Pagi hari.
Tang San sudah bangun sangat pagi. Berlatih Zijin Modong setiap hari telah menjadi rutinitas wajibnya. Apalagi pagi ini ada beberapa urusan penting yang harus segera diselesaikan.
Saat keluar dari asrama yang dia tinggali bersama Oscar, langit masih gelap. Setelah beristirahat semalaman, Tenaga Dalam Tang San telah pulih sepenuhnya. Mengikuti petunjuk Oscar, dia segera menuju lapangan tempat ujian Zhao Wuji kemarin untuk mengumpulkan kembali Senjata Rahasianya.
Senjata-senjata rahasia ini tidak mudah dibuat, dia tidak rela membuangnya sembarangan. Terutama anak panah dari busur punggung bermotif bunga dan jarum beracun dari alat sembunyi, pembuatannya membutuhkan usaha ekstra dan waktu yang tidak sebentar.
Untungnya, hampir semua senjata rahasia yang digunakan kemarin masih ada. Dengan ketajaman Zijin Modong, dia dengan cepat menemukan satu per satu senjata tersebut dan mengembalikannya ke tempat penyimpanan semestinya.
Selama bertahun-tahun di Kota Nuoding, Tang San telah mempersenjatai diri sepenuhnya. Pertarungan melawan Zhao Wuji kemarin adalah pertama kalinya dia menggunakan seluruh kemampuan Senjata Rahasia Tang Sect secara maksimal.
Saat mengumpulkan kembali senjata rahasia, Tang San merenungkan keuntungan dan kerugian dalam pertempuran kemarin. Pertahanan Zhao Wuji benar-benar luar biasa. Untungnya kecepatannya tidak tinggi dan tidak menggunakan kekuatan penuh, kalau tidak, dirinya sama sekali tidak punya kesempatan. Bagaimana cara menghadapi lawan kuat seperti ini? Metode apa yang bisa digunakan untuk mengalahkan musuh level seperti ini di masa depan?
Berbagai pemikiran bermunculan di benak Tang San. Dia menyadari kemampuan senjata rahasianya masih belum sempurna. Kemajuan ini tidak bisa dicapai dalam satu dua hari. Hampir semua senjata rahasia peringkat atas dalam Xuantian Bao Lu "Seratus Solusi Senjata Rahasia" membutuhkan tenaga dalam yang kuat sebagai dasar. Jika ingin melawan musuh level Zhao Wuji dengan kemampuan saat ini, hanya ada satu cara: membuat senjata rahasia mekanis yang kuat. Seperti tiga senjata mekanis paling mengerikan dari Tang Men: Fo Nu Tang Lian, Hujan Bunga Prunus, dan Bulu Merak.
Namun ketiga senjata ini sangat sulit dibuat. Persyaratan material untuk masing-masing senjata sangat ketat dan ekstrem. Dengan kondisi saat ini, mustahil untuk membuatnya. Meskipun Tang San pernah membuat ketiganya sebelumnya dan memiliki banyak pengalaman, membuat ulang salah satunya membutuhkan waktu setidaknya satu tahun - itu pun jika pencarian material berjalan lancar.
Dengan menghela napas pasrah, Tang San menggelengkan kepala. Dengan kondisinya saat ini, membuat tiga jenis Senjata Rahasia tersebut juga tidak realistis. Tampaknya, hanya bisa berusaha keras berlatih dan berjuang meningkatkan kemampuan Senjata Rahasia secara bertahap. Di saat yang sama, juga harus memperkuat persenjataan diri sendiri. Cari kesempatan untuk membuat racun terlebih dahulu. Hanya racun ular mandra saja terlalu monoton.
Setelah mengambil kembali semua Senjata Rahasia, Tang San melompat ke atap sebuah rumah dan mulai melatih energi matahari ungu yang mulai muncul di timur.
Tekanan juga menjadi motivasi. Setelah pertempuran kemarin, dia sudah merasakan Soul Power-nya hampir mencapai breakthrough dari level 29 ke level 30. Begitu mencapai level 30, melalui latihan dalam periode tertentu sampai Soul Power level 30 terpenuhi, dia bisa berburu Binatang Roh ketiga untuk mendapatkan Cincin Jiwa tambahan. Saat itu tiba, kekuatannya akan mengalami lompatan kualitatif.
Saat matahari terbit, Tang San kembali ke asrama. Oscar masih terlelap sambil memeluk selimutnya, bahkan ketika pagi tadi dibangunkan Tang San untuk ditanyai tentang ujian kemarin, dia masih tidur sambil mengeluarkan air liur.
"Xiao Ao, bangun." Tang San menggoyangkan bahu Oscar.
"Buat apa? Biarkan aku tidur lagi sebentar..." Oscar bergumam dalam tidurnya.
Tang San mengerutkan kening, "Cepat bangun. Sudah tidak pagi lagi. Tidak tahukah kamu rencana harian bergantung pada pagi hari?"
Oscar membuka matanya dengan putus asa, memandang Tang San. "Aku berbeda dengan kalian, kalian adalah Battle Spirit Master. Aku Prajurit Soul Ring tipe makanan. Tidak perlu latihan seberat kalian. Tolong jangan ganggu, biarkan aku tidur lagi."
Tang San menghela napas. "Kalau begitu beri tahu dulu di mana Xiao Wu tinggal. Aku ingin melihat kondisinya."
Oscar menjawab, "Keluar dari asrama kita belok kiri, sekitar 30 meter ada pondok kayu. Itu tempat Xiao Wu dan Ning Rongrong. Tapi ingat, akademi punya peraturan ketat - siswa pria dilarang mengganggu siswi. Peraturan Akademi Shrek sangat keras. Kompleks akademi menempati sepertiga desa ini, sisanya wilayah penduduk. Sebaiknya jangan ke sana."
Akademi Shrek memang miskin. Seluruh kampus hanya menyewa sepertiga desa dengan bangunan seadanya. Semua asrama adalah bekas rumah penduduk. Untungnya dekat dengan Kota Suotuo, jadi belanja masih lumayan mudah.
Tang San kembali meninggalkan asrama. Perutnya sudah mulai keroncongan, tapi dibandingkan kondisi Xiao Wu, masalah ini bisa ditunda.
Tak lama Tang San tiba di depan asrama Xiao Wu dan Ning Rongrong. Masuk langsung? Kalau hanya Xiao Wu tak masalah, mereka pernah sekamar lama sebagai kakak-adik. Tapi dengan gadis lain jadi kurang pantas.
Tang San ragu-ragu sejenak, akhirnya memilih tidak masuk dan memanggil pelan dari luar: "Xiao Wu, Xiao Wu..."
Tak lama menunggu, pintu terbuka. Xiao Wu keluar dengan pakaian yang sama seperti kemarin. Selain wajahnya yang sedikit pucat, tak terlihat masalah lain.
Melihatnya muncul, Tang San langsung lega, "Xiao Wu, apakah kondisimu sudah membaik?"
Xiao Wu memberi isyarat diam pada Tang San, "Rongrong masih bermeditasi, jangan ganggu dia. Mari kita bicara di sebelah."
Entah mengapa, Tang San merasa pandangan Xiao Wu hari ini terlihat berbeda. Perubahan apa sebenarnya, ia sendiri tak bisa menjelaskan.
