Setelah menetapkan sistem remunerasi, Roland berencana meruntuhkan tembok lain di jalan pembangunan besar.
Yakni menetapkan unit standar pengukuran.
Pendidikan dasar Kota Tanpa Musim Dingin telah memasukkan satuan jarak seperti milimeter, sentimeter, meter, dan kilometer ke dalam bahan ajar untuk menggantikan satuan tradisional inci, chi, dan zhang, yang saat ini cukup efektif. Terutama di departemen konstruksi dan produksi industri, alat ukur dengan satuan baru yang lebih presisi telah mendapat pengakuan luas.
Sedangkan alat patokan 1 sentimeter, berupa batang besi setara lebar kuku Roland, disimpan di ruangan buku kastil.
Yang akan dilakukannya selanjutnya adalah mengintegrasikan instansi-instansi lainnya dan memberlakukannya ke seluruh wilayah Greycastle.
Alasan mengapa langkah ini baru dilakukan sekarang, pertama karena sebelumnya kebutuhan akan instansi baru dalam produksi dan pendidikan tidak terlalu mendesak, kedua karena secara teknis sulit untuk direplika.
Bagaimanapun, standar yang kosong tak berarti. Jika tidak bisa dibuat menjadi peralatan ukur, orang-orang pun tak akan bisa menggunakannya dalam kehidupan nyata.
Tapi kini kesulitan-kesulitan itu sudah bukan masalah lagi.
Contohnya, mendefinisikan wadah satu desimeter kubik sebagai satu liter, lalu menjadikan berat satu liter air sebagai satu kilogram; atau mendefinisikan periode satu ayunan bandul sepanjang satu meter sebagai satu detik... Yang pertama bisa memanfaatkan Kolibri untuk menduplikasi kilogram prototipe dengan presisi, sedangkan yang kedua bisa menggunakan jam bandul untuk menyediakan pengukuran waktu. Asalkan ada prototipe dan model, pabrik Kota Tanpa Musim Dingin bisa memproduksi banyak replika.
Jika hanya mengandalkan Anna seorang diri untuk membuat semua alat pengukur, itu hanya akan membuang-buang waktu dan energi.
Ketika teknologi industri mencapai level tertentu, mempopulerkan satuan ukur yang lebih presisi menjadi sesuatu yang berjalan lancar dengan sendirinya.
Ia juga tidak khawatir standar-standar ini tidak 'murni'. Faktanya, prototipe standar yang digunakan dalam sejarah manusia sendiri terus berkembang seiring kemajuan zaman.
……
Tiga hari kemudian, Kapak Besi akhirnya memimpin pasukan garis timur kembali ke Kota Tanpa Musim Dingin, bersamaan dengan kedatangan Echo yang telah tinggal di Pelabuhan Biru hampir setengah tahun.
Roland menatap dua orang pasir yang melapor di depan meja kerjanya, di hatinya terasa sedikit haru—keduanya awalnya adalah warga bersalah dari keluarga yang diasingkan. Satu orang menyembunyikan identitas dan terdampar di Perbatasan Kota, hidup dengan berburu; satu lagi dijual sebagai budak, menjalani kehidupan penuh siksaan. Namun sekarang, mereka telah menjadi anggota penting di jajaran petinggi Kota Tanpa Musim Dingin.
Setelah bulan-bulan sibuk memikul tanggung jawab sendirian di medan perang, wajah Kapak Besi sama sekali tidak menunjukkan kelelahan. Sebaliknya, perang justru membuatnya semakin bersemangat, gerak-geriknya kini telah menyiratkan aura seorang jenderal besar. Perubahan pada Echo bahkan lebih mencolok—bayangan masa lalu sebagai budak perlahan memudar, pupil mata biru keabu-abuannya kini memancarkan kilau percaya diri, aura yang semakin sesuai dengan posisinya sebagai kepala klan Aosha.
Benar, pengalamanlah yang paling mampu mengubah seseorang.
Laporan Echo cukup sederhana: Klan Kobaran Api telah memenuhi janji mereka, rombongan migrasi pertama telah mendirikan kemah di Pelabuhan Biru. Terpengaruh oleh klan pertama dari Kota Pasir Besi, beberapa klan kecil kemudian menghubunginya, menyatakan kesediaan untuk melayani Kepala Suku Besar. Seluruh rencana berjalan sangat mulus. Setelah menerima para kepala klan dari berbagai pihak, diperkirakan populasi migran di Pelabuhan Biru akan mencapai 30.000 jiwa pada akhir tahun—jumlah yang setara dengan ibu kota kerajaan lama.
Selain itu, dia juga membawa surat tulisan tangan Pangeran Speer dari Fallen Dragon Ridge. Tanpa perlu membaca, sudah pasti isinya meminta tambahan personel dan logistik.
“Speer berkata, dia hanyalah seorang Administrator wilayah kekuasaan kecil, sama sekali tidak memiliki pengalaman merawat begitu banyak orang, dan selama sebentar ini sudah hampir kewalahan.” Echo meniru nada bicara lawannya, “Tenaga ahli yang dikirim Balai Kota memang mudah digunakan, tapi menurut saran mereka, untuk menempatkan migran sebanyak ini setidaknya membutuhkan dua hingga tiga ratus pegawai. Jika Yang Mulia Kaisar tidak memberikan perhatian lebih padanya, dia bahkan punya impuls ingin melemparkan tanggung jawab dan lari ke Kota Tanpa Musim Dingin menjadi penyihir perempuan biasa.”
Roland tidak bisa menahan tawa kecil. Penyihir biasa juga tidak berarti santai, Soraya dan Yezi sedang mengawasimu. Kalau tidak menghabiskan energi sihir setiap hari, bagaimana bisa membalas kemampuan lorong energi sihir yang begitu berguna ini. “Aku mengerti, di kelompok pejabat baru berikutnya yang lolos verifikasi, aku akan mengalokasikan lebih banyak untuknya. Tugas kali ini menyusahkanmu, istirahatlah dulu beberapa hari.”
“Baik.” Dia pertama-tama membungkuk memberi hormat, kemudian berbicara dengan penuh antisipasi, “Ngomong-ngomong, Yang Mulia Kaisar, apakah akhir-akhir ini... ada melodi baru?”
“Uh, yang sebelumnya sudah bisa kau nyanyikan semua?”
“Hmm... efeknya sangat bagus, terutama saat menyemangati kerumunan.” Echo tersenyum menjawab, “Dan saat kebingungan sesaat, aku akan menyanyikan lagu yang Yang Mulia ajarkan - jika bukan karena melodi itu, mungkin aku tidak bisa bertahan sampai hari ini.”
Tampaknya mengoordinasikan hubungan antar klan dan mempertahankan tatanan perbatasan selatan tidak sesederhana seperti yang dilaporkannya. Hanya saja kesulitan dan kemunduran besar dalam proses ini, semuanya ditanggungnya sendiri.
“Aku mengerti,” Roland berkata perlahan, “Lagu baru akan kusuruh salin dan dikirim ke kamarmu.”
Echo membungkukkan badan dalam-dalam, “Sungguh luar biasa, terima kasih Yang Mulia!”
Bahkan jika dia sama sekali tak paham musik, dia bisa mencari di dunia mimpi. Untuk permintaan seperti ini, mustahil baginya menolak.
Setelah Echo mundur, Roland mengalihkan pandangan ke Kapak Besi.
“Kau juga sudah bekerja keras.”
“Tidak, Yang Mulia Kaisar,” yang kedua itu buru-buru menepuk dada, “Berjuang untuk Yang Mulia adalah tanggung jawabku. Tak ada rasa lelah, justru kumenikmatinya.”
“Benarkah?” Roland tersenyum tak berkomentar, “Bagaimana nasib para bangsawan yang kabur ke Haifeng County? Jangan-jangan kau bakar mereka semua lagi?”
“Ingin sekali kulakukan, sayangnya mereka kabur terlalu cepat,” Kapak Besi berkata dengan wajah serius, “Setelah membersihkan Kota Golden Spike, saat Angkatan Darat Pertama tiba di Haifeng County, pinggiran kota sudah jadi lahan kosong. Tak hanya itu, beberapa gudang pangan di kota juga terbakar - jelas mereka lebih memilih menghancurkan kota daripada menyerahkannya utuh ke tangan Yang Mulia.”
Ini mungkin balas dendam terakhir sisa-sisa Raja Pemberontak, pikirnya. Andai pasukan garis timur tak mempersiapkan logistik dengan puluhan kapal pengangkut semen yang beroperasi 24 jam, mungkin pasukan harus mundur segera. Warga ibu kota yang kelaparan akan menganggap Angkatan Darat Pertama sebagai target rampok. Jika terpaksa menembak untuk menekan, tatanan sosial akan sulit dipulihkan.
“Ke mana mereka semua melarikan diri?”
“Ada yang ke Fjord, ada juga ke tiga kerajaan lainnya,” jawab Kapak Besi dengan nada penuh penyesalan, “Sayangnya Angkatan Darat Pertama tidak memiliki kapal laut, kalau tidak, aku pasti tidak akan melepaskan mereka.”
“Tenang saja, selama mereka masih berani memakai marga asli, akhirnya aku akan menanganinya,” ujar Roland perlahan. Setidaknya kelompok yang kabur ke Fajar itu sama seperti serangga terbang yang masuk perangkap sendiri. Orang-orang ini mungkin sisa pengikut setia terakhir Tifico, dia tidak khawatir mereka bisa bangkit kembali. Mencabut rumput sampai ke akarnya hanya karena merasa mereka mengganggu pandangan.
Setelah menanyakan langkah penanganan wilayah timur, Roland teringat pertanyaan yang sebelumnya mengganjal.
“Ngomong-ngomong, mengelabui bangsawan masuk penjara lalu menyamar sebagai korban kebakaran... Ini caramu?”
Ekspresi wajah Kapak Besi mendadak kaku.
