Seminggu kemudian, Lembah Pegunungan Jurang.
「Setelah uji coba peluru napalm terakhir, tempat ini berubah menjadi lapangan uji senjata baru - letaknya lebih dekat ke Laboratorium Lereng Utara, dan keributan sebesar apapun sulit menarik perhatian orang banyak. Seiring peningkatan pengembangan Hutan Persembunyian, arus lalu lintas manusia di dalam dan luar tembok kota barat laut sudah jauh melebihi masa lalu. Cara lama mengisolasi area di padang rumput pinggiran kota untuk pengujian, jelas sudah tidak sesuai lagi.
Mengingat daya hancur senjata akan terus meningkat di masa depan, maka pemindahan lapangan uji menjadi hal yang wajar.
Kali ini yang akan diuji Roland adalah peluru howitzer anti-iblis untuk prajurit individu yang sebelumnya diputuskan untuk diteliti.
Berkat kemajuan tingkat industri dan persiapan data yang matang, senjata ini hanya membutuhkan 5 hari dari percobaan produksi sampai penembakan aktual, menciptakan rekor tercepat dalam sejarah pengembangan senjata Tanpa Musim Dingin.
Tentu ini juga terkait struktur peluru howitzer individu yang sangat sederhana.
Di dunia lain, bahkan ekstremis yang lemah bisa membuat RPG raksasa dari tabung gas dan pipa pembuangan, dipasang di pikap bisa menjadi artileri self-propelled multi-laras. Apalagi Kota Tanpa Musim Dingin yang didukung sistem industri lengkap.
「Cukup arahkan hulu ledak ke sasaran, lalu tarik pelatuknya kan?」 El Xia menggulung tabung peluncur dengan tentakelnya, bertanya penuh semangat. Sebagai mantan Ahli Seni Bela Diri Suci tingkat tinggi, dia jelas sangat tertarik pada senjata api baru, apalagi senjata ini dikhususkan untuk melawan iblis.
Hanya saja pemandangan ini di mata Roland terasa agak aneh.
Monster tumor bertubuh raksasa dengan tentakel di seluruh tubuhnya hampir menjadi pemandangan umum dalam cerita horor—ada yang mengeluarkan cahaya dari mata, ada yang menggunakan pisau dan pistol serta perisai besi, bahkan ada yang bertarung melawan Tuan Pemberani dengan penyedot kuat dan cairan khusus... Tapi memegang RPG? Hmm... Ada yang terasa tidak pas di sini.
Tapi menggunakan media Origin sebagai tester juga demi keamanan. Jika peluru howitzer tidak sengaja meledak, prajurit yang mengoperasikan dari jarak dekat hampir pasti tewas. Bahkan Penyihir Hukuman Dewa pun takkan selamat. Hanya media Origin yang bisa mengulurkan tentakelnya ke tempat aman untuk menghindari tragedi.
"Jangan arahkan ekornya ke diri sendiri atau orang lain," Roland batuk-batuk, "Mulailah."
El Xia menganggukkan tentakel utamanya dan menarik pelatuk.
Kobaran api seketika melesat dari laras, memburu sasaran tembak berjarak ratusan meter.
Setelah melengkung membentuk garis parabola dangkal, hulu ledak tepat mengenai... bagian bawah target. Dengan suara Boom yang menggema, peti besi yang menjadi sasaran terpental dua kali gulingan—tampak utuh tanpa kerusakan.
Dibandingkan dengan ledakan meriam benteng yang mengguncang gunung dan bumi, atau kobaran api bensin padat yang menutupi langit dan matahari, ini bisa disebut sebagai uji coba dengan pergerakan paling minimal. Faktanya, tak perlu menyebut cahaya ledakan, bahkan debu dan pecahan batu yang terbang pun sangat sedikit, dan dalam beberapa detik saja telah dihanguskan oleh angin gunung hingga bersih sama sekali.
"Hmm..." Suasana di lokasi sejenak terasa canggung.
Hanya Roland yang tersenyum, "Ambil itu dan tunjukkan ke sini."
Segera dua penyihir Hukuman Dewa menggendong peti besi itu kembali dengan berlari.
"Ini..."
Baru setelah mengamati dari dekat, yang lain menyadari bagian bawah kotak itu dipenuhi bercak putih, seolah terbakar sesuatu. Di tengah bercak putih terdapat lekukan kecil berdiameter sekitar tiga jari.
「Tembus?」 tanya Pasha penasaran, 「Meski kecepatan terbangnya tidak bisa dibilang lambat, tapi juga tidak terlalu cepat, setidaknya jauh lebih mencolok daripada peluru... Senjata api roda raksasa pasti tidak bisa menembus kotak ini kan?」
「Bahkan senapan mesin berat Mark Tipe Satu belum tentu bisa,」 El Xia mendekatkan tubuhnya, 「Peti mati besi ini dibuat persis meniru pilar batu yang dilemparkan laba-laba iblis, setiap sisinya dilapisi pelat baja setebal jari. Menembusnya tidak semudah itu. Ngomong-ngomong, bukannya di dalamnya ada objek uji coba? Buka dan lihatlah.」
Dia mengulurkan dua tentakelnya, membuka tutup peti yang berat. Orang-orang yang ada di sana serentak mengeluarkan teriakan rendah yang berat.
Untuk mensimulasikan iblis di dalam pilar batu, beberapa ayam hidup sebelumnya dimasukkan ke dalam kotak dan digantung di dinding kotak menggunakan kawat besi. Namun sekarang, yang tersisa hanyalah beberapa potong daging tak utuh dan lapisan bulu ayam yang mengeluarkan aroma hangus.
"Tampaknya efeknya cukup bagus." Roland mengangguk puas. Hasil seperti ini tidak mengejutkannya, justru kemampuan El Xia mengenai sasaran pada tembakan uji pertama yang lebih langka - menurut perkiraannya, setidaknya perlu 5-6 tembakan.
Tidak adanya kobaran api menyilaukan dan suara memekakkan telinga sudah diperkirakan. Seberapa besar bahan peledak, sebesar itu pula cahaya yang dihasilkan - ini prinsip yang tak terbantahkan. Tapi menambah muatan peledak membutuhkan pengorbanan, dan dampak pertama yang terpengaruh adalah kecepatan tembak.
Dengan bahan peledak tetap, semakin besar hulu ledak - semakin besar hambatannya; semakin berat hulu ledak - semakin lambat kecepatan tembak. Untuk memaksimalkan akurasi terhadap iblis tingkat tinggi, Roland mengorbankan keunggulan muatan peledak berkaliber besar. Ukuran peluru howitzer hampir sama dengan badan pipa 40mm, dengan ujung berbentuk kerucut untuk mengurangi gesekan udara.
Dari hasil tembakan, kinerja hulu ledak dalam hal kecepatan terbang dan stabilitas sangat memuaskan. Meski ukurannya jauh lebih kecil dibanding Kepalan Tangan Besi, bagian pertempangan berkonsentrasi energi masih lebih dari cukup untuk melawan pelat baja 10mm - sementara ketebalan setara yang terakhir sudah sebanding dengan pilar batu proyeksi iblis.
"Menurut kalian, bisakah senjata ini mengenai iblis tingkat tinggi?" Roland menatap Pasha dan yang lain.
「Hmm…」Yang pertama berbicara adalah El Xia,「Di antara Iblis tingkat tinggi terdapat hierarki kekuatan, sama seperti Orang Luar Biasa dan yang melampaui batas biasa. Tak bisa disamaratakan. Jika tipe yang mengutamakan kecepatan, atau Pembasmi Iblis, sejujurnya… kemungkinan terkena pukulan frontal sangat kecil. Bahkan jika melihat peluru howitzer sudah ditembakkan, waktu tersisa masih cukup bagi mereka untuk menghindar. Tapi——」
Dia berhenti sejenak, nada suara melonjak beberapa oktaf,「Ini mutlak senjata era baru, Yang Mulia Kaisar! Karena menyamakan jarak antara iblis dan manusia biasa, memungkinkan kemenangan melalui jumlah. Segala pujian takkan cukup!」
「Benar,」Pasha menyambung sambil tersenyum,「Manusia biasa bisa melukai iblis tingkat tinggi? Di masa lalu hal ini hampir tak terbayangkan. Jika di era Takkila ada senjata seperti ini, Yang Mulia Nataya mungkin akan terbangun sambil tertawa dari mimpi.」
「Dan aku pun cara untuk meningkatkan drastis tingkat akurasinya.」El Xia menggerakkan tentakel utamanya.
“Oh?” Roland menatapnya, “Apa itu?”
「Serahkan ke Penyihir Hukuman Dewa.」Suara El Xia dipenuhi semangat,「Hanya Orang Luar Biasa yang bisa mengimbangi iblis tingkat tinggi——Jika menembak dari jarak tempel, bahkan musuh terkuat sekalipun takkan bisa menghindar!」
“Tenang, sebagai senjata prajurit, tentu akan kami usahakan setiap orang mendapatkannya,” Roland tersenyum, “Penyihir Hukuman Dewa tentu tak terkecuali.”
"Konten pengujian selanjutnya terletak pada peningkatan kekuatan sambil tetap menjamin kecepatan tembak dan biaya produksi," pikirnya dalam hati. Selain itu, karakteristik kaliber besar tidak boleh disia-siakan. Iblis tingkat tinggi yang larinya cepat tidak berarti parasit cacat juga demikian. Mengingat kemungkinan serangan ke kota iblis di masa depan, pertempuran jalanan mungkin akan menghadapi labalaba iblis, sehingga penelitian awal amunisi baru perlu dilakukan.
Saat Roland sedang merenung, pengawal tiba-tiba membawa kabar.
"Yang Mulia Kaisar, tim yang Anda kirim ke Hati Serigala telah tiba di dermaga sungai pedalaman. Yang Mulia Sean telah kembali."
