Tahun 37, 38, 39? Hanya dalam tiga tahun, dia sudah menjadi Dà Húnshī? Dà Húnshī di atas level 20? Dari penampilannya sekarang yang tidak lebih dari 15 tahun, dan tahun ini adalah 2643, artinya empat tahun lalu dia sudah mencapai breakthrough level 20.
“Tie Xin benar-benar terkejut. Meski Blue Silver Grass anak ini adalah Martial Soul sampah, dari segi Soul Power, dia jelas seorang jenius. Jenius yang lebih hebat dari kedua putranya sendiri.”
“Paman Tie, sudah selesai melihat?” Tang San bertanya dengan sopan.
Tie Xin diam-diam mengembalikan buku catatan Ahli Jiwa kepada Tang San. Ia sudah menghafal nomor kode di dalamnya dan bisa memeriksanya kapan saja.
“Master Jiwa Tang San, saya mohon maaf atas sikap tidak sopan sebelumnya.” Tie Xin berkata dengan sungguh-sungguh.
Tang San tersenyum geleng kepala, “Tidak apa-apa. Berbisnis memang tidak mudah. Seandainya saya di posisi Paman, mungkin lebih curiga lagi, mengingat usia saya yang masih muda.”
Tie Xin tak kuasa bertanya, “Bisakah kamu memberitahu usiamu sekarang?”
Tang San tidak menyembunyikan, “Beberapa bulan lagi genap tiga belas tahun.”
Tie Xin menarik napas tajam. Belum genap tiga belas berarti baru dua belas tahun! Empat tahun lalu - saat berusia delapan tahun - dia sudah menjadi Dà Húnshī? Apakah ini mungkin? Benarkah?
“Master Jiwa Tang San, satu permintaan terakhir. Bisakah kamu menunjukkan Cincin Jiwa-mu?” Bagi Tie Xin, Master Jiwa berusia dua belas tahun adalah hal yang mustahil. Bagaimanapun, monster-monster Shrek hanya ada tujuh. Ini di luar pemahaman orang biasa.
Setelah mengucapkan itu, Tie Xin merasa permintaannya berlebihan dan terlalu skeptis. Wajahnya memerah karena malu.
Tang San tidak terlalu mempedulikannya. Yang ia butuhkan adalah kerja sama jangka panjang dengan bengkel pandai besi yang stabil. Membangun kepercayaan dari pihak lain jelas sangat penting. Sikap dan tutur kata Tie Xin yang tenang, ditambah skala bengkel ini, membuatnya sangat puas.
"Baik." Tang San perlahan mengangkat tangan kirinya, cahaya biru samar mulai berdenyut.
Tie Xin fokus menatap Tang San, menanti kemunculan Cincin Jiwa yang biasanya menyertai Hunwu.
Mungkin catatan Ahli Jiwa bisa dipalsukan, tapi Cincin Jiwa mutlak tidak mungkin dipalsukan. Itulah simbol sejati level Ahli Jiwa.
Blue Silver Grass berwarna biru-ungu keperakan memancar deras dari telapak tangan Tang San, menyebar seketika, merambat di lantai kamar setelah menyentuh tanah. Bersamaan itu, tiga Cincin Jiwa gemilang muncul dari bawah kakinya - dua kuning satu ungu, berputar ritmis mengelilingi tubuhnya.
Pada detik itu, udara seakan membeku. Segala sesuatu di dalam ruangan berubah menjadi penuh keajaiban.
Tie Xin membuka mulut lebar-lebar, matanya membelalak menatap Cincin Jiwa di tubuh Tang San, kedua tangannya gemetar tak terkendali.
"Kau... kau..."
Tang San menjelaskan, "Saya baru saja memperoleh Cincin Jiwa ketiga. Belum sempat mendaftar ke Kuil Wuhun, jadi tidak ada catatan status Roh Terhormat dalam dokumen Ahli Jiwa saya."
“Tiga, benarkah itu tiga?” Jantung Tie Xin bergetar. Dua belas tahun, Roh Terhormat, melebihi level 30, Blue Silver Grass, frasa-frasa ini terus berputar di benak Tie Xin. Pikirannya blank saat ini, perasaan tak terlukiskan memenuhi dadanya.
Dari tubuh Tang San, Tie Xin merasakan tekanan khas ahli jiwa level tinggi terhadap ahli jiwa level rendah.
“Apa kau benar baru berusia dua belas tahun?” Tie Xin bertanya dengan suara berat.
Tiba-tiba pintu kamar terbuka, siluet tinggi masuk dari luar.
“Ayah, katanya ada transaksi besar di depan? Ah, ini...”
Siluet tinggi itu membeku. Di bawah tekanan Blue Silver Grass, Hunwu-nya langsung teraktifkan. Dua Cincin Jiwa kuning berusia 100 tahun muncul dari kakinya.
“Kau!” Tie Long yang masuk terkejut melihat Tang San. Wajahnya pucat saat melihat Cincin Jiwa ketiga berwarna ungu di tubuh Tang San.
Tie Xin yang lebih berpengalaman sudah pulih dari keterkejutan, “A Long, kau kenal Roh Terhormat Tang San?”
Tie Long menatap tajam Cincin Jiwa ketiga Tang San, “Ayah ingat kekalahan kami di arena pertarungan dari dua remaja - Kombinasi San-Wu? Saat itu Tang San mencegah Xiao Wu melukai kami. Tang San, kau sudah mencapai breakthrough level 30?”
Tang San menarik kembali Hunwu-nya, Blue Silver Grass dan Cincin Jiwa menghilang bersamaan. Ia tersenyum mengangguk pada Tie Long, "Kak Tie, apa kabar. Saat kita bertarung di arena pertarungan sebelumnya, levelku sudah 29. Beberapa hari lalu kebetulan mendapat kesempatan, akhirnya mencapai breakthrough ke level 30."
Tie Long tersenyum pahit, "Dibandingkan denganmu, kami saudara ini benar-benar sampah. Apakah orang yang membawa bisnis besar yang disebut karyawan tadi itu bukan kamu?"
Tang San terkekeh, "Kenapa bukan aku? Kali ini aku sengaja datang untuk merepotkan kalian. Hanya saja tak menyangka bengkel pandai besi ini milik keluargamu."
Tie Xin dalam hati menghela napas. Pandangannya pada Tang San sudah berubah total. Mungkin dia tidak sepenuhnya pahap arti Roh Terhormat berusia 12 tahun, tapi bahkan dengan penilaian seadanya pun bisa dilihat masa depan Tang San tak terbatas. Apa lagi yang perlu dikhawatirkan bekerja sama dengan Ahli Jiwa seperti ini?
"Roh Terhormat Tang San, saya minta maaf atas keraguan sebelumnya. Kerja sama kita tidak masalah. Mari lakukan sesuai kesepakatan awal."
Tang San diam-diam lega. Akhirnya kerja sama berhasil diselesaikan. Dengan ini, dia punya lebih banyak waktu untuk berlatih dan membuat Senjata Rahasia yang lebih kuat.
"Paman Tie, saya juga ingin membeli set peralatan pandai besi kualitas terbaik. Tolong kirimkan ke akademi. Nanti saya beri alamatnya."
Tie Xin dengan lega berkata: "Tidak masalah. Kedepannya kalau ada kebutuhan apapun, selama kami bisa lakukan, silakan cari kami. Tenang, pesananmu akan kami serahkan terutama kepada Tie Long dan Tie Hu, kualitas pasti terjamin. Dua bocah ini dididik olehku, teknik mereka yang terbaik di bengkel ini."
Tang San berkata: "Kalau begitu merepotkan kedua Kakak Tie."
Setelah meninggalkan alamat Akademi Shrek dan membayar 100 koin emas, Tang San diantar oleh tiga anggota keluarga Tie keluar dari bengkel pandai besi.
"Paman Tie, kedua Kakak Tie, tidak perlu mengantarkan. Mohon perhatian untuk barang-barangnya. Setelah selesai ditempa, tolong beri kabar ke akademi, saya akan mengambilnya. Tungku perapian juga mohon segera dikirim. Termasuk bahan logam yang tadi saya tulis."
"Tenang saja. Barang-barang ini besok akan saya kirim ke akademi. Ngomong-ngomong, Roh Terhormat Tang San, apakah akademimu masih menerima murid? Kalau dua anakku yang tidak berguna ini bisa masuk ke akademi terhormat, pasti kemampuan mereka akan meningkat lebih cepat." Tie Xin yang telah menyaksikan langsung kemampuan Tang San sangat tertarik dengan institusi yang mampu mencetak ahli jiwa seperti ini.
Tang San menjawab: "Sepertinya tidak bisa. Persyaratan akademi cukup ketat, hanya menerima murid berusia 12 tahun. Usia kedua Kakak Tie sudah melebihi."
Tie Long berkata: "Sudahlah, Ayah. Kami tetap bisa belajar di Akademi Ahli Jiwa Tinggi Suoto. Kami akan berusaha keras, berjuang mencapai level 30 secepat mungkin."
Saat berangkat, Ma Hongjun sudah memberitahu Tang San untuk tidak perlu menunggu saat pulang. Setelah meninggalkan Bengkel Pandai Besi, Tang San tidak berlama-lama di Kota Suoto dan langsung kembali ke Akademi. Baginya, sisa hari ini akan sepenuhnya dihabiskan untuk berlatih. Tang San tidak pernah menganggap dirinya jenius. Keunggulannya hanya berasal dari Xuantian Bao Lu yang dibawanya ke dunia ini. Baik innate full spiritual power maupun peningkatan Soul Power yang cepat, semuanya adalah hasil latihan Xuantian Bao Lu. Karena itu, dia sama sekali tidak boleh lengah.
Keesokan paginya, Tang San dengan kebiasaannya memanjat atap untuk berlatih Zijin Modong, menghirup energi ungu dari sinar fajar di timur.
Langit cerah. Memandangi bentuk bulat oranye-kuning yang perlahan terbit dan langit keemasan di ufuk sana, Tang San menghembuskan nafas berat. Kilau Ungu memenuhi matanya, energi vitalnya mencapai puncak. Dia tahu kemampuannya telah meningkat. Sejak kembali dari Hutan Xingdou, barulah sekarang kekuatannya benar-benar pulih sepenuhnya.
Meski harus bangun pagi setiap hari untuk berlatih, sesungguhnya waktu latihan ini sangat singkat. Energi ungu dari sinar fajar di timur hanya bertahan sesaat.
Saatnya sarapan, Tang San turun dari atap dan langsung menuju kantin.
Sebelum masuk ke kantin, aroma menggoda sudah tercium - wangi daging yang kaya bercampur rempah-rempah.
Masuk ke kantin, Tang San langsung terkesima oleh pemandangan di depan matanya. Dia jelas yang paling awal datang di antara murid-murid, tapi sudah ada sosok sibuk di sana.
Terus-menerus mengawasi panci di atas api, mengontrol suhu, dan sibuk menyiapkan berbagai makanan. Di kepalanya terdapat topi koki putih, wajah kaku itu meneteskan beberapa tetes keringat. Tak lain adalah Master. Dia ternyata sedang menyiapkan sarapan untuk semua orang dengan tangannya sendiri.
"Guru." Tang San melangkah masuk ke kantin.
Master mengangkat kepala melihat Tang San, senyum hangat segera mengembang di wajahnya, "Kamu tidak akan pernah terlambat."
Tang San bergegas ke sisi ruangan, membersihkan tangannya terlebih dahulu, lalu mendekati Master, "Biarkan saya membantu." Dia tahu, apapun yang Master kerjakan pasti akan diselesaikan sampai tuntas, tak mungkin berhenti di tengah jalan. Karena itu dia tak bertanya mengapa Master harus memasak sendiri, apalagi mencegahnya.
Master tersenyum sambil menggeleng, "Tidak perlu, semuanya sudah selesai. Ayo, cicipi masakan gurumu ini."
