Skill Cincin Jiwa kedua dari Tool Martial Soul, itu pun serangan penuh. Meski Tang San yakin Soul Power-nya melebihi saudara-sara Besi, dia tak berani menerima serangan terakhir yang mengerahkan seluruh tenaga mereka secara gegabah.
Namun situasi yang membuat Tang San terkejut muncul: kedua palu besi yang menderu di udara tiba-tiba terpisah, satu memburu bayangan Xiao Wu yang melayang, satunya lagi membentuk busur menghantamnya. Rupanya skill Cincin Jiwa kedua saudara Besi ini memiliki efek pengejaran.
Saat ini, tubuh saudara-saudara Besi telah terbelit erat oleh Blue Silver Grass, duri-duri menusuk daging, racun mulai bekerja. Jelas mereka tak bisa bergerak lagi. Mata mereka memancarkan harapan, berharap serangan terakhir bisa berhasil - selama bisa menjatuhkan Tang San, belitan di tubuh mereka pun akan terurai.
Apa yang harus dilakukan? Dalam sepercik kilat, Tang San telah membuat keputusan. Sebatang Blue Silver Grass tanpa duri melesat ke udara, membelit tepat di pinggang ramping Xiao Wu, lalu menariknya kuat-kuat untuk melemparkannya ke samping.
Seperti yang dinilai Tang San, meskipun palu besi saudara Tie bisa mengikuti dan melacak lawan, itu hanya bisa dilakukan dalam sudut tertentu. Tidak bisa melacak tanpa batas. Dia melemparkan Xiao Wu ke arah berlawanan dengan palu, dan benar saja berhasil keluar dari jangkauan serangan nekat palu tersebut.
Namun, justru karena Tang San memfokuskan energinya pada Xiao Wu, dia tidak punya waktu lagi untuk bereaksi. Palu kedua telah sampai di depan wajahnya bersamaan dengan gerakan melemparkan Xiao Wu.
Dalam krisis, teknik bela diri Tang Men diperlihatkan sepenuhnya. Melihat palu sudah di depan hidung, angin kencang menyelimuti seluruh tubuhnya. Tang San mengerahkan Xuantian Shou dengan kedua telapak tangan, memutar tubuh dengan cepat, mengerahkan semua tenaga dalam dengan Kontrol Bangau dan Jinakkan Naga. Hampir seketika dia berputar dan menepuk, tujuh telapak tangan berturut-turut menghantam kepala palu.
Palu akhirnya menyimpang sejauh satu kaki di bawah pengaruh kekuatan internal Xuantian Gong Tang San melalui Kontrol Bangau dan Jinakkan Naga. Meski tubuh Tang San terlempar, setidaknya tidak terkena pukulan langsung.
Dentuman keras menggema saat palu menghantam tanah. Tubuh Tang San berputar di udara, bahkan sebelum mendarat, darah sudah menyembur dari mulutnya.
Xiao Wu di udara langsung murka melihat Tang San terluka dan muntah darah, "Bangsat, kalian cari mati!"
Kedua tangannya terangkat bersamaan. Tanpa suara gesekan udara, empat bayangan gelap melesat dari lengan bajunya, membidik mata Tie Long dan Tie Hu.
Meski Xiao Wu tidak bisa mempelajari senjata tersembunyi Tang Men, namun senjata mekanis tetap dimilikinya. Hampir semua peralatan yang dimiliki Tang San, juga tersedia di tubuhnya. Dalam kemarahannya saat ini, dia langsung menggunakan Silent Sleeve Arrow tanpa mempedulikan konsekuensi.
Dengan pegas buatan Tang San, daya tembus Silent Sleeve Arrow ini sangat dahsyat. Meski tubuh Tie Long dan Tie kekar, jika mata mereka tertembus, bukan hanya buta - kekuatan senjata ini cukup untuk menembus otak mereka.
Tie Long dan Tie yang saat ini sudah sepenuhnya terikat oleh Blue Silver Grass Tang San, setelah menggunakan skill "All-Out Attack", Soul Power mereka berkurang drastis. Racun kelumpuhan menyusup masuk, menggerakkan jari pun menjadi mustahil apalagi menghindari Sleeve Arrow Xiao Wu. Sebelum senjata tiba, angin yang dibawanya sudah membuat mata mereka perih. Hati mereka bergetar ketakutan, menyadari ajal telah dekat.
"Xiao Wu, jangan!" teriak Tang San. Tangan kanannya dengan gesit melemparkan empat kilatan dingin dari pinggangnya.
Dering-dering-dering-dering! Empat suara logam tipis terdengar. Keempat Sleeve Arrow itu berhasil dipukul keluar tepat saat hanya berjarak satu inci dari mata Tie Long dan Tie.
Ternyata, Tang San pada saat genting mengambil empat bilah pisau terbang daun willow dari Twenty-Four Bridge Moonlight Night dan melemparkannya. Meski kecepatan jarum terbang lebih tinggi, tetapi beratnya terlalu ringan dibanding pelontar lengan sehingga tidak cukup menghalangi serangan. Pisau terbang jauh lebih berat daripada jarum terbang.
Namun, ini juga berkat kemampuan mata Zijin Modong Tang San yang luar biasa, ditambah penguasaannya terhadap kecepatan pelontar lengan buatannya sendiri. Tanpa itu, mustahil menyelamatkan saudara Tie.
Xiao Wu mendarat dengan salto di tanah, "Xiao San, kenapa kau lakukan ini?" Wajah cantiknya merah padam marah, matanya menyorot tajam ke arah dua bersaudara Tie.
Tang San menggeleng ke arah Xiao Wu, "Mereka menyerang titik vital musuh, lukaku tidak parah." Pandangannya beralih ke Tie Long dan Tie Hu yang sudah pucat pasi, "Menurut kalian, pertarungan ini kemenangan kami kan?"
Tie Long dan Tie Hu hanya bisa mengangguk, Tie Long berkata, "Terima kasih atas pertolonganmu, adik. Kami mengaku kalah."
Tang San menarik kembali Blue Silver Grass-nya, menarik napas dalam. Rasa terbakar menyengat di meridian tubuhnya. Untung dia tidak terkena serangan langsung, ditambah Xuantian Gong sebagai teknik tenaga dalam Taoist tingkat tinggi yang melindungi organ dalamnya. Dengan istirahat dan regulasi energi, lukanya akan pulih.
Ketika Tang San dan Xiao Wu keluar dari arena pertarungan 2 vs 2, Dai Mubai dan yang lain juga telah menyelesaikan pertarungan mereka. Hari ini bisa dikatakan membawa kebahagiaan bagi semua, kecuali Zhu Zhuqing yang kalah dari Tang San. Semua yang lain berhasil memenangkan pertarungan mereka. Dengan dua pertarungan ini, Tang San dan Xiao Wu masing-masing memperoleh 2 poin dan 20 koin emas.
"Dekan mana?" tanya Tang San kepada Dai Mubai.
Dai Mubai menghela nafas: "Hanya Tuhan yang tahu kemana dia pergi. Dia sudah berpesan, kita harus pulang dulu setelah pertarungan selesai."
Saat kelima orang itu meninggalkan arena pertarungan, sorak-sorai masih terus bergema. Meski tak bisa dikatakan mendapat keuntungan besar hari ini, melalui pertempuran nyata melawan musuh ini, Tang San tetap merasa mendapat banyak pelajaran. Terutama pertarungan melawan saudara Tie, yang memperlihatkan kekuatan sebenarnya dari Tool Martial Soul. Setiap Hunwu memiliki karakteristik uniknya sendiri, selama digunakan dengan tepat, semuanya bisa memberikan efek luar biasa.
Secara kekuatan, dirinya dan Xiao Wu jelas lebih unggul dari lawan, namun karena meremehkan musuh nyaris mengalami kekalahan. Tiba-tiba muncul dalam pikiran Tang San perkataan Master dulu: Dalam pertarungan antar Ahli Jiwa, pertama-tama harus memahami kemampuan lawan. Jika tidak bisa, maka semuanya harus ditangani dengan sikap paling waspada. Bahkan Ahli Jiwa level rendah pun bisa memiliki Kemampuan Spirit yang mematikan.
“Kalian pulang dulu. Barusan Dekan bilang menyuruhku ke tokonya.” Ma Hongjun tiba-tiba berkata. Kedua matanya yang kecil berkilat-kilat penuh semangat.
Wajah Dai Mubai menampilkan ekspresi setengah tertawa, “Kalau begitu kami pulang dulu, kau jangan keterlaluan.”
“Lao Dai, kau ikut tidak?”
“Tidak. Sudah, jangan banyak omong. Cepat pergi.” Dai Mubai melotot kesal padanya, namun sudut matanya menyipit ke arah Zhu Zhuqing.
Reaksi si gembul jelas agak lambat, tidak menangkap maksud di balik pandangan Dai Mubai. Wajah tembemnya memerah karena girang, “Ayo ikut. Bukannya kau bilang perempuan tidak masuk hitungan populasi tapi masuk sumber daya?”
Dai Mubai akhirnya tak tahan, “Cepat minggir! Selera ku tidak seburuk milikmu!”
Ma Hongjun mendengus kesal, tapi menghadapi sorot mata jahat Dai Mubai yang berkilat marah, mulutnya terbuka namun akhirnya tak berani berdebat dengan Macan Emas Putih bermata jahat ini, lalu pergi.
“Lao Dai, si gembul mesum itu pergi kemana?” Xiao Wu bertanya.
Dai Mubai tertawa terbahak, “Kau sendiri yang bilang dia mesum, sudah pasti api nafsunya tak tertahan lagi.”
Xiao Wu kesal, “Mengganggu perempuan lagi? Aku curiga, apakah mutasi Hunwu-nya terkait sifat bawaan lahirnya?”
Dai Mubai berkata, “Bukan mengganggu. Kau tidak tahu ada tempat bernama rumah bordil di dunia ini?”
Tang San berkata dengan nada tidak percaya, "Maksudmu, Dekan akan membawa Ma Hongjun ke tempat seperti itu?" Rumah bordil pernah dia dengar di kehidupan sebelumnya, tentu dia tahu tempat macam apa itu.
Dai Mubai menjelaskan, "Ini memang tidak bisa dihindari. Wu Hun Ma Hongjun selain memiliki kelemahan itu, termasuk salah satu Beast Wu Hun terkuat. Ditambah dia adalah murid langsung Dekan, mana mungkin kita menyuruhnya berhenti berlatih atau membiarkannya meledak dan mati."
Zhu Zhuqing yang jarang bicara tiba-tiba bersuara, "Laki-laki semuanya kotor."
Xiao Wu tersenyum kecut, "Jangan generalisasi, adik Zhuqing. Tang San kan bersih. Tidak seperti Dai Mubai dan Ma Hongjun itu."
Dai Mubai kesal, "Baiklah, Tang Sanmu suci murni, kami semua kotor. Tapi seleraku masih lebih baik daripada si Gendut itu."
Xiao Wu langsung memasang wajah "sudah-jelas-begitu", membuat Dai Mubai semakin jengkel. Saat mencuri pandang ke Zhu Zhuqing, matanya justru bertemu tatapan dingin sang gadis. Zhu Zhuqing mendengus dan tiba-tiba mendekati Dai Mubai, "Selera kamu lebih baik darinya?"
Dai Mubai tertegun, tidak tahu bagaimana harus menjawab. "Zhuqing, aku..." Saat ini dia baru menyadari ucapannya yang salah. Mengatakan selera lebih baik dari Fatty, bukankah itu sama saja mengakui pernah berurusan dengan wanita dari profesi khusus? Baik kelas tinggi maupun rendah, apakah ada bedanya antara phoenix di sarang jerami dengan bunga rampai dalam hal profesi mereka?
Mata Zhu Zhuqing tiba-tiba dipenuhi sikap merendahkan dan penghinaan. "Kau berusia 15 tahun? Kau membuatku merasa jijik." Setelah berkata demikian, dia langsung berbalik pergi.
