Setelah Yezi selesai memberikan penjelasan, Edith yang pertama mengajukan pertanyaan, "Yang Mulia Kaisar, apakah gandum yang dikatalisis oleh energi sihir ini benar-benar bisa dikonsumsi orang biasa?"
Ini mungkin juga pertanyaan yang paling dipedulikan orang lain. Setelah Mutiara Utara berbicara, tidak hanya Perot, bahkan Speer pun menunjukkan ekspresi kekhawatiran.
“Pertama-tama, Golden No.2 tidak memiliki perbedaan esensial dengan Golden One. Keduanya sama-sama dicetak dari Yezi——No.2 hanya memperluas karakteristik produktivitas saja.” Roland tersenyum menjawab, “Kedua, meski dibuat melalui transformasi energi sihir, ia sendiri tidak mengandung energi sihir. Jadi tidak perlu khawatir orang biasa akan dirugikan. Faktanya, bubur gandum dan panekuk yang baru-baru ini saya makan, semuanya berasal dari lahan uji coba Golden No.2.”
Ia teringat perdebatan di masa depan tentang makanan natural, hibrida, dan transgenik. Sebagian orang selalu bersikukuh yang alami adalah yang terbaik, tapi tidak tahu seharusnya bagaimana wujud asli makanan natural itu.
Menjelaskan asal-usul Golden No.2 secara detail adalah masalah yang sangat kompleks. Ini menyangkut mutasi dan genetik biologis, bahkan Yezi pun belum tentu paham logika di baliknya. Meski kemampuannya bisa membuat tanaman mengalami perubahan besar dalam waktu singkat, dasarnya tetap membutuhkan pasokan energi sihir yang kontinu, juga tidak bisa diwariskan ke generasi baru. Jika perubahan terlalu drastis, setelah lepas dari pasokan energi sihir bahkan bisa langsung mati.
Oleh karena itu, peran utama Yezi dalam mencetak gandum emas adalah mempromosikan mutasi dan mempercepat pertumbuhannya——memilih karakteristik yang lebih menguntungkan penanaman, membuang pola inferior, berkembang biak dari generasi ke generasi, akhirnya membentuk varietas gandum dengan ciri sangat menonjol. Ini sama persis dengan metode pencetakan tanaman tradisional, satu-satunya perbedaan hanyalah memangkas proses secara signifikan, menyelesaikan evolusi ratusan tahun yang panjang dalam waktu kurang dari dua tahun.
Roland pernah melihat bentuk asli semangka – sebuah kapsul keras sebesar kepalan tangan yang berisi beberapa ruas daging buah kuning yang terpisah, sekilas mirip jeruk. Baru pada abad ke-17, daging buah berubah menjadi merah dengan ukuran yang lebih besar, namun lebih dari separuhnya masih terisi penuh oleh jaringan putih. Jika disendok dengan sendok, mungkin hanya butuh empat lima kali gerakan untuk mengosongkannya sepenuhnya.
Selain itu, bentuk buah-buahan dan tanaman pangan yang dikenal masyarakat sekarang sangat berbeda dari sebelumnya. Faktanya, tidak hanya tumbuhan, hewan pun mengalami perubahan. Contoh paling khas adalah anjing – hewan peliharaan yang awalnya tidak ada, melainkan hasil transformasi serigala melalui pengaruh manusia selama beberapa generasi.
Oleh karena itu, makanan yang disebut alami sebenarnya adalah hasil seleksi manual berulang kali. Jika benar-benar dikembalikan ke bentuk aslinya, sepuluh dari sembilan kasus akan sulit untuk dimakan.
Dan bukan hanya manusia, semua spesies – mulai dari mamalia besar hingga mikroorganisme kecil – terus-menerus mengubah lingkungan sekitar. Menurut Roland, membangun pembangkit listrik oleh manusia tidak berbeda dengan ragi yang memfermentasi roti. Keduanya adalah tindakan alami karena kehidupan itu sendiri merupakan bagian dari alam.
Hanya saja prinsip-prinsip ini terlalu rumit bagi para pejabat daerah. Ia menyederhanakan jawaban menjadi dua bagian: "Jika Golden One aman dimakan, maka yang kedua juga pasti aman" serta "Jika tidak percaya, saya juga memakannya". Di era ini, teladan langsung dari Junwang menjadi bukti terbaik.
"Melihat yang lain secara permukaan tidak lagi menunjukkan keraguan, Roland melanjutkan, 'Selain itu, transaksi bahan makanan di setiap kota harus dikendalikan oleh Balai Kota tingkat dua, seperti di Kota Tanpa Musim Dingin, dengan melarang penjualan pribadi bahan makanan. Mengenai metode implementasi spesifiknya, Manajer Barov akan menjelaskan secara detail kepada kalian nanti.'"
Marquis Spell Parsee mengangkat alisnya, "Yang Mulia Kaisar, jika Golden No.2 benar-benar memiliki produksi setinggi itu, setelah memberi makan rakyat wilayah mungkin masih akan ada sisa dalam jumlah besar. Jika Balai Kota ingin mengakuisisi semuanya, tekanan fiskal akan sangat besar. Lagipula di Fallen Dragon Ridge hanya ada 10.000 lebih penduduk, apakah perlu memproduksi bahan makanan sebanyak ini?"
"Benar, karena kelebihan bahan makanan bukan untuk dipanen, melainkan untuk disimpan."
"Disimpan?" Dia tertegun sebentar.
"Untuk Perang Makna Ilahi yang akan datang," Roland mengucapkan kata per kata.
Tujuan utamanya memberlakukan Golden No.2 selain untuk memperluas populasi Greycastle, alasan lain adalah karena perang penentuan takdir ini - sebagai generasi yang lahir di era damai, dia tidak memiliki pengalaman perang kejam yang berlarut-larut, sehingga hanya bisa mempersiapkan pekerjaan perang berdasarkan pengalaman sejarah.
Skenario terburuk yang bisa Roland bayangkan adalah ketika populasi menyusut tiga puluh persen, semua pemuda harus ke medan perang, sementara perempuan dan anak-anak masuk ke pabrik bekerja untuk menyediakan logistik garis depan. Dalam situasi seperti ini, sawah mungkin akan terbengkalai tanpa penanam. Jika ada persediaan makanan cukup untuk dua sampai tiga tahun, mungkin masih bisa bertahan hingga munculnya titik balik.
Poin ini telah ia tanyakan secara detail kepada Menteri Pembangunan Karl Van Bert. Yang terakhir menyatakan bahwa gudang pangan dengan desain rasional, struktur utuh, dan pengawasan khusus dapat menyimpan biji-bijian berkulit hingga 5 tahun. Meski rasa akan menurun drastis setelah melewati 1-2 tahun, saat waktu itu tiba, siapa lagi yang akan peduli dengan kelezatan makanan.
Perlu diketahui bahwa lahan uji coba Yezi tidak hanya memiliki gandum sebagai tanaman berproduksi tinggi. Setelah dua tahun pembudidayaan, tanaman impor seperti tebu, jagung, kentang telah memiliki varietas unggul. Khususnya dua yang terakhir, berkat keunggulan bawaan, produksi per unitnya jauh melampaui gandum. Alasan Roland memilih memberlakukan Golden No.2 ketimbang tanaman-tanaman tersebut ada dua: Pertama, generasi baru mereka dapat berkembang biak normal, tidak cocok untuk memonopoli transaksi bahan makanan; Kedua, masa simpan mereka tidak sepanjang biji-bijian.
Tentu saja, pertanian merupakan industri yang sangat kompleks. Tidak hanya mencakup pangan manusia, tapi juga pakan ternak... Misalnya tanpa pakan kedelai yang cukup, tak akan ada peternakan maju. Hanya saja saat ini ia tak bisa mengurus terlalu banyak. Sekadar menjamin semua orang bisa mengakses makanan pokok selama perang saja sudah merupakan proyek besar.
Karena sebagian besar peserta rapat memahami makna Perang Makna Ilahi, tak ada lagi yang mempertanyakan kebijakan menyangkut kelangsungan hidup manusia ini. Di akhir rapat, Roland mengalihkan tatapannya kepada Book Scroll, "Saya berharap bisa memasukkan mata pelajaran agronomi ke dalam pendidikan menengah, terutama untuk mencetak talenta profesional yang menguasai berbagai metode penanaman tanaman."
Tingkat pendidikan di kota-kota lain masih jauh tertinggal dari Kota Tanpa Musim Dingin. Dia juga yakin menyebarkan pendidikan dasar ke seluruh wilayah Greycastle adalah hal yang sulit diwujudkan. Karena itu, lebih baik langsung mengirim tenaga profesional terdidik dari Kota Tanpa Musim Dingin untuk membimbing produksi pertanian di berbagai daerah. Spesialisasi ilmu pertanian bisa menjadi awal, kedepannya bidang-bidang seperti kimia, bangunan, dan kedokteran juga akan menyusul. Tidak perlu rakyat wilayah yang dicetak bisa melakukan penelitian mandiri atau menciptakan teori baru, cukup mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam operasional industri.
Setelah rapat berakhir, Wendy membawa kabar baru.
Para penyihir perempuan yang menjelajahi reruntuhan di gunung salju Wilayah Barat telah tiba dengan selamat di dermaga Kota Tanpa Musim Dingin.
Ketika Roland tiba di dermaga, sebuah siluet langsung terbang ke dalam pelukannya.
Rambut keriting keemasan menggesek pipinya, menimbulkan rasa gatal samar, sementara jejak aura yang familiar memenuhi hidungnya.
"Aku kembali." Nightingale berbisik lembut di telinganya.
