"Yang Mulia Kaisar, Yang Mulia Kaisar, benda yang dikendarai Yang Mulia Anna... apa sebenarnya?"
Roland menoleh, melihat Echo dan Soroya juga sudah berlari keluar dari kastil.
"Itu mobil! Mobil Kubus Ajaib!" Sebelum Roland sempat membuka mulut, Bulan Teka-teki sudah buru-buru menjawab, "Yang mau mencoba antri di belakangku, dilarang nyerobot!"
"Mo...bil?" Soroya mengulangi kata baru ini, "Kendaraan yang digerakkan mesin uap?"
“Hmm, tapi bagian boiler yang digantikan oleh peninggalan terakhir ras Radiant baru bisa dikecilkan sampai sejauh ini.” Bulan Teka-teki mengulangi informasi yang dia dengar dengan suara lantang, “Tapi dibandingkan mesin listrik, ukurannya masih terlalu besar. Kalau pakai Cahaya Harapan No.1 sebagai penggerak, baru bisa jadi bentuk sempurna mobil... Eh tunggu, harusnya disebut mobil magnet ya waktu itu!”
“Siapa yang suka mengeluh capek hanya memberi enchantment beberapa puluh batang tembaga?” Lily menyeringai, “Sekarang malah mau membungkus mobil juga?”
“Hmm——” Suara Bulan Teka-teki melemah, “Aku... aku baru saja dewasa, energi sihirku yang kurang sekarang bukan berarti selamanya begini. Mungkin saat Kebangkitan berikutnya aku bisa dengan mudah memberi enchantment tumpukan Cahaya Harapan No.1!”
“Lebih baik menunggu Putri Doris mencapai breakthrough kemampuan terkontaminasi kegelapan daripada menanti evolusimu.” Lily mengangkat bahu.
“Kalau masih meracau, aku akan mencuri dan meminum Minuman Kekacauanmu!”
“Berani kau——”
“Haha...” Filipina menutupi mulutnya sambil tertawa, “Sebenarnya baik digerakkan uap maupun listrik, namanya tetap mobil lho.”
“Eh? Benarkah?” Para penyihir perempuan serentak menatapnya.
“Hmm, di dunia mimpi, begitulah penamaannya.” Ucapan Filipina penuh dengan kepuasan yang tak terbendung, “Dibandingkan dengan yang Yang Mulia kendarai ini, mobil di sana jauh lebih lengkap. Tidak hanya bisa menghindari terpaan angin dan hujan, musim dingin ada sistem pemanas, musim panas ada AC, bahkan bisa dijadikan rumah yang bisa berpindah-pindah secara bebas. Kalau soal kecepatan, lebih dahsyat lagi, bahkan kuda pacuan terbaik pun takkan bisa menyamainya!”
“Kamu...pernah mengemudikannya?” Bulan Teka-teki hampir melotot matanya karena iri.
“Tentu saja,” Filipina berkhayal dengan larut, “Aku pernah menyetir mobil Yang Mulia Kaisar melintasi jalan raya tak bertepi. Saat kecepatan mencapai batas maksimal, auman angin nyaris menenggelamkan segalanya, bodi mobil sampai gemetar, seolah membelah angin dan menghentakkan ombak. Perasaan itu benar-benar membuat hati berdebar kencang!”
Faktanya itu karena kendaraan keluarga kami punya efek yang buruk, ditambah suspensi gerobak, begitu masuk jalan tol rasanya mau hancur berkeping. Roland tak kuasa menepuk dahinya. Meski cuma mobil van polos, tapi deskripsi Filipina bisa membuatnya terdengar seperti mobil mewah, kontras ini membuatnya merasa malu.
Tapi bagaimanapun, bahkan mobil van termurah sekalipun, tingkat penyelesaiannya memang jauh lebih tinggi daripada mobil kubus Rubik ini.
Dari proses pembuatan manual hingga hasil karya selesai, mobil ini hanya memakan waktu di bawah empat hari – menggunakan tata letak mesin uap di bagian depan dan tangki pemanas air di belakang, dengan sistem tenaga yang dipasang secara sederhana dan kasar pada rangka. Sofa ditempatkan di bagian tengah, dan itu sudah dianggap sebagai penyelesaian. Tidak ada kotak transmisi dalam arti tradisional, bahkan gas pun tidak ada. Selain setir, kopling, dan rem, satu-satunya yang mengontrol kecepatan adalah katup udara di samping kursi.
Ketika kubus Rubik ritual memanaskan air hingga cukup untuk menggerakkan mesin uap, kendaraan mulai bergerak. Seiring peningkatan tekanan uap dalam pipa secara bertahap, kecepatan akan semakin meningkat. Dengan memilih tingkat pembukaan katup udara, sebagian uap akan keluar dari pipa belakang sehingga mesin uap tidak bekerja berlebihan sekaligus mengontrol kecepatan secara tidak langsung.
Dengan kata lain, untuk memperlambat cukup menginjak rem dan kopling. Satu-satunya cara untuk mempercepat adalah melepaskan rem dan membiarkannya kembali ke kecepatan tertinggi secara bertahap. Pada tekanan tinggi, roda gigi yang berputar kencang saling mengait secara langsung berisiko merusak. Oleh karena itu, begitu mobil berhenti sepenuhnya, katup udara harus dibuka untuk menurunkan tekanan dan memulai pendakian kecepatan dari rendah lagi.
Sistem tenaga dengan respons lambat ini, ditambah rangka tanpa penyangga dan mekanisme kemudi manual, membuat pengalaman mengemudi mobil ini bisa dibayangkan. Namun meski begitu, Anna tetap tertawa sangat gembira seperti gadis kecil yang mendapat hadiah idamannya, mengelilingi halaman berkali-kali tanpa tanda-tanda berhenti hingga sekarang.
Bukan hanya Anna, para penyihir perempuan lain yang datang setelah mendengar kabar juga menunjukkan ketertarikan luar biasa pada kendaraan, suara kekaguman dan diskusi tak henti-hentinya. Ini adalah pertama kalinya setelah Pertempuran Penentu Takira, tawa riang yang lama hilang akhirnya kembali menghiasi wajah kami semua.
Satu-satunya hal yang membuat Roland agak kecewa adalah Tili tidak berada di tengah kerumunan.
Menurut Nightingale, akhir-akhir ini ia menginvestasikan seluruh waktunya untuk latihan ksatria udara, bahkan frekuensi kunjungannya ke kastil pun berkurang drastis. Mungkin baginya, sebelum iblis benar-benar dimusnahkan, simpul di hati ini sulit untuk dilepaskan.
Ketika Anna perlahan menghentikan kendaraan dan bertanya "Siapa yang mau mencoba?" pada semua orang, ia seketika dikepung oleh para penyihir perempuan.
Akhirnya, Sylvie yang pertama memperhatikan mobil kubus Rubik dan tiba lebih dulu di lokasi berhasil merebut kesempatan, menjadi pilot kedua setelah Anna.
"Bagaimana rasanya?" tanya Roland pada Anna yang telah kembali ke sampingnya.
"Lebih menyenangkan dari yang kubayangkan," jawabnya sambil tersenyum, "Terima kasih Roland, sungguh luar biasa kamu bisa mengajarkanku semua ini."
Jawaban tulusnya yang serius ditambah senyuman yang begitu mempesona membuat Roland agak kehilangan fokus. Butuh beberapa saat sebelum ia malu-malu memalingkan wajah, seolah kembali ke masa-masa awal mereka berkenalan, "Hmm... Asalkan kamu senang."
"Omong-omong," Anna mengedipkan mata, "Jika Selene bisa menemukan metode stabil untuk membuat kubus Rubik ritual, seharusnya ini juga bisa digunakan dalam Perang Makna Ilahi kan?"
“Secara teori memang begitu,” Roland batuk dua kali, menarik kembali pikirannya yang melayang, “Dibanding sumber tenaga lain, selama pasokan air terjamin, mesin uap kubus magis ini bisa terus beroperasi. Semakin panjang garis pertempuran, keunggulan logistiknya semakin jelas.”
“Contohnya mesin perang berlapis baja dengan meriam benteng di atas kepalanya?” Filipina menyela penuh semangat, “Jika Yang Mulia bisa membuatnya, bahkan bertemu laba-laba iblis dari jarak dekat pun tidak perlu takut.”
Memang, selama tenaga mencukupi, pasukan lapis baja bukan lagi mimpi. Terutama tank yang bisa menyerang sekaligus bertahan dengan kobaran api dahsyat, sejak kemunculannya langsung menjadi protagonis penguasa daratan. Bahkan bentuk awalnya saja sudah mampu menyerbu melalui hujan tombak dan duri tulang iblis liar serta laba-laba mutan, membuka jalan berdarah bagi prajurit yang mengikuti di belakang.
Tapi di sisi lain, memproduksi senjata semacam ini membutuhkan akumulasi besar-besaran – bukan hanya teknologi dan praktik, tapi juga tuntutan pada pekerja. Anna tidak mungkin menangani produksi pesawat sayap ganda dan persenjataan lapis baja sekaligus. Langsung memulai proyek 'Raja Medan Tempur' terlalu tidak realistis. Pada akhirnya, dengan keterbatasan sumber daya dan kapasitas produksi, pekerjaan ini harus diselesaikan oleh pekerja Kota Tanpa Musim Dingin yang terus bertambah.
Karena itu, proyek pertama yang muncul di pikiran Roland bukanlah tank atau kendaraan tempur infanteri, melainkan peralatan sipil.
“Alat ini dapat meningkatkan efisiensi pertanian secara signifikan, menghemat lebih banyak tenaga industri untuk kerajaan. Teknologi yang digunakannya sejenis dengan kendaraan lapis baja, cocok untuk mengakumulasi talenta terkait. Selain itu, lini produksinya dapat segera dialihkan untuk memproduksi perlengkapan senjata jika diperlukan.”
Itu adalah——Traktor.
