Setelah memakan lagi satu sosis buatan Oscar, luka-luka di tubuh Zhao Wuji mulai sembuh cepat dengan rasa sakit yang berkurang.
Tenaga Dalam Tang San yang baru pulih sedikit kembali habis. Kali ini dia bahkan tidak sempat berkata-kata sebelum langsung pingsan. Beruntung Oscar ada di sampingnya segera menyangga tubuhnya.
“Zhao Wuji sangat kuat, luka-luka di tubuhnya hanyalah superficial. Tidak masalah serius, di bawah efek sosis dan chorizo Oscar, dalam sekejap dia sudah pulih 90%.”
Melihat Tang San pingsan di pelukan Oscar, Zhao Wuji mengerutkan kening, “Mubai, kau yang bertanggung jawab menempatkan empat siswa baru ini. Besok masuk sekolah. Senjata Tang San yang berceceran di lantai ini jangan disentuh siapa pun, beberapa mengandung racun, biar dia sendiri yang membereskannya setelah sadar.”
Setelah melemparkan kalimat itu, Zhao Wuji baru berbalik pergi.
Memandang Zhao Wuji pergi menjauh, Oscar kemudian menopang Tang San mendekati Dai Mubai, membiarkan Tang San bersandar di samping. Melihat Tang San, lalu Zhu Zhuqing yang terluka cukup parah dan Xiao Wu yang pingsan di pelukan Ning Rongrong di seberang, dia tak tahan berkata, “Apa yang terjadi dengan Guru Zhao hari ini? Sedang datang bulan? Buat masalah dengan murid-murid baru buat apa?”
Dai Mubai kesal menjawab, “Coba kau bersuara lebih keras lagi biar Guru Zhao dengar. Dia mungkin sedang menahan amarah sekarang, bingung cari tempat meluapkan. Datang bulan? Justru kau yang seperti datang bulan. Sebulan datang tiga puluh hari. Istirahat satu hari, kalau Februari malah kurang dua hari.”
Oscar menggerutu, “Jangan bicara mesum begitu, ada cewek di sini.”
“Pergi kau! Di mana ada Paman Sosis Besar seperti kamu, mana mungkin tidak ada kemesuman? Ayo kita tempatkan mereka dulu.”
"Sambil berkata demikian," Dai Mubai mengangkat Zhu Zhuqing dari tanah. Tatapan dingin Zhu Zhuqing yang seakan bisa membunuh itu tampaknya sama sekali tidak ia hiraukan.
Oscar menatap Dai Mubai lalu melihat Ning Rongrong di seberang, bergumam pelan, "Kenapa kalian menggendong wanita cantik, sementara aku menggendong pria?"
Mata jahat Dai Mubai menyipit, "Ini masalah karakter orang."
Ketika Tang San terbangun dari pingsannya, langit di luar sudah mulai gelap. Membuka mata yang masih berkunang-kunang, ia mendapati dirinya terbaring di sebuah pondok kayu.
Ruangan tidak terlalu besar, sekitar sepuluh meter persegi. Selain tempat tidurnya, ada satu ranjang lagi di sebelah. Oscar sedang duduk di ranjang itu, bergumam tak jelas.
"Ini dimana?" Suara Tang San terdengar serak. Perasaan hampa terus menggelora dalam tubuhnya.
Oscar yang melihatnya bangun menjelaskan, "Ini asrama kita. Mulai sekarang kau sekamar denganku. Kau Tang San kan? Hari ini kau benar-benar ganas, bahkan Guru Zhao yang sekuat itu sampai kewalahan melawanmu."
Mata peach Oscar berkedip-kedip menatap Tang San, sorot matanya memancarkan kegembiraan.
"Xiao Wu bagaimana? Apakah dia baik-baik saja?" Ini pertanyaan yang paling ingin diketahui Tang San.
“Tenang saja, dia baik-baik saja. Dia tinggal satu kamar dengan Ning Rongrong yang cantik itu, tidur semalam pasti pulih. Ning Rongrong dari Seven Treasure Glazed Tile Clan itu memang cantik luar biasa.” Sambil berkata demikian, Oscar menelan ludah. Matanya yang berbentuk biji peach berkilauan aneh.
Tang San memaksa diri untuk duduk. Setelah Tenaga Dalam terkuras banyak, hal yang paling berbahaya adalah bermalas-malasan. Jika tidak segera dipulihkan, bisa menurunkan tingkat kultivasinya.
“Hei, Tang San. Mulai sekarang kita teman sekamar. Kenalan dulu yuk? Aku perkenalkan diri. Oscar, 29th rank Prajurit Soul Ring, Hunwu: Sosis. Julukanku 'Toko Sosis Special'. Bisa panggil aku Toko Sosis Special Oscar, atau panggil Xiao Ao saja.”
Tang San tersenyum kecut, “Bukannya ‘Paman Sosis Besar’ ya?”
“Cih, siapa Paman Sosis Besar! Besok pasti ku cukur jenggotku. Akan kutunjukkan padamu sisi tampan, gagah, dan mempesona dariku. Ada beberapa junior cantik baru di Akademi, aku tidak boleh terus terlihat lusuh begini. Dai Mubai jelas sudah melirik si gadis es itu, Xiao Wu milikmu. Jadi terpaksa aku harus mengejar Ning Rongrong saja.”
“Aku dan Xiao Wu hanya teman.” Tang San mengerutkan alis. Gaya bicara Oscar membuatnya agak tidak nyaman.
Oscar tersenyum jorok, "Sudahlah, jangan berpura-pura. Kita semua pria, siapa yang tidak saling mengerti. Tak kusangka di usia muda sudah punya pacar cantik. Berdua sepanjang jalan ke akademi, masa tidak terjadi apa-apa? Bos Dai bilang, kamu nekat melawan Guru Zhao karena Xiao Wu terluka. Katanya kalian hanya teman, siapa yang percaya? Tenang, prinsipku jelas - istri teman tak boleh diganggu. Aku tak akan mendekati Xiao Wu-mu."
Melapai mata peach Oscar yang berkilauan, Tang San hanya bisa menghela napas. Ia memilih masuk ke status berlatih untuk memulihkan tenaga dalam daripada terus berdebat.
Malam sunyi menyelimuti Akademi Shrek. Seperti prediksi Dai Mubai, selain empat orang mereka, tak ada satu pun calon siswa yang lolos tiga besar hari itu. Tahun ini pun tercatat sebagai penerimaan siswa terbanyak sepanjang sejarah akademi.
Sebagai wakil dekan, Zhao Wuji memiliki tempat tinggal sendiri. Saat ini ia sedang duduk muram di kamarnya.
Pakaian bersih telah dikenakannya, luka-luka di tubuhnya pun telah menyatu kembali. Cedera fisik ringan itu tak berarti, namun pukulan psikologis yang diterimanya sungguh berat.
“Bagaimana mungkin dia tidak menyangka,” awalnya dia hanya ingin menggerakkan badan karena gatal tangan, tapi malah kehilangan muka. Jika di masa lalu, dia bahkan tidak akan berpikir dua kali dan langsung membunuh Tang San di tempat. Tapi sekarang statusnya berbeda, dia adalah guru di akademi sedangkan Tang San adalah siswa. Emosi terpendam ini harus ditelan.
