Tang San melangkah mendekati Xiao Chenyu selangkah demi selangkah. "Jangan sia-siakan tenaga. Kau tidak mungkin bisa melepaskan diri. Spirit ring pertamaku berasal dari Man Tuo Luo Snake, jadi Blue Silver Grass-ku mendapatkan ketangguhan ular itu. Tentu saja, juga sedikit racunnya. Jika kau merasa masih punya tenaga untuk bertarung, aku tidak keberatan membuatmu merasakan racun Man Tuo Luo Snake. Oh, sekadar informasi, aku tidak bisa menawarkan penawarnya."
Sekitar sepuluh batang Blue Silver Grass lagi muncul di belakang Tang San. Daun-daun itu melayang di udara di belakangnya, seperti sepuluh ekor Man Tuo Luo Snake yang siap menerkam mangsanya.
Emosi ketakutan mulai muncul di antara murid-murid kelas tinggi ini. Anak buah Bos Xiao mundur dengan cepat hampir di luar kendali.
Meski belum pernah melihat langsung, mereka pasti pernah mendengar tentang ular Mandala. Siapa yang mau berurusan dengan bisa mengerikan seperti itu?
"Jangan keluarkan bisanya! Aku menyerah!" Meski menjadi pemimpin murid, Xiao Chenyu yang masih berusia 12 tahun ini tak bisa menyembunyikan ketakutan khas anak-anak, seketika kehilangan kendali diri.
Sebenarnya racun Blue Silver Grass Tang San hanyalah efek dari spirit ring pertama yang diserapnya. Karena bukan dari ular Mandala dewasa, efeknya hanya kelumpuhan sementara tanpa racun mematikan. Tapi mana berani Xiao Chenyu mencobanya langsung di tubuhnya?
Blue Silver Grass perlahan menghilang dari kaki Xiao Chenyu. Senyum hangat yang familier bagi murid-murid pekerja muncul di wajah Tang San, "Karena kau sudah menyerah, mari penuhi kesepakatanmu dengan Xiao Wu."
Xiao Chenyu menatap kosong ke arahnya, "Haruskah aku mengakumu atau dia sebagai bos?" Tak bisa dipercayanya kemampuan Xiao Wu melebihi Tang San. Murid pekerja berusia 6 tahun sebagai Spirit Master melampaui pemahamannya.
Tang San tersenyum, "Tentu saja Xiao Wu bosmu. Aku tak bisa mengalahkannya. Andai bisa, akulah ketua asrama 7, bukan dia."
"Apa?!" Mulut Xiao Chenyu menganga membentuk O. Dalam hati bergumam, "Kau sudah sehebat ini, dia lebih kuat lagi. Benarkah kalian murid pekerja? Benar-benar baru berusia 6 tahun?"
Xiao Wu perlahan berjalan mendekati Tang San, menepuk bahunya, dan bersikap layaknya si kepala besar, "San, performamu bagus, kerja keras."
Tang San terkekeh, "Guru masih menyuruhku mengerjakan sesuatu, urusan selanjutnya serahkan padamu. Kedepannya kau akan jadi kepala besar akademi."
Xiao Wu tersenyum dan meninju bahu Tang San, "Sudah, pergilah. Aku yang akan mengurus sisanya."
Setelah itu, pandangannya beralih ke Xiao Chenyu, "Masih tidak puas? Baik. Perkenalkan, namaku Xiao Wu, siswa kerja kelas satu, Wuhun Kelinci, Prajurit Hunhuan Tingkat 12 dengan Satu Cincin."
Bukan hanya Xiao Chenyu, bahkan Tang San yang belum pergi terkejut. Baru sekarang ia tahu Xiao Wu ternyata juga seorang Hunshi, bahkan satu level lebih tinggi darinya. Usianya hampir sama, apakah dia juga memiliki kekuatan Hun penuh sejak lahir?
Tubuh Xiao Wu memancarkan cahaya merah. Di bawah sinar kemerahan samar, matanya berubah merah, telinganya memanjang perlahan dengan bulu putih halus di sisi kepala. Posturnya tampak lebih tinggi, aura Hun lembut berkilau di sekujur tubuhnya. Hunhuan yang muncul di kakinya sama dengan Tang San - Hunhuan Berusia Ratus Tahun berwarna kuning.
Xiao Chenyu menepuk dahinya kuat-kuat, "Kakak Wu, aku menyerah. Mulai sekarang kaulah kepala besar Akademi Hunshi Tingkat Pemula Nuoding kita. Semua, datang dan hormati Kakak Wu!"
“Seorang Master Senjata Jiwa Level 11 dengan Blue Silver Grass saja sudah begitu kuat, ini adalah Master Tempur Jiwa Level 12 dengan cincin pertama, juga menggunakan Cincin Jiwa Ratusan Tahun. Xiao Chenyu tahu dirinya pasti bukan lawan Xiao Wu tanpa perlu bertarut.
Xiao Wu memandang dengan bangga sekelompok murid senior yang membungkuk hormat di depannya, melirik Tang San yang termenung di sampingnya, "Bukannya kamu ada urusan? Kenapa belum pergi? Hanya kamu yang boleh punya Innate Full Soul Power, aku tidak boleh?"
Tang San tersentak dari lamunannya, memandang Xiao Wu dengan seksama sebelum mengelus telinga panjangnya yang lembut, "Xiao Wu, ternyata kamu benar-benar kelinci."
"Kamu..." Telinga kelinci adalah bagian paling sensitif. Ketika berubah menjadi Martial Soul, efeknya juga muncul pada Xiao Wu. Pipi gadis itu langsung memerah, tangannya terangkat hendak memukul tapi Tang San sudah kabur secepat kilat.
Entah bagaimana Xiao Wu membersihkan situasi, Tang San yang berlari keluar akademi merasa lega. Selain kekhawatiran akan luka racun gurunya, semuanya lebih baik dari perkiraan. Masalah latihan Xuantian Gong akhirnya terpecahkan, ditambah skill Blue Silver Grass Entanglement yang membuat kemampuannya melesat. Tang San yakin selama terus berlatih giat, Xuantian Gong pasti akan berkembang pesat. Paling lama sepuluh tahun, selama bisa mencapai level kelima Xuantian Gong, itu sudah cukup sebagai pencapaian. Saat itu tiba, sebagian besar senjata rahasia dalam Xuantian Treasure Record akan bisa digunakan.
“Bukankah guru bilang di dunia ini ada banyak sekte keluarga Martial Soul? Apa salahnya aku mendirikan kembali Tangmen di dunia lain?”
Di Benua Douluo, baik di Kekaisaran Tiandou maupun Kekaisaran Xingluo, Kuil Martial Soul di setiap kota selalu menjadi bangunan ikonik. Tang San hanya perlu bertanya pada seorang pejalan kaki, dan dengan mudah menemukan lokasi Kuil Martial Soul.
Membantu siswa kerja mengatasi duel tadi sudah menyita sebagian waktu. Karena masih harus membawakan makan siang untuk guru, Tang San berlari secepat mungkin ke Kuil Martial Soul agar tidak terlambat.
"Berhenti. Nak, ini wilayah Kuil Martial Soul, jangan sembarangan masuk!" Begitu tiba di pintu Kuil Martial Soul, Tang San langsung dihadang penjaga gerbang.
Kuil Martial Soul di Kota Nuoding adalah bangunan berkubah besar. Lebar fasadnya saja melebihi 100 meter dengan tinggi 20 meter, terdiri dari tiga lantai.
Seluruh bangunan berwarna cokelat. Pada lambang Kuil Martial Soul di pintu depan hanya terdapat gambar pedang. Dari penjelasan Master sebelumnya, Tang San tahu bahwa lambang dengan satu pola ini menandakan Kuil Martial Soul Nuoding berlevel terendah.
