「Situasi di ibu kota kerajaan fajar baru-baru ini agak fluktuatif, bahkan Yorko yang jarang memperhatikan urusan politik bisa merasakannya.」
Sejak sang Raja baru naik takhta, setiap hari terlihat penjaga yang menerobos masuk ke rumah-rumah rakyat untuk menggeledah. Topik paling hangat di kedai minuman adalah pemberontakan pangeran perbatasan. Barang-barang asing di pameran berkurang drastis, bahkan rombongan pembeli di bawah namanya pun sementara menghentikan pengangkutan budak.
Menurut Hill, Anpein Moa tidak hanya menampung budak-budak dari Hati Serigala, tapi juga menganugerahkan status rakyat merdeka pada mereka - sebuah tindakan mulia yang justru mengganggu rencana Yang Mulia Roland.
Yorko sendiri tidak keberatan. Rombongan pembeli diberikan oleh Danis padanya, biaya per kepala budak pun bisnis tanpa modal. Sedikit keuntungan tetap diterima, hilang pun tidak membuatnya sedih. Selama dia masih Duta Besar Greycastle, keuntungan seperti ini pasti akan terus mendatanginya.
Urusan aliansi justru menunjukkan perkembangan baru.
Tiga hari setelah penobatan Anpein, dia dipanggil ke istana Raja untuk menjawab interogasi detail sang Raja baru tentang perjanjian. Ketika kabar kekalahan telak gereja di Pergunungan Angin Dingin sampai di ibu kota, Anpein dengan gembira membubuhkan cap jempolnya pada perjanjian.
Ini bisa dianggap sebagai penyelesaian resmi tugas pertama yang diamanatkan Sang Kaisar.
Tapi malam itu juga, Hill menyiramkan baskom air dingin padanya.
「Perjanjian ini datang terlalu terlambat, mungkin sudah tidak berguna lagi.」 Dia ingat pengawal itu berkata demikian, 「Ditambah sikap Raja baru terhadap penyihir perempuan kemungkinan besar akan memicu antipati Sang Kaisar. Tifico yang melakukan hal serupa sebelumnya adalah buktinya. Perkamen kulit kambing ini lebih baik kau simpan sebagai kenang-kenangan.」
“Roland Wimbledon sangat menghargai penyihir perempuan adalah hal yang sudah diketahui umum, tapi mengatakan akan merobek perjanjian dengan negara tetangga hanya karena penyihir? Yorko merasa ini cuma gertakan kosong.”
“Apalagi bagaimana Dewa Fajar mengelola kerajaan ini adalah hak prerogatifnya. Meski Yang Mulia Kaisar tidak suka, apa yang bisa dilakukan? Keluarga Moa telah menjadi penguasa turun-temurun Kerajaan Fajar, pihak luar sama sekali tidak bisa ikut campur.”
“Bagaimanapun juga, aku tetap berpihak pada teman lamaku – penyihir perempuan yang cantik dan mencolok seperti mereka, sama sekali tidak terlihat seperti cakar dan gigi iblis.”
Yorko menggelengkan kepala, membuang pikiran sampah ini. Sebagai duta besar, tugasnya cuma menyampaikan maksud Yang Mulia Kaisar dengan jujur. Soal gejolak politik dan perubahan situasi, itu bukan urusannya.
Memanfaatkan waktu yang masih pagi, ia berencana menemui Danis dulu sebelum memutuskan acara hiburan malam ini.
Baru saja mau berangkat, putra sulung keluarga Loxi tiba-tiba datang.
Yorko merasa ini pertanda buruk. Orang ini tidak pernah membawa kabar baik – sebelumnya suratnya mengklaim menyangkut kelangsungan Greycastle, lalu berteriak tentang perubahan drastis Raja baru, setiap intelijennya bikin pusing. Andai bukan karena Hill bersikukuh mempertahankan jalur komunikasi ini, ia benar-benar ingin pura-pura tak melihat Otto Loxi.
Setelah langsung memanggil Hill untuk berada di posisi penting, ia mempersilakan tamu masuk ke ruang tamu.
“Apakah Anda punya kabar dari istana lagi untuk disampaikan kepada Yang Mulia Kaisar?”
“Sementara belum,” Otto dengan akrab menuangkan teh sendiri ke cangkir, “Ada acara malam ini?”
“Ada.” Sebenarnya belum, tapi Yorko berharap lawannya mundur. Danis akan membawanya bersenang-senang, sedangkan Otto hanya akan membuatnya terjaga semalaman.
“Batalkan saja, aku ingin kau membantuku.” Ia menyodorkan surat hitam pekat.
Yorko membukanya dan menemukan undangan di dalamnya. Tertera cap naga gelap gulita, persis seperti pola yang tercetak pada naga emas.
Setelah membacanya, ia menggelengkan kepala. “Kau ingin aku menemanimu ke pameran? Aku tak punya uang untuk membantumu menawar.”
Pameran semacam ini pernah dibawanya beberapa kali oleh Danis. Barang yang dijual memang langka, tapi harganya keterlaluan. Transaksi ribuan naga emas biasa terjadi. Entah dari mana pedagang kaya itu mendapat uang sebanyak itu.
“Jangan khawatir soal uang,” Otto menghabiskan tehnya. “Dan dengan membantuku kali ini, kau juga membantu Yang Mulia kalian.”
“Coba jelaskan?” Hill yang duduk di samping menyela.
“Kudengar kabar, di antara barang lelang kali ini ada seorang penyihir perempuan,” bisiknya.
Sial, Yorko menggerutu dalam hati. Semua tahu Raja baru sedang gencar menangkap penyihir. Biasanya ia akan dengan senang hati datang, tapi saat ini ia benar-benar tak ingin terlibat. “Tidakkah mereka takut memicu kemarahan Yang Mulia Kaisar Anpein Moa?”
Dan seharusnya tiga keluarga besar bersatu mendukung kebijakan Raja. Kenapa rasanya kau sama sekali tak ingin mendukung perintahnya? Tapi kalimat ini tetap tersimpan di hati Yorko, tak diucapkan.
“Meskipun Kota Lautan Cahaya adalah wilayah keluarga Moa, ada area yang tidak bisa dia jangkau.” Otto mengangkat bahu.
“Apakah pameran kali ini dibuka oleh tikus?”
“Jika tikus punya uang untuk melakukan ini, dia tidak layak disebut tikus lagi,” kata Hill dengan tenang.
“Kau benar,” Otto mengangguk memberi pujian, “Pameran ini tidak terlalu formal, tapi tetap diorganisir oleh pedagang paling berpengaruh lokal. Mereka menyebutnya 「Uang Hitam」, sering menjual barang-barang yang tidak pantas terpapar cahaya, dengan budak sebagai komoditas utama.”
“Pasar budak buka setiap hari di wilayah kota luar,” Yorko menyatakan keraguan, “Mengapa harus disembunyikan?”
“Kau akan mengerti saat melihatnya nanti.”
“Mungkinkah aku mengajak keluarga Peyton?” Rasa ingin tahu di hatinya sudah terbangun, tapi dia tidak mau sepenuhnya dikendalikan lawan bicara.
“Maksudmu pedagang perempuan yang sering bersamamu? Dia tidak bisa masuk,” kata Otto, “Persyaratan masuk 「Uang Hitam」 adalah yang paling ketat di antara semua pameran. Reputasinya memang cukup, tapi belum memenuhi kualifikasi.”
“Apakah kau ingin membeli penyihir perempuan itu?” Hill mengubah topik.
“Bukan aku, tapi Tuan Duta Besar,” Otto menunjuk Yorko, “Keluarga Loxi terlalu dekat dengan keluarga kerajaan Moa, aku tidak bisa bertindak langsung. Sangat wajar jika Duta Besar Greycastle ingin mencoba selera baru. Biayanya akan kubayar, kuharap kalian bisa mengirimnya ke wilayah Yang Mulia Roland - manfaatkan jalur dagang yang sudah kalian buka sebelumnya. Dengan bendera duta besar, seharusnya perjalanan bisa lancar tanpa hambatan.”
“Tapi perdagangan budak sudah dihentikan,” Hill Wei mengangkat tangan, “dan tidak tahu kapan akan pulih kembali.”
“Kalian bisa mengangkut barang dagangan lain, cukup sembunyikan penyihir perempuan dalam rombongan kendaraan.”
“Mengapa kau melakukan ini?”
“Karena... seorang teman lama,” Otto ragu-ragu, “dia juga seorang penyihir perempuan. Dulu kukira dia jatuh tebing dan mati, tapi tak disangka bisa bertemu lagi di perbatasan barat Greycastle. Yang Mulia Roland Wimbledon pernah berkata padaku, setiap penyihir perempuan sangat berharga, tidak boleh binasa dalam kabar buruk gereja. Aku juga ingin mencari lebih banyak rekan untuknya.”
“Masalah ini, biarkan aku——” Saat Yorko masih mencari alasan, Hill Fox sudah menggenggam tangan Otto.
“Aku mengerti, serahkan saja pada Tuan Duta Besar.”
