……
Proses penyambungan berjalan lebih lancar dari yang dibayangkan.
Setelah sinkronisasi inti, Selene "melihat" bagian dalam obelisk——atau lebih tepatnya, kesatuan sistem kendali ini. Empat inti energi sihir, obelisk itu sendiri, dan Induk di bawahnya membentuk sistem terintegrasi yang sangat rumit. Energi sihir berosilasi di antara semua komponen ini, memancarkan riak koordinasi yang harmonis.
Setelah merenung sejenak, dia memahami sistem ini lebih dalam: Empat inti tak tergantikan mempertahankan perputaran Dewa Ciptaan Dewa dengan kemampuan berbeda-beda, sementara yang mengendalikan mereka adalah Induk di dasar obelisk - meski pernyataan ini tidak sepenuhnya akurat. Dari aliran energi sihir terlihat, Induk hanya berfungsi sebagai Transformasi, bagaikan tuas kendali di Kobaran Api Surgawi.
Adapun berapa roda gigi, katup, atau Kabel Baja yang akan diaktifkan oleh tuas tersebut, semua telah di-setting internal. Kuncinya terletak pada penyederhanaan drastis kompleksitas operasional. Biasanya Selene membutuhkan waktu lama hanya untuk mengoperasikan satu inti, apalagi mengendalikan empat sekaligus. Tapi melalui Transformasi tak terbayangkan ini, semuanya menjadi mungkin.
Dia harus mengakui bahwa Nasuopeile yang menciptakan sistem terintegrasi ini adalah seorang jenius.
Jangankan membuat replika sistem yang sama, tanpa bantuan Roland yang telah mempelajari pengetahuan dunia mimpi secara mendalam, mungkin dia bahkan sulit sekadar memahami konsepnya.
Namun hal ini juga menimbulkan keraguan dalam diri Selene.
Persatuan pernah memiliki catatan tentang Induk yang jelas-jelas merupakan Iblis Alien, sama seperti Binatang Kekacauan penghasil Batu Ajaib Mako. Sebagai spesies biologis, seharusnya mereka memiliki kesadaran mandiri yang pasti akan mengganggu kendali. Bagaimana Sang Komandan Iblis itu bisa mengubahnya menjadi "alat serba guna" yang sepenuhnya patuh?
Selain itu, dari sistem terintegrasi ini, obelisk sebagai tubuh asli sepertinya tidak terlalu penting. Fungsi utamanya lebih sebagai penerima dan penguat - meski menjadi kunci kelangsungan hidup Iblis, ini bukanlah milik Dewa Ciptaan Dewa. Hal ini sedikit berbeda dengan situasi yang dia perkirakan sebelum menyambung.
Dengan rasa penasaran yang membara, Selene mengulurkan tentakel kesadarannya menuju induk Iblis.
Pada ketikan itu, sebuah pemandangan tak terbayangkan terpampang di hadapannya——
「Astaga...」
Suara kekaguman tak terbendung keluar dari mulutnya.
Yang terlihat adalah sebuah "jaring" raksasa.
Dalam jaring yang tersusun dari banyak garis bercahaya ini, terdapat banyak node berkedip. Dia menyadari itu semua adalah kota-kota Iblis, terkonsentrasi di wilayah benua seberang Cahaya Harapan——wilayah Batu Hitam! Tak hanya itu, Selene juga melihat banyak node lebih redup yang tersebar di luar jaring, layaknya mutiara yang kehilangan cahaya.
Yang lebih mengejutkan, dalam tubuh induk ini ternyata ada perasaan familiar yang tak jelas.
Masuknya sama sekali tidak terhambat, seolah ini hanyalah tempat yang sering dikunjungi.
Media!
Selene segera menyadari!
Tepat! Meski masih termasuk jenis Iblis, melalui transformasi ia telah menjadi makhluk hidup mirip media. Tanpa kesadaran mandiri, hanya bertindak menurut naluri tertentu. Inilah kunci mengapa ia bisa menjadi "pusat kendali"!
Tak diragukan lagi, teknik semacam ini terkait erat dengan peradaban bawah tanah.
「Begini rupanya...」 Perasaan sangat kompleks muncul di hati Selene, gemetar bersemangat karena menemukan teknologi baru bercampur dingin yang menusuk tulang saat menyaksikan secuil sisi belakang layar.
Dengan memanfaatkan teknologi ras yang hancur, Persatuan Penyihir Perempuan telah mengimplementasikan rencana transformasi "Penyihir Hukuman Dewa". Sebagai iblis yang telah menyerap pecahan warisan, bagaimana mungkin mereka tidak memanfaatkan hal ini.
Fakta membuktikan, mereka telah melangkah jauh lebih maju dibanding Persatuan.
Hanya saja yang membuatnya bingung, transformasi ini seharusnya bertujuan untuk menguasai beberapa instrumen inti agar dapat mengeluarkan efek mengejutkan. Selain Dewa Ciptaan Dewa, kota-kota lain tak perlu mencapai tingkat ini. Lagipula ini penuh risiko, apalagi bagi "yang ditransformasi" ini sama dengan merenggut kesadaran. Sedangkan Induk yang bertanggung jawab atas pertumbuhan obelisk, pentingnya dalam kelompok iblis jelas tanpa perlu diucapkan, posisinya pasti tidak rendah.
Tapi dia melihat, Induk-induk yang mewakili node kota itu juga telah mengalami transformasi dalam kadar tertentu, sedang berubah menjadi wadah yang sepenuhnya. Ini agak tidak sesuai dengan prinsip.
Tidakkah Sang Raja peduli dengan hidup-mati banyak iblis di kota?
「Sudah puas mengagumi?」
Tiba-tiba terdengar suara asing dari belakangnya.
「Selene terkejut setengah mati, ia segera "berbalik melihat" dan menemukan seekor iblis aneh muncul di pandangannya. Makhluk itu tidak memiliki bentuk humanoid seperti iblis tingkat tinggi pada umumnya. Separuh tubuh bawahnya menyerupai belatung, sementara separuh atasnya memiliki belasan tangan dengan berbagai bentuk. Yang paling mencolok adalah kepalanya yang seperti tiang penyangga, tergantung banyak topeng di atasnya.」
Baru saat ini ia menyadari bahwa dirinya bisa berbalik dalam kesadaran! Entah sejak kapan, ia bukan lagi jiwa ringan melainkan benda fisik yang memiliki berat.
「Tak kusangka selain aku, ada yang bisa masuk ke sini.」Suara pihak tersebut penuh kegembiraan,「Tampaknya kau juga seperti aku, meninggalkan cangkang asal dan bebas dari aturan apapun, hanya mencari pengetahuan dan kebenaran! Bagaimana, karya-karyaku ini memuaskanmu?」
Tak perlu lagi bertanya, iblis ini pastilah Sang Komandan Topeng yang disebut Langit, Nasuopeile.
「Mengapa aku bisa melihat wujudku sendiri... Apa yang kau lakukan?」
「Harusnya kau bisa menebaknya.」Sang Komandan Topeng membuka tangan dengan puas,「Bukankah ini mirip dengan dunia kesadaran?」
Wajah Selene berubah,「Jangan-jangan kau——」
「Benar! Ini adalah 'dunia kesadaran' ciptaanku!」Ia mengeluarkan rangkaian tawa yang bercampur,「Mengapa eksplorasi Sumber Energi Sihir butuh bakat? Mengapa ada orang yang bisa keluar masuk sesuka hati, sementara yang lain bahkan sulit menyentuhnya? Yang paling kubenci adalah para birokrat yang terlahir istimewa!」
「Tidak.」 Selene merenung sambil mengingat-ingat deskripsi rekan-rekan tentang dunia mimpi,「Untuk melihat diri sendiri, cermin biasa sudah cukup. Di dunia kesadaran, segala sesuatu bisa ditampilkan dengan presisi. Tapi di sini hanya ada jaring bercahaya. Dan yang paling penting... Aku hanya melihat permukaan media, bukan diriku yang sejati!」
「Hah, ada apa dengan media ini? Jika bukan dengan mengandalkan tubuh ini, kamu bahkan tak bisa mengendalikan inti energi sihir.」 Topeng mencemooh,「Dunia kesadaran hanyalah sebutan. Tak ada yang bisa mengatur bentuknya—meski ini memang cuma produk sampingan uji coba. Tentang apa yang kulakukan, bukankah sudah jelas?」
Makhluk itu mendekati Selene lalu "menembus" dirinya,「Ini adalah cara melepaskan diri dari cangkang, menjadi eksistensi yang melampaui segalanya!」
Selene tertegun tak berkutik.
「Setiap tubuh memiliki batas maksimal! Di dunia ini tak ada kesehatan yang sempurna! Lalu mengapa harus bertahan di jalan buntu? Lihat jaring ini!」 Suara Topeng semakin lantang,「Melaluinya, aku bisa ada di mana-mana. Ini melebihi tubuh mana pun—saat perkembangannya mencapai tingkat tertentu, bahkan bisa eksis di berbagai tempat sekaligus, atau menciptakan ribuan 'diriku'!」
「Dengan semua 'aku' ini, aku bisa pergi ke tempat paling berbahaya, melakukan percobaan paling berbahaya, mengeksplorasi segala misteri di dunia ini tanpa keraguan! Kau pasti tahu apa artinya ini!」 Nasuopeile mengangkat semua tangannya, 「Semua perasaan, pengalaman, dan wawasan akan menjadi milikku. Efisiensi menyerap pengetahuan ini pasti akan membuatku mengalami evolusi baru - tanpa bakat, juga tak terkait Batu Ajaib Mako, bukankah ini konsep yang selalu diimpikan para pencari pengetahuan?!」
Makhluk ini... sudah gila.
Akhirnya ia mengerti, mengapa tubuh induk kota yang tidak menjadi Dewa Ciptaan Dewa pun menjalani transformasi media.
Itu bukan keinginan Raja Iblis.
Melainkan rekayasa diam-diam Sang Topeng.
「Tampaknya kau juga sudah menemukan.」 Nasuopeile melepas salah satu topengnya, memperlihatkan wajah perempuan - di wajah itu, sudut mulutnya terangkat kaku, 「Di luar dunia kesadaran, para Komandan pun tak berarti. Bahkan Sang Raja... di Singgasana Penguasa pun ia tak bisa mendeteksi perbedaan tipis antara peserta rapat denganku. Mereka terlalu bergantung pada kemampuan... Tapi kau tak akan punya kesempatan membawa kabar keluar, tinggallah di sini, jadilah bagian dariku.」
Begitu ucapannya selesai, keempat inti tak tergantikan tiba-tiba berhenti berputar.
