「Proyek Nuwa」 rapat berlangsung selama berhari-hari. Tingkat profesionalisme yang ditunjukkan peserta rapat membuat Roland takjub, namun yang lebih mengejutkannya adalah energi melimpah yang dimiliki semua orang.
Selama rapat, pertengkaran dan debat silih berganti. Waktu rapat seringkali dimulai pukul sembilan pagi hingga tujuh malam. Saat menghadapi masalah yang sulit diputuskan, debat hingga tengah malam bukanlah hal aneh. Meski sebagian besar mengenakan setelan formal, mereka sama sekali tak mau mengalah dalam hal teknis. Suasana yang memanas ini tak kalah sengitnya dengan pertarungan tanpa baju. Tak hanya tulang punggung industri berusia 30-40 tahun, bahkan para Senior Dugu beruban pun bersikap demikian.
Bagi kebanyakan orang di usia ini, pelo dalam bicara dan lambatnya alur pikiran sudah menjadi hal biasa. Namun pada mereka, selain penampilan fisik, hampir tak terlihat tanda-tanda penuaan. Suara mereka jelas dan lantang, sorot mata tajam bagai obor, bahkan seringkali mampu mengalahkan generasi muda dalam berdebat. Ini membuat Roland yakin bahwa organ otak memang semakin terlatih saat sering digunakan.
Di dunia mimpi, ia masih bisa mengandalkan kekuatan Kebangkitan untuk mempertahankan konsentrasi tinggi. Namun setelah bangun, kelelahan dan kelemahan jelas terasa. Untuk menghadapi materi rapat, ia terpaksa menambah jam tidur, menggunakan waktu di dunia nyata untuk mengisi ulang energi.
Tentu suasana di departemen proyek tidak langsung seperti ini sejak awal. Setidaknya pada awalnya, kami semua tidak menunjukkan banyak antusiasme. Sorotan perdebatan lebih banyak terpusat pada "setting" Roland.
Misalnya "pesaing" lain yang terbentuk dari degenerasi Makhluk Jatuh setelah kehancuran peradaban manusia, serta varian kekuatan alam seperti kobaran api hitam dan pemurnian elemen yang jelas tidak sesuai dengan tingkat teknologi keseluruhan... Meskipun melihat kontribusi Asosiasi Ahli Bela Diri dan pemerintah, tidak ada yang terang-terangan mempertanyakan kemungkinan ini, namun emosi penolakan dan sikap setengah hati kerap muncul. Ada yang tetap diam, ada yang menggunakan alasan "untuk memudahkan pekerjaan" untuk terus-menerus menginterogasi detail-detail, dengan nada bicara yang tentu tidak menyenangkan selama proses ini.
Jika bukan karena Roland memberikan isyarat mata beberapa kali kepada Ling dan yang lain, mungkin penyihir Takkila sudah langsung bertindak di tempat.
Hingga hari pertama memasuki malam saat penutupan, kontradiksi antara kedua belah pihak mencapai puncaknya.
Seorang kepala insinyur spesialisasi kendali mekanis berdiri dan blak-blakan berkata: "Berapa pun lama kita berdiskusi, kalau tidak bisa mengingat juga percuma. Hal-hal yang diputuskan hari ini saja sudah cukup membuat ahli bela diri mencerna selama berminggu-minggu. Lain kali lebih baik rapat ditutup lebih awal." Roland ingat jelas, Book Scroll yang selama ini diam tiba-tiba menampar meja dengan telapak tangannya.
Sejak itu ruang rapat sepenuhnya menjadi panggung yang dikuasainya.
Tidak hanya materi diskusi rapat, bahkan siapa yang beberapa kali berbicara, berapa keberatan yang diajukan dari awal hingga akhir, serta seberapa besar kontribusi terhadap proyek - semuanya dirinci satu per satu. Kemampuan mengingat super tak terbayangkan ini langsung menggetarkan semua yang hadir. Kepala insinyur yang mengajukan keberatan pun kehabisan kata. Untuk sejenak, seolah semua yang duduk di sana menjadi siswa, sementara Book Scroll-lah satu-satunya Guru.
Mungkin karena dia telah membuktikan asosiasi tentang "kekuatan alam memang memiliki kemungkinan tak terbatas, bukan sekadar memperkuat otot anggota tubuh" atau kedekatan alami para elit teknik dengan orang berintelegensi tinggi, ditambah aura dan penampilan Book Scroll yang luar biasa, situasi kemudian berubah tiba-tiba.
Mulai keesokan hari, pertengkaran masih terjadi sesekali, tapi fokus diskusi telah bergeser dari bagian setting ke proyek Nuwa itu sendiri.
Tidak hanya itu, dengan sumber daya manusia dan finansial yang melimpah, setiap "poin perdebatan" yang muncul dalam rapat langsung disalurkan ke tim penelitian untuk melakukan tes fisik secepat mungkin guna memverifikasi kelayakannya.
Bagi Roland, ini jelas merupakan hari-hari dengan panen terbesar dalam mimpinya.
Menurut saran Dekan Wu selaku penanggung jawab teknis, fokus peningkatannya saat ini harus diarahkan ke [alat serba guna].
Ucapan aslinya: "Dengan teknik pengolahan presisi tinggi dan bahan baku logam berkualitas, tapi masih menggunakan mesin bubut seprimitif ini benar-benar pemborosan. Meski kurang teknologi kendali elektronik, regulasi presisi semi-otomatis tetap bisa diwujudkan secara mekanis. Kalau saja kau mengajukan ini sebelumnya, tak perlu menahan produk cacat sampai sekarang."
Roland hanya bisa tersenyum getir. "Barang cacat" yang disebut sang Dekan sebenarnya adalah puncak desain seumur hidupnya. Tapi penilaian tentang pemborosan itu sepenuhnya ia akui.
Sebelum teknologi elektronik menyebar luas, peralatan mekanis murni pernah mencapai tingkat yang bisa disebut sebagai "karya seni", contohnya komputer mekanis dan mesin diferensial yang dikembangkan darinya namun akhirnya hanya berhenti di atas kertas. Siapapun yang melihat roda gigi bertumpuk dan baut yang saling terhubung itu pasti akan merasakan keindahan yang murni. Namun kemajuan teknologi elektronik bagaikan aliran deras, dalam sekejap menyapu peralatan mekanis besar dan rumit ini ke dalam parit sejarah. Bahkan jika ia membongkar semua bahan ajar, mustahil menemukan pengetahuan desain peralatan terkait.
Kini ada tim khusus yang memperbaiki alat produksi untuknya, memulihkan perangkat mekanis yang sudah menghilang ini. Tentu saja ia sangat menginginkannya.
Begitu tingkat alat produksi meningkat, yang didapat bukan hanya efisiensi produksi yang naik, tapi juga pengurangan kebutuhan personel. Ini berarti Kota Tanpa Musim Dingin bisa menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dengan jumlah pekerja sama, sangat berarti bagi kerajaan dengan populasi terbatas.
Selain mesin bubut produksi, Biro Desain Administratif juga menyediakan banyak alat baru seperti kalkulator mekanis sederhana, mesin ketik, dan mesin cetak otomatis... Hampir tak perlu komponen elektronik, hanya dengan beberapa unit bisa meningkatkan kecepatan kerja administratif.
Bagian inilah yang menjadi dasar proyek Nuwa.
Konten yang dibangun di atasnya tiba-tiba meluas jauh.
Mayoritas orang di ruang rapat sepakat bahwa memperkuat diri adalah tugas utama untuk melindungi manusia dari kepunahan. Hanya dengan kekuatan fisik untuk menghadapi Makhluk Jatuh yang terdegenerasi, baru bisa membicarakan modal pengembangan tahap berikut. Karena itu diskusi fase kedua lebih fokus pada senjata.
Mempertimbangkan syarat yang diberikan Roland, para peserta rapat tidak langsung melemparkan skema yang bisa dicapai dalam satu langkah, melainkan membaginya menjadi tiga tahap — yaitu rencana kuartalan, rencana satu tahun, dan rencana lima tahun.
Meski sejarah Perang di dunia mimpi memberikan jawaban terbaik untuk beberapa masalah, karena jumlah "yang selamat" dalam setting cerita sulit menopang sistem industri yang utuh, menjiplak sejarah sepenuhnya jelas tidak realistis. Oleh karena itu, para ahli lebih cenderung fokus mengembangkan beberapa proyek dengan keuntungan terbesar sesuai situasi musuh. Inilah tujuan awal dari dua rencana pertama — yakni dalam waktu tiga bulan hingga setahun, membawa transformasi total pada kemampuan bertempur umat manusia.
Proyek yang pertama disebutkan dan paling mudah ditingkatkan adalah berbagai bahan peledak berkinerja tinggi serta bahan peledak propelan.
Inilah kelemahan terbesar Kota Tanpa Musim Dingin saat ini.
Jika bubuk mesiu nitrasi masih bisa dilihat proses pembuatannya dari buku-buku kimia, maka data tentang TNT dan tali Hitam dengan energi tinggi () sebagai bahan peledak tunggal jauh lebih langka, apalagi komposisi dan rasio bubuk mesiu komposit modern. Kini dengan dimulainya inisiatif oleh perwakilan resmi, kekurangan ini akhirnya bisa ditutupi.
