Bab 70: Teknik Cincin Jiwa Ribuan Tahun, Transformasi Harimau Putih Vajra (4)

　　Proses latihan Tang San kali ini berlangsung sangat lama, hanya sempat keluar sebaja dengan Xiao Wu untuk makan malam cepat. Lamanya latihan ini pertama karena Xuantian Gong-nya sudah mencapai level setara Soul Power 29 tahap akhir, hampir memasuki ambang level 30. Karena itu ia berlatih ekstra keras untuk segera mencapai level 30 dan mencari Cincin Jiwa ketiganya. 　　Alasan kedua terkait erat dengan pertarungan melawan Dai Mubai. Dai Mubai telah mengingatkan Tang San bahwa teknik terhebat sekalipun tetap membutuhkan kekuatan sebagai fondasi. Seperti dalam pertarungan mereka, saat awal-awal belum menggunakan Hunwu, Tang San berhasil membuat Dai Mubai kewalahan dengan Kontrol Bangau dan Jinakkan Naga yang rumit serta karakteristik Xuantian Shou. Namun setelah Dai Mubai mengaktifkan Hunwu Harimau Putih, teknik Kontrol Bangau dan Jinakkan Naga menjadi sulit berpengaruh. Inilah perbedaan kekuatan yang sebenarnya. 　　Setelah menganalisis kemampuan Dai Mubai secara cermat, Tang San menyadari bahwa untuk mengalahkannya secara fundamental, cara terbaik adalah meningkatkan Soul Power secepat mungkin agar mendekati level Dai Mubai. Setidaknya dia harus memiliki skill Cincin Jiwa ketiga untuk bisa setara. Bahkan senjata tersembunyi pun akan meningkat drastis efektivitasnya dengan dukungan Xuantian Gong yang lebih tinggi. 　　"Xiao San, Kakak, temani aku jalan-jalan yuk? Dari tadi di kamar terus, nggak bosan apa?" Di pagi hari, Xiao Wu mengeluh sambil memanfaatkan waktu Tang San sarapan. 　　Tang San tersenyum: "Aku beda denganmu. Bakatmu luar biasa, kekuatanmu bisa meningkat tanpa latihan keras. Aku ini seperti burung yang lambat harus terbang lebih awal. Kamu lihat sendiri kan Dai Mubai yang juga murid Akademi Shrek? Kalau ada satu orang sekuat itu, pasti ada yang kedua dan ketiga. Akademi Shrek ini berbeda dengan Akademi Nuoding kita dulu. Ini bukan lagi wilayah kekuasaanmu. Kalau tidak meningkatkan kemampuan, bagaimana aku bisa menepati janji untuk melindungmu?" 　　Xiao Wu mengerutkan bibirnya. Tanpa sepatah kata pun, dia menarik lengan Tang San sambil menatapnya dengan mata besar penuh keluhan. Gerak-geriknya jelas: kalau tidak mau menemaniku jalan, aku tidak akan melepaskanmu. 　　Tang San benar-benar tidak bisa melawan tingkahnya. Dengan pasrah dia mengangguk, "Baiklah, lagipula besok baru mendaftar ke Akademi Shrek. Nanti aku temani kamu jalan-jalan, tapi harus pulang sebelum siang. Sore hari jangan ganggu latihanku lagi." 　　“Baik.” Suara jernih Xiao Wu penuh kegembiraan, sorot mata sendu sebelumnya lenyap seolah-olah tersulap. Kemampuan aktingnya sudah mencapai tingkat kesempurnaan. 　　Pelayanan Hotel Mawar sangat baik. Saat Tang San dan Xiao Wu hendak keluar, mereka melihat pelayan mendorong gerobak berisi mawar segar. Setelah ditanya, baru tahu bunga mawar merah di kamar Laut Merah ini diganti setiap hari. Meski bunga mawar tak berharga, dalam jumlah tertentu harganya tetap lumayan. Tang San mencoba menanyakan harga kamar, barulah menyadari betapa bijaknya keputusan kemarin untuk menerima tawaran gratis dari Manager Wang. 　　Setelah keluar dari Hotel Mawar, Tang San bertanya pada Xiao Wu: "Kamu mau ke mana?" 　　Xiao Wu membuat ekspresi masa bodoh, "Jalan-jalan saja, ke mana pun boleh. Asal tidak terkurung di kamar." 　　Dulu di Nuoding, dia selalu dikelilingi gerombolan anak buah layaknya penguasa kecil. Meskipun mantan bos siswa sebelumnya Xiao Chenyu sudah lulus dan masuk Akademi Hunshi Menengah, keluarga pengaruhnya di Kota Nuoding cukup besar. Xiao Chenyu sangat mengagumi Xiao Wu sehingga meminta keluarganya merawatnya. Karena itu, kehidupan Xiao Wu di Nuoding bisa dibilang sangat nyaman. 　　Terbiasa dengan keriuhan, kini hanya ditemani Tang San seorang tentu terasa kurang cocok baginya. 　　Keduanya berjalan perlahan ke dalam kota. Kota Suotuo yang terkenal sebagai kota tingkat utama ini memang menunjukkan kemakmuran meski masih pagi. 　　Irama kehidupan di kota ini jelas lebih cepat dibanding Kota Nuoding yang santai. Pejalan kaki kebanyakan terlihat sibuk. 　　Berbagai macam toko memenuhi mata. Tang San yang ditarik Xiao Wu mengunjungi beberapa toko pakaian mulai merasa pusing. 　　Untungnya, Xiao Wu mempraktikkan konsep ‘window shopping’ dengan sempurna - hanya melihat tanpa membeli, sehingga dompet bersama mereka tidak kempes. 　　Harga barang di Suotuo setidaknya 30% lebih mahal dari Nuoding, terutama untuk barang-barang. Namun kualitasnya juga lebih baik. Tentu ini karena Nuoding adalah kota perbatasan. Kota kecil di pedalaman bahkan lebih tak bisa dibandingkan dengan Suotuo. 　　"Eh, Xiao San, lihat sana!" Xiao Wu tiba-tiba berseru girang. Di luar, dia selalu memanggil Tang San sebagai Xiao San. Hanya berdua saja dia memanggilnya "kakak", katanya ini rahasia mereka. Tang San tak mempermasalahkan panggilan ini. 　　"Toko pakaian lagi? Nona, bukankah kita harus cari tempat makan siang lalu pulang?" Tang San menunjuk matahari yang hampir tepat di atas kepala. 　　Xiao Wu menarik tangannya sambil melompat-lompat: "Lihat, cepat lihat! Tempat itu sepertinya terkait dengan Ahli Jiwa." 　　Tang San baru melihat ke arah yang ditunjuk Xiao Wu. Di kejauhan terlihat sebuah toko dengan pintu kecil, namun papan nama yang tergantung di depannya sangat unik. 　　Pada papan nama itu terukir simbol lingkaran dengan beberapa tanda khusus. Orang biasa mungkin tidak mengerti artinya, tapi Tang San dan Xiao Wu langsung paham. Sebab simbol tersebut persis seperti yang ada pada token Kuil Wuhun. 　　Tiga simbol itu masing-masing adalah pedang, palu, dan Blue Lightning Tyrant Dragon. Kombinasi ketiganya sama persis dengan token istimewa Kuil Wuhun milik Master. Entah mengapa simbol ini muncul di papan nama toko.