Kecepatan Zhao Wuji tiba-tiba meningkat. Seolah hanya melangkah sekali, dia sudah berada di depan Tang San. Telapak tangan raksasanya terangkat, Cincin Jiwa kedua di tubuhnya bersinar. Dengan tertawa keras, telapak tangannya berubah menjadi keemasan setelah diisi Cincin Jiwa, ukurannya membesar dua kali lipat, langsung menghantam ke arah Tang San.
Xiao Wu masih berada dalam pelukan Tang San saat itu. Tang San tentu tidak bisa membiarkannya menerima pukulan ini untuknya. Dia buru-buru menarik Xiao Wu menjauh, tapi justru aksi sederhana ini membuatnya kehilangan kesempatan untuk menghindar.
Tapi tepat saat itu, Cincin Jiwa kedua di tubuh Xiao Wu tiba-tiba bersinar. Matanya berubah menjadi merah darah, menatap tajam ke arah Zhao Wuji.
Zhao Wuji tiba-tiba merasa pusing. Terkejut, pukulannya pun melambat secara alami. Soul Power-nya juga melemah drastis. Cahaya emas memancar dari matanya, "Bagus, ternyata ada Kemampuan Spirit tipe ilusi!"
Saat sinar merah di mata Xiao Wu bertemu dengan cahaya emas di mata Zhao Wuji, dia langsung terjatuh pingsan di pelukan Tang San tanpa sempat bersuara. Darah mengalir dari hidung dan mulutnya.
Tang San hampir secara refleks memanfaatkan kesempatan ini, menginjakkan kaki menggunakan Gerakan Guiying Mizong, dan keluar dari jangkauan serangan Zhao Wuji.
Telapak tangan Zhao Wuji sebenarnya tidak benar-benar dihantamkan, dia sama sekali tidak berniat melukai anak-anak ini.
"Xiao Wu, Xiao Wu." Tang San memanggil dengan panik, segera mentransfer kekuatan internal Xuantian Gong ke tubuh Xiao Wu. Tapi Xiao Wu sama sekali tidak menunjukkan reaksi.
Zhao Wuji tidak mengejar lagi, berdiri di tempat sambil berkata: "Dia tidak apa-apa. Efek kemampuan spirit tipe ilusi memang bagus, tapi perbedaan kekuatan Soul Power kami terlalu besar. Terkena backlash kekuatan spirinya sendiri, wajar hasilnya seperti ini. Sama seperti racun di Blue Silver Grass-mu yang tidak mempan padaku. Biarkan dia tidur semalam, besok pasti pulih."
Memandang Ning Rongrong, Zhao Wuji tersenyum: "Tak perlu aku serang lagi kan? Gadis kecil dari Qibao Liuli Sect. Kalian kalah. Kalian masih terlalu lemah. Bahkan tidak bisa bertahan selama satu dupa. Inilah perbedaan kekuatan sebenarnya."
Memeluk tubuh Xiao Wu yang lembut seperti kapas, Tang San perlahan mengangkat kepala. Matanya yang hitam tak beremosi tapi teramat dalam.
Dia membawa Xiao Wu berbalik perlahan, mendekati Ning Rongrong. "Bisa tolong rawat Xiao Wu sebentar untukku?"
Ning Rongrong tercengang sejenak, menyimpan Hunwu Pagoda Tujuh Permata-nya, lalu memeluk Xiao Wu. Meski Hunwu-nya bersifat pendukung, sebagai Ahli Jiwa dia memiliki Soul Power yang membuat fisiknya jauh lebih kuat dari orang biasa, sehingga menggendong gadis seperti Xiao Wu bukanlah masalah.
Setelah menyerahkan Xiao Wu kepada Ning Rongrong, Tang San berbalik dan berjalan menuju Zhao Wuji.
Zhao Wuji terkejut, "Bagaimana, kau masih ingin melanjutkan? Kulihat kau bahkan tak bisa menahan satu seranganku. Teknik Cincin Jiwa kedua-ku, Telapak Bajakadali, bukanlah sesuatu yang mudah dihadang."
Zhao Wuji tentu tidak akan menolak keempat anak ini bergabung dengan Akademi Shrek hanya karena dupa belum habis. Justru sebaliknya, kemampuan yang ditunjukkan mereka membuatnya sangat terkesan. Setiap anak memiliki keunikan dalam kekuatan, dan mereka bisa bekerja sama dengan kompak meski belum pernah berlatih bersama sebelumnya. Masa depan mereka sangat cerah. Dibandingkan dengan tiga siswa yang ada, mereka bahkan lebih unggul.
Ucapan kerasnya tadi sengaja dibuat untuk mencegah rasa sombong karena bakat alami mereka. Sebelumnya pernah ada contoh murid Akademi Shrek yang pertumbuhan kemampuannya melambat akibat kesombongan. Zhao Wuji tidak ingin bibit-bibit unggul ini menyimpang dari jalan yang benar. Yang tidak disangkanya, Tang San justru kembali – keberanian ini saja sudah membuatnya sangat mengagumi.
Tang San menggeleng, "Aku tidak bermaksud melanjutkan ujian yang sedang berlangsung dengan Anda."
Zhao Wuji berkata dengan nada kecewa, "Kalau begitu, kau menyerah?"
Tang San menggelengkan kepala lagi, "Tidak, saya harap bisa bertarung serius dengan Anda. Mari mulai ulang. Tolong nyalakan lagi sebatang dupa. Jika saya bisa bertahan selama waktu sebatang dupa, mohon izinkan kami berempat masuk Akademi Shrek bersama-sama."
Zhao Wuji memandang Tang San dengan ekspresi ambigu, "Lalu bagaimana jika kau tidak bertahan? Jangan lupa, tadi kalian berempat melawan bersama pun akhirnya kalah."
Tang San bisa memutuskan untuk dirinya sendiri, bahkan untuk Xiao Wu dalam situasi ini, tapi tidak bisa mewakili dua orang lainnya. Ia menoleh memandang Ning Rongrong dan Zhu Zhuqing.
Saat ini, lengan yang terkilir Zhu Zhuqing sudah dikembalikan ke tempatnya oleh Dai Mubai, dan dia sudah sadar. Namun nafasnya masih lemah, meski tak ingin tetap dalam pelukan Dai Mubai, sekarang dia sudah tak punya tenaga untuk bangkit.
Ning Rongrong tersenyum lembut ke Tang San, "Tang San, kita adalah rekan seperjuangan. Sejak kecil Ayah mengajariku untuk tidak meninggalkan rekan seperjuangan. Paling-paling kita pergi bersama, toh kita sudah gagal dalam ujian. Akademi di ibu kota pasti tak akan menolak kita."
Tang San menatap Zhu Zhuqing. Zhu Zhuqing yang tampaknya kehabisan tenaga untuk bicara, tetap memaksakan diri menganggukkan kepala ke arah Tang San.
Meski hari ini pertama kali bertemu, kepercayaan rekan-rekannya seolah memberi Tang San kekuatan luar biasa. Ia berbalik menghadap Zhao Wuji lagi, "Jika saya kalah, maka kita akan pergi bersama."
Zhao Wuji memandangi beberapa anak di depannya, semakin lama semakin kagum. Tertawa lebar ia berkata: "Bagus, bagus! Baiklah, tunjukkan padaku kekuatan tersembunyi apa lagi yang kau miliki untuk menahan seranganku. Sesuai permintaanmu!"
Batang dupa ketiga kembali dinyalakan, ditancapkan di tanah sebelah.
Tang San berdiri dengan kuda-kuda stabil, mengerahkan seluruh kekuatan secara perlahan. Saat ini, ia tak lagi berniat menyembunyikan kemampuan sejati. Kondisi Xiao Wu yang terluka dan tak sadarkan diri telah menyulut amarahnya, memenuhi hatinya dengan penyesalan. Sebagai kakak yang gagal melindungi adiknya, jika tak bisa menuntut keadilan, pantaskah ia masih disebut "kakak"?
