Setelah menutup pintu, tatapan Wendy menyapu semua yang hadir sebelum akhirnya berhenti di Akima.
“Langsung saja katakan maksudmu,” ujar yang kedua dengan suara keras, “Jika ini tentang perintah rekrutmen hari ini, tak perlu membujuk. Kami takkan mengubah rencana.”
“Akima…” Doris tak bisa menahan bisikan pelannya.
Dia mengangkat tangan, menghentikan ucapan lawannya, "Perhatianmu pada kami selama setengah bulan ini, aku tanam dalam hati. Tapi kedua hal ini berbeda – seperti yang kukatakan saat pertama tiba di Kota Tanpa Musim Dingin, karena gereja sudah hancur, aku akhirnya akan pergi dari Wilayah Barat."
"Daripada itu, lebih baik kuberi kabar baik dulu," ekspresi lembut Wendy tak berubah, "Balai Kota menerima laporan, sebanyak 12.000 pengungsi dari wilayah timur akan tiba di Kota Tanpa Musim Dingin seminggu lagi. Kali ini besar kemungkinan ada keluarga kalian di antara mereka."
Ruang tamu langsung gempar.
"Apa... Apa itu benar?"
"Tentu. Departemen transportasi kapal sudah bekerja sekuat tenaga," senyum Wendy mengembang, "Sungai Redwater dipenuhi kapal semen menuju timur. Mereka tak hanya membawa logistik kering, tapi juga persiapan antididingin, mengingat sekarang sudah musim gugur."
"Dulu aku tinggal di Kota Lengkung, apakah ada orang dari sana di antara imigran?"
"Bagaimana situasi Kota Golden Spike sebenarnya?"
"Pasti berantakan total."
"Hmm, aku justru berharap keluargaku tidak ada di sana... Ayah yang dulu mengusirku keluar rumah."
"Dia kan terhipnotis gereja. Mungkin sekarang menyesal setengah mati."
Mereka ramai-ramai berseru sambil saling memotong ucapan.
“Tenang, ada dua belas ribu orang,” Wendy bertepuk tangan, “Hampir mencakup sebagian besar kota dari Kota Golden Spike hingga Haifeng County. Sulit untuk tidak menemukan orang seasal. Setelah Book Scroll menyelesaikan statistik, kita bisa langsung menyaring orang yang terkait dengan status kalian. Meskipun tidak ada dalam kelompok ini pun tidak apa-apa, migrasi ini baru permulaan. Akan semakin banyak orang datang ke Wu Dong nantinya. Selama tinggal di sini, pasti akan bertemu suatu hari nanti.”
Kemudian dia menatap penyihir perempuan yang terlihat bimbang, “Jika tidak mau mengakui juga tidak apa-apa. Tapi menurutku punya kabar lebih baik daripada hilang kontak, bukan, Bai Li? Setidaknya ketika mereka menyesal, masih ada kesempatan untuk memperbaiki.”
“Memang... benar juga.” Gadis bernama Bai Li itu menunduk dengan agak malu.
“Apakah kalian benar-benar berencana memindahkan seluruh wilayah timur ke Wu Dong?” Akima terkejut.
“Bukan hanya wilayah timur,” Wendy tersenyum, “Utara, perbatasan selatan, dan daerah bagian tengah kerajaan juga termasuk dalam rencana migrasi. Wilayah-wilayah ini akhirnya hanya akan menyimpan beberapa kota besar, sementara penduduk kota kecil dan desa akan berkumpul di kota-kota.”
“Mengapa... Yang Mulia Raja mau repot-repot seperti ini?”
"Penjelasannya cukup rumit, sepertinya disebut... proses urbanisasi. Katanya dulu karena masalah bahan makanan, diperlukan lahan pertanian luas untuk menghidupi sebuah kota, sehingga penduduk tersebar. Tapi sekarang bahan makanan bukan masalah lagi, sementara mayoritas penduduk desa yang mendominasi justru berada di wilayah administratif kosong, sulit diorganisir dan dimanfaatkan. Maka memindahkan mereka ke kota lebih menguntungkan untuk mengoptimalkan kekuatan Balai Kota," jawab Wendy sabar. "Karena itu, Wilayah Barat sekarang bukan lagi daerah terpencil seperti dulu. Jika kamu pergi begitu saja, bagaimana dengan rekan-rekanmu? Maukah mereka meninggalkan keluarga dan mengembara ke kampung halamanmu yang terbengkalai?"
"......" Alis Akima berkerut, sejenak tak menjawab.
"Jujur saja, ini cuma sifat pengecut." Tiba-tiba suara dingin terdengar dari belakang mereka.
Para penyihir perempuan langsung berubah ekspresi. Saat menoleh, terlihat seorang perempuan yang diselubungi jubah hitam telah berada di atas meja ruang tamu. Tubuhnya condong ke depan, kaki tertekuk, satu tangan menopang dagu. Ia memandang yang lain dengan penuh ketertarikan, seolah tak peduli dengan kewaspadaan mereka.
"Siapa kau?" geram Akima.
"Nightingale! Apa maksudmu?" Wendy buru-buru menjelaskan, "Tenang, dia tidak berniat jahat. Dia penyihir Aliansi yang bertugas melindungiku secara diam-diam."
“Apakah aku salah bicara?” Dia melepas kerudung, menunjukkan rambut emas keriting yang cantik, “Apa yang mereka ragukan? Hanya karena hubungan dengan Bloodtooth Society, tidak mau lagi melayani Yang Mulia Tili. Tapi faktanya, mereka masih hidup dari Sihir Tertidur, dan sama sekali tidak berniat berubah.”
“Omong kosong!” Akima tak bisa menahan diri mengepal tinju, “Jika bukan karena alasan Doris, kami semua sudah pergi! Lagipula, apa yang kau pahami tentang urusan antara Bloodtooth Society dan Pulau Tertidur!”
“Benarkah?” Nightingale mengangkat alis, “Lalu mengapa kalian tidak bekerja?”
“Apa——”
“Mari hitung biaya. Dari Kota Tanpa Musim Dingin ke wilayah timur, biaya perjalanan dan makanan sekitar dua puluh serigala perak per orang. Setelah tiba di tujuan, pengeluaran harian sekitar sepuluh hingga dua puluh Tembaga untuk membeli mangsa. Tapi jangan lupa, karena perang dan migrasi, sebagian besar desa telah menjadi lahan kosong. Untuk bertahan hidup sekarang, biaya akan sepuluh kali lipat lebih tinggi dari sebelumnya. Ini juga alasan pengungsi mengalir ke Tanpa Musim Dingin.” Ucapnya dengan tenang, “Dengan kata lain, tanpa sekantong naga emas di tangan, meninggalkan Sihir Tertidur saja sudah sulit. Jika aku jadi kalian, pasti akan memanfaatkan kesempatan ini, mengajukan permohonan pekerjaan sebanyak mungkin untuk mengumpulkan dana. Ini dasar kelangsungan tim. Tapi lihatlah yang kalian lakukan selama setengah bulan ini? Menikmati makanan dari Sihir Tertidur, lalu menunggu Yang Mulia Tili mengantar ongkos ke tangan kalian?”
“Aku…” Akima tertegun. Dia ingin membalas, tapi bingung harus mulai dari mana.
“Menurutku, ini namanya pengecut. Karena tekanan gereja, kalian tunduk pada Bloodtooth Society. Lalu karena hubungan remeh itu, diam-diam membela kehancuran Hetty Morgan, tapi tak berani melawan penyihir perempuan secara terbuka.” Nightingale mengangkat bahu, “Aku memang tak tahu urusan Bloodtooth Society dengan Pulau Tertidur. Tapi anggota Bloodtooth Society tahu, dan mereka sekarang ada di Kota Tanpa Musim Dingin. Apa kalian kira Hetty benar-benar menganggap kalian saudari perempuan?”
“Nightingale! Cukup!” Wendy menghalangi.
“Jika aku berada di tanah asing, aku juga akan membutuhkan dukungan warga setempat, apalagi kemampuanmu sangat membantu mereka; jika tidak memusnahkan mata-mata gereja, pasti akan menarik lebih banyak pengepung. Singkatnya, kalian saat itu hanyalah belalang di tali yang sama. Jika Hetty benar-benar baik padamu, aku hanya ingin bertanya, Bagaimana kemudian saat dia merencanakan pembalikan rencana Tili di Pulau Tertidur, adakah sepatah kata pemberitahuan untukmu?”
Akima mengatupkan bibirnya erat.
“Jika kamu benar-benar ingin membuktikan tekadmu, mulailah dari yang paling dasar sekarang—berada di pulau tak berpenghuni masih bisa mencari segudang alasan, tapi di sini, Sihir Tertidur tidak bisa lagi mengikatmu.”
Nightingale menyeringai dengan sikap acuh tak acuh ke arah Wendy, lalu menghilang di depan yang lain.
