"Rong Rong, sebenarnya ada apa?" tanya Tang San.
Ning Rongrong menjawab, "Tang San, aku ingin berbisnis denganmu."
"Bisnis?" Tang San menatapnya heran. Dalam hati bertanya-tanya, jangan-jangan Ning Rongrong kembali ke kebiasaan lamanya?
Ning Rongrong mengangguk dengan serius, "Walau aku tahu mungkin kau tidak kekurangan uang, tapi aku sangat ingin menyelesaikan transaksi ini denganmu. Hanya saja, aku tidak bisa memutuskan hal ini sendiri. Ingin bertanya dulu apakah kau bersedia."
Melalui pengamatan, Tang San menemukan bahwa Ning Rongrong tampaknya tidak kembali ke sikap lamanya. Ekspresinya sangat serius dan terlihat agak bersemangat.
"Katakan saja terus terang. Masalah apa?"
Ning Rongrong berkata: "Kau juga tahu, aku berasal dari Sekte Qibao Glazed. Meskipun sekte kami termasuk salah satu dari Tujuh Sekte Besar di dunia ini dan memiliki status yang sangat tinggi, anggota garis keturunan langsung sekte kami semuanya adalah Ahli Jiwa bantuan. Meskipun kemampuan pendukung Menara Tujuh Permata Hunwu sangat kuat, itu tidak cukup untuk melindungi nyawa kami sendiri. Begitu menghadapi musuh, kamilah target serangan pertama. Menurutku Senjata Tersembunyi Mekanis-mu bisa sangat membantu kami, setidaknya membuat anggota sekteku memiliki kemampuan perlindungan diri. Jadi jika memungkinkan, aku ingin memesan sejumlah Senjata Tersembunyi Mekanis dari sekte untukmu."
Barulah Tang San mengerti maksud Ning Rongrong. "Tapi, kudengar Sekte Qibao Glazed memiliki banyak anggota sekte afiliasi yang khusus melindungi anggota garis keturunan langsung pemilik Menara Tujuh Permata Hunwu. Bahkan ada dua Tuan Bergelar yang kuat. Apakah kehadiran mereka masih belum cukup?"
Ning Rongrong berkata: "Itu kan kekuatan eksternal, bukan milik sendiri. Dan tidak ada yang bisa menjamin tidak akan ada pengkhianatan! Dulu pernah terjadi insiden di sekte. Seorang paman saya pernah diculik secara paksa oleh penjaga sekte. Meski kemudian dibuat berbagai peraturan terkait, tapi semua ini sifatnya pasif."
Tang San berkata: "Rong Rong, maaf. Sepertinya aku akan mengecewakanmu. Kalau cuma untuk kita beberapa orang, masalahnya tidak besar. Aku bisa membuat Senjata Rahasia yang cukup. Tapi untuk seluruh sekte kalian yang memiliki setidaknya ratusan murid langsung, aku benar-benar tidak bisa membuat sebanyak itu."
Ning Rongrong berkata dengan cemas: "Tidak perlu kualitas yang sangat bagus, yang penting bisa untuk perlindungan diri. Kalau kualitasnya lebih rendah, apakah bisa menghemat waktu?"
Tang San berkata dengan serius: "Rong Rong, jangan ucapkan kalimat seperti itu lagi. Aku tidak akan membuat sama sekali, atau kalau membuat pasti akan mengerahkan seluruh kemampuan untuk menciptakan yang terbaik."
Ning Rongrong menjulurkan lidahnya: "Kalau begitu tidak ada cara lain?"
Di hati Tang San muncul ide, teringat pola operasi Tang Men di masa lalu. Bagaimana jika dia menirunya...
"Bukan berarti tidak ada cara, tapi aku harus memikirkannya dulu dengan matang sebelum bisa memberimu jawaban."
Ning Rongrong tersenyum tipis, berkata: "Baguslah begitu. Tang San, bagaimana kalau seperti ini. Senjata Rahasia pertama yang kamu buat berikan dulu padaku. Aku juga perlu pulang untuk menunjukkan pada Ayah. Hanya Ayah yang bisa memutuskan apakah akan melengkapi anggota keluarga langsung dengan Senjata Rahasia-mu. Jika benar-benar memungkinkan, kamu harus meminta harga tinggi, jangan sungkan-sungkan. Hehe. Aku juga mau pulang tidur. Mungkin juga harus menjelaskan pada Xiao Wu-mu, tenang saja, aku tidak akan membuatnya cemburu."
Setelah mengatakan itu, dengan suara tawa manja yang berderet, Ning Rongrong berlari ke arah asrama.
Melihat bayangan Ning Rongrong yang pergi, wajah Tang San menunjukkan senyum lega. Uang adalah hal yang baik, dia tentu tidak akan menolak. Bagi dia, untuk membuat lebih banyak Senjata Rahasia kuat di masa depan akan membutuhkan dukungan finansial. Tang San memutuskan untuk pulang dan merenungkan baik-baik, melihat apakah bisa meniru metode operasi Tang Men dulu. Bagaimanapun, memproduksi Senjata Rahasia dalam jumlah besar mustahil diselesaikan sendirian.
Kembali ke asrama, Xiao Ao tidak tidur, hanya berbaring di tempat tidurnya sambil menatap langit-langit. Begitu melihat Tang San masuk, dia segera duduk: "Xiao San, Rong Rong cari kamu ada urusan apa?"
Melihat sikap gugupnya, Tang San tak bisa menahan tawa, menggoda: "Tidak ada yang penting, hanya bertukar perasaan saja."
"Bertukar perasaan?" Suara Oscar terdengar aneh, "Xiao San, benarkah Xiao Wu adik kandungmu?"
Tang San menggelengkan kepala: "Xiao Wu adalah adik angkatku."
Oscar berkata: "Kalau kamu sudah punya Xiao Wu, jangan rebut Rong Rong dariku dong?"
Tang San memandang Oscar dengan ekspresi menggoda, "Bukannya kau sudah memutuskan untuk menyerah?"
Oscar tampak agak canggung, "Tapi selama di Hutan Xingdou kali ini, takkah kau perhatikan Rong Rong berubah sedikit? Sepertinya dia tidak semenjengkelkan dulu. Lagipula usianya masih muda, aku yakin karakternya akan membaik seiring waktu."
Tang San juga merebahkan diri di tempat tidurnya, "Kalau begitu kau harus berusaha keras. Tenang saja, dia mencariku hanya urusan Senjata Rahasia."
Oscar girang bukan main, "Benarkah? Baguslah. Xiao San, kau benar-benar saudara sejatiku."
Tang San mengerling, "Jangan cari muka. Cepat istirahatlah. Kau tidak lemas?"
Memejamkan mata, bayangan rekan-rekan di Akademi Shrek silih berganti di benak Tang San. Mereka semua adalah genius-genius seperti monster, bahkan kematangan mentalnya jauh melampaui anak seumuran. Membayangkan Ma Hongjun yang baru 12 tahun sudah mondar-mandir di rumah bordil, atau Dai Mubai dengan si kembar, membuatnya geleng-geleng kepala. Inikah yang disebut puber dini?
Kelelahan akibat perjalanan seharian membuat Tang San memutuskan untuk bersantai hari ini. Alih-alih meditasi, ia langsung terlelap. Menurut metode keseimbangan antara kerja dan istirahat yang diajarkan Master, istirahat yang cukup justru meningkatkan efektivitas latihan rutin.
Kantor Dekan.
Flender mendengarkan penjelasan Zhao Wuji tentang perjalanan ke Hutan Xingdou ini dengan penuh keheranan, wajahnya berubah beberapa kali. Baru setelah mendengar semua orang kembali dengan selamat, dia akhirnya lega.
"Tampaknya kita terlalu lengah." Flender menghela napas, hati dipenuhi rasa ngeri. "Lain kali saat berburu Binatang Roh, aku akan ikut memimpin tim bersamamu dengan dua Guru tambahan. Anak-anak ini adalah bakat langka. Jika terjadi sesuatu pada mereka, kita akan kehilangan para jenius."
Zhao Wuji duduk di kursi samping, bahkan lebih khawatir daripada Flender. Dia tersenyum pahit: "Ini bukan sepenuhnya kesalahanmu. Siapa sangka Hutan Xingdou sekarang jadi begitu aneh, bahkan di area luar pun terjadi banyak kejadian. Belum lagi bertemu pasangan Naga-Ular Terkenal. Yang paling tidak kumengerti adalah kemunculan Titan Juyuan. Sebagai makhluk yang menempati posisi tinggi di antara Binatang Roh, seharusnya dia tidak muncul di area luar. Untungnya Xiao Wu beruntung, kalau tidak kita benar-benar akan mengalami kerugian besar. Jujur saja, bahkan jika kita membawa empat Guru seperti usulmu untuk melindungi anak-anak, kita tetap akan hancur menghadapi Titan Juyuan."
Frank Flender mengangguk, "Tapi Hutan Xingdou adalah habitat Binatang Roh terdekat dari Akademi. Selain sana kita tidak punya pilihan lain. Tapi dari penjelasanmu, Titan Giant Ape itu sepertinya tidak menunjukkan permusuhan dan tidak berniat membunuh kalian. Kalau tidak, bahkan dengan Hunwu Zhen Shen sekalipun kau tidak akan bisa menahannya. Keberuntungan Xiao Wu yang selamat juga sangat mengejutkan. Teriakan banteng yang dia dengar itu apa sebenarnya? Apakah di Hutan Xingdou masih ada Binatang Roh lain yang bisa memprovokasinya?"
"Teriakan banteng itu mungkin berasal dari Heavenly Azure Bull Python." Suara kaku dan aneh terdengar dari luar pintu.
Zhao Wuji kaget. Sebelumnya dia sudah mendengar langkah kaki mendekat, tapi mengira itu guru akademi biasa. Suara ini jelas berbeda, tidak ada anggota akademi yang memiliki suara seperti ini.
"Haha, ahlinya sudah datang. Xiaogang, masuklah!" Pintu terbuka. Seorang pria paruh baya masuk dengan wajah kaku, postur tegap, dan mata hitam yang dalam yang memancarkan kecemasan. Jika Tang San ada di sini, pasti langsung mengenali - inilah gurunya, Master yang termasyhur di dunia Ahli Jiwa.
"Ayo Wuji, kau belum pernah bertemu. Ini rekan lamaku sekaligus guru Tang San. Panggil saja Master. Hampir seluruh dunia Ahli Jiwa memanggilnya demikian."
Zhao Wuji tiba-tiba tersadar dan memandang Master dengan terkejut, "Jadi Anda adalah Master. Halo, saya Zhao Wuji."
Suara Master tetap datar seperti biasa, wajah kaku-nya memaksakan senyum tipis, "Raja Diam Tak Tergoyahkan tak perlu sungkan. Kalau Anda sudah kembali, pasti Tang San juga ikut pulang. Apakah mereka baik-baik saja?" Saat baru tiba di pintu, dia hanya mendengar bagian akhir percakapan Zhao Wuji tentang Xiao Wu yang dibebaskan oleh Titan Giant Ape, tidak menangkap pembicaraan sebelumnya.
Zhao Wuji terkekeh, "Cukup beruntung, semua pulang dengan selamat. Kali ini berkat Tang San, Master benar-benar mendidik murid yang hebat. Sejak kapan Master datang ke Akademi?"
Flender menjawab pertanyaan Zhao Wuji untuk Master, "Dia baru datang dua hari lalu. Kalau bukan untuk Tang San, mungkin seumur hidup dia tak akan menginjakkan kaki di sini. Xiao Gang, duduklah."
Wajah Master langsung cerah begitu mendengar kabar keselamatan Tang San. Tanpa basa-basi, dia menarik kursi dan duduk. Baru sekarang Zhao Wuji tahu nama asli Master adalah Xiao Gang - nama yang terdengar kaku tapi penuh ketegasan. Dia pernah mendengar berbagai rumor tentang Master. Meski fisiknya kurus dan kemampuan tempurnya biasa, wataknya dikenal sangat keras. Dulu demi suatu alasan, dia meninggalkan keluarganya dan bertemu Flender serta seorang lagi, membentuk Segitiga Emas yang legendaris.
