“Maaf, dia memang selalu bersifat blak-blakan seperti itu, sebenarnya tidak ada niat jahat,” Wendy segera meminta maaf, “Kalian tidak perlu memikirkan ucapannya. Jika lepas dari Sihir Tertidur, hidup kalian akan jauh lebih sulit daripada sekarang...”
Namun para penyihir perempuan tidak ada yang menyambung pembicaraan, terutama Akima yang ekspresi wajahnya sangat tidak enak dilihat. Naik-tunjuK besar di dadanya menunjukkan kondisi mentalnya sedang mengalami gelombang getaran yang kuat.
Jika hanya sindiran biasa, dia bisa saja tertawa sinis atau berdebat dengan yang menyindir. Namun perkataan Nightingale membuatnya tak bisa mengeluarkan sepatah kata pun. Selain tuduhan pengecut, kata-kata lainnya seperti paku yang menusuk langsung ke hatinya.
Saat masih mengembara di wilayah timur, semua orang memang menghabiskan banyak energi untuk bertahan hidup. Setiap hari dia seperti tikus yang tak melihat cahaya, menggenggam pecahan tembaga sambil mencari Tembaga lainnya yang hilang, lalu menukarnya dengan makanan seperti roti. Jika sendirian, dia bisa hidup di kota mana pun, tapi masih banyak rekan yang harus diurus di belakangnya.
Saat hasil panen sehari tidak cukup, mereka semua harus menahan lapar.
Akima yakin dirinya bukan pengecut. Jika tidak, dia tak akan punya keberanian meninggalkan rumah kami dan berangkat sendirian ke wilayah tak dikenal. Juga tak mungkin mengenal begitu banyak rekan dan menjadi pemimpin mereka.
Tapi Nightingale benar. Sejak bertemu Bloodtooth Society, kelompoknya perlahan kehilangan kemandirian. Dibandingkan mengumpulkan dana survival dengan memanfaatkan kemampuannya, para penyihir tempur yang langsung bertarung dengan tikus jelas lebih efisien. Dengan nasib baik, uang yang mereka rebut sehari bisa menyamai kerja kerasnya selama setengah bulan. Hanya saat melintasi wilayah liar sepi manusia, bimbingannya dibutuhkan.
"Sementara kekuatan tempur lawan yang perkasa memberikan jaminan keamanan bagi kami semua, hingga akhirnya dia tidak lagi mempedulikan berapa banyak koin tembaga yang tersisa di kantongnya, apakah cukup untuk membeli persediaan makanan sepanjang perjalanan, atau apakah mampu menopang biaya permintaan menemani rombongan pembeli." Setelah berkumpul dengan pasukan besar, situasi ini juga tidak pernah berubah.
Setelah beberapa saat, Akima akhirnya berbicara dengan gigi terkatup, "Seberapa berat?"
"Aku tidak tahu jumlah pasti dana hidup yang akan diberikan Sihir Tertidur di masa depan, tapi seharusnya tidak di bawah standar Aliansi Penyihir Perempuan, yaitu minimal satu naga emas per bulan. Ini sudah empat sampai lima kali lipat pendapatan orang biasa." Wendy menyatakan kekhawatiran, "Selain itu, dalam pendapatan ini ditambahkan biaya makan dan tempat tinggal, sehingga uang yang bisa dibelanjakan dengan bebas semakin sedikit."
"Yang terpenting, bahkan jika kalian melepaskan diri dari Sihir Tertidur, Aliansi Penyihir Perempuan untuk sementara tidak bisa menerima kalian. Logikanya sederhana: Yang Mulia Kaisar sama sekali tidak ingin muncul celah antara Aliansi Penyihir Perempuan dengan Sihir Tertidur. Hal seperti ini sendiri sangat mudah menimbulkan kesalahpahaman..."
"Hanya ini?" Dia memotong dengan marah, "Dua puluh serigala perak per bulan, jika dikumpulkan semua menjadi seratus dua puluh koin. Dia pikir aku tidak sanggup? Jangan bercanda! Aku bukan putri bangsawan yang manja! Untuk mendapatkan sedikit makanan, aku pernah mengais-ngais selokan dan tumpukan sampah. Masih takut dengan kesulitan seperti ini? Tidak, ini bukan apa-apa! Saksikanlah, Nightingale! Aku tahu kau masih di sini!"
"Putri Akima..." Wendy bersiap membujuk lagi, namun dihentikan oleh Doris.
“Aku tahu kamu bermaksud baik untuk kita, tapi aku juga merasa cara kita sebelumnya memang keterlaluan. Setelah dinasihati Nona Nightingale, pipiku masih terasa panas sampai sekarang.” Dia mengusap pipi kemerahan dengan malu, berbisik pelan, “Mungkin Hetty Morgan memang tidak menganggap kami seperti katanya, tapi kita juga tak bisa terus begini. Kali ini aku mendukung keputusan Akima.”
“Aku juga. Kalau Akima pengecut, lalu apa artinya kita?”
“Dan aku juga!”
Yang lain serentak mengangguk.
“Aku putuskan, aku akan keluar dari Sihir Tertidur—tak sekadar bertahan, tapi juga akan mengembalikan semua yang tertunda pada mereka!” Akima berseru ke penjuru kamar dengan suara penuh kebencian, “Kau tunggu saja! Nona Nightingale, kau akan menelan kembali kata-katamu!”
Wendy menghela napas, lama terdiam sebelum berkata, “Karena pilihanmu sudah bulat, aku akan jelaskan pada Yang Mulia Tili. Selain itu, aku akan berusaha mengajukan permohonan ke Yang Mulia Kaisar agar gaji khusus kalian tetap dipertahankan. Dengan begitu, saat kalian direkrut para penyihir, masih bisa mendapat bagian uang kertas khusus untuk mempermudah kehidupan.”
Akima memalingkan kepala dengan kaku, “Terserah kamu.”
……
Saat melangkah keluar kompleks perumahan, Wendy tak bisa menahan helaan napas panjang.
“Ada apa?” Suara Nightingale terdengar dari belakang.
“Tidak ada, tiba-tiba aku merasa... malu.” Dia bergumam, “Aku bukan seperti yang mereka pikirkan. Yang kuharapkan adalah melihat mereka bekerja untuk Yang Mulia Roland.”
“Tapi kau tetap melakukannya, bukan? Karena kau tahu ini lebih baik untuk semua. Jika situasi yang terjadi terus berlanjut, perlawanan mereka akan memengaruhi Yang Mulia Tili dan merugikan Sihir Tertidur.” Nightingale menampakkan wujud, “Aku telah melihat terlalu banyak orang seperti ini. Bujukan halus tak seefektif pukulan tongkat penyadar. Bahkan ada yang lebih keras kepala, baru menyesal saat ajal menjemput.”
Wendy tak bisa menahan tawa, “Ternyata meminta bantuanmu adalah pilihan yang benar. Akima yang berani menunjukkan ketidakpuasan di hadapan Tili pun dibuat tak berkutik olehmu. Pantas disebut Pembunuh Bayaran yang pernah mengguncang ibu kota kerajaan.”
“Aku hanya mengikuti rencanamu,” Nightingale menyentak sudut mulutnya, “Hanya nada bicaranya yang agak sinis.”
“Justru nada bicaramulah esensinya,” Wendy berkomentar, “Bahkan aku ikut tegang saat itu. Ucapan 「Cukup!」 itu bukan sepenuhnya akting. Jika jadi diriku, pasti juga akan memilih demikian.”
“Tunggu... Kok kedengarannya ini bukan pujian?” Nightingale menggerutu.
“Ini pujian, tentu saja. Aku bersumpah dengan Minuman Kekacauan!” Wendy tersenyum menggandeng tangannya, “Mari kita tukarkan kupon 10 yuan menjadi minuman malam ini dan menikmatinya bersama, setuju?”
"Baiklah, aku percaya padamu."
……
Setelah selesai membaca laporan Wendy, Roland akhirnya bisa merasa tenang.
Sebagian besar penyihir perempuan Pulau Tertidur menerima perekrutan, sementara kelompok kecil tidak menimbulkan banyak masalah. Segalanya berkembang sesuai harapannya. Jika proses ini berjalan lancar, tidak lama lagi para penyihir akan muncul di berbagai bidang industri produksi. Kehadiran para perempuan muda cantik yang aktif ini di mana-mana akan menjadi pemandangan unik Kota Tanpa Musim Dingin.
Yang lebih penting, penambahan lebih dari 70 penyihir baru ini akan memberikan lompatan besar bagi industri Kota Tanpa Musim Dingin. Sekedar membayangkannya saja sudah membuat penasaran.
Tiba-tiba, telepon di meja berdering.
Sinyal itu berasal dari Balai Kota.
Ia mengangkat receiver, suara Barov terdengar dari seberang.
"Yang Mulia Kaisar, armada kapal penjelajah Fjord, Tuan Sandor Flyingbird, telah tiba di Pelabuhan Beting."
