Dekorasi Hotel Mawar mudah menimbulkan kesan baik, perpaduan warnanya sederhana namun nyaman, ditambah aroma mawar lembut di dalam hotel yang menenangkan pikiran dan tubuh.
Di ujung paling dalam lantai atas, Tang San menemukan papan nama Laut Merah. Lantai atas hanya memiliki beberapa kamar dengan nama-nama seperti Biru Iblis Menawan, Merah Muda Kelembutan, Kuning Ketulusan, Putih Kepolosan, Hijau Perpisahan, dan lainnya. Di ujung terdalam, terdapat kamar Laut Merah ini. Belakangan dia baru tahu bahwa nama-nama papan kamar tersebut mewakili berbagai warna mawar.
Warna pintu sama dengan nama papan alamat, di pintu merah menyala terdapat hiasan mawar kristal merah tua yang indah, di samping mawar kristal merah terdapat sebaris tulisan kecil vertikal: Lautan Merah, Lautan Cinta.
Meski Tang San agak lambat menangkap situasi, kini ia mulai merasakan keanehan. Ia menoleh ke Xiao Wu dan menemukan gadis itu juga sedang menatapnya. Dengan canggung ia berkata, "Apa hotel ini khusus untuk tempat kencan pasangan kekasih?"
Xiao Wu mengedipkan mata besarnya, merebut kunci dari tangan Tang San. "Ngapain dipikirin, yang penting ada tempat menginap," katanya sambil langsung membuka pintu dan masuk.
Tang San mengikuti Xiao Wu masuk ke kamar. Tiba-tiba, Xiao Wu yang di depannya berhenti mendadak, membuat tubuhnya menabrak punggung gadis itu yang terasa lembut dan elastis.
"Kenapa berhenti?" Tang San buru-buru mundur setengah langkah, menjaga jarak dengan Xiao Wu. Sebenarnya saat mengucapkan ini, ia sudah menemukan jawabannya sendiri.
Meski sudah ada persiapan mental, saat pertama kali melihat interior kamar ini, Tang San tetap terpana.
Kamarnya sangat luas, ruang tamu depannya saja sudah lebih dari 50 meter persegi. Semua perabotan di ruang utama berwarna perak dengan ukiran motif indah. Karpet merah tua dipenuhi pola timbul mawar merah. Yang paling mengejutkan adalah bentuk hati raksasa berwarna merah di tengah ruangan yang terbuat dari tumpukan mawar merah.
Luas bentuk hati persik ini hampir dua meter persegi, setidaknya membutuhkan lebih dari seribu mawar untuk menyelesaikannya. Di atasnya tergantung pita sutra tipis dengan tulisan: Seribu satu, kaulah satu-satunya bagiku.
Selain seribu satu mawar ini, ruangan ini dihiasi vas-vas bunga yang elegan berisi mawar merah menyala. Aroma mawar yang pekat memenuhi setiap sudut ruangan, pesona memabukkan yang membuat orang terpana.
Tang San tersenyum pahit, "Sepertinya tebakanku benar. Pantas saja Dai Mubai membawa gadis ke sini. Xiao Wu, jika kau tidak suka baunya, akan kusuruh pelayan membuang bunga-bunga ini."
Xiao Wu yang sudah sadar dari keterpanaannya melirik Tang San, matanya yang indah dipenuhi kekaguman, "Kakak, bodoh sekali kau! Ada gadis yang tidak suka mawar? Jika kau sebekal ini, bagaimana mau dapat istri nanti?"
Tang San mengusap hidungnya, "Aku baru dua belas tahun. Masih terlalu dini membicarakan ini."
Xiao Wu melangkah maju mengambil sekuntum mawar dan menghirup aromanya, "Ruangan ini dihias sangat indah. Aku mulai menyukai tempat ini. Kak, lain kali kita sering-sering datang ke sini, ya?"
Tang San mengerutkan kening, "Untuk apa? Kita ini kakak beradik. Tidak pantas datang ke tempat macam ini. Sudah, perjalanan melelahkan. Istirahatlah dulu."
Melihat Tang San yang berjalan menuju kamar tidur, Xiao Wu menjulurkan lidahnya dengan manja di belakangnya, tapi tetap mengikutinya.
Saat tiba di kamar tidur, mereka kembali terkesima. Seperti diduga, hanya ada satu tempat tidur di kamar ini. Namun tempat tidur besar berbentuk hati yang menempati hampir separuh ruangan ini dihiasi tirai sutra merah muda yang menjuntai dari langit-langit, menciptakan pemandangan indah bak mimpi.
Alas tidur bergambar mawar merah, bantal bermotif bunga mawar merah - semuanya memancarkan aura erotis yang membuat detak jantung semakin kencang.
Tang San menoleh ke Xiao Wu dan berkata, "Aku sadar mendengarkan saranmu untuk datang ke sini adalah kesalahan. Kau istirahatlah di sini, aku akan tidur di sofa luar."
Xiao Wu tidak mencoba menghentikan Tang San. Dengan girang ia melompat seperti kelinci ke atas tempat tidur hati yang elastis, berguling-guling penuh sukacita.
Menyaksikan tingkahnya, senyum tipis mengembang di wajah Tang San. Gadis kecil tetaplah gadis kecil. Dengan santai ia menutup pintu kamar lalu duduk bersila di sofa luar, langsung mulai bermeditasi dan mengatur napas.
Selama beberapa tahun terakhir, meskipun kehidupan Tang San monoton, kebiasaan baik telah terbentuk. Bukan hanya peningkatan kemampuan, mentalnya juga semakin matang. Walau baru berusia 12 tahun, sikapnya sudah menyerupai orang dewasa. Tentu saja, menurut deskripsi Xiao Wu, ini disebut "tua sebelum waktunya".
Kekuatan internal Xuantian Gong yang murni mengalir perlahan dalam tubuhnya. Tang San mulai memutar ulang detail pertarungan dengan Dai Mubai di pikirannya. Mengulang adegan pertempuran dan menganalisis keuntungan/kerugian dalam pertarungan adalah kualitas wajib yang diajarkan Master sebagai Battle Spirit Master. Biasanya dia berlatih dengan Xiao Wu, kali ini lawannya berbeda dan lebih kuat. Meski durasi pertarungan singkat, pengalaman ini sangat bermanfaat.
Hunwu memiliki bentuk yang sangat beragam, sehingga penting untuk bertarung dengan Ahli Jiwa yang memiliki berbagai jenis Hunwu.
Ingatannya sampai pada momen Dai Mubai menggunakan Perubahan Harimau Putih Vajra. Tang San berpikir dalam hati: Sejauh mana peningkatan serangan teknik ini? Lapisan emas yang muncul setelah peningkatan pertahanan mungkin mirip lapisan pelindung energi. Beberapa senjata rahasianya dirancang khusus untuk menembus pertahanan semacam ini - apakah efektif terhadapnya?
Blue Silver Grass bukanlah andalan terbesar Tang San, senjata rahasialah yang menjadi keunggulannya. Selama beberapa tahun terakhir, dengan peningkatan tenaga dalam, kemampuannya dalam senjata rahasia juga berkembang pesat. Dari Seratus Solusi Senjata Rahasia, sudah banyak jenis senjata rahasia yang bisa digunakannya. Namun ia tak pernah melupakan ajaran dalam Xuantian Treasure Record - ia tak akan menggunakan senjata rahasia kecuali dalam situasi kritis. Ini adalah rahasianya, bahkan Xiao Wu pun hanya tahu sebagian.
