Roland segera mengangkat telepon yang terhubung ke Third Border City, "Beri tahu Selene untuk jangan dulu membongkar kubus Rubik ritual! Aku segera ke sana!"
"Ba... baik, Yang Mulia!" Operator di seberang jelas belum memahami situasi, namun tetap mematuhi perintah.
"Bawa aku ke Kota Perbatasan," Roland menoleh ke Nightingale, "Dengan kecepatan tertinggi."
"Siap," yang kedua tersenyum tipis, melesat menghampiri dan menggenggam tangannya, "Ini mungkin akan sedikit membuat pusing."
Keduanya kemudian menghilang dalam kabut.
Lima menit kemudian.
“Hmm…” Roland menutup mulutnya muncul di aula besar bawah tanah. Harus diakui, dibandingkan saat pertama kali bertemu, kemampuan Nightingale telah menunjukkan kemajuan pesat. Melintasi dunia hitam-putih bagai berselancar - ombak demi ombak yang silih berganti membuatnya kewalahan, tapi dia justru bisa memanfaatkan momentum untuk melaju. Gerakannya mengalir bak air terjun, layaknya karya seni yang tak terbantahkan. Namun di matanya, ini sama sekali tidak nyaman - terutama saat garis kontur yang terus berubah mengaburkan batas antara bidang 2D dan 3D. Sensasi langit-bumi yang terbalik, kiri-kanan yang bertukar tempat, bahkan lebih mengguncang seratus kali lipat dari roller coaster. “Akhirnya… sampai.”
Nightingale tersenyum sambil menepuk-nepuk punggungnya dengan lembut.
「Ada apa, Yang Mulia Kaisar?」 Selene turun perlahan dari langit-langit gua sambil membawa segenggam alat, 「Katanya Anda mencari saya?」
Melihat palu besi, gergaji, dan kikir yang terlilit di tentakelnya, Roland menghela napas lega, “Sepertinya kami tepat waktu.”
Tapi kenapa di antara alat-alat itu ada tombak panjang dan kapak? Jangan-jangan dia ingin memotong kubus Rubik itu jadi serbuk?
“Di mana peninggalan terakhir zaman kuno itu?”
「Masih tersimpan di laboratorium bawah tanah.」
Ia menarik napas dalam-dalam, “Bisakah kau menirunya?”
Selene tertegun sejenak, 「Anda yakin? Benda itu kan sama sekali tidak berguna.」
“Mungkin bukan tak berguna.” Roland memaparkan pikirannya secara singkat, “Kelemahan terbesar sistem bertenaga uap adalah bobot bahan bakar yang terlalu besar. Jika ada cara menggantinya dengan kubus Rubik, kemungkinan akan membawa revolusi baru bagi produksi industri.”
Sumber daya yang efektif dan perkasa selalu menjadi inti tak tergantikan yang dikejar industri. Baik digunakan dalam memproduksi, menghasilkan listrik, maupun peralatan, semuanya bisa menyebabkan perubahan kualitas.
Tentu saja melangkah selangkah ini tidak mudah. Boiler tradisional dan kubus Rubik bukan sekadar hubungan penggantian sederhana. Setelah mengganti sistem pemanasan baru, sirkulasi panas dan sistem interaksi, sistem kendali serta perawatan rutin akan ikut berubah. Sebelum berhasil, mungkin harus menghadapi banyak kegagalan, tetapi kemungkinan ini layak untuk diinvestasikan energinya dalam mencoba.
「Merebus air… Begitu rupanya,」Selene terlihat penuh arti sejenak, kemudian agak sulit melanjutkan,「Tapi… Tanpa eksplorasi menyeluruh terhadap struktur internal, aku khawatir sulit menirunya – mengingat ini melibatkan energi sihir, sementara Yang Mulia melarangku menguraikannya.」
“Hmm, maksudku, jangan memperlakukannya seperti sampah saat mengurai.” Roland berpura-pura batuk, “Jika tujuannya untuk meniru, dengan ketelitian dan cara yang hati-hati, tentu tidak masalah.”
「Apakah ada pemisahan yang tidak teliti dan tidak hati-hati?」 Selene terkejut, lalu nada bicaranya terdengar seperti terzalimi, 「Dulu di Perkumpulan Penjelajah Misteri, merusak satu pun barang reruntuhan harus menerima hukuman. Sejak aku bergabung sampai Takira jatuh, aku tak pernah dihukum. Yang Mulia Nataya bahkan memujiku langsung, mengatakan aku memiliki sepasang tangan terampil bawaan. Jika melakukan penelitian dengan ceroboh, perkiraan instrumen inti di aula besar pasti sudah habis tak tersisa.」
Menghadapi pembelaan diri yang mirip pamer ini, Roland memandang alat-alat di tangannya dengan keraguan, "Dulu kamu menggunakan ini untuk mengurai peninggalan?"
「Ini?」 Selene tertegun, 「Bagaimana mungkin. Bukankah Yang Mulia sudah mengganti perlengkapan senjata baru untuk saudari-saudari... Pedoman dan kapak lama sudah tak terpakai. Daripada dibiarkan berkarat di gudang, lebih baik dijadikan barang lain - basis datarku kebetulan masih kekurangan beberapa rak buku. Ngomong-ngomong, mengapa Yang Mulia menganggap senjata usang ini sebagai alat penelitian?」
Nightingale segera menutup mulutnya, memalingkan kepala. Dari bahunya yang gemetar halus, terlihat dia sedang menahan diri dengan susah payah.
Roland pun merasa agak canggung, "Bukan, aku mengira kamu akan langsung terjebak dalam status Fanatik begitu berurusan dengan energi sihir..."
「Pasti Pasha yang ngomong lagi,」Selene menyangga tumor besar dengan tentakel utamanya,「Dia sama sekali nggak bisa bedain kegilaan sama ketertarikan… Bagi seorang penyelidik sejati, yang paling dibutuhkan adalah pemikiran jernih nan sistematis plus gerakan terkendali presisi. Kerja lembur beberapa hari berturut-turut, atau bergumam sendiri depan buku, itu mah bukan kegilaan sama sekali——」
Melihat gadis itu semakin kalap, Roland buru-buru memotong, "Lupakan itu. Kalau struktur kubus upacara sudah berhasil dipetakan, apa kamu yakin bisa bikin duplikatnya?"
Begitu masuk urusan serius, Selene langsung kembali normal,「Tergantung kompleksitas kubusnya. Meski nggak bisa 100% jamin, tapi kemungkinan berhasil cukup tinggi. Soalnya ada satu ciri khas yang sangat mencolok: manipulasi tanpa perlu energi sihir. Artinya rintangan terbesar sudah tak lagi tersisa.」
"Sistem penggunaan energi sihir yang paling sulit ditiru!" Roland langsung menangkap poin kuncinya.
「Persis seperti yang Yang Mulia katakan.」Selene mengangguk dengan tentakelnya,「Manusia, iblis, peradaban bawah tanah… atau kelompok lain. Perbedaan fisiologis dan pola pikir bikin cara pemanfaatan energi sihir jadi jauh berbeda. Ambil contoh batu ajaib. Mustahil kita bisa meniru iblis yang menancapkan batu ke dalam tubuh untuk dapat berbagai kemampuan. Begitu pula, kalau saya tidak berubah jadi media Origin, mustahil tubuh manusia biasa bisa memperbaiki inti energi sihir.」
「Tak perlu energi sihir untuk dikendalikan, artinya saya tak perlu meneliti peradaban yang telah lama lenyap ini memiliki pusaran energi sihir seperti apa, atau bagaimana cara mereka menggunakannya. Jujur saja, tanpa akumulasi data yang cukup, rintangan ini hampir mustahil dilewati. Tapi sekarang, selama saya bisa membuatnya persis sama dengan aslinya, efek yang sama bisa diwujudkan oleh energi sihir. Tentu saja, di era Takira ini tetap merupakan hal yang sangat sulit, baru setelah adanya inti energi sihir yang bisa disesuaikan secara bebas, situasinya menjadi jauh lebih baik.」
Selene berhenti sejenak di sini, 「Tapi selain itu, masih ada satu rintangan lagi yang harus diselesaikan.」
“Apa itu?”
「Material.」 Katanya, 「Selama ini saya juga meneliti kubus Rubik, menemukan bahwa meski penampilannya mirip batu, tapi tidak terbuat dari batu. Saya tidak bisa memastikan itu apa, mungkin tulang-belulang ras asing, atau cairan yang membeku dari sesuatu, intinya saya butuh lebih banyak sampel... Tapi Yang Mulia sebelumnya bilang, Kuil Kutukan sudah diangkut habis sejak lama, bahkan peninggalan ini pun baru diketahui keberadaannya secara kebetulan, jadi apakah material pengganti bisa mencapai efek yang sama, masih belum diketahui.」
“Material ya…” Roland merenung, “Mungkin masih ada satu wilayah yang menyimpan benda serupa.”
Menghitung waktunya, daerah terpencil itu seharusnya sudah mengalami perubahan besar… Ia menengadah ke arah selatan, jika lukisan dinding di kuil itu bukan fiksi, mungkin ada sesuatu yang bisa ditemukan di sana.
