Berapa banyak orang ini? Apa tujuan kedatangan mereka? Apakah mereka semua yang Bangkit dari kekuatan alam? Bagaimana wujud dunia lain itu?
Fei Yuhan sama sekali tidak tahu jawabannya sekarang.
Tapi sejauh ini, setidaknya mereka bukan musuh - Prestasi Roland dalam menumpas Makhluk Jatuh nyata adanya, dia benar-benar bertempur melawan korosi.
Operasi penumpasan gabungan sebelumnya adalah buktinya. Dia takkan pernah lupa kalimat yang didengar sebelum koma: "Yang Mulia, semua orang sudah kusarungkan pusing!" Ditambah cara Roland berkali-kali menghindar tatapannya setelah itu, bukankah ini sama jelasnya dengan selimut perak yang tak bisa disembunyikan?
"Dengan kata lain, jika orang tersebut benar-benar menyimpan niat jahat yang tidak bisa diungkapkan, dia tidak mungkin masih hidup sampai sekarang — setelah memusnahkan makhluk energi sihir yang menggerogoti, Pemburu sepenuhnya memiliki kesempatan untuk menyelesaikan diriku yang mendengar kalimat ini sekaligus, cukup dengan menyalahkan musuh setelahnya, siapa pun tidak akan meragukan."
Oleh karena itu, bagi Fei Yuhan, ini jelas merupakan bentuk kebaikan.
Selain tidak ada bukti konkret, kebaikan dari pihak tersebut juga menjadi alasan mengapa dia tidak segera melapor ke petinggi asosiasi tentang tebakan ini.
Roland maupun Wakilisi, mereka semua tanpa komando memilih untuk menyembunyikan asal-usul sejati mereka. Meski tidak jelas apa alasannya, tetapi jika mereka menginginkannya demikian, biarlah "kedekatan batin" seperti ini bertahan lebih lama, dengan dia mengobservasi lebih lanjut.
Suara telepon berbunyi.
"...Ya, saya mengerti."
Fei Yuhan mematikan telepon, mengangguk ke arah Wakilisi, "Bapak Batu membutuhkan saya, hari ini tidak bisa menemani Anda lebih lama."
"Tidak apa-apa, urusan yang sebenarnya lebih penting."
"Kalau begitu sampai jumpa besok."
"Oh ya..." Saat dia sampai di pintu masuk, Wakilisi memanggilnya lagi, "Kapten, bisakah besok membawakan saya buku-buku tentang perkembangan teknologi?"
"Maksudmu ensiklopedia semacam itu?" Fei Yuhan berpikir sejenak, "Seharusnya tidak masalah. Tapi buku jenis ini biasanya punya banyak kategori, saya juga tidak tahu apakah bisa menemukan yang kamu inginkan."
"Tidak apa-apa, kategori mana pun boleh," kata pihak tersebut dengan gembira, "Terima kasih banyak."
"Hanya mengacungkan tangan saja."
Setelah pintu ruangan tertutup, ekspresi wajah Fei Yuhan kembali seperti biasa.
Benar, dia bukan sekadar pencinta sejarah yang polos.
Ia sedang berusaha sebisanya untuk memahami dunia baru ini.
……
Wakilisi menatap pintu kamar yang tertutup sambil menghela napas.
Ia tahu ini terburu-buru, namun kini tak ada pilihan lain - manusia bernama Fei Yuhan ini merupakan satu-satunya saluran informasi dari luar. Jika semua dilakukan perlahan, mungkin sebulan penuh akan terbuang di ranjang pasien.
Seandainya rencana Haikezuode berjalan mulus, pasukan front barat seharusnya telah memperluas garis depan ke wilayah manusia. Saat inilah waktu krusial yang membutuhkan pasukan tambahan. "Hilangnya" dirinya pasti membuat Tuan Langit meledak marah bagai petir.
Sejujurnya, Wakilisi merasa kontradiksi. Di satu sisi ia berharap Haikezuode membangunkannya dari kolam Melayang dengan segala cara, meski akan kehilangan sebagian besar ingatan di dunia kesadaran bahkan berisiko kerusakan permanen pada otak. Di sisi lain, ia tak rela melepaskan petunjuk yang telah diperolehnya.
Alasan yang pertama sederhana: semakin dalam penyelidikannya, kecemasan di dasar hatinya kian menguat. Melupakan semua ini justru lebih ringan. Apapun rahasia Roland, selama pecahan warisan berhasil direbut di realitas, manusia takkan bisa membuat percikan air lagi. Bahkan segala pencapaian mereka akan berpindah ke klan melalui warisan, termasuk rahasia ini.
Sedangkan yang kedua terletak pada peringatan "Shiki" Sistalis Barat—bahkan jika memenangkan Perang Makna Ilahi, tetap tidak bisa membawa kelompok mencapai wilayah dewa. Sebagai ucapan terakhir sang Guru, itu seperti benih yang tertanam dalam di hati Nightmare. Jika kemenangan tak bisa menjamin kelangsungan kelompok, lalu apa yang menjadi cara yang benar? Mungkinkah jawabannya ada dalam bidang kesadaran aneh dan tak terbayangkan ini?
Tentu saja, semua alasan di atas adalah yang terlihat di permukaan.
Ada satu pikiran yang tak mungkin diungkapkan, bahkan enggan diakui.
Yakni selama periode ini, seolah ia kembali ke masa belajar di Sekolah Awan Tinggi dulu, tidak hanya setiap hari bisa mengakses pengetahuan baru, tapi juga menyaksikan masa depan yang sangat berbeda dari realitas.
Wakilisi mengeluarkan sekotak kue tersegel dari kantong di atas buku.
Kemasannya yang indah dipenuhi pola, penampilannya persis seperti makanan manusia, warna berbeda mewakili rasa berbeda. Setelah membuka segelnya, aroma menggoda langsung tercium.
Kenikmatan yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.
Makan adalah perilaku rendah dalam kelompok, hanya tubuh hibrida dan tubuh asli yang perlu makan menggunakan mulut. Darah hewan darat biasa hanya menyediakan sedikit energi dan sangat sulit dicerna, sehingga cara umum adalah menaruh mangsa di area kerumunan Melayang untuk dikeringkan dan dilunakkan sebelum dimakan—proses ini mirip dengan memanggang pada manusia, hanya saja mereka menggunakan kobaran api.
Tentu saja, hal yang diproses seperti ini hanya bisa mengisi perut. Sejak menjadi yang naik status dan bisa menyerap suplai langsung dari life ephemera, Wakilisi tidak pernah lagi memakan makanan.
Sebagian anggota kelompok bahkan memperluas konsep memakan makhluk rendah ke ras lain... Misalnya manusia.
Bagaimanapun, bahkan penyihir perempuan pun tak bisa lepas dari tiga kali makan sehari.
Dulunya ia juga berpikir demikian, sampai kini baru tahu bahwa makanan dari Semenanjung Jia De ternyata bisa seenak ini.
Wakilisi meletakkan sepotong kue ke dalam mulutnya, merasakan manisnya yang menusuk langsung ke hati.
Tak diragukan lagi, makanan ini masih mempertahankan cita rasa pengawetan Melayang yang sederhana, merupakan inovasi yang dibangun di atas karakteristik kelompok dan teknologi manusia.
Dengan cepat ia menghabiskan kue itu sampai bersih.
Jika Sekolah Awan Tinggi masih ada, jika "Shiki" masih ada... Mungkinkah mereka juga bisa memproduksi hidangan luar biasa seperti ini?
Nightmare menggelengkan kepala, mengabaikan pikiran kacau ini.
Bagaimanapun, Perang Makna Ilahi yang telah disusun selama ratusan tahun, kini bagaikan aliran deras yang tak terbendung. Situasi sekarang bukanlah sesuatu yang bisa dikendalikannya sendirian, menjamin kelangsungan kelompoklah yang menjadi tujuan terpentingnya.
Namun masalah kembali ke poin pertama.
Ia sangat tahu dari mana kecemasan dalam hatinya berasal.
Setelah sebulan meraba-raba, Wakilisi telah bisa memastikan bahwa perubahan mengejutkan manusia di dunia nyawa tidak terlepas dari sini, dengan Roland sebagai biang keladi segala perubahan aneh. Senjata api yang sering disebut dalam catatan sejarah hampir sepenuhnya sesuai dengan laporan Ersruk.
Potongan teka-teki terakhir di pikiran telah muncul. Ia benar-benar menemukan sumber evolusi manusia - meski tidak tahu mengapa manusia jantan itu bisa mendapatkan hak akses ke dunia kesadaran, tapi kenyataannya memang demikian. Dari wilayah kesadaran besar ini, dia mempelajari pengetahuan yang jauh melampaui zamannya, lalu menerapkannya pada kelompok. Penyihir perempuan menjadi jembatan transformasi pengetahuan, bukan dikorbankan di medan perang berdarah seperti dulu. Yang mereka hadapi sama sekali bukan Persatuan 400 tahun lalu, tapi komunitas manusia baru.
Seandainya hanya ini mungkin tidak masalah.
Setelah menelusuri catatan sejarah, ia menemukan fakta yang mengejutkan.
Yakni ketika peradaban manusia mencapai tingkat tertentu, kecepatan perkembangannya akan berlipat ganda tiba-tiba! Misalnya seribu tahun lalu mereka masih saling bunuh dengan senjata api, kini jejak mereka telah menyebar ke udara dan lautan, senjata bahkan berevolusi hingga level menghancurkan langit dan bumi.
Inilah sumber kecemasan terbesar Wakilisi.
- Sejauh apa Roland telah melangkah?
Mengabaikan peringatan Sistalis, untuk pertama kalinya ia mulai meragukan apakah kelompoknya bisa sepenuhnya mengalahkan lawan dalam perang takdir ini.
