Sejak Zhu Zhuqing datang ke Akademi Shrek, Dai Mubai selalu menahan diri dan bersabar dengannya. Namun kali ini, pria yang selalu dingin dan angkuh itu tak bisa lagi menahan amarahnya. "Kau berhenti di situ!"
Zhu Zhuqing sama sekali tidak menghiraukan, malah mempercepat langkahnya meninggalkan tempat itu.
"Kau..." Dai Mubai mengangkat tangan kanannya dengan kasar, cahaya putih terang berkilauan di telapak tangan. Dia memang bukan tipe penyabar, atau bisa dibilang temperamennya lebih buruk dari siapapun. Tapi akhirnya dia berhasil menahan diri. Cahaya putih di tangannya meredup sambil mengeluarkan desisan seperti auman harimau, lalu mengikuti Zhu Zhuqing menuju akademi.
Xiao Wu mengedipkan matanya, berbisik kepada Tang San: "Ada apa dengan mereka?"
Tang San menggelengkan kepala, "Aku juga tak tahu. Dari situasi saat pendaftaran dulu, sepertinya sebelumnya Dai Mubai tidak mengenal Zhu Zhuqing. Tapi sikapnya terhadap Zhu Zhuqing agak berbeda. Mungkinkah hanya karena kemungkinan teknik fusi dari kombinasi Martial Soul mereka? Sudahlah, lebih baik kita tidak ikut campur urusan pribadi orang."
Xiao Wu mengangkat tangan menyentuh dada Tang San. Tang San kaget, "Apa yang kau lakukan?"
Xiao Wu matanya berkaca-kala, "Masih sakit? Semua ini karenaku, kau sampai terluka."
Tang San baru tersadar, yang dimaksudkannya adalah lukanya. Dengan menggelengkan kepala sambil tersenyum, "Tak apa, Kakakku ini tidak serapuh itu. Ayo, kita buru mereka, mereka hampir hilang dari pandangan."
Ketika rombongan Tang San kembali ke Akademi Shrek, mereka terkejut melihat dua orang di depan pintu gerbang akademi.
Cahaya bulan malam ini terang benderang, dibantu sinar rembulan, mereka langsung mengenali Oscar dan Ning Rongrong yang sedang menunggu di sana.
Ning Rongrong terlihat sudah kembali normal emosinya. Wajah kecilnya yang cantik kembali menghiasi senyum lembut, duduk di atas batu besar di depan pintu akademi sambil mengayun-ayunkan kakinya, tampak sedang merenungkan sesuatu.
Sementara ekspresi wajah Oscar terlihat agak muram, alisnya sedikit berkerut, sesekali melirik Ning Rongrong dengan sorot mata yang memancarkan ketidakrelaan.
Zhu Zhuqing seolah tidak melihat keduanya, langsung masuk ke Akademi, berjalan menuju asrama tempat tinggalnya tanpa menoleh ke belakang.
Dai Mubai mengerutkan kening, hawa dingin di mata jahatnya semakin intens.
"Apa yang kalian lakukan di sini?" Dai Mubai berkata dingin, cahaya berkilauan di mata jahatnya.
Ning Rongrong melompat turun dari batu, "Tentu saja menunggu kalian. Kenapa kalian pulang sangat malam? Di mana Dekan dan si Gendut?"
Dai Mubai menjawab dingin, "Mereka ada urusan. Sudah putuskan? Tinggal atau pergi?"
Ning Rongrong langsung menyahut, "Tentu tinggal! Tempat seru begini mana mungkin aku pergi. Ekspresimu apa ini? Kau zombie ya? Pasti kena mental dari Zhuqing? Haha, Oscar sampai bilang kau jagoan percintaan, tapi ternyata tak bisa menaklukkan gadis kecil."
Ning Rongrong yang sudah melepas kepribadian aslinya tak lagi menyembunyikan kecerdasannya. Dari raut wajah Dai Mubai, dia langsung menangkap banyak hal dan mulai menggoda tanpa sungkan.
Mata jahat Dai Mubai menyala dingin, "Ning Rongrong! Jangan uji kesabaranku. Ini Akademi Shrek, bukan rumahmu! Orang lain takut dengan Seven Treasure Glazed Sect, tapi aku Dai Mubai tidak! Kalau terus provokasi, kau akan kuperkosa lalu kubunuh, kuperkosa lagi lalu kubunuh lagi!"
"Hahaha, aku takut sekali!" Ning Rongrong sengaja menegakkan dada kecilnya yang belum berkembang, "Ayo. Biar kulihat bagaimana kau akan memperkosaku."
"Kau..." Dai Mubai tak bisa lagi menahan amarahnya, "Macan Emas Putih tak menunjukkan wibawa, kau sungguh menganggapku kucing sakit!" Aura kuat tiba-tiba mengalir deras, Soul Power meledak seketika, tubuh Ning Rongrong nyaris terlempar dalam sekejap.
Oscar buru-buru melangkah maju menangkap Ning Rongrong, tapi dirinya sendiri terhempas ke lantai akibat gaya dorongnya.
"Mubai." Tang San melangkah menghalangi Ning Rongrong, kedua tangannya membuka ke samping menggunakan teknik Kontrol Bangau dan Jinakkan Naga, mengalihkan Soul Power Dai Mubai ke kedua sisi. "Kita semua teman sekelas, sudahlah."
Meski Dai Mubai hanya melepaskan Soul Power tanpa serangan nyata, getarannya membuat Tang San yang sudah terluka merasakan gejolak darah dalam tubuhnya. Dalam hati ia terkejut, inilah kekuatan sebenarnya Dai Mubai, Soul Power level 37 memang jauh melebihinya.
Ning Rongrong yang sejak kecil tak pernah diperlakukan seperti ini sama sekali tak menyangka Dai Mubai benar-benar berani menyentuhnya. Walau tidak benar-benar terluka, rasa sakit di sekujur tubuhnya membuktikan ini nyata. Air mata berputar di matanya saat ia menatap Dai Mubai dengan pandangan membara, tak mampu berkata-kata.
Dai Mubai menatap Tang San yang berdiri menghalanginya, perlahan mengeluarkan napas berat. Soul Power yang semula bersinar di tubuhnya mulai mereda. "Baik, Xiao San, aku kasih kamu muka." Mata jahatnya melirik dingin ke Ning Rongrong, "Kamu ingat baik-baik, ini bukan rumahmu. Jangan macam-macam lagi denganku, atau aku tak peduli apa pun statusmu."
Setelah mengucapkan itu, dia melangkah cepat menuju dalam akademi.
"Tang San!" Ning Rongrong mengusap air matanya, tiba-tiba berteriak memanggil nama Tang San.
Tang San menahan ketidaknyamanan dalam tubuhnya, lalu berpaling menghadapnya.
Ning Rongrong berkata dengan penuh amarah: "Bunuh dia untukku, pakai senjata khususmu itu. Kalau berhasil, kau akan jadi tamu kehormatan Seven Treasure Glazed Tile Clan. Aku bayar 10.000 koin emas! Bagaimana? Ditambah dukungan tanpa syarat dari Seven Treasure Glazed Tile Clan selamanya!"
Seandainya yang berdiri di sini adalah ahli jiwa biasa, pasti akan sangat gembira. Dukungan Seven Treasure Glazed Tile Clan memiliki makna yang luar biasa penting. Sebagai salah satu dari Tujuh Klan Besar, kekuatan yang dimiliki Seven Treasure Glazed Tile Clan tak terbayangkan. Ahli jiwa mana pun yang mendapat dukungan mereka pasti akan bangkit di Douluo Continent. Terutama genius seperti Tang San, dengan dukungan kekuatan sebesar ini, keuntungan yang didapat benar-benar tak terhitung.
Tang San berjalan perlahan menghampiri Ning Rongrong, menatapnya dalam-dalam, "Ning Rongrong, di dunia ini, tidak semua hal bisa ditukar dengan uang dan kekuasaan. Ini adalah akademi, hanya sekadar akademi. Kita semua adalah teman sekelas. Jika kamu terus mempertahankan mentalitas seperti ini dan perasaan superior yang diberikan oleh Qibao Liuli Clan, lebih baik kamu pergi dari sini."
"Kamu... apakah kamu tahu seberapa kuat Qibao Liuli Clan kami?" Ning Rongrong menatapnya dengan pandangan penuh ketidakpuasan.
Tang San tersenyum tipis. Sebagai orang yang telah hidup dua kali, mana mungkin gadis 12 tahun ini bisa memahaminya, "Tahu atau tidak, apa bedanya? Apa hubungannya denganku? Xiao Wu, ayo kita pergi."
Menggelengkan kepala dengan sedikit penyesalan, Tang San dan Xiao Wu pun masuk ke dalam akademi.
Melihat bayangan mereka yang menjauh, Ning Rongrong membeku di tempat. Jika kemarahan muncul karena sikap keras Dai Mubai, maka tatapan penuh penyesalan Tang San saat pergi justru menusuknya lebih dalam.
Sejak kecil, dia selalu dimanja oleh para sesepuh Qibao Liuli Clan. Pola pikir egoisnya sudah terbentuk sejak lama. Tapi hari ini, tiga kali stimulasi kuat berturut-turut membuatnya bertanya: Mengapa mereka semua memperlakukanku seperti ini? Apakah aku benar-benar salah?
"Oscar." Ning Rongrong sama sekali tidak mau mengakui kesalahannya, menoleh ke Oscar yang baru saja bangun dari tanah.
“Apakah kamu bersedia membantuku?”
Mata peach blossom Oscar memancarkan kesedihan samar, "Saat pertama melihatmu, kau membuatku terpana. Aku yakin setelah dewasa nanti, kau pasti akan menjadi wanita yang luar biasa cantik. Selain itu, kelembutan yang kau tunjukkan saat itu sangat kusukai. Jadi, aku memutuskan untuk mengejarmu sekuat tenaga, meskipun aku hanya berasal dari keluarga biasa sementara kau adalah anggota Klan Tujuh Permata Glazed. Tapi, aku sadar telah melakukan kesalahan. Dan kesalahan itu sangat fatal."
"Salah? Kenapa?" Ning Rongrong memandangnya dengan bingung.
Oscar tersenyum tipis, "Karena kau bukan tipe yang kusuka. Kau bukanlah pohon yang membuatku rela melepaskan seluruh hutan. Aku tak pantas dengan putri kecil Klan Tujuh Permata Glazed. Meskipun aku bersedia membantumu, lalu apa? Kau anggap aku sebagai apa? Hanya pelayanmu. Maaf, lebih baik aku tetap menjadi diriku sendiri. Kurasa di Klan Tujuh Permata Glazed, pasti ada banyak orang yang bersedia membantumu, tak kurang aku seorang."
Dia telah menyadari, sebelum Tang San dan yang lain kembali, Oscar telah merasakan secara mendalam cacat karakter Ning Rongrong. Meskipun mereka masih remaja, Oscar sudah punya beberapa pacar. Termasuk Tang San, tak ada siswa baru yang tahu bahwa selain Hunwu-nya yang unik, otaknya justru lebih menakutkan.
Sebagai orang bijak, pilihan apa yang akan diambil saat menyadari sesuatu mustahil? Terus maju meski sulit? Tidak, dia tidak sekeras itu. Terkadang, menyerah adalah pilihan terbaik.
Melihat Oscar juga berjalan menuju dalam akademi, Ning Rongrong berteriak tak rela, "Bukannya kau menyukaiku? Bahkan kau juga tidak mau mendukungku?"
Oscar menghentikan langkahnya, tapi tidak menoleh. "Barusan Tang San benar. Jika kamu masih memiliki pola pikir dan kepribadian seperti ini, pergilah dari sini. Tempat ini benar-benar tidak cocok untukmu. Selain itu, kata 'teman' akan selamanya menjadi angan-angan bagimu yang seperti ini."
