Tang San tersenyum ringan, “Aku menyebutnya panah lengan, atau panah lengan tanpa suara. Cukup aktifkan saklar, tiga anak panah kecil akan meluncur sesuai kendalimu. Bisa satu per satu atau tiga sekaligus. Suaranya hampir tak terdengar, sulit dideteksi lawan, sangat efektif melawan musuh setara.”
Xiao Wu bertanya dengan heran: "Saat kita bertanding dulu, kenapa tak pernah kulihat kau menggunakan benda semacam ini?"
Tang San tersenyum dingin: "Bodoh, kita teman sekelas dan sahabat. Mana mungkin aku menggunakan senjata mematikan ini? Ingat saat aku melemparimu dengan batu? Kau pikir itu kebetulan? Lihat, ada nyamuk di sana."
Xiao Wu mengikuti arah jari Tang San. Tiga meter jauhnya, seekor nyamuk berdengung terbang, hanya terlihat samar-samar oleh cahaya bulan.
"Bagaimana jika kubilang, aku bisa menembak sayap kirinya tanpa membunuhnya. Kau percaya?"
Xiao Wu menatapnya tajam: "Kau bercanda?"
Cahaya ungu berkilat di mata Tang San. Tangan kanannya tiba-tiba terangkat, bayangan samar melesat - nyamuk itu lenyap tanpa jejak.
Tang San menarik tangan Xiao Wu: "Ikut aku." Mereka berhenti di depan pohon besar. Tanpa perlu ditunjuk, Xiao Wu langsung melihat jarum baja sepanjang tiga inci berkilauan diterangi bintang-bintang di batang pohon.
Jarum itu menancap di kayu, seolah ada sesuatu yang berjuang keras.
Xiao Wu membungkuk memperhatikan. Hampir saja dia berteriak kaget: Jarum itu menancap sempurna di sayap kiri nyamuk yang masih menggelepar-gelepar, jelas masih hidup walau tertusuk.
“Kamu, bagaimana kamu melakukannya?” Xiao Wu menatap Tang San dengan terkejut. Jika bukan karena dia selalu bersama Tang San, dia bahkan akan mengira ini adalah persiapan yang sudah direncanakan sebelumnya.
Tang San mencabut jarum baja, saat dia membuka telapak tangannya lagi, jarum baja itu telah menghilang, "Ini adalah rahasiaku, aku menyebutnya senjata tersembunyi, bahkan Ayah pun tidak tahu. Aku hanya ingin memberitahumu bahwa aku memiliki kemampuan untuk melindungi adik perempuanku."
Terhadap hal-hal baru, Xiao Wu selalu sangat tertarik, menggoyang-goyangkan tangan Tang San dengan girang, "Kakak yang baik, bisakah kamu mengajariku?"
Tang San tersenyum pahit, "Dengan kecenderungan kekerasanmu, jika sampai belajar senjata tersembunyi, tidak tahu berapa banyak orang yang akan jadi korban. Lagipula latihan senjata tersembunyi bukan hal yang bisa dikuasai dalam semalam. Sleeve arrow yang kuberikan padamu adalah salah satu jenis senjata tersembunyi, kuasailah dulu itu dengan baik."
Mempelajari senjata tersembunyi Tang Men tidaklah mudah, pertama-tama harus memiliki dasar Xuantian Gong. Karena Soul Power Xiao Wu sudah cukup kuat, mustahil untuk mulai melatih Xuantian Gong dari awal. Tang San diam-diam memutuskan akan membuat beberapa senjata tersembunyi mekanis untuk dipasang di tubuhnya. Ini sudah cukup baik.
Tang San dengan tangan sendiri memasang sleeve arrow di lengan kiri Xiao Wu, menyesuaikan ukuran saat sleeve arrow terlipat agar pas di lengan Xiao Wu. Kemudian dia menjelaskan secara detail cara menggunakan silent sleeve arrow, dan meminta Xiao Wu mencobanya beberapa kali. Xiao Wu hampir langsung menyukai harta karun ini.
Xiao Wu pergi ke samping untuk mencoba memanah dengan lengan busur. Tang San perlahan mengangkat kepalanya, menatap bintang-bintang di langit, dan berkata pada dirinya sendiri: "Ayah, apakah kau benar-benar takut aku tidak akan menjadi kuat jika terus berada di sisimu? Tenanglah, aku akan berlatih keras dan menjadi pria sejati. Suatu hari nanti, aku akan menjadi kebanggaanmu."
"Tang Men, sudah enam tahun aku meninggalkanmu, tapi aku selamanya akan menjadi bagian dari Tang Men. Di Benua Douluo ini, aku pasti akan mengembangkan segala warisan Tang Men."
Kedua tangan seputih giok itu tiba-tiba mengayun, ribuan berkas sinar keperakan seperti benang melesat ke langit. Mata Tang San telah dipenuhi kilatan cahaya ungu.
……
Lima tahun kemudian.
Kerajaan Balak, terletak di selatan Kekaisaran Tian Dou, berbatasan dengan Provinsi Fasnuo. Meski disebut kerajaan, luas wilayahnya hanya tiga perempat dari Provinsi Fasnuo. Termasuk salah satu dari empat kerajaan bawahan Kekaisaran Tian Dou. Raja Balak, Kundera, adalah sepupu Raja Okura yang sedang berkuasa di Kekaisaran Tian Dou.
Di selatan Kerajaan Balak, berbatasan langsung dengan Kekaisaran Xing Luo. Karena itu, di antara empat kerajaan bawahan Kekaisaran Tian Dou, kekuatan militer Kerajaan Balak adalah yang terkuat, dan bisa dikatakan sebagai gerbang pertahanan Kekaisaran Tian Dou.
Kekaisaran Tian Dou awalnya memiliki sepuluh provinsi. Setelah pembentukan empat kerajaan bawahan, terbentuk enam kekuatan. Kekaisaran langsung mengontrol lima provinsi, empat kerajaan masing-masing menguasai satu provinsi, dan satu kadipaten setingkat di bawah kerajaan yang menempati provinsi terkecil di timur kekaisaran.
Secara permukaan, empat kerajaan besar dan satu kadipaten tersebut tunduk pada Kekaisaran Tian Dou. Namun pada kenyataannya, kelima negara ini telah lama menjadi negara dalam negara, dengan otonomi penuh kecuali kewajiban membayar upeti. Jika bukan karena keluarga kekaisaran Tian Dou menguasai pasukan militer kuat, mungkin pemberontakan sudah lama terjadi.
Kekaisaran Xing Luo juga menghadapi situasi serupa. Oleh karena itu, meskipun terlihat perkasa, kedua kekaisaran ini sebenarnya sedang mengalami kemunduran. Tak ada yang bisa memprediksi kapan situasi seluruh benua akan tiba-tiba berubah.
Di wilayah Kerajaan Balak terdapat dua kota terpenting. Pertama adalah ibu kota Balak tempat Raja Balak Kundala berkuasa, yang menjadi pusat politik dan ekonomi kerajaan. Kota kedua adalah Suoto yang terletak di tengah Dataran Limar, wilayah paling subur di Balak, dijuluki "lumbung padi Balak".
Kedua kota ini dijaga ketat oleh pasukan berat, merupakan aset terpenting kerajaan.
Status Suoto sebagai kota besar tercermin dari keberadaan Kuil Utama Hunwu tingkat ketiga di sana - tanda klasifikasi tertinggi ketiga dalam hierarki Kuil Wuhun.
Matahari tengah hari bersinar terik ketika dua remaja memasuki Gerbang Barat Suoto. Tampak berusia belasan tahun, mereka tidak membawa barang bawaan - seorang pria dan seorang wanita.
