini.”
Karena penggunaan cabang kemampuan terbatas, Yang Mulia menetapkan bahwa saat memeriksa data kompleks harus mendapat persetujuan Barov terlebih dahulu. Sedangkan untuk data individual, Anda bisa bertanya padanya kapan saja.
"Sebentar," Book Scroll melirik tanda tangan di lembaran, lalu memanggil Buku Energi Sihir dan menampilkan konten terkait di halaman buku, "Baik, serahkan ini pada Tuan Carter."
"Terima... kasih." Dengan waspada ia mengangkat buku keemasan yang muncul tiba-tiba ini, ekspresinya seperti sedang memeluk makhluk jahat.
"Tenang, itu tidak akan melukaimu." Book Scroll tak bisa menahan tawa, kebanyakan orang memang menunjukkan reaksi serupa saat pertama kali menyentuh Buku Energi Sihir, "Kamu juga tak perlu mengembalikannya, buku ini akan menghilang sendiri setelah dua jam. Tapi sesuai bab kerahasiaan, jangan berikan ini kepada siapapun selain Carter."
"Baik... Yang Mulia."
Orang itu membungkuk memberi hormat dan pergi. Saat pintu terbuka, terlihat pemandangan aula yang penuh sesak dengan orang. Suara riuh tiba-tiba membanjiri ruangan, lalu kembali sunyi seiring tertutupnya pintu.
Hari ini akhir pekan, seharusnya hari libur. Tapi Balai Kota tetap sibuk seperti biasa. Semua sudah tahu kabar pembangunan kota di Perbatasan, bekerja dengan antusiasme ekstra ditambah insentif upah lembur dari Yang Mulia Pangeran. Tak ada yang mau berdiam di rumah di saat seperti ini.
Book Scroll tidak sepenuhnya memahami tindakan Yang Mulia ini. Menurutnya, pekerjaan di Balai Kota tidak terlalu berat. Dibandingkan pekerja tambang dan pekerja tungku yang mengonsumsi stamina besar, menulis dokumen, menghitung data, serta membuat laporan tidak membutuhkan banyak kungfu - dan ini merupakan pekerjaan utama Balai Kota. Yang Mulia hanya perlu memberi perintah, semua orang akan patuh dengan senang hati, tidak perlu menaikkan gaji untuk hal ini. Bagi kebanyakan bangsawan, tindakannya dianggap terlalu murah hati.
Yang Mulia Roland tidak seperti pangeran sejati, ini adalah pandangan hati Book Scroll. Namun justru orang seperti inilah yang memimpin semua orang mencapai titik seperti sekarang, hal ini tak bisa disangkal merupakan sebuah keajaiban.
Bukan karena rasa hormat dan kepercayaan dirinya sendiri ia berpikir demikian, melainkan data yang jelas menunjukkan segala hal ini: Dibandingkan setahun lalu, Perbatasan Kota hanya memiliki penambang yang mendapat pendapatan stabil. Kini gaji terendah penambang, pekerja tungku, dan pekerja kasar sudah dua kali lipat sebelumnya, sementara pekerjaan baru seperti perakit pabrik uap dan operator pabrik asam mencapai delapan kali lipat, dengan jumlah yang terus bertambah.
Perubahan kota kecil itu sendiri tak perlu lagi disebutkan. Jika bukan orang yang hidup di sini terus-menerus, sulit bagi siapapun mempercayai kota kecil sekarang adalah tempat yang sama dengan setahun lalu.
Book Scroll mengusap-usap tulisan pada dokumen. Bagaimana wilayah kekuasaan Yang Mulia akan berubah di masa depan, sama sekali tidak bisa ia bayangkan. Namun ia yakin, itu pasti akan menjadi jalan penuh harapan dan kejutan.
“Nyonya Book Scroll,” pintu kayu kembali terbuka, kali ini yang masuk adalah pengawal Yang Mulia Roland, “Yang Mulia memanggil Anda.”
……
Kembali ke lantai tiga kastil, Book Scroll melihat Yang Mulia Pangeran sedang merapikan naskah di tangannya.
“Apakah Yang Mulia membutuhkan saya untuk mencatat hal-hal ini?” Dia menyisir rambut hitam yang berantakan oleh angin dingin, membalutnya kembali di tengkuk, lalu mendekat dengan inisiatif bertanya.
“Benar, untuk menulis buku ini setidaknya setengah sel otakku terkuras,” Pangeran menggosok lehernya sambil bergumam dengan kata-kata yang sulit dipahami sendiri, “Bahkan pengetahuan umum saat itu pun hanya bisa kususun garis besarnya, beberapa formula masih harus kuderivasi sendiri.”
Book Scroll sudah terbiasa dengan hal ini. Ia mengabaikan ucapan aneh itu, lalu penasaran mengambil naskah. Di sampul tertulis aksara oranye yang belum pernah dialami sebelumnya, tersusun dari rangkaian istilah baru yang berarti 「Kalkulus」.
Setelah membuka beberapa halaman, ia menyerahkan dorongan untuk memahami makna judul itu, dan fokus menghafal kontennya - Dibandingkan persamaan yang pernah dipelajari sebelumnya, formula disini bahkan tidak memiliki angka, hanya simbol-simbol aneh layaknya sistem aksara baru. Hal seperti ini mungkin hanya Anna dan Tili yang berminat mempelajarinya.
“Ngomong-ngomong,” Roland bertanya, “Bagaimana situasi pendapatan per kapita penduduk saat ini?”
“Terendah sepuluh serigala perak per bulan, tertinggi empat puluh serigala perak,” jawab Book Scroll sambil menghafal kalkulus, “Tapi menghitung rata-rata memerlukan Buku Energi Sihir, hari ini kemampuan itu sudah kugunakan.”
“Tidak apa-apa，di kemudian hari mengirimkan hasil statistik kepada saya juga sama，” Roland melambaikan tangan，“Saya perlu menentukan biaya pasokan air dan pemanas perumahan biasa berdasarkan angka ini，proyek pemanas sentral akan resmi dimulai seminggu lagi，setelah selesai，bahkan di musim dingin terpanjang sekalipun，tempat ini akan hangat seperti musim semi.”
Sebuah Kota Tanpa Musim Dingin yang tak takut hawa dingin，ini juga bagian dari keajaiban，pikirnya，“Jika tidak ada tugas lain，saya bisa menyerahkannya kepada Yang Mulia besok.”
“Besok... Aku justru berharap kau bisa mengubah Buku Energi Sihir menjadi buku cerita，” Roland tersenyum sambil menggelengkan kepala，“Asalkan Anna belum pernah membacanya.”
“Buku cerita？” Book Scroll tertegun sejenak，lalu segera mengerti，“Besok adalah hari Kebangkitan Nona Anna...”
“Hari Kebangkitan.” Sang Pangeran mengangguk.
