"Mohon ampuni hamba, Pemimpin. Di Akademi Shrek terdapat setidaknya satu Roh Suci dan beberapa ahli tingkat Roh Di. Hamba tak mampu menyusup masuk. Namun surat yang Bapak berikan sudah hamba serahkan ke guru Akademi Shrek, pasti akan sampai ke tangan Dekan mereka."
Senyum tipis mengembang di wajah pria paruh baya itu. "Franklin, Franklin, kau memang idealis sejati. Akan kulihat bagaimana kau mendidik putriku. Mungkin hanya dengan jauh dari rumah, si penyihir kecil ini baru bisa lebih dewasa." Lalu dia melambaikan tangan, "Baik, pergilah."
"Siap, Pemimpin Sekte." Pemuda itu segera mundur dan pergi.
Suara tegas dan penuh kekuatan bergema di dalam aula, seolah datang dari segala arah, mengguncang aula hingga bergemuruh, "Feng Zhi, kau tega membiarkan Rong Rong sendirian di luar? Apakah Akademi Shrek bisa mengajarkan yang lebih baik dari kita? Tidak, aku akan menjemput Rong Rong. Aku tidak tenang membiarkannya di luar."
Bersamaan dengan suara itu, seorang lelaki tua berjanggut putih namun dengan wajah sehalus bayi muncul dari ruang belakang. Dengan santai ia duduk di kursi sebelah Ketua Sekte Ning Fengzhi.
Ning Fengzhi mengeluarkan ekspresi helpless, "Paman Jian, justru karena pengaruhmu dan Paman Long, aku tidak bisa membiarkan gadis ini tinggal di sekte. Kalian terlalu memanjakannya. Di rumah sudah tidak mungkin mendidiknya lagi. Biarkan dia belajar dari kehidupan luar."
Paman Jian membantah tak puas, "Siapa bilang kami memanjakan Rong Rong? Kau hanya melihat sisi nakalnya, tidak melihat sisi manisnya. Kau punya banyak putra, tapi cuma satu putri. Masih tega kau melepasnya?"
Ning Fengzhi bersikap tegas, "Paman Jian, kali ini apapun yang terjadi, aku tidak akan menjemputnya. Anda dan Paman Long juga dilarang. Keamanan Rong Rong terjamin. Dekan Akademi Shrek itu adalah ujung tombak Segitiga Emas dulu. Pasti dia mengenali Hunwu Seven Treasure Glazed Tile Clan. Di bawah perlindungannya, Rong Rong akan aman."
“Paman Jian mendengus marah, “Jika ada sesuatu terjadi pada Rongrong, aku akan memintamu bertanggung jawab. Badan terasa agak kaku, aku akan cari Lao Gulong untuk meregangkan otot.”
Di seluruh Qibao Glazed Sect, bahkan di seluruh Douluo Continent, hanya sedikit yang berani berbicara seperti ini kepada Ning Fengzhi. Tua-tua ini jelas salah satunya. Meski terlihat seperti usia 40-an, Ning Fengzhi sebenarnya sudah berusia lebih dari 60 tahun. Ning Rongrong adalah anak bungsu sekaligus satu-satunya putrinya.
……
Malam tiba, Dekan Akademi Shrek, Frank Si Mata Kucing Elang berdiri di lapangan besar, menatap ketujuh murid di hadapannya.
Dai Mubai, Tang San, Xiao Wu, Ma Hongjun, serta Zhu Zhuqing yang berwajah dingin tapi rapi, semuanya telah siap untuk kelas malam dengan semangat menggebu.
Namun perhatian Frank tidak tertuju pada mereka, melainkan pada dua murid lainnya.
“Oscar, kalian sudah selesaikan 20 putaran?” Sorot mata Frank terasa tajam, membuat orang enggan menatapnya langsung.
Entah mengapa, sepanjang hari ini Tang San tidak melihat guru lain di akademi muncul, termasuk Zhao Wuji. Seolah seluruh akademi hanya diisi tujuh murid dan sang dekan.
Oscar batuk kecil lalu mengangguk, “Dekan, saya sudah menyelesaikannya.”
Frank mendengus keras, “Yang kutanya adalah KALIAN, bukan kamu sendirian.”
Oscar menoleh ke Ning Rongrong yang juga sedang menatapnya, sepasang mata besar nan indahnya dipenuhi ekspresi polos.
Oscar menggigit giginya lalu mengangguk, "Ya, kami semua sudah menyelesaikan lari."
Flender tersenyum. Jika Tang San yang menilai senyum ini, kata "licik" mungkin paling tepat menggambarkannya.
"Bagus, Oscar. Tak kusangka kau punya semangat solidaritas. Kemarilah." Flender menunjuk posisi di hadapannya.
Senyum pahit mengembang di wajah Oscar, tapi dia tidak lagi menatap Ning Rongrong. Langkah tegapnya menghampiri Flender.
Tangan kanan Flender terangkat perlahan, mendarat ringan di bahu Oscar. "Aku hargai solidaritasmu. Kalau begitu, larilah 20 putaran lagi. Tunjukkan seberapa dalam solidaritasmu. Tak usah makan sebelum selesai. Soul Power-mu sudah kusegel, jangan harap bisa melepasnya."
Oscar tidak berkata apa-apa. Dia hanya mengangguk diam-diam lalu berbalik keluar untuk mulai berlari.
Pandangan Flender beralih ke Dai Mubai, Tang San dan lainnya. "Apa kalian tidak mengerti mengapa aku melakukan ini? Mengapa harus dia yang terus berlari?"
Dai Mubai dan Ma Hongjun yang sudah kenal karakter Flender tetap diam. Zhu Zhuqing yang dingin hanya memandang datar. Tapi Tang San dan Xiao Wu reflek mengangguk. Mereka memang tak paham alasan Flender.
Wajah Flandre masih menyunggingkan senyuman yang membuat orang merinding, "Karena dia berbohong. Meskipun alasan kebohongannya adalah persahabatan atau hal lain, tetaplah itu kebohongan. Kalian masih anak-anak, kebohongan adalah sifat terburuk. Aku ingin kalian mengerti."
Tatapannya beralih dari lima orang termasuk Tang San ke Ning Rongrong yang berwajah polos yang terlihat sangat memelas, "Katakan padaku, apakah kamu menyelesaikan tugas pelajaran yang kuberikan pagi ini?"
Ning Rongrong menggelengkan kepala dengan jujur, "Aku tidak. Jaraknya terlalu jauh, aku lapar, tidak sanggup bertahan."
Flandre tersenyum tipis, "Jadi, kamu pergi sendiri ke Kota Suoto, makan besar di sana, berjalan-jalan di distrik komersial, baru saja kembali dan menemui Oscar, benar?"
Mata indah Ning Rongrong membelalak, "Kau mengawasiku?"
Wajah Flandre langsung berubah dingin, "Sebagai Dekan, aku bertanggung jawab pada setiap murid akademi. Jika kebohongan Oscar masih bisa dimaafkan karena tidak tega melihatmu dihukum, maka kesalahanmu tak termaafkan. Kabur dari akademi tanpa izin, melanggar peraturan akademi, menyuruh senior berbohong. Semua ini bukan kesalahan yang pantas dibuat Ahli Jiwa sejatii. Jika ini medan perang, akibatmu hanya satu: dihukum mati sesuai hukum militer."
