Pada tubuh Tang San terdapat lapisan benda berwarna coklat kehitaman. Seiring dengan Blue Silver Grass yang tersebar, benda-benda coklat kehitaman ini seperti cangkang buah yang jatuh perlahan terkelupas dari tubuhnya, memperlihatkan tubuh di dalamnya.
Ketika Xiao Wu kembali melihat tubuh Tang San, wajahnya yang cantik langsung memerah karena malu. Saat ini tubuh Tang San sama sekali tidak tertutup sehelai benang, seluruh tubuhnya telanjang bulat. Otot-otot di tubuhnya ternyata menjadi sangat jelas, meski bukan tonjolan yang berlebihan namun terasa penuh kekuatan. Di bawah kulit sawo matangnya samar-samar mengalir cahaya keunguan, seluruh tubuhnya melayang di udara. Kaki yang sebelumnya bersila telah terbuka, seluruh anggota tubuhnya terjulur alami, menciptakan kesan mistis yang kuat.
Di antara rambut hitam Tang San yang berantakan, muncul sehelai rambut ungu yang sangat mencolok. Rambut ungu itu sendiri seolah bisa memancarkan kilau, membuat Xiao Wu melihatnya dengan sangat jelas.
Rintihan yang terdengar sebelumnya memang berasal dari mulut Tang San. Saat ini, matanya perlahan terbuka, dengan pandangan yang sama sekali kosong dan bingung.
Tang San sendiri juga tidak tahu apa yang terjadi. Dia hanya merasa terus bertahan dalam penderitaan yang luar biasa. Keyakinan untuk menyelamatkan Xiao Wu terus menopang tekadnya. Ketika rasa sakit yang dahsyat itu tiba-tiba lenyap, kenyamanan yang tak terkatakan langsung menyebar ke seluruh tubuhnya.
Rasa sakit bisa ditanggung, ketika kenyamanan setelah penderitaan ekstrem datang, Tang San akhirnya jatuh ke dalam tidur pingsan yang dalam. Saat kesadarannya kembali, itulah pemandangan yang baru saja dilihat Xiao Wu.
Pandangan kabur seolah tertutup kain putih tipis, berbagai sensasi perlahan kembali ke tubuhnya. Seiring kesadaran yang pulih bertahap, pemandangan di depan mata Tang San juga semakin jelas.
Tubuh terasa nyaman yang tak terungkapkan, seolah setiap sel dalam tubuhnya bersorak gembira. Hanya terasa gatal di punggung, seperti ada sesuatu yang menjulur dari belakangnya. Ia bisa merasakan kelembapan tanah dan hembusan udara sekitar, tapi Tang San samar menyadari ada sesuatu yang berbeda.
Saat itu yang lain juga telah memperhatikan perubahan Tang San. Zhu Zhuqing dan Ning Rongrong segera berbalik malu-malu melihat tubuh telanjangnya tak berani menatap lagi. Xiao Wu meski sama malu, namun keselamatan Tang San lebih penting baginya. Menahan rasa malu dalam hati, ia tetap mengawasi Tang San dengan serius.
Dua Kuning satu Ungu, tiga Cincin Jiwa berdenyut naik turun mengelilingi tubuh Tang San. Cincin ungu itu terlihat sangat mencolok, ungu yang jernih. Menyoroti tubuh telanjang Tang San yang terlihat jelas. Semua Blue Silver Grass di sekitarnya telah menghilang diam-diam, hanya delapan kaki laba-laba raksasa sepanjang tiga meter di punggungnya yang masih ada.
“Kakak——。” Xiao Wu tidak bisa menahan diri memanggil pelan.
Suara yang tiba-tiba muncul membuat Tang San terkejut, suara ini terlalu familiar dan sangat didambakannya, secara refleks ia menoleh ke arah sumber suara dan melihat Xiao Wu yang sedang mendongak melihatnya.
Tubuh Tang San gemetar hebat, ingin segera menerjang ke arah Xiao Wu. Namun saat ini tubuhnya sedang melayang di udara ditopang oleh empat kaki laba-laba. Kaki-kaki laba-laba itu sendiri adalah bagian dari tubuhnya, begitu niatnya bergerak, kaki laba-laba secara alami menarik diri dan tercabut dari tanah.
Perubahan pada tubuhnya yang tidak disadari Tang San membuat keseimbangannya langsung hilang, tubuhnya terjatuh dari udara.
“Hati-hati!” Xiao Wu berteriak kaget, membuka kedua lengan untuk menangkap tubuh Tang San. Untungnya kemampuannya cukup baik, gaya jatuh Tang San dari ketinggian sekitar dua meter tidak terlalu besar sehingga berhasil ditangkapnya.
Delapan kaki laba-laba di punggungnya serentak mengarah ke belakang, meski terlihat aneh tapi tidak mengganggu pergerakan Tang San.
Aroma yang familiar menyusup ke hidungnya, Tang San hampir secara refleks merangkul tubuh Xiao Wu, “Apa... aku tidak sedang bermimpi? Xiao Wu, benarkah ini kamu?”
Xiao Wu juga merangkul erat Tang San, tangisannya sudah tak terbendung lagi.
Saat ini, Tang San perlahan-lahan pulih dari keadaan bingung setelah sadar. Aroma khas Xiao Wu sangat familiar baginya, ditambah kehangatan dari tubuh lembut di pelukannya, dia tahu semua ini nyata - Xiao Wu telah kembali, dia benar-benar kembali.
"Tenang, jangan menangis. Yang penting kamu sudah pulang." Tang San menepuk-nepuk punggung Xiao Wu dengan lembut, matanya juga berkaca-kaca. Semua kekhawatiran mencair dalam sekejap. Perasaan seolah terpisah oleh waktu saat melihat Xiao Wu kembali membuat seluruh tubuhnya bergetar. Dibandingkan dengan Xiao Wu, Cincin Jiwa ketiga yang baru diperolehnya sama sekali tidak berarti. Di hatinya, tidak ada yang lebih berharga daripada nyawa Xiao Wu.
"Kakak, ini semua salahku. Aku membuatmu khawatir," kata Xiao Wu dengan suara tersedu-sedu.
Tang San menggelengkan kepala, "Bodoh, justru ini salahku. Aku tidak mampu melindungimu dengan baik."
"Ahem." Suara batuk dari samping membuat mereka tersadar dari luapan emosi.
Yang batuk adalah Dai Mubai, "Xiao San, meski aku akui 'aset'-mu cukup mengesankan, tapi setidaknya pakailah celana dulu. Lagi pula ada perempuan lain di sini."
Tang San tertegun, lalu secara refleks melihat ke tubuhnya. Baru sekarang dia menyadari bahwa tidak ada sehelai benang pun menutupi tubuhnya.
Xiao Wu yang kini tersadar langsung memerah padam, buru-buru menutup mata tapi tetap tak rela melepas pelukan Tang San. Dia hanya memendamkan wajahnya di dada Tang San tanpa mau mengangkat kepala.
“Ini... Bagaimana aku bisa menjadi seperti ini? Siapa yang menanggalkan bajuku?” Tang San bertanya dengan wajah bodoh.
Oscar muncul dari samping, "Tak ada yang menanggalkan pakaianmu, siapa tahu kenapa semuanya bisa hilang?"
Tang San meraba pinggangnya, syukurlah Twenty-Four Bridge Moonlight Night masih ada. Segera ia mendorong Xiao Wu perlahan dan cepat mengambil setelan pakaian untuk dikenakan.
Saat memakai celana masih lumayan, tapi ketika memakai baju terjadi masalah. Baru sekarang Tang San menyadari perubahan aneh di punggungnya. Ketika melihat delapan kaki laba-laba berduri yang tumbuh di punggungnya, ia pun membeku tertegun.
Ma Hongjun yang Gendut berkata penuh kesepahaman: "Jangan tanya kenapa ini terjadi, kami semua tak tahu. Ini terjadi selama prosesmu menyerap Cincin Jiwa Manusia Laba-laba itu. Tang San, apa Cincin Jiwamu mengalami mutasi?"
Tang San setidaknya sudah memakai celana. Ning Rongrong dan Zhu Zhuqing berbalik badan. Setelah menunggu sehari semalam, akhirnya Tang San selamat, tapi perubahan tubuhnya yang aneh memicu rasa penasaran semua orang - termasuk Zhao Wuji.
"Biarkan aku merasakannya sendiri." Tang San berdiri sambil perlahan menutup matanya.
Secara umum, setelah Ahli Jiwa menyerap Cincin Jiwa, mereka bisa langsung merasakan Kemampuan Spirit baru yang didapat. Seperti Oscar yang langsung mengetahui mantra sosis ketiga setelah menyerap Cincin Jiwa ketiga.
Tang San menanggung penderitaan yang terlalu besar selama proses penyerapan Cincin Jiwa, hingga separuh proses penyerapan dan transformasi berikutnya dia lalui dalam keadaan tidak sadar. Baru sekarang dia bisa tenang untuk merasakan segala hal yang dibawa oleh Cincin Jiwa ketiga ini.
Meditasi Tang San berlangsung selama hampir sepertiga jam. Ketika dia membuka matanya kembali, ekspresinya terlihat agak aneh.
"Bagaimana?" Xiao Wu bertanya dengan cemas.
Tang San mengerutkan kening: "Seharusnya tidak ada masalah. Cincin Jiwa tidak bisa bermutasi. Guru pernah mengatakan bahwa yang bisa bermutasi hanya Hunwu. Hunwu berbeda yang menyerap Cincin Jiwa sama pun akan menghasilkan efek berbeda. Aku sudah mendapatkan satu skill dari penyerapan Cincin Jiwa Laba-laba Wajah Manusia. Semuanya normal. Hanya saja, delapan kaki laba-laba di punggungku ini tidak bisa dijelaskan."
"Aduh!" Terdengar jeritan kesakitan tiba-tiba. Semua orang kaget mengira ada serangan Binatang Roh, langsung siaga. Saat mereka menoleh ke sumber suara, tidak ada tanda bahaya.
Yang berteriak adalah Ma Hongjun. Tangan kanannya mencengkeram erat tangan kiri yang sudah berubah ungu, kulitnya tampak pecah mengeluarkan cairan hitam. Aura hitam merayap cepat ke atas sepanjang lengan.
“Tidak baik, dia keracunan. Oscar, cepat.” Zhao Wu Ji mendengus rendah, melesat ke samping Ma Hongjun, menepuk bahunya dengan telapak tangan, menggunakan Soul Power-nya yang kuat untuk menekan racun yang menyusup ke tubuh.
“Laozi you gen xiao la chang.” Sosis Kecil kering segera masuk ke mulut Si Gendut. Barulah semua orang menghela napas lega.
Sayangnya, kelegaan mereka tidak bertahan lama.
Begitu Sosis Kecil masuk ke perut, efek penawar racun langsung bekerja. Aliran hitam yang merambat ke lengan segera berhenti menyebar dan mulai dikeluarkan. Namun proses ini hanya bertahan sebentar. Racun hitam yang belum sempat mundur sampai siku Si Gendut tiba-tiba berhenti, lalu beberapa saat kemudian mulai merambat lagi ke atas.
Wajah Oscar berubah pucat, “Ini bahaya, racun ini terlalu ganas, Sosis Kecilku pun tidak bisa menetralkannya. Gendut, bagaimana caramu bisa keracunan?”
Keringat deras terus menetes dari dahi Ma Hongjun. Jelas dia sedang menahan rasa sakit yang luar biasa. Meski dibantu Zhao Wu Ji, Soul Power mereka berdua tidak cukup efektif melawan racun. Aliran hitam tetap merambat, sementara telapak tangan Si Gendut mulai membusuk.
Sejak teriakan Si Gendut sampai sekarang, hanya beberapa saat saja. Keganasan racun ini membuat semua orang panik.
"Si Gendut" sambil menahan kesakitan hebat sambil berkata dengan terbata-bata: "Aku coba sentuh kaki laba-laba di punggung Tang San, tiba-tiba jadi begini. Tang San, kaki laba-laba mu ternyata beracun!"
Tang San tertegun sejenak, tiba-tiba tersadar akan sesuatu, "Si Gendut jangan bergerak! Semuanya minggir, jangan sentuh ujung duri kaki laba-laba ku!"
