“Aliansi Penyihir Perempuan menyambut kalian.”
Wendy membentangkan kontrak yang telah disiapkan di atas meja, tersenyum pada para penyihir Hati Serigala, “Setelah membaca sumpah di bagian punggung kontrak ini dan menandatangani nama, kalian akan resmi menjadi anggota Aliansi.”
"Proses ini seharusnya sudah selesai sejak lama - jika bukan karena Yang Mulia Tili mengusulkan pertandingan perburuan itu. Terlepas dari siapa yang menang atau kalah, selama beberapa hari persiapan pertandingan dia selalu gelisah, hari perburuan terasa seperti satu tahun penuh, sampai-sampai dia menggerutu pada Yang Mulia Kaisar cukup lama. Ditambah dengan latihan artileri yang menyusul setelahnya, akhirnya hal ini tertunda. Namun yang agak mengejutkannya, Annie yang terlihat tenang ternyata mengambil inisiatif mendatangi mereka."
"Sister Wendy, tidakkah kau mau menguji kemampuan kami dulu?" tanya Amy.
Setelah tinggal di Kota Tanpa Musim Dingin selama seminggu setengah, gadis ceria ini berhasil memenangkan hati kebanyakan saudari perempuan. Sifat naif dan mudah percayanya membuatnya cepat akrab dengan yang lain, sekarang panggilan "Kakak Wendy" sudah sangat lancar di mulutnya.
"Pengujian biasanya diatur setelah menandatangani kontrak," Wendy menjawab dengan lembut, "Jika ada pertanyaan tentang klausul dalam kontrak ini, kalian bisa bertanya sekarang."
"Oh!"
Hanya Amy satu-satunya yang bisa membaca aksara. Tiga rekannya mengelilinginya, sambil mendengarkan klausul-klausul itu mereka saling bertukar pandangan.
Sementara Wendy mengamati para penyihir perempuan yang berbisik-bisik dengan penuh minat, hatinya teringat kondisi saat dirinya menandatangani kontrak dulu.
Awalnya dia masih merasa peraturan atasan terlalu "tak terbayangkan", mungkin hanya cara pangeran sengaja menunjukkan sikap baik, tak lama lagi akan diubah total, atau diam-diam menerapkan peraturan gelap untuk membatasi gerak penyihir perempuan. Namun kemudian dia baru sadar dirinya sangat keliru, hingga hari ini dua tahun kemudian, kerangka dasar kontrak juga hampir tidak berubah. Hanya dengan ini, Wendy merasa pilihan waktu itu adalah keputusan paling benar seumur hidup.
"Wah, kita bisa menerima satu naga emas setiap bulan!"
"Bisa membeli apa saja yang diinginkan?"
"Bagian cuti berbayar... tidak mungkin benar kan?"
"Ketika Yang Mulia Kaisar tidak bisa memberikan jaminan keamanan dan tempat tinggal, penyihir perempuan berhak menghentikan kontrak... Ini, benar-benar tidak dianggap mengkhianati?"
Wendy tersenyum menjawab setiap pertanyaan mereka, persis seperti menjawab dirinya sendiri dulu. Dia hampir bisa menebak di keit* mana Annie dan yang lain akan terkejut berteriak, karena dulu dia juga membaca seluruh kontrak dengan rasa kaget yang sama.
Yang Mulia Kaisar telah memberikan hal yang paling diidamkan penyihir perempuan: kebebasan dan pengakuan. Aliansi Penyihir Perempuan sudah terikat erat dengan takdir Roland Wimbledon. Wendy yakin, bahkan jika Yang Mulia suatu hari terjebak dalam krisis dan tak bisa lagi menyediakan keamanan serta tempat tinggal, mereka tidak akan meninggalkannya selangkah pun.
Hubungan semacam ini tidak tertulis dalam kontrak, namun lebih kokoh dari aksara dan bahasa mana pun.
"Namun dapat diprediksi bahwa pemandangan penuh kesenangan dan kenangan seperti ini akan semakin langka. Penyihir-penyitir yang baru bangkit telah memiliki lingkungan hidup yang sangat berbeda dengan mereka — tak perlu lagi menghadapi ancaman gereja, juga tidak menghadapi permusuhan dari anggota kelompok bahkan kerabat di sekitarnya. Tentu saja mereka tidak akan seperti para pendahulu yang bersyukur atas kehidupan baru yang sulit didapat ini."
Setelah klausul-klausul dipastikan, dilanjutkan dengan pembacaan sumpah dan penandatanganan.
Tidak ada peraturan wajib di dalamnya, hanya menyatakan tidak memiliki permusuhan terhadap Roland dan Aliansi Penyihir Perempuan, serta bergabung ke aliansi atas kemauan sendiri. Setelah keempat orang tersebut selesai membaca, Wendy menerima cubitan konfirmasi keaslian dari Nightingale.
"Sekarang, kita adalah saudari perempuan." Dia tersenyum sambil memeluk keempat orang itu.
Dengan demikian, Aliansi Penyihir Perempuan bertambah empat anggota.
……
Lokasi pengujian kemampuan berada di luar Bangunan Penyihir Perempuan, yaitu di "Taman Rimba" milik Yezi.
Yang pertama menjalani uji coba adalah Annie. Mengenai kemampuannya, Wendy telah mendapat banyak informasi dari Amy. Meski sama-sama menghasilkan suhu tinggi, dia tidak menyalakan api terang seperti Anna. Suhu hanya melekat di permukaan telapak tangan, pada masa kebangkitan awalnya setara dengan obor, setelah mengalami pemadatan kedewasaan dapat membuat besi membara merah dan melelehkan timah serta perunggu.
Selama proses pengujian, ekspresi wajah Annie terlihat agak berat. Terlihat jelas bahwa dirinya tidak memiliki banyak keyakinan akan kemampuannya. Mengingat pengalaman ditolak oleh Bloodtooth Society yang dialaminya, Wendy sangat memahami isi hati gadis ini - di dalam Persaudaraan, dia pernah bertemu banyak penyihir perempuan seperti Annie, contohnya Bulan Teka-teki dan Echo. Sekilas terlihat tidak berguna, namun selalu mampu menemukan kelahiran baru di Kota Tanpa Musim Dingin.
"Kemampuan yang sangat luar biasa," Wendy menyemangati, "Pabrik pengolahan mekanis di kawasan industri pasti akan sangat menyambut kedatanganmu."
"Be、benarkah?" Annie terkejut, "Meskipun kehangatan tidak bisa lepas dari telapak tangan?"
"Tentu saja, termasuk area tungku dan laboratorium kimia juga... Kau pasti akan menjadi orang yang sangat sibuk di Aliansi." Dengan tersenyum, dia menuliskan beberapa posisi yang memungkinkan di buku catatan. Untuk menilai tujuan penggunaan kemampuan, tak ada yang lebih ahli daripada Yang Mulia Roland. Dengan wawasannya saat ini, dirinya masih jauh dari mampu melakukan pekerjaan ini. Oleh karena itu Wendy sering mencatat pemikirannya, lalu menyerahkan kepada Kaisar untuk ditinjau dan dinilai, sambil meningkatkan level dirinya sendiri dalam proses ini.
Kemampuannya tidak sebanding dengan kebanyakan saudari perempuan, proses belajarnya pun bukan yang terbaik. Kini Kaisar mempercayakan manajemen Aliansi Penyihir Perempuan kepadanya, bagaimanapun juga dia tidak ingin mengecewakan harapan Yang Mulia.
Setelah Annie mundur dengan setengah percaya, yang maju berikutnya adalah Amy.
“Kemampuan dia, Wendy benar-benar tidak tega untuk menguji secara detail. Penyembuhan diri yang cepat terlihat menarik, tapi semua itu dibangun di atas kondisi yang menyiksa tubuhnya. Satu-satunya hal yang patut disyukuri adalah, para penyihir sendiri selalu berada dalam status kerusakan permanen yang halus, sehingga Amy tidak perlu khawatir akan ancaman energi sihir membalik menyerang.”
Setelah interogasi singkat, Wendy menuliskan jabatan rumah sakit medis di buku catatannya – setelah dipikir-pikir, hanya tempat ini yang sedikit berhubungan dengan konsep penyembuhan.
Pahlawan penyihir ketiga juga demikian.
Mampu memindahkan penyakit, tapi tidak bisa menghilangkan luka luar. Selain rumah sakit medis, tidak ada tempat yang lebih cocok. Tapi mengingat wabah penyakit disebabkan oleh mikroorganisme kecil, mungkin dia bisa kerja sama tim dengan Lily dalam penelitian mikroskopis. Mempertimbangkan hal ini, Wendy menggambar lingkaran di sebelah nama pahlawan itu. Setelah menerima pendidikan dasar dan memahami 《Dasar Teori Ilmu Pengetahuan Alam》, mungkin kemampuannya akan mengalami perubahan baru.
Yang terakhir adalah pedang patah.
Kemampuan trio sebelumnya sebagian sudah pernah didengar Wendy, tapi penyihir berambut perak ini belum pernah menunjukkan kemampuannya di depan Yorko dan Filis.
“Mulailah.” Dia mengangguk ke arah pedang patah.
Yang kedua menarik napas dalam, menutup mata. Seiring dengan kemunculan energi sihir, seluruh tubuhnya memancarkan aliran cahaya yang menyilaukan, membuatnya tak tertahankan untuk dilihat sejenak.
Wendy tak bisa menahan diri untuk menyipitkan mata dan mundur dua langkah. Hanya dari intensitasnya saja, pedang patah sudah jauh melampaui para penyihir Hati Serigala lainnya.
"Saat cahaya menghilang, dia menarik napas lega, hampir tak percaya pada matanya sendiri."
Penyihir Berambut Perak telah menghilang tak berbekas, di posisi tempatnya berdiri, hanya tersisa pisau bermodel aneh yang berdiam di tengah salju.
