Roland mengeluarkan sketsa dari meja, menghitung kasar usia rata-rata area perumahan dan pemukiman sementara. Kesimpulannya, usia rata-rata penduduk Kota Tanpa Musim Dingin 40-50 tahun, sedangkan yang terakhir hanya sekitar 35 tahun. Dari sini saja sudah terlihat banyak masalah.
Secara umum, pertumbuhan dan penurunan usia hidup adalah proses panjang. Tingkat kehidupan awal Perbatasan Kota jelas tak lebih baik dari pengungsi. Hanya dalam 5 tahun, usia hidup penduduk lokal naik satu tingkat. Na Nava dan Lily jelas pahlawan terbesar.
"Dua hari bisa dapat ribuan data. Saat Mo Mo menggunakan kemampuannya, tak perlu melihat satu per satu kan?" tanya Roland.
"Ya, jika energi sihir mencukupi, dia bisa melihat angka semua orang dalam pandangannya secara bersamaan." Wendy menjawab dengan lembut, "Tapi sepertinya dia sendiri belum pernah melakukan ini sebelumnya, juga belum mencoba sampai batas maksimal kemampuannya. Dia menganggap kemampuannya sebagai kutukan, meski tahu pun tak bisa berbuat apa-apa."
"Seperti menyaksikan orang-orang di sekitar perlahan menuju kematian." Nightingale menghela napas.
Kutukan? Tak berguna selain membawa kesialan? Roland menyikapinya dengan sinis, ini sungguh salah besar! Ketika sebuah bangsa berkembang sampai tingkat tertentu, setiap kebijakan bisa menimbulkan pengaruh yang sangat mendalam. Pengelolaan desa ala 'tepuk kepala' jelas tak bisa mengikuti ritme perubahan situasi, di sinilah arti statistik bermula.
Meringkas, mengobservasi, melacak perubahan data statistik ini, lalu melakukan penyesuaian terarah pada detail kebijakan, bisa dibilang kemampuan wajib bagi organisasi mana pun yang ingin melangkahi ambang zaman modern. Perubahan angka harapan hidup adalah salah satu mata rantai yang sangat penting dalam hal ini.
Jika menggunakan cara konvensional untuk mereken, tidak hanya membutuhkan departemen tingkat dasar dan pasukan yang memadai, tapi juga perlu beberapa puluh tahun ketekunan baru bisa melihat hasil awal - lagipula sebelum seseorang mati, siapa yang tahu berapa lama lagi ia bisa bertahan.
Saat ini di Greycastle selain Kota Tanpa Musim Dingin, kota-kota lain baru memiliki Balai Kota tingkat dua yang bisa menjalankan kebijakan. Sudah biasa melihat satu petugas mengerjakan tugas dua orang, apalagi mengurusi statistik penduduk yang harus dirinci sampai level kompleks perumahan dan jalanan.
Faktanya, penyempurnaan data penduduk Tanpa Musim Dingin sampai selevel sekarang juga tak lepas dari peran Book Scroll. Baru bisa disebut memenuhi syarat kemajuan menuju pemerintah serba bisa ketika kantor administrasi punya cukup personel untuk menurunkan orang-orang melek huruf ke organisasi dasar seperti komite kompleks perumahan.
Kemampuan Mo Mo membantu Greycastle langsung melompati tahap akumulasi waktu, membangun sistem statistik awal dalam kondisi serba kekurangan – bahkan memasak tanpa beras pun tak sehebat ini. Itu pun baru sebatas pemahaman superfisial tentang kemampuannya saat ini.
Begitu Wendy perlahan menemukan makna spesifik di balik warna-warna tersebut – seperti pengaruh dan tingkat keparahan yang disebabkan faktor penyakit, lapar, lingkungan, dll – basis data besar yang komprehensif bisa langsung tersusun. Belum lagi data ini juga memiliki efek prediktif. Dengan pemanfaatan tepat, kemampuan ini hampir bisa memberi manfaat ke semua aspek operasional kerajaan.
Para bangsawan Hati Serigala itu sama sekali tak menyadari apa yang telah mereka lewatkan.
Di mata Roland, Mo Mo sudah menjadi anggota kantor administrasi yang terhormat – minimal nanti bakal setingkat menteri.
"Omong-omong, sudahkah jadwal penyembuhan Na Nava diatur?" tanya Roland sambil menutup buku reken.
Wendy mengangguk, "Hari ini juga. Yang Mulia ingin ikut menyaksikan?"
"Rumah sakit medis bisa dibilang sebagai salah satu area tersibuk di Kota, terutama setelah Perang berakhir. Nanawa Pine juga tidak terkecuali. Meski tidak seperti Anna yang harus tinggal lama di laboratorium, setiap sesi penyembuhan hariannya sudah dijadwalkan jauh sebelumnya. Kini dikabarkan antreannya telah mencapai ratusan nomor dan terus bertambah.
Hal ini juga terkait karakteristik kemampuannya. Saat melakukan pengobatan anggota tubuh yang putus, semua energi sihirnya bisa habis dalam waktu sekitar seperempat jam, sehingga korban yang kehilangan bagian tubuh lebih dari satu telapak tangan sementara tidak menerima permohonan. Sebagai gantinya, mereka diberikan kredensial kecacatan. Baru setelah Nanawa dewasa atau kemampuannya berevolusi dengan peningkatan energi sihir yang signifikan, para korban ini bisa menggunakan kredensial untuk mendapatkan prioritas pengobatan.
Ngomong-ngomong, Hari Kedewasaan Nanawa seharusnya jatuh pada Xie Yue tahun ini, pikir Roland. Entah mengapa, setiap kali menceritakan tentang gadis kecil yang pernah satu kelas dengan Anna itu, kesan pertama yang muncul di pikirannya selalu adalah sosoknya yang sedang memegangi ayam dengan kedua telapak tangan, memandangnya dengan kesal sambil melontarkan dakwaan.
"Baiklah, aku akan ikut bersama kalian."
……
Momo tidak menyangka, setelah menunjukkan kemampuannya, bukannya diusir malah disambut hangat oleh Wendy dan diizinkan tinggal.
Kini dia dan Dailan telah menempati Gedung Penyihir Perempuan, menjadi bagian dari Aliansi Penyihir Perempuan.
“Setiap kali setelah makan malam, selalu ada penyihir perempuan lain yang datang berkunjung. Beberapa membawa makanan lezat tak bernama yang membuat orang tak bisa menahan air mata saat mencicipinya, sementara yang lain dengan ramah membimbing mereka dalam menggunakan peralatan kamar dan hal-hal yang perlu diperhatikan saat tinggal di area kastil. Hanya dalam dua hari, pandangannya tentang dunia telah mengalami perubahan drastis.”
Ternyata hidup adalah hal yang begitu indah.
Saat mengetahui mata yang hilangnya masih ada harapan untuk disembuhkan, Mo Mo akhirnya tak bisa menahan diri dan terjatuh ke pelukan Wendy, menangis tersedu-sedu.
Hanya di sini, air matanya yang mengalir deras bisa diterima dengan toleransi.
“Tenang saja,” Wendy menepuk-nepuk punggungnya dengan lembut sambil menghibur, “Na Nava meski jarang tinggal di Gedung Penyihir Perempuan, tapi dia anggota Aliansi Penyihir. Usianya juga hampir sama denganmu. Pasti dia dengan senang hati akan menyembuhkanmu.”
Saat hari yang dijanjikan tiba, Mo Mo sudah dibawa Ling ke rumah sakit medis sejak pagi. Di perjalanan, dia sudah mendengar informasi dasar tentang penyihir penyembuh dari orang tersebut. Berbeda jauh dengan latar belakangnya, Nona Payne bukan hanya berasal dari keluarga bangsawan, tapi juga memiliki kemampuan yang sangat berguna. Dia dijuluki malaikat kecil Kota Tanpa Musim Dingin, bisa dibilang sejak awal sudah berada di awan.
Hampir bisa dibayangkannya sosok itu - pasti gadis manis yang selalu tersenyum, berpakaian cantik, dengan tingkah laku anggun yang membuat siapa pun yang melihatnya langsung timbul poin.
Oleh karena itu, saat Bell memanggilnya masuk ke ruang penyembuhan, dia merasa agak tegang, bahkan tanpa alasan muncul rasa inferior dari dasar hatinya, hingga ia menundukkan kepala sedikit.
"Apakah ini orang yang akan disembuhkan berikutnya?" Suara jernih terdengar di telinganya.
"Benar, namanya Mo Mo, sama sepertimu, dia juga seorang penyihir perempuan." Nada bicara si penjawab terasa familiar tanpa alasan, Mo Mo tak bisa menahan keheranan memandang... ternyata orang tersebut adalah Yang Mulia Raja!
Pandangan inilah yang membuatnya melihat nona malaikat dari kabar yang beredar.
Seketika berikutnya, Mo Mo mengerahkan seluruh tenaga agar tidak menjerit ketakutan.
Terlihat Nanawa Pine mengenakan jubah putih yang menutupi seluruh tubuhnya, hanya sepasang mata yang terlihat. Bukan saja tidak cantik atau megah, bahkan pakaian orang biasa pun tidak akan sesederhana ini.
Seandainya hanya ini mungkin masih bisa ditolerir, yang benar-benar membuatnya panik adalah bagian depan dada lawan yang merah terang, tiba-tiba terlihat garis darah yang belum membeku!
