Wajah sang tua menunjukkan senyum langka, "Benar-benar monster kecil. Mubai, bawa mereka masuk."
"Baik." Dai Mubai mendekat dan tersenyum pada Tang San, tapi matanya tetap menyiratkan perhatian ke arah belakang Tang San.
Di bawah pimpinan Dai Mubai, Tang San dan Xiao Wu masuk bersamanya ke Akademi Shrek, yang merupakan desa tersebut.
Dai Mubai berkata: "Aku tahu kalian pasti bisa lolos. Ujian selanjutnya seharusnya juga tidak masalah." Sambil berbicara, dia tak bisa menahan diri untuk menoleh ke pintu gerbang akademi.
Xiao Wu berkata kesal: "Lihat apa lagi? Mau mencelakakan gadis lagi?"
Dai Mubai mengerutkan alisnya: "Kamu tahu apa? Aku merasakan aura gadis itu sangat mirip denganku, bukan hanya sejenis tapi saling melengkapi. Dalam Hunwu, sangat sulit menemukan Hunwu yang saling melengkapi. Tapi sekali ditemukan, jika bekerja sama, kekuatan Hunwu akan berlipat ganda. Inilah yang disebut Teknik Penggabungan Hunwu."
Xiao Wu tertawa terkekeh: "Kalau begitu, berarti Hunwu gadis itu pastilah harimau betina ya?"
Wajah Dai Mubai menunjukkan sedikit kecanggungan: "Mungkin saja."
Memasuki desa, terlihat seluruh bangunan terbuat dari kayu. Arsitektur di sini bisa digambarkan dengan empat kata: sederhana dan polos.
Tidak jauh berjalan, Dai Mubai membawa mereka ke tanah lapang. Sekelilingnya adalah rumah kayu, lapangan ini luasnya sekitar 500 meter persegi, tepat di tengah Akademi Shrek.
Peserta yang lolos ujian awal terlihat di depan. Fluktuasi Soul Power yang terlihat membuat udara bergetar tidak beraturan.
Dai Mubai menunjuk ke barisan peserta ujian di depan, berkata: “Kalian bisa mengikuti ujian kedua di sini, Guru akan memberi tahu caranya. Aku harus pergi melihat, jika benar Hunwu gadis itu cocok denganku, apapun yang terjadi harus kuambil dia.”
Setelah mengucapkan itu, Dai Mubai buru-buru pergi. Tang San dan Xiao Wu mengikuti instruksinya dengan mengantri di belakang peserta ujian.
Tiba-tiba terdengar suara melengking yang lembut.
“Jual sosis, jual sosis! Lihat-lihat, jangan lewatkan. Sosis merk Oscar, lezat dan manis. Murah dan mengenyangkan. Cuma lima koin per batang. Makan sosis Oscar, jaminan lulus ujian masuk lebih mudah!”
Tang San dan Xiao Wu menoleh ke samping. Seorang pedagang berteriak sambil mendorong gerobak. Aroma daging menggoda dari gerobaknya, beberapa peserta ujian sudah mulai membeli.
Di balik gerobak berdiri pria berjubah abu-abu sederhana. Rambut pendek rapi, janggut lebat, namun matanya besar bak bunga persik yang terus melirik gadis-gadis di barisan. Xiao Wu tak luput dari tatapannya. Sulit dipercaya suara feminin itu keluar dari pria berpenampilan kasar.
Tang San bertanya ke Xiao Wu: “Masih ada beberapa orang di depan. Kamu sarapannya sedikit, mau makan sosis?”
Xiao Wu memiringkan kepalanya, "Aromanya lumayan enak. Mari kita coba."
Tang San mengangguk, menyuruh Xiao Wu mengantri di tempat itu sementara ia berjalan ke arah gerobak.
Dari dekat, terlihat penjual sosis itu tingginya sepadan dengannya. Di gerobak terpaku papan bertuliskan empat karakter: "Kedai Sosis Spesial".
Penjual langsung bersemangat melihat ada pembeli, "Mau sosis? Sosis merk Oscar, jujur untuk semua usia. Rasa terjamin!"
Tang San tersenyum, "Paman, tolong berikan dua batang."
Wajah penjual tiba-tiba kaku, "Kamu... kamu memanggilku apa?"
Tang San bingung, "Saya memanggil Paman. Ada masalah?"
Penjual mengerang, "Tentu ada masalah! Besar sekali! Saudara, umurku baru 14 tahun, kamu malah memanggilku paman?"
"Hah... Kamu baru 14 tahun?" Tang San terkejut menatapnya.
Penjual menegaskan, "Benar! Namaku Oscar, 14 tahun, murid awal Akademi Shrek. Jangan karena buluku lebat sedikit, langsung panggil paman!"
Tang San terdiam, melihat janggut tebal Oscar sambil bergumam dalam hati: Ini bukan sekadar 'lebat sedikit'.
"Benar-bener baru 14 tahun?" Tang San tak tahan bertanya lagi.
Oscar mengangguk pasti, "Tentu! Tanyakan ke siapa saja di akademi, semua tahu aku 14 tahun."
Tang San berpikir dalam hati, pantas disebut Akademi Monster, seorang remaja berusia empat belas tahun yang bisa menumbuhkan janggut hingga sepanjang ini, benar-benar fenomena langka.
Oscar mengambil dua tusuk bambu dari gerobaknya, menyate dua sosis sepanjang sepuluh sentimeter untuk Tang San. Sosis tersebut sebelumnya terus dipanggang di atas panci arang di gerobak, mengeluarkan aroma harum yang kuat.
Tang San mengeluarkan koin perak dan memberikannya padanya, "Senior, maaf sebelumnya, tadi aku bersikap tidak sopan."
Oscar berkata dengan lemah lembut, "Tidak apa-apa, yang penting sering-seringlah mengunjungi gerai sosis khususku."
Tang San menjawob dengan sigap, "Tidak masalah."
"Tang San, kau sedang apa?" Dai Mubai yang membawa peserta pendaftaran terakhir, yaitu gadis dingin yang sebelumnya lama ia tatap, mendekat.
Oscar langsung menunjukkan wajah memelas saat melihat Dai Mubai, "Bos Dai, mau makan sosis?"
"Pergi sana!" Dai Mubai melotot kesal, "Kau benar-benar mempermalukan akademi! Sudah berapa kali kuperingatkan jangan jual sosis di dalam kampus. Kau ingin semua orang muntah? Tang San, sosis ini tidak boleh dimakan!"
Tang San bertanya bingung, "Mengapa?"
Ekspresi Dai Mubai menjadi agak aneh, "Xiao Ao, buat sosis baru sekarang juga."
Oscar seketika terlihat canggung, "Bos Dai, tidak perlu seperti itu. Bagaimanapun kita sudah sekelas selama beberapa tahun. Kalau kau terus begini, adik kelas baru ini akan menyimpan dendam padaku."
