Tang San tersenyum tipis, "Hanya keberuntungan saja." Kekuatan adalah miliknya sendiri, dia tidak perlu membuktikan apapun pada orang lain.
Dai Mubai memberitahu Ma Hongjun tentang nama Tang San dan tiga orang baru lainnya serta Hunwu mereka. Mengenai kekuatan sebenarnya Tang San, dia tidak menjelaskan terlalu banyak, hanya menyindir Ma Hongjun bahwa lebih baik tidak mengganggunya.
Setelah perkenalan, Dai Mubai melanjutkan: "Kita semua akan hidup dan berlatih bersama. Panggilan tidak perlu terlalu kaku. Dengan empat orang baru kalian, total murid akademi hanya tujuh orang. Xiao Ao dan Si Gendut memanggilku Bos Dai karena usiaku lebih tua. Kalian bisa panggil aku Mubai, panggil langsung Ma Hongjun sebagai Si Gendut, untuk Oscar kalian bisa panggil Xiao Ao atau Paman Sosis Besar. Tang San, bagaimana jika aku memanggilmu Xiao San?"
Tang San mengangguk menyetujui. Meski belum lama berinteraksi dengan Akademi Shrek, dia sudah mulai merasa memiliki. Dai Mubai, Oscar, Ma Hongjun - masing-masing murid ini punya ciri khas tapi tidak membuatnya tidak nyaman.
Sebelum Dai Mubai sampai ke dirinya, Ning Rongrong dengan lantang berkata: "Panggil saja aku Rongrong. Keluarga dan teman-temanku selalu memanggilku begitu."
Senyumannya terus mengembang di wajah, satu kalimat sederhana itu tanpa disadari menjalin kedekatan dengan yang lain.
Panggilan untuk Xiao Wu tentu tidak perlu diubah. Saat pandangan Dai Mubai sampai pada Zhu Zhuqing, gadis itu malah berdiri: "Aku sudah kenyang." Setelah berkata demikian, dia langsung berbalik dan pergi ke luar.
Ma Hongjun terkejut dan berkata kepada Dai Mubai: "Bos Dai, bukannya kau dijuluki pembunuh hati para gadis yang tak pernah gagal merayu wanita? Kenapa gadis baru ini bahkan tak mau melirikmu sekalipun?"
Dai Mubai menyeringai pahit sambil menggelengkan kepala, tapi tak memberikan penjelasan.
Tang San berkata kepada Dai Mubai: "Mubai, kami semua pendatang baru. Ceritakanlah peraturan dan kurikulum di akademi ini."
Dai Mubai menarik kembali perhatiannya dari Zhu Zhuqing dengan susah payah: "Tak ada peraturan khusus di akademi. Singkatnya: dilarang memperkosa, menculik, atau merampok. Tapi pertarungan dan perjudian justru didorong."
Senyum tipis mengembang di wajah Tang San. Benarlah Akademi Monster pantas menyandang gelarnya, bahkan metode pengajarannya sangat berbeda dengan Akademi Nuoding.
Dai Mubai menjelaskan: "Para guru berpendapat pertarungan adalah jalan tercepat untuk menguasai Hunwu, pengalaman bertarung sangat penting. Sedangkan judi adalah permainan mental yang melatih ketahanan psikologis, kemampuan observasi dan penilaian. Tapi semuanya harus dilakukan secukupnya. Intinya: jangan sampai membunuh dalam pertarungan, dan jangan sampai kehilangan celana saat berjudi."
“Mengenai jadwal pelajaran, ke depannya saya tidak tahu karena kurikulum kami bisa berubah sewaktu-waktu. Lagipula kami hanya punya sedikit murid, jumlah guru bahkan lebih banyak daripada siswa. Jadi akademi akan menyesuaikan kurikulum berdasarkan kondisi masing-masing individu. Untuk pelajaran hari ini saya yakin poin terpentingnya adalah, menerima pembayaran. Biaya sekolah per tahun adalah 100 koin emas. Bagi kalian yang sudah mencapai level Dà Húnshī, seharusnya tidak ada masalah.”
Saat Dai Mubai mengatakan ini, Xiao Wu tak tahan menyela: "Bos Dai, kemarin kamu bilang sekolah ini miskin. Tapi kenapa akademi bisa miskin? Guru-guru yang kita temui ada yang level 60-an, ada yang 70-an. Menurut level mereka, tunjangan yang bisa mereka terima dari Kuil Wuhun seharusnya jumlahnya fantastis. Merawat akademi sekecil ini seharusnya bukan masalah besar."
Menurut perhitungan Xiao Wu, tunjangan ahli jiwa adalah satu koin emas per bulan, Dà Húnshī sepuluh koin emas, Roh Terhormat seratus koin emas, Húnzōng seribu, Húnwáng sepuluh ribu, Húndì seharusnya seratus ribu koin emas per bulan. Apalagi Zhao Wuji yang mereka hadapi kemarin, itu setingkat Roh Suci. Satu juta koin emas per bulan, bayangan jumlahnya saja sudah menakutkan.
Dai Mubai menggelengkan kepalanya, "Jika seperti yang kau katakan, akademi tentu tidak perlu khawatir tentang masalah pendapatan. Tapi kenyataannya tidak demikian. Subsidi dari Kuil Wuhun sebenarnya berasal dari anggaran kekaisaran yang dikelola oleh mereka. Subsidi hanya diberikan sampai level Roh Terhormat. Setiap bulan menerima 100 koin emas, seperti yang saya terima sekarang. Setelah melebihi level Roh Terhormat, tidak hanya subsidi tidak bertambah, tapi malah menghilang. Artinya, ahli jiwa di atas level Roh Terhormat termasuk Roh Zong ke atas, tidak bisa menerima subsidi apapun dari Kuil Wuhun. Ketika kalian mengambil subsidi di Kuil Wuhun setiap bulan, pasti ada tes Soul Power kan? Itu untuk memastikan apakah Soul Power kalian melebihi level 40. Begitu melewati level 40, subsidi akan langsung dihentikan."
Kali ini bahkan Tang San tidak bisa menahan rasa ingin tahu, "Mengapa begitu? Semakin tinggi kekuatan ahli jiwa, seharusnya semakin bernilai, bukan?"
Dai Mubai berkata: "Tapi ini harus dilihat dari realita. Meskipun Ahli Jiwa adalah profesi terhormat dan jumlah Ahli Jiwa sejati tidak banyak, mereka tetap merupakan kelompok yang cukup signifikan. Kalian pasti pernah menghitung, jika subsidi diberikan sesuai rasio, seorang Roh Suci level 70+ bisa menerima 100.000 koin emas per bulan, berarti 1.2 juta koin emas setahun. Betapa besarnya angka itu? Sebagai contoh, jika para Guru di Akademi kami menerima subsidi penuh dari Kekaisaran, pendapatan mereka dalam setahun bisa menyamai sepersepuluh total pendapatan Kota Suoto. Sungguh angka yang fantastis! Di seluruh kekaisaran, meski jumlah Ahli Jiwa tingkat tinggi sedikit, subsidi semacam ini tetap bisa membuat keuangan kekaisaran bangkrut."
"Karena itu, Kekaisaran menetapkan bahwa subsidi hanya sebagai dorongan untuk Ahli Jiwa level rendah dalam meningkatkan kekuatan. Setelah mencapai Level 40+ yang sudah termasuk Ahli Jiwa kuat, mereka bisa memilih mengabdi ke Kekaisaran atau masuk militer. Dengan begitu Kekaisaran akan memberikan imbalan sesuai. Tentu Ahli Jiwa bebas memilih, bergabung dengan keluarga bangsawan pun bisa dapat penghasilan besar."
