Saat Felice menyampaikan kabar ini, aula besar langsung mendidih.
「Bagaimana mungkin manusia biasa terhubung dengan dewa?」Suara Elxia penuh keterkejutan dan ketidakpercayaan,「Pasti kau salah lihat!」
「Apa kau yakin pilar cahaya benar berasal darinya? Sudah periksa semua penyihir perempuan di perbatasan barat Greycastle?」Selene langsung menunjuk ke inti masalah.
Dua pertanyaan ini jelas juga menjadi pemikiran kebanyakan orang.
“Aku melihatnya sendiri, dan kuncinya jauh lebih rumit dari yang diminta Pasha. Batu Ajaib Mako sudah tak bisa menampung cahaya oranye sebesar tembok gunung,” ujar Felice perlahan, “Awalnya aku juga sulit percaya, tapi...faktanya memang begitu.”
「Apakah dia memiliki energi sihir?」Tanya Pasha dengan harapan terakhir.
「Sayangnya, dia tak bisa mengaktifkan instrumen kutukan langit.」
Jawaban Felice membuat ekspresi wajah yang lain menjadi suram. Menemukan pilihan surgawi dengan kunci rumit secepat ini memang di luar dugaan, namun kejutan ini terlalu besar. Tak ada yang bisa meramalkan situasi mencurigakan seperti ini - energi sihir ternyata bisa dipisahkan dari kunci, penemuan ini benar-benar membalikkan segala norma prinsip hidup mereka sebelumnya.
「Tidak memiliki energi sihir berarti tidak bisa terhubung dengan inti tak tergantikan, bahkan dengan mengandalkan penyihir perempuan untuk mentransfer pun tidak bisa — fisik orang biasa tidak mampu menanggung luka yang ditimbulkan kekuatan luar biasa ini. Meskipun orang yang sangat kuat bisa bertahan selama satu atau dua keit, mereka tetap tidak bisa menguasai poin penting penggunaan sihir. Hal ini sudah sepenuhnya terbukti sejak era Takira.」
「Dan yang lebih membuat Pasha khawatir adalah, sebelumnya dia mengira penyihir perempuan tingkat tinggi memiliki kemungkinan besar menjadi pilihan surgawi. Di era ketika Persatuan menguasai Dataran Subur, mudah untuk menemukan selusin kandidat yang memenuhi syarat. Namun informasi yang dibawa kembali oleh Filis benar-benar menghancurkan pemikiran ini — di Kota Tanpa Musim Dingin yang kecil, ternyata ada lebih dari sepuluh penaik status tingkat tinggi!」
「Jumlah yang mengejutkan ini berarti Aliansi Penyihir Perempuan sudah tidak kalah dari beberapa organisasi inti Persatuan, seperti Perkumpulan Penjelajah Misteri dan Holy Army yang juga memiliki banyak eksistensi tingkat tinggi. Namun bahkan dengan ini, Filis tetap tidak menemukan pilihan surgawi lainnya.」
「Musnahkan iblis sebenarnya dalam jangkauan tentakelmu, hanya karena reruntuhan ditemukan terlalu terlamb sehingga kehilangan kesempatan」dengan「mereka sebenarnya sama sekali tidak pernah mendekati tujuan, rencana pilihan surgawi dari awal sampai akhir hanya keinginan sepihak」，persepsi kedua hal ini sangat berbeda. Jika begitu banyak penyihir perempuan tingkat tinggi pun tidak memenuhi syarat pilihan surgawi, apakah tindakan mereka mengikuti Yang Mulia Nataya dan melawan rencana Pasukan Hukuman Dewa Ratu Bintang Jatuh ini benar-benar tepat?
“Pikiran ini saja sudah membuat Pasha bulu kuduk merinding, dia menggelengkan kepala, menekan gejolak dalam hati, lalu bertanya,「Apa tadi kamu bilang, Raja biasa itu ingin bekerja sama dengan kita?」
“Dia ingin memahami kita, dan bersedia bersatu melawan Iblis,” kata Phyllis, “Tapi permintaan spesifiknya masih harus dibicarakan lebih lanjut.”
「Menurutmu dia punya kemampuan untuk melawan Iblis?」
“Saya tidak yakin... Senjata yang dia tunjukkan memang memiliki kekuatan yang mengejutkan, tapi pemahaman saya masih terlalu sedikit,” Phyllis ragu sejenak, “Tapi Agatha memiliki keyakinan tertentu, dia yakin jika Kota Tanpa Musim Dingin diberi waktu dua tiga tahun lagi, mengurung Iblis di barat pegunungan terjepit bukan tidak mungkin.”
「Bagaimana pandangannya tentang hubungan kita dengan Kota Tanpa Musim Dingin?」 Elxia bertanya dengan suara berat.
“Agatha menganggap dirinya sebagai penyihir Takira, tapi dia akan melayani Roland Wimbledon - sang Raja biasa itu,” Phyllis berhenti sejenak, menjelaskan ide Persatuan Baru, “Dia berpikir tugas paling mendesak sekarang adalah mengalahkan Iblis, semua pengaruh di benua harus bersatu untuk mempersiapkan Perang Makna Ilahi ketiga.”
「Melayani orang biasa? Apa dia gila?」 Elxia berteriak, 「Apa dia lupa bagaimana kita kalah dari Iblis dalam Perang Makna Ilahi pertama?」
Di tengah kerumunan, suara diskusi yang riuh pun bermunculan. Sejarah itu hampir wajib dipelajari oleh semua anggota Persatuan. Meski mungkin ada individu luar biasa di antara manusia biasa, secara kolektif kinerja mereka sungguh memalukan.
Contohnya membuka gerbang kota untuk menyerah pada Iblis, lalu dibantai habis-habisan. Atau tentara penyihir yang datang dari ribuan li jauhnya untuk membantu, justru dihalangi masuk oleh pangeran setempat, menyaksikan pasukan bantuan digilas Iblis perlahan-lahan... Belum lagi kasus pengecut menghindari pertempuran atau desersi di medan perang yang tak terhitung jumlahnya. Terkadang pasukan besar 20.000 hingga 30.000 orang bahkan kalah efektif dibanding tim elit penyihir beranggota ratusan. Bahkan di beberapa wilayah terjadi insiden keji dimana manusia menggunakan Batu Hukuman Dewa untuk melawan penyihir, memperparah keretakan kerjasama kedua pihak.
Jika bukan karena ini, manusia tak akan terus mundur dari wilayah Cahaya Harapan yang luas hingga ke dataran subur.
Dengan performa buruk seperti itu, ditambah kelangkaan bahan makanan dan sumber daya, pengambilalihan rezim manusia oleh penyihir menjadi konsekuensi yang tak terhindarkan.
Melihat Elxia yang menggerakkan semua tentakelnya untuk menunjukkan ketidakpuasan, Pasha memiliki kekhawatiran yang sama. Dari deskripsi Felice, Raja Greycastle Roland Wimbledon mungkin adalah seorang Yang Luar Biasa yang brilian, namun sulit bagi satu orang untuk mengubah seluruh kelompok orang biasa. Jika kerajaan lain melakukan kesalahan bodoh dan rendah, di pihak mana dia akan berdiri saat itu? Jika perang berlanjut selama 20-30 tahun, akankah dia tetap teguh dan penuh vitalitas seperti saat masih muda?
Tidak setiap orang mau merasuki cangkang kosong, kehilangan semua persepsi hanya untuk memperpanjang usia. Bahkan jika dia setuju, 40-50 tahun kemudian, bagaimana dengan keturunannya? Maukah mereka menjadi penerus seumur hidup?
Ini semua adalah pertanyaan yang perlu dipertimbangkan Pasha.
Secara keseluruhan, selama bisa mengalahkan Iblis, segala harga diperbolehkan - baik Akalis maupun Nataya, mereka semua percaya pada satu prinsip: selama manusia tak binasa, penyihir takkan padam. Pada akhirnya, mereka pasti akan kembali ke puncak. Ini ditentukan oleh perbedaan esensial antara Yang Terkasih Dewa dan orang biasa.
Yang dia khawatirkan adalah membayar harga namun tetap mengalami kekalahan total. Bagaimanapun, mereka tidak punya kesempatan untuk mencoba lagi.
「Lebih baik kita bicara dulu dengan Roland,」 kata Selene sambil menahan Elxia yang masih kesal dengan tentakel utamanya,「Saat di Perkumpulan Penjelajah Misteri, aku pernah berurusan dengan Agatha. Meskipun dia bersimpati pada orang biasa, dia tidak gegabah dalam bertindak. Lagipula, sejak awal kita memang berencana berkomunikasi dengan kerajaan-kerajaan sekuler. Bukankah memiliki raja biasa yang tidak mendiskriminasi penyihir perempuan dan sudah mempersiapkan Perang Makna Ilahi lebih awal merupakan awal yang ideal bagi kita?」
“Aku setuju. Hanya mengandalkan sedikit orang seperti kita, mustahil bisa menghentikan Iblis.”
“Dengan promosi dari orang biasa, kita juga bisa memperluas pengaruh dalam organisasi penyihir.”
“Dan dia juga membantu merekrut penyihir... Dengan begitu, kesempatan Phyllis menemukan pilihan surgawi kedua mungkin akan lebih besar.”
“Aku justru penasaran dengan senjata bubuk mesiu itu. Jika kita yang memegangnya, apakah membunuh Iblis akan semudah menyembelih makhluk jahat?”
Para penyihir hukuman dewa berkata serentak.
Selene tidak salah. Pasha menghela napas. Entah mereka menerima penjelasan tentang 'Persatuan Baru' atau tidak, mereka harus menjalin kembali hubungan dengan orang biasa. Penguasa seperti Roland yang berpikiran terbuka sudah menjadi target negosiasi paling cocok. Untuk langkah selanjutnya, baru bisa diputuskan setelah berdiskusi – mungkin pihak lain juga memiliki pemikiran yang sama?
Memikirkan hal itu, dia menganggukkan tentakelnya ke arah Phyllis, “Aku mengerti. Tolong undang Yang Mulia Roland Wimbledon ke sini.”
