Menyaksikan perubahan situasi ini, ekspresi Akima juga tertekan. Ia memalingkan wajah dan tak lagi berbicara.
"Setelah menunggu sampai Doris tenang, Book Scroll baru melanjutkan pembicaraan, 'Aku percaya banyak dari kalian yang seperti dia, kehilangan kabar kampung halaman karena pengungsian, bahkan jika ada kesempatan kembali, mendapati kampung halamannya telah berubah total. Inilah arti pendaftaran status—selama ada satu orang saja dari mereka yang datang ke Kota Tanpa Musim Dingin, meski cuma satu, kalian bisa langsung mendapat kabar pasti, mungkin bahkan ada keluarga kalian di antara mereka.'"
"'Selain itu, Tim Penampung Balai Kota masih aktif di seluruh Greycastle. Ini proses jangka panjang, pengungsi yang mendengar kabar akan terus bertambah. Menunggu di sini justru lebih mudah mendapat informasi. Tentu, jika kalian membutuhkan, tim penampung bisa fokus memperhatikan dan mengumpulkan intelijen daerah kelahiran kalian, bahkan mengirim orang langsung untuk kontak—Yang Mulia Roland sekarang sepenuhnya mampu melakukan ini.'"
"'Apa yang kau katakan benar?' Aqima mengangkat kepala, menatap tajam Book Scroll, 'Para bangsawan di istana mau membantu kami melakukan hal seperti ini?'"
"'Jika yang kau maksud 'bangsawan' adalah pejabat Balai Kota, maka aku juga termasuk salah satunya,' Book Scroll mengangkat tangan, 'Faktanya, cara kerja Kota Tanpa Musim Dingin sangat berbeda dengan wilayah aristokrat masa lalu. Asal lulus tes kelayakan, penyihir perempuan pun bisa terlibat dalam administrasi, menjadi bagian dari sistem manajemen kerajaan.'"
Perkataan ini menimbulkan keributan di kerumunan.
“Mengenai pertanyaan yang Anda ajukan, jawabannya tentu saja ya,” lanjutnya, “Kota Tanpa Musim Dingin sejak awal tidak pernah berniat menghalangi kalian pergi atau membatasi kebebasan kalian. Namun saat ini memang bukan waktu yang tepat untuk pergi. Kekacauan perang belum mereda, kelaparan merajalela, banyak kota telah menjadi reruntuhan sepi yang tidak hanya penuh bahaya, tapi juga mudah membuat kalian pulang dengan tangan hampa. Pasukan Yang Mulia Kaisar saat ini sedang dalam proses merebut kembali wilayah. Tunggulah sampai Greycastle bersatu dan tatanan di seluruh penjuru pulih stabil. Ke mana pun kalian pergi, itu sepenuhnya keputusan kalian sendiri.”
Sambil berkata demikian, Book Scroll kembali mengambil formulir pendaftaran, “Jadi, apakah kalian masih menganggap mengisi ini tidak perlu?”
Kali ini, tidak ada lagi penyihir perempuan yang bersuara menentang.
……
“Sungguh layak disebut Book Scroll. Saat itu aku sama sekali tidak memikirkan aspek ini,” gumam Wendy takjub dalam perjalanan kembali ke kastil, “Aliansi Penyihir Perempuan pasti akan meninggalkan kesan mendalam dalam hati mereka kali ini.”
“Aku hanya memanfaatkan jabatan saja,” Book Scroll tersenyum, “Penyihir perempuan pertama yang tiba baru empat puluh enam orang. Masih banyak yang harus dikerjakan dalam beberapa hari ke depan.”
“Hmm...” Suara Wendy menjadi berat.
“Ada apa? Jangan-jangan kamu ingin berkata lagi bahwa dirimu tidak cocok untuk jabatan manajer aliansi?” Book Scroll menghentikan langkahnya, “Ketahuilah, Yang Mulia memilihmu karena——”
“Karena aku memiliki kelebihan yang tidak dimiliki orang lain, bukan?” Dia tiba-tiba tersenyum, “Tenang saja, sejak terakhir kali Yang Mulia Kaisar berbicara denganku, aku sudah bulat tekad. Barusan hanya merenungkan cara terbaik untuk menerima tamu. Sebenarnya kalau diingat-ingat, bahkan di masa sulit Persaudaraan dulu, aku pernah berniat menemani saudari-saudari perempuan mencari gunung suci. Situasi sekarang dibandingkan beberapa tahun lalu bagaikan Langit dan Bumi. Kalau masih mengeluh, rasanya tidak pantas setelah minum Minuman Kekacauan Nightingale yang curi-curi waktu itu.”
“Semangat seperti inilah yang tepat,” Book Scroll berkata dengan puas, “Tapi soal minuman, kalau tidak kamu sebut aku hampir lupa. Sudah dibantu begitu besar, apa tidak seharusnya traktir aku secangkir teh?”
“Nanti malam saja. Aku akan suruh dapur siapkan jamur panggang dan irisan ikan. Minum sambil ngobrol di kamar seperti dulu, bagaimana? Kalau kurang, Nightingale toh tidak ada di Kota Tanpa Musim Dingin. Nanti aku ganti bagiannya.”
“Sepakat.” Book Scroll tersenyum.
“Ngomong-ngomong,” Wendy menatap penasaran ke dahinya, “Apa benar kamu menghafal status 100.000 penduduk Kota Tanpa Musim Dingin di kepala? Tidak pusing?”
“Aku juga tidak tahu harus menjelaskan bagaimana,” yang disebut terakhir merenung sejenak, “Awalnya memang rumit, kalau mau mengingat sesuatu harus mulai dari awal – misalnya mencari nama, yang muncul dulu tanggal pendaftarannya, lalu buku catatan, baru halaman informasi yang dibutuhkan. Selain ribet, kalau kebanyakan mikir malah sakit kepala. Tapi seiring waktu, semua konten itu perlahan menjadi teratur rapi.”
“Apa maksudnya itu?”
“Seolah-olah otomatis tersortir... Begitu aku mulai mengingat, langsung bisa melihat semua konten terkait.” Book Scroll berhenti sejenak, sepertinya sedang mempertimbangkan diksi, “Dan yang aneh, meski ada banyak entri, aku bisa melihat semuanya sekaligus. Mungkin ini yang disebut mahir karena sering berlatih.”
“Begitu rupanya,” Wendy mengagumi, “Yang Mulia Kaisar pernah berkata ingatan manusia jauh melebihi imajinasinya. Dulu kukira mustahil, sekarang akhirnya percaya.”
“Perasaan ini memang sangat ajaib,” Book Scroll mengangguk, “Seperti dalam sekejap diri ini tahu segalanya. Saat Yang Mulia Kaisar menyatukan Greycastle dan menerapkan sistem Balai Kota ke semua wilayah, entah apakah ingatanku masih bisa menampung sebanyak ini.”
Hati Wendy tiba-tiba diterbangkan gelombang. Apa artinya? Artinya Book Scroll akan mengingat seluruh kehidupan setiap orang di Bumi ini.
Dialah sejarah itu sendiri.
Saat Wendy hendak berkata lagi, langkah kaki tergesa-gesa memutus ucapannya.
“Akhirnya menemukan Yang Mulia,” seorang pegawai muda Balai Kota memberi hormat pada mereka, “Ada birokrat membandel di aula, bersikeras bertemu penanggung jawab Aliansi Penyihir Perempuan. Sudah kami beritahu akan dicatat dan disampaikan, tapi dia ngotot ingin bicara langsung.”
“Apa dia menyebutkan maksudnya? Siapa namanya?” Book Scroll mengerutkan kening bertanya.
"Bossek," petugas itu terengah-engah, "Memang ada laporan, tapi kemungkinan besar ini salah. Dia mengaku saat menggembala di pinggiran kota, menemukan seorang perempuan berlumuran darah yang terlihat seperti penyihir. Namun kesadarannya hampir hilang sama sekali, tidak bisa menjawab pertanyaan apapun. Setelah memeriksa rencana kerja hari ini, tidak ada catatan penyihir yang diatur keluar kota. Apakah Yang Mulia mengetahui hal ini?"
"Penduduk lokal Perbatasan Kota, rekam jejak baik, termasuk angkatan pertama peserta kelas pertanian. Seharusnya tidak mungkin sengaja membuat kekacauan untuk Balai Kota," Book Scroll mengerutkan kening, "Jangan-jangan ini Yezi?"
"Bagaimana mungkin! Di bawah perlindungan Hati Hutan, tidak ada yang bisa melukainya sedikitpun," Wendy segera menyangkal tebakan itu. Dalam hal kemampuan bertempur, Yezi termasuk salah satu penyihir terbaik di Aliansi. Hanya saja rencana penanaman tahun ini sangat mendesak, Yang Mulia Roland meminta agar setiap wilayah yang ditaklukkan harus ditaburi benih Golden No.2. Karena itu dia tidak ikut Angkatan Darat Pertama berperang, melainkan tinggal setiap hari di Hutan Persembunyian untuk terus mematangkan dan membudidayakan ladang gandum. "Bahkan jika musuh benar-benar menyerbu Hutan Persembunyian yang dikendalikannya, tidak mungkin sama sekali tidak ada gerakan—ingat di sana masih ada sekelompok pekerja yang bertugas mengangkut benih gandum. Selain itu pasukan perbatasan juga mengawasi seluruh wilayah utara. Jika terjadi serangan, pasti lonceng peringatan sudah dibunyikan."
"Berarti memang terjadi kesalahan?"
“Bagaimanapun, temui dulu dia. Jika orang itu terluka parah, meskipun bukan penyihir perempuan, kita tetap bisa membantunya.” Meskipun Wendy berkata demikian, perasaan cemas samar-samar muncul di hatinya.
Apakah aku melupakan sesuatu?
