Keesokan harinya sore, Roland sudah menerima laporan kemampuan Sheron.
“Secepat ini?” Ia mengangkat alis sambil mengambil lembar tes dari tangan Wendy, “Apakah dia sudah menerima dirinya sebagai penyihir?”
“Ya, dan lebih lapang dada dari perkiraan kami,” Wendy tersenyum menceritakan proses pertemuan semalam, “Harus diakui, orang tuanya telah membesarkan anak yang luar biasa.”
"Ternyata begitu…" Roland tidak bisa menahan keterharuannya. Di era ini, ada orang yang memikirkan masa depan sejauh ini, sudah layak disebut pelopor. Sejarah mungkin juga didorong seperti ini - ketika keyakinan terus diturunkan ke generasi penerus, membuat semakin banyak orang memiliki aspirasi ini, hingga mencapai tingkat tertentu, dunia akan mengalami perubahan drastis.
Percikan Bintang dapat membakar padang rumput, prinsipnya sama.
Mungkin beginilah cara manusia melangkah menuju peradaban setapak demi setapak.
Ia meneliti proses pengujian dan verifikasi energi sihir. Sebagai penyihir perempuan yang mengalami Kebangkitan di usia 15 tahun, pusaran energi sihir Sheron berada di level menengah-atas. Laporan bahkan mencatat tingkat ini setara dengan penyihir perempuan dewasa di Takira. Tampaknya Filipina juga hadir saat pengujian kemampuan - selama ada penyihir baru muncul, dia pasti yang paling antusias di Kota Tanpa Musim Dingin.
Kemampuan Sheron adalah menghasilkan listrik, namun deskripsi Wendy tentang bagian ini agak samar. Jelas bagian elektro masih menjadi rintangan dalam Fisika Dasar.
Saat meningkatkan intensitas listrik, penggunaan energi sihir akan melonjak drastis. Namun listrik saat ini bagai petir, mampu menembus papan kayu dan melelehkan besi. Ketika kembali ke arus lemah, harus kontak langsung dengan objek untuk berefek, bisa menyalakan lampu meski mudah putus filamen.
Karena Sheron baru saja Bangkit, kendali energi sihirnya masih sangat labil. Wendy menyimpulkan dia adalah penyihir perempuan tipe tempur sekaligus memiliki potensi tersembunyi dalam membantu produksi.
Roland tidak berencana melakukan tes ulang, lagipula saat ini tidak ada alat untuk mengukur tegangan atau arus. Bahkan jika mengetahui parameter tersebut, tidak bisa mendapatkan angka yang akurat.
Apalagi saat melepas arus listrik bertegangan tinggi, konsumsi energi sihir Anna sangat besar. Dalam hal kelangsungan transmisi listrik, jelas kalah dibandingkan Bulan Teka-teki dengan Cahaya Harapan No.1-nya, apalagi meriam elektromagnetik.
Poin terpenting adalah, baik kobaran api hitam Anna maupun listrik Sheron, semuanya adalah efek transformasi energi sihir yang belum tentu sesuai teori terkait. Hanya ketika kemampuan diubah menjadi efek lain, barulah bisa cocok dengan pengetahuan yang dia pahami.
Singkatnya, ini kemampuan yang sangat menjanjikan. Terutama evolusi yang mungkin terjadi setelah memahami esensi listrik, serta seberapa besar peningkatan energi sihir saat dewasa, menjadi pertanyaan yang layak dinanti. Untuk saat ini, sesuai saran Wendy, biarkan dia berlatih mandiri sambil giat belajar agar bisa mengejar ketertinggalan dari yang lain.
Mengingat prinsip keadilan yang kuat pada Sheron, memasukkan dia ke Departemen Hukum sepertinya ide bagus.
Gadis kecil yang bisa mengeluarkan listrik, terus patroli di jalanan siap menangkap penjahat kapan saja... rasanya sangat... familiar sekali.
Tapi Roland tidak mengungkapkan isi hatinya. Ia mengangguk pada Wendy, "Lakukan saja seperti itu, maaf merepotkanmu."
"Ini kehormatan bagiku, Yang Mulia Kaisar." Wendy membelai dadanya sambil berkata.
……
Setelah makan malam, ketika Roland kembali ke kantor, ia menemukan kamar itu tidak hanya ada Nightingale, tapi juga Lily dan Bulan Teka-teki. Trio itu mengelilingi meja kerja, seolah sedang berdebat tentang sesuatu.
"Cepat lihat ini," Nightingale melambaikan tangannya ke arahnya, "Astaga, persis seperti aslinya!"
Apa yang persis sama? Roland penasaran mendekati meja, baru menyadari ada dua baskom Jamur Bird's Kiss di atas meja.
"Eh... ada apa dengan jamur ini?" Kalau dikatakan mirip pun tidak, satu baskom jamur terlihat agak mengkerut seperti stok dapur, sementara yang lain terlihat lebih segar berair. Ia mencubit batang jamur yang lebih montok, cairan dalamnya langsung mengalir keluar, "Cukup segar, ini baru dipanen Lightning?"
Nightingale dan Bulan Teka-teki serentak memalingkan kepala ke arah Lily.
Yang terakhir mengangkat bahu, "Aku mempercepat regenerasinya dengan energi sihir."
"Oh... pakai energi sihir," Roland menjawab sambil lalu, lalu tiba-tiba tertegun, "Tunggu—Apa? Mempercepat regenerasi dengan energi sihir?"
"Yang Mulia, bentuk energi sihir yang dia konsentrasikan sekarang agak berbeda dari sebelumnya," kata Nightingale, "Jika evolusi pertama berupa ulat berwarna ungu, sekarang seolah ada tambahan pola di tubuhnya, total energi sihirnya juga meningkat." Dia berhenti sejenak, "Dengan kata lain, kemampuan Lily mengalami evolusi kedua."
"Tapi tetap saja serangga!" Bulan Teka-teki menambahkan, lalu secara alamiah menerima pandangan merendahkan dari Lily.
“Begitu ya?” Roland dengan gembira mengambil jamur dan mengamatinya dengan saksama, segera memahami maksud "pengaruh" yang disebut lawan, “Sekarang kamu bisa mengubah kumpulan serangga magis menjadi bentuk yang kamu inginkan?”
“Hmm, hanya yang bisa dilihat dengan mikroskop, dan harus menemukan target yang bisa menyatu dulu baru bisa melakukan asimilasi selanjutnya.” Lily mengangguk, meski berpura-pura biasa saja, cahaya di matanya mengungkapkan rasa puas dirinya, “Karena bibit serangga kecil dari Jamur Bird's Kiss lebih mudah diobservasi, jadi saya memilihnya untuk uji coba.”
Mungkin yang dia maksud adalah Spora jamur, yang juga merupakan dasar jamur. Roland tak bisa menahan semangatnya, mungkin bagi Lily, semua makhluk biologis yang tak terlihat mata telanjang, atau serangga mikroskopis, berada dalam kendali kemampuannya.
“Kerja bagus!” Dia mengulurkan tangan menggosok kepala lawan.
Di luar dugaan, Lily sama sekali tidak menghindar atau memberikan penghinaan, malah menunduk menerima pujian Roland.
“Bagus apanya,” Bulan Teka-teki bergumam, “Yang Mulia tidak tahu, sekarang kamar tidur sama sekali tidak bisa ditinggali! Di mana-mana ada Jamur Bird's Kiss, bahkan ranjang pun dipenuhi payung putih besar, persis seperti Hutan Persembunyian setelah hujan!”
Lily pipinya langsung memerah sedikit, dia melotot ke Bulan Teka-teki sambil berkata, "Aku... aku juga tidak tahu kenapa bisa jadi begini... Awalnya bibit jamur sama sekali tidak bisa berubah menjadi Jamur Bird's Kiss, aku kira masalahnya ada di induknya sendiri. Setelah ganti induk lagi, tiba-tiba seluruh ruangan dipenuhi jamur."
Roland tidak bisa menahan tawa setelah mengerti kronologi kejadian. Dengan pengetahuan biologinya yang terbatas, dia samar-samar ingat bahwa berbeda dengan biji yang bisa tumbuh menjadi pohon besar, spora jamur tunggal tidak bisa menghasilkan jamur. Berapa pun asimilasi yang dilakukan, tetap termasuk satu spora. Baru setelah mengganti induk dan menyatukan dengan spora lain, jamur bisa tumbuh cepat. Mengapa bisa menyebar ke mana-mana, kemungkinan besar induk yang terlepas melayang di kamar tidur dan mengasimilasi semua bakteri menjadi spora Jamur Bird's Kiss.
"Besok makan siang kita adakan pesta jamur saja," katanya penuh semangat.
Tak diragukan lagi, kemampuan Lily setelah Evolusi Kedua tidak terbatas pada sterilisasi. Selama bisa diobservasi, dia bisa melakukan transformasi skala besar dengan biaya hampir nol, bahkan bisa berkembang biak dan berekspansi seperti mikroorganisme normal. Bisa dibilang ini adalah pasukan mikro sempurna. Baik untuk produksi bahan makanan maupun persiapan perang di masa depan, perannya akan sangat vital.
