"Apa artinya ini?" Roland menatap dingin beberapa lembar kulit hewan yang terhampar di meja, bertanya dengan suara berat.
Saat ini hatinya dipenuhi amarah membara. Iblis tidak hanya pergi begitu saja setelah menyerang, tapi juga meninggalkan deklarasi balas dendam. Ini jelas-jelas tantangan telanjang bagi Kota Tanpa Musim Dingin. Tapi justru di saat seperti ini, dia tahu harus semakin menekan diri.
Para pejabat saling pandang, tak satu pun berani menjawab.
Selain enggan menghadapi amarah Raja, pola yang tergambar pada kulit hewan yang maknanya sudah jelas terlihat juga menjadi alasan utama.
Makhluk berbentuk serigala raksasa itu tak diragukan lagi merujuk pada Lorka.
Sedangkan beberapa lembar lainnya menggambarkan manusia yang bersujud, penyihir perempuan yang diikat, tembok kota yang terbakar, serta jenazah dan reruntuhan.
Meski garis-garisnya sangat sederhana, ketika dilihat secara keseluruhan maknanya mudah dipahami.
Ini adalah surat ancaman yang menggunakan pola gambar untuk menyampaikan pesannya.
——Serahkan Serigala Betina, letakkan senjata dan menyerah untuk hidup; lindungi pelaku, bersikeras melawan untuk mati.
Roland menyapu pandangannya ke seluruh pejabat di aula, menarik napas dalam-dalam dan berusaha menenangkan kondisi mentalnya. Meski tidak semua orang menunjukkan ekspresi pantang menyerah, bahkan beberapa tampak ketakutan, setidaknya tak ada yang mengusulkan untuk menyerahkan penyihir kepada Iblis.
「Yang Mulia Kaisar, maksud yang ingin disampaikan mereka bukan sekadar ancaman halus atau bujukan, melainkan sebuah perangkap!」Dalam keheningan yang tertekan ini, tirai cahaya terpampang di dinding, suara Pasha bergema di pikirannya,「Saya sudah mengetahui seluruh kejadian dari Sylvie. Jangan percaya sepatah kata pun dari Iblis, ini adalah cara khas mereka!」
Nada bicaranya terdengar agak terburu-buru, sepertinya khawatir ia akan membuat pilihan yang salah.
Roland juga menangkap kejanggalan dalam hal ini.
“Apakah kalian pernah menghadapi situasi seperti ini sebelumnya?”
「Secara pasti, ini pernah terjadi di kerajaan orang biasa masa lalu.」Pasha menjawab dengan serius,「Selama Perang Makna Ilahi pertama, Iblis menggunakan cara ini untuk memisahkan hubungan antara manusia biasa dengan penyihir, lalu perlahan-lahan menggerogoti wilayah Cahaya Harapan.」
Seiring dengan narasi penyihir kuno, Roland segera memahami makna "perangkap".
Di era ketika manusia biasa dan penyihir perempuan memerintah bersama, selain bersikap provokatif di medan perang, Iblis juga memberikan tekanan dari sisi lawan, seperti menuntut penyerahan penyihir perempuan sebagai syarat penundaan serangan. Penyihir perempuan yang jumlahnya selalu minoritas dibanding manusia biasa, dan tidak perlu menyembunyikan kemampuan mereka, dengan mudah teridentifikasi.
Untuk menyelamatkan nyawa, kota-kota yang didominasi oleh penyihir perempuan yang lemah sering memilih menuruti permintaan itu. Beberapa penyihir yang baru saja bertempur sengit melawan Iblis di medan perang, justru ditangkap atau dibunuh oleh rekan sendiri saat kembali ke perkemahan. Dalam situasi ini, ketidakharmonisan antara penyihir dan manusia biasa semakin memanas, diperparah oleh pengkhianatan keji tanpa peri kemanusiaan.
Pada pertengahan Perang Makna Ilahi, dua pangeran kota besar di Bagian Tengah membentuk aliansi untuk melawan Iblis. Perbedaan pasukan hanya terletak pada komando: satu dipimpin penyihir perempuan, satunya lagi sepenuhnya terdiri dari manusia biasa. Dalam pertempuran sengit, pangeran dari faksi manusia biasa tiba-tiba membelot ke pihak Iblis. Mereka memotong jalur mundur pasukan penyihir perempuan yang sedang kelelahan, dan menggunakan senjata Batu Hukuman Dewa. Meski telah melakukan perlawanan terakhir, para penyihir yang kehilangan lebih dari separuh pasukan akhirnya musnah total. Pemimpin mereka dipenggal untuk dijadikan contoh, sementara penyihir yang selain sebagian kecil diserahkan ke Iblis, selebihnya menjadi budak.
Pengkhianatan ini kemudian disebut oleh Persatuan sebagai 「Pemisahan Senja」 dan dianggap sebagai pelajaran yang membara. Sejak hari itu, manusia perlahan terpecah menjadi dua kelompok.
Namun kota yang menyerah kepada Iblis tidak bertahan lama. Menyerahkan penyihir perempuan hanyalah permulaan. Ketika pos terdepan musuh terus maju hingga bisa menyentuh tanah para pangeran, mereka tanpa ragu-ragu akan meratakannya. Duke manusia yang melancarkan Pemisahan Senja pun tak terkecuali. Di bawah perintah Iblis, ia membangun Menara Kabut di kota, mengirim orang untuk membantu musuh membangun pos terdepan, bahkan memberikan intelijen... Meski demikian, ia tak menikmati masa tuanya. Kabarnya ia dikurung di kastil pangeran hingga mati kelaparan, ada juga yang bilang ia kabur setelah tahu rencana Iblis memusnahkan manusia, tapi dibunuh penyihir pendendam... Pokoknya, seiring berakhirnya Perang Makna Ilahi, manusia kehilangan kendali atas wilayah Cahaya Harapan. Sebagian besar wilayah menjadi zona terlarang, sementara kabut merah di cakrawala tetap menjadi mimpi buruk bagi para pelarian.
Perang Kekalahan Total inilah yang melahirkan Persatuan, kemudian berevolusi menjadi entitas politik besar yang menguasai Dataran Subur selama ratusan tahun.
Di akhir penuturan, Roland juga mendengar kabar mengejutkan dari Pasha.
「Peristiwa ini sebenarnya tidak tercatat secara pasti, hanya menjadi kabar rahasia yang beredar di kalangan atas Persatuan——ancaman dan taktik pecah belah Iblis meski sangat kaku, ternyata dipelajari dari manusia.」
“Apa yang kau katakan?” Begitu kata itu meluncur, ia langsung menyadari ucapan itu khusus ditujukan padanya secara berdua saja.
Seperti diduga, para pejabat di aula tampak terkejut, seolah heran mengapa ia tiba-tiba mengajukan pertanyaan ini.
「Kabarnya sebelum Perang Makna Ilahi pertama dimulai... tidak, harus dikatakan bahkan lebih awal, sudah ada yang melakukan kontak dengan Iblis——saat itu mereka tak beda dengan binatang buas, seorang manusialah yang mengajarkan pengetahuan pada mereka.」 Pasha berbisik pelan,「Segelintir orang berpendapat, inilah mungkin alasan mengapa Iblis tingkat tinggi kemudian cenderung berwujud manusia. Namun Tiga Kursi menganggap ini tak berdasar sama sekali, dan melarang orang banyak berdiskusi diam-diam, sehingga hanya penyihir perempuan tingkat atas yang pernah mendengar kabar ini.」
Roland menahan napas, mencoba berkomunikasi dengan penyihir kuno melalui roh,「Apa kau percaya?」
「Aku tidak tahu,」 Pasha secara mengejutkan tidak memberikan jawaban pasti,「Jika ini benar, hanya membuktikan bahwa berkomunikasi dengan Iblis sama dengan menghancurkan diri sendiri.」
Roland merenung sejenak, lalu mengajukan bagian yang jelas hilang dari cerita ini,「Manusia dalam kabar itu... apakah penyihir atau orang biasa?」
Yang kedua menghela napas ringan,「Kedua versi pernah beredar.」
Tampaknya ini benar-benar kabar yang tidak bertanggung jawab.
Selain itu, cara Tiga Kursi Persatuan juga bisa dimaklumi. Bagaimanapun Iblis berubah menjadi musuh , karena tujuan mereka adalah menghancurkan manusia , maka satu-satunya metode yang tepat adalah membalas dendam seimbang . Dia mengganti topik pembicaraan, "Jika kerajaan yang terancam tetap diam , apa yang akan Iblis lakukan?"
「Serangan akan terus berlanjut sampai pangeran tunduk , atau pasukan besar datang mengepung.」 jawab Pasha , 「Sistem ini sangat efektif untuk kota-kota kecil yang kekuatannya lemah.」
"Artinya, mereka akan datang lagi, benar?" Roland menyeringai dingin , "Balo ."
"Hamba hadir!" Manajer segera maju ke depan.
"Siapkan tunjangan duka , tidak ada cara promosi yang lebih baik daripada menggunakan darah musuh untuk persembahan prajurit yang gugur," katanya perlahan-lahan, "Mengenai perangkap ? Aku akan membuat Iblis tahu bahwa sekarang bukan era Perang Makna Ilahi pertama lagi."
