"Hei, kamu baik-baik saja?" Yorko mendorong Nomor 76 dengan kaki satunya, yang kedua tetap tidak bereaksi.
Ia menghela napas, menggeser tubuhnya mendekati sang penyihir, lalu menggigit jas yang jatuh dan menyelimuti mereka berdua.
Bersenang-senang mustahil dilakukan, mari coba tidur semalaman dalam kondisi ini.
Setelah berbagai gejolak, ia justru merasa tenang: lelang bawah tanah, menghamburkan emas, sorotan publik, serangan mendadak penyihir... Semua pengalaman 20 tahun terakhir terangkum dalam satu malam.
Dan sensasi menegangkan ini ternyata tak seburuk bayangan?
Tentu, jika diminta mengulangi, Yorko pasti akan menolak.
Hampir tak tidur semalaman, baru tertidur lelap saat staf pameran menemukan mereka keesokan harinya pada tengah hari.
Yorko kemudian dipindahkan ke ruang luas nan nyaman dengan roti empuk, jus segar, dan pemeriksaan menyeluruh oleh pelayan termasuk area selangkangan.
Atas permintaannya, Otto Loxi yang gelisah menunggu di luar akhirnya dibawa masuk ke gua batu kapur.
"Apa yang terjadi?" tanya Duta Besar tak sabar, "Kudengar kamu terluka?"
“Kalian turun dulu,” Yorko membubarkan pelayan yang dikirim「Uang Hitam」sebelum menceritakan seluruh kejadian, “Kamu hampir menghancurkan hidupku, sedikit lagi nyawaku tak terselamatkan. Untungnya mereka melihat kebaikan hatiku dan perhatianku pada penyihir lelang, jadi tidak membunuhku. Kalau orang lain, pasti sudah jadi mayat dingin!”
Merengek adalah keahliannya selama bertahun-tahun di Ibu Kota Greycastle. Meski tak mendapat keuntungan nyata, setidaknya bisa memancing rasa bersalah atau simpati yang mungkin berguna nanti. Melihat ekspresi Otto, jelas dia tidak akan diam saja.
Benar, yang kedua terlihat sangat cemas, “Ini kelalaianku. Setelah kembali, aku akan memberimu kompensasi.”
“Bagaimana dengan 4.000 emas itu?”
“Penyihir itu kabur dari kamarmu, masih dalam radius tanggung jawab「Uang Hitam」. Mereka seharusnya tidak akan memotong biaya lelang ini.”
“Bukankah kamu menghemat banyak sekali?” ejek Yorko, “Menyelamatkan penyihir sekaligus tidak menyia-nyiakan surat hitam.”
“Surat hitam selalu dibuat ulang tiap pameran, jadi tidak bisa disebut boros,” Otto tersenyum pasrah, “Tapi emasnya memang benar-benar dihemat.”
Tiba-tiba Yorko teringat kata-kata Nomor 76 di telinganya.
「Cukup bayar 500 emas ke Uang Hitam.」
「Yang Mulia, apakah Paduka ingin membeliku?」
Dibandingkan empat ribu, lima ratus menjadi angka yang tidak terlalu berlebihan. Mungkin dia bisa membuat Otto berbelanja sekali? Anggap saja sebagai kompensasi atas keterkejutan ini.
Tepat saat Yorko membersihkan tenggorokannya hendak berbicara, pintu kamar tidur terbuka. Seorang pria bertopeng perak memasuki ruangan didampingi dua pelayan. Tampak usianya sudah cukup lanjut, rambut coklat kehitamannya diselubungi uban perak, mengenakan jubah sutra longgar dengan lambang kepala naga hitam mengilap di dada yang terlihat sangat mencolok.
"Saya penanggung jawab pameran kali ini. Kalian bisa memanggilku Topeng Perak," ujarnya sambil sedikit membungkuk. "「Uang Hitam」memohon maaf atas nasib yang menimpa Anda. Beruntung Anda tidak terluka dalam insiden ini. Masalah penyihir wanita yang kabur sedang kami selidiki. Segera ada informasi, kami akan memberi tahu Anda. Jumlah lelang juga tidak akan dipotong dari surat hitam, kecuali kami bisa menangkap kembali penyihir itu dan Anda masih menginginkannya saat itu."
"Hmm... Saya mengerti," Yorko pura-pura batuk. Bagaimanapun yang terlihat berminat membeli penyihir itu masih dirinya, bukan Otto Loxi. "Jangan serahkan dia ke siapapun selain saya. Penawaran putaran kesepuluh tetap berlaku selamanya."
"Semua sesuai keinginan Anda."
"Omong-omong, saya ingin bertanya bagaimana para penyerang itu bisa masuk ke area pameran?"
"Para perusak itu menyandera tamu lain yang berkunjung. Kami sudah menemukan dua korban lain yang surat hitamnya dirampok di permukiman warga pinggiran kota," jawab Topeng Perak.
"Lebih dari satu orang?"
“Ya, ini adalah aksi terencana,” dia mengangguk, “Kami tidak menyangka penyihir perempuan masih punya kaki tangan lain, atau lebih tepatnya, tidak menduga mereka berani melancarkan serangan di bawah pengawasan ketat Dewa Fajar. Apakah orang yang memaksa Anda meninggalkan petunjuk apa pun?”
“Hmm… sebenarnya tidak. Setelah mendengar saya Duta Besar Greycastle, dia langsung kabur ketakutan,” Yorko mengangkat tangan, “「Black Money」tidak pernah terpikir untuk menggunakan sistem verifikasi yang lebih bisa diandalkan? Hanya dengan undangan saja bisa masuk, bukannya ini pertama kali terjadi?”
“Anda benar sekali,” dari balik topeng perak terdengar tawa, “Tapi inilah daya tarik 「Black Money」. Dibandingkan risikonya, orang lebih menyukai bisa mendapatkan barang yang diinginkan tanpa membocorkan status. Tentu saja, saat mengirim undangan hitam, kami mempertimbangkan setiap target dengan matang—tingkat keseriusan dan kemampuan menjaga kerahasiaan undangan termasuk faktor penilaian. Dua korban perampokan itu, siapapun yang mengirim undangan mereka, sudah pasti kehilangan kesempatan diundang lagi.”
“Baiklah,” Yorko mengangkat bahu, “Lalu bagaimana dia bisa lolos dari perut bumi? Saya ingat ada banyak penjaga di lorong dari gua batu kapur ke halaman. Tidak mungkin dia kabur sambil membawa barang sambil lari. Jangan-jangan perusak itu masih bersembunyi di suatu lubang, menunggu kalian lengah?”
Topeng Perak menggeleng, “Mereka merangkak keluar melalui lubang pernapasan. Beberapa jeruji besi terbakar, mungkin karena kemampuan penyihir perempuan.”
"Inikah rute pelarian yang sudah disiapkan Annie sebelumnya? Dan lebih dari satu penyihir perempuan terlibat dalam operasi penyelamatan ini, sepertinya Otto sudah bekerja sia-sia. 'Kalau begitu tidak ada cara lain,' Yorko pura-pira mengalihkan topik pembicaraan, 'Bagaimana kabar penuntunku itu?'"
"'Dia akan menerima hukuman berat dari 「Black Money」 - Melindungi tamu penting juga merupakan tanggung jawab penuntun. Dia sudah tidak memenuhi syarat untuk jabatan ini.'"
"'Bolehkah aku menemuinya?'"
"'Maksud Yang Mulia... ingin menghukumnya sendiri?'"
"'Tidak,' Yorko melirik Otto, 'Aku ingin membelinya.'"
"'Tapi dia sudah menjadi terhukum 「Black Money」...' Topeng Perak ragu-ragu."
"'Lima ratus koin Naga Emas? Bayar dengan Black Letter saja.'"
"'Tunggu... Tuan Duta Besar?' Otto terkejut, 'Penuntun apa?'"
"Yorko menahan tangan Otto, tidak menjawab."
"Topeng Perak diam sejenak sebelum mengangguk, 'Baik, jika Anda bersikeras, kami akan menghadiahkan nomor tujuh puluh enam kepada Anda.'"
"'Hadiah?' Yorko tertegun sejenak sebelum senang dalam hati."
"'Bagaimanapun dia sudah tidak bisa jadi penuntun lagi. Lebih baik Anda yang menanganinya. Anggap saja ini permintaan maaf 「Black Money」 atas insiden ini,' Topeng Perak memberi hormat lagi, 'Semoga kita bisa bertemu lagi di sini.'"
