"Bagaimana pendapat kalian?" Roland menatap tirai cahaya yang bergejolak di dinding. Untuk memahami niat Iblis, penghuni reruntuhan Takira jelas yang paling berwenang berbicara.
「Tipu muslihat lama,」 El Xia mendengus dingin, 「Taktik ancaman tak berhasil, saatnya pakai Kekuatan Fisik. Sudah kukatakan, mengancam sambil mendekati perlahan adalah jurus andalan mereka melawan pangeran manusia. Untuk kota penyihir, Iblis pasti memilih membunuh semua.」
"Tapi perkiraanmu sebelumnya soal waktu pergerakan Iblis adalah sekitar setengah tahun."
「Hmm, ini berdasarkan waktu rata-rata pembangunan perkemahan besar. Mungkin mereka terlalu terburu-buru.」 Suaranya terdengar canggung, 「Lagipula situasi pertempuran memang serba tak pasti. Terpaku pada skema itu tindakan bodoh. Aku tak pernah minta Yang Mulia lengah.」
"Hei, ini bukan lelucon biasa. Mempertahankan pengawasan memang perlu, tapi rencana serangan balik harus sesuai dengan jadwal waktu yang ditetapkan. Jika musuh butuh waktu setengah tahun untuk mengokohkan kaki mereka, rel besi mereka bahkan bisa mencapai muka lawan. Saat itu kereta lapis baja dan meriam rel besar akan dikerahkan bersama. Dia tak percaya iblis masih punya energi untuk membangun pos terdepan."
"El Xia tidak sengaja menyembunyikan informasi. Sebelumnya saya juga setuju dengan pandangannya." Agatha seolah membaca keraguan Roland, berkata, "Mengenai jadwal ekspansi benang merah, Persatuan membayar harga yang mahal untuk mendapatkan intelijen ini. Hingga Kota Suci hancur, bagian intelijen ini tak pernah meleset - dan setengah tahun adalah batas maksimal iblis."
"Jadi maksud kalian, iblis sekarang sudah melampaui batas ini, dan jadwal yang dibeli dengan darah itu menjadi tak berguna?" Edith mengangkat tangan. "Tentu saja, intelijen kuno dari 400 tahun yang lalu telah kehilangan efektivitasnya. Ini bukan hal yang tak bisa dipahami."
Roland merasa alisnya berkedut. Jika ada orang biasa yang berani berhadapan langsung dengan "monster tumor" di tempat ini, Mutiara Utara jelas salah satunya... Mengingat dirinya sendiri bukanlah orang biasa dalam arti sebenarnya, Edith bahkan bisa dibilang satu-satunya.
El Xia benar-benar menunjukkan reaksi, 「Orang biasa, kau——!」
Sebelum dia benar-benar marah, suara Pasha menyela tepat waktu, 「Bisa jadi kerangka raksasa itu membuat ekspansi benang merah menjadi lebih cepat, tapi mungkin juga Iblis punya tujuan lain——jika bukan untuk serangan, pos terdepan sebenarnya bisa dibuka lebih awal, karena skalanya tergantung pada suplai kabut merah. Jadi kalian tidak perlu bertengkar tentang ini, cara spesifiknya harus melihat keinginan Yang Mulia Raja.」
Pantas menjadi pemimpin nyata keturunan Takira yang tersisa, Roland mengangguk dalam hati, pernyataan ini tidak hanya meredakan potensi pertengkaran secara tak kasat mata, tapi juga mempertimbangkan perasaannya, berbicara benar-benar sebuah seni.
Hanya saja masalah dalam realitas masih ada——entah Iblis memiliki rencana tersembunyi atau ingin segera menyerang Kota Tanpa Musim Dingin, perubahan ini membuatnya kehilangan pengawasan terhadap reruntuhan Kota Suci. Bagi Kota Tanpa Musim Dingin, sebenarnya tidak banyak strategi yang bisa dipilih: jika instrumen ilusi tidak melakukan kesalahan positioning, mungkin dia masih bisa mengobservasi sebentar untuk melihat rencana Iblis, tapi sekarang dia harus segera menghapus rintangan di depan mata ini.
"Persiapkan Angkatan Darat Pertama untuk majulah berperang." Roland menarik napas dalam-dalam, lalu berbalik memberi perintah pada Kapak Besi.
"Ya, Yang Mulia Kaisar!" Jawaban orang pasir selalu cepat dan bersih.
「Pilihan yang berani,」 El Xia memuji, 「Mengikat mata saat perang tiba sama saja dengan bunuh diri. Kita harus selalu menguasai gerak-gerik musuh barulah bisa mencapai persiapan lengkap lebih baik daripada menyesal.」
“Staf, sebelum matahari terbenam besok siapkan setidaknya satu skema,” pandangannya sengaja menyapu Edith, “Aku ingin melihat proses penggambaran secara detail.”
“Yang Mulia Kaisar,” ksatria fajar Filin Silt yang telah resmi beralih profesi menunjukkan raut kesulitan, “Menurut intelijen Putri Sylvie, Fearful Beast terbang telah menguasai area itu. Hampir tidak ada metode yang bisa menjamin Angkatan Darat Pertama tidak akan terdeteksi selama pergerakan cepat. Begitu membuka identitas, kita justru bisa menghadapi kesulitan bergerak.”
Roland juga tahu hal ini, karena itu dia ingin mendapatkan simulasi detail sebelum keberangkatan—sebagai desainer senjata pasukan, dia tentu paham penjelasan Feline sudah cukup halus. Jika senapan mesin anti-pesawat tidak bisa dibangun dan diarahkan lebih awal, efeknya akan diskonto besar. Berbeda dengan pertahanan tembok kota, musuh mungkin datang dari segala arah, ini meningkatkan permintaan terhadap hujan peluru ke beberapa tingkatan.
Selain itu, saat rel pendakian belum selesai dibangun, berarti seluruh logistik harus diandalkan pada langkah kaki. Jika rombongan perbekalan diserang Fearful Beast di tengah jalan, kerugian pasti tidak akan sedikit jumlahnya.
Jarak dari Tanpa Musim Dingin ke pos pengawasan musuh yang diduga sekitar 400 kilometer. Setelah dikurangi bagian yang melintasi Hutan Persembunyian, masih tersisa 170-180 kilometer. Mustahil menyelesaikan perjalanan ini dalam satu hari. Di tengah perjalanan tidak hanya perlu mendirikan beberapa perkemahan, tetapi semua lokasi kemah akan terpapar di mata iblis-iblis terbang, menjadi titik lemah yang memfatalkan bagi pasukan.
"Dia tidak memiliki banyak Sylvie untuk memastikan setiap rombongan perbekalan bisa menghindari serangan Iblis; Tim logistik yang biasanya terdiri dari rekrutan baru memiliki keterbatasan dalam bertahan setelah diserang musuh secara mendadak, Roland pun tidak terlalu berharap. Jika jalur logistik kolaps, bukan hanya kesulitan bergerak, bahkan Angkatan Darat Pertama mungkin tidak bisa keluar tanpa cedera."
Tapi justru di saat seperti ini, dia tidak boleh menunjukkan keraguan, "Buat skema dulu, hal-hal lain kita bicarakan setelah saya tinjau!"
"Segera, Yang Mulia Kaisar." Feline membelai dadanya.
……
Satu hari satu malam berlalu dengan cepat, staf menyerahkan skema pada sore hari berikutnya.
Bahkan dalam dua versi.
Yang melapor adalah Edith Kant.
"Kamu tidak tidur?" Roland memperhatikan matanya yang agak bengkak.
"Semua orang sedang terburu-buru menyelesaikan pekerjaan, mana mungkin saya sendiri pulang istirahat," Edith mengangkat bahu, "Anggap saja ini penebusan dosa untuk kesalahan sebelumnya."
Apakah ini komentar terselubung? Roland mengibaskan tangan dengan santai, "Langsung ke kesimpulanmu saja."
“Ya,” dia menunjuk ke dokumen di sebelah kiri meja kerja, “Jika menggunakan metode pergerakan pasukan standar, pasukan utama pasti akan menarik perhatian Fearful Beast. Sejauh mana mereka bisa bertindak setelahnya tergantung kemampuan komandan. Karena kurangnya intelijen di bidang ini, staf langsung mengasumsikan skenario terburuk. Kesimpulannya, Angkatan Darat Pertama bisa mencapai tujuan tapi pasukan mereka sendiri akan dihancurkan Iblis. Dari 5.000 personel, sekitar separuhnya mungkin bisa melarikan diri. Penyihir perempuan tidak terlalu berisiko, selama tidak mengambil tindakan nekat, seharusnya semua bisa kembali.”
“Simulasi ini benar-benar kejam,” Roland menggosok dahinya, “Apakah masalahnya di logistik?”
“Benar,” Edith menjawab tanpa basa-basi, “Rute suplai diserang Iblis, Angkatan Darat Pertama terpaksa membagi pasukan untuk bertahan. Tapi mustahil untuk sepenuhnya membendung musuh. Di bawah korban jiwa harian, moral akan terus menurun dan mempengaruhi keyakinan di garis depan. Setelah seminggu, serangan musuh akan menjadi lebih tak terduga, sementara pasukan utama mulai menyerang perkemahan musuh. Bagian ini bisa dibilin paling sederhana dalam strategi tempur. Pasukan Yang Mulia berhasil menghancurkan pertempuran pos terdepan Iblis, tapi wilayah belakang justru dilalap kobaran api besar.”
“Kota Tanpa Musim Dingin?”
“Tidak, ini benar-benar kobaran api besar——Iblis memperhatikan ketidaknormalan di Hutan Persembunyian, dan memutuskan untuk membakar hutan. Ini akan membuat lorong aman yang dibangun Nona Yezi tak lagi tersisa, sementara rute transportasi yang harus ditambah tiga kali lipat akan membuat Angkatan Darat Pertama benar-benar kehilangan suplai, sehingga kehilangan keunggulan panas terhadap musuh. Karena itu hanya bisa memilih untuk menerobos dan mundur.” Edith batuk dua kali, “Tentu saja, mungkin kita men-setting jumlah iblis agak berlebihan, tapi ini juga hal yang tidak pasti. Dari tindakan mendesak lawan, mereka mungkin tidak akan mudah menyerah pos terdepan.”
Roland tak bisa menahan tawa getir, “Musuh banyak sudah biasa, tapi ide membakar hutan ini siapa bajingan yang ngusulin?”
“Yang Mulia Sinar Fajar Wilayah Barat.” Jawab Edith perlahan, “Tapi menurut analisis kami, selama waktu diperpanjang cukup lama, probabilitas iblis mendeteksi masalah di Hutan Persembunyian akan semakin besar. Jadi kemungkinan ini tidak bisa diabaikan.”
Meski Roland sudah mempersiapkan mental, simulasi pesimistis pertama ini tetap membuatnya frustasi, “Lalu dokumen kedua? Jangan bilang hasilnya sama——Kalian kerja semalaman hanya untuk bilang ini tidak mungkin?”
Tapi dia juga tahu, untuk menghadapi iblis di Dataran Subur, transportasi darat adalah masalah yang akhirnya harus dihadapi. Jika bisa mengirim peluru dan bahan makanan ke tangan prajurit garis depan dengan mudah, untuk apa dia kerja lembur membangun rel kereta api?
“Tidak, Yang Mulia Kaisar,” Mutiara Utara kali ini tersenyum ringan, “Rencana kedua memang berbeda. Karena kita tidak bisa menjamin keamanan jalur suplai, biarkanlah ia benar-benar menghilang.”
