Dalam Pertarungan Jiwa berkelompok ini sebelumnya, Tang San tidak hanya meraih 27 kemenangan beruntun di pertarungan kelompok. Bersama Xiao Wu dengan level sekitar 30, mereka juga meraih kemenangan sempurna 27 pertarungan dalam kategori dua lawan dua level 30. Mungkin ada faktor keberuntungan dalam beberapa pertarungan, tapi bagaimana mungkin 27 pertarungan berturut-turut hanya mengandalkan keberuntungan? Dalam hal kerja sama tim, keduanya yang telah bersama selama hampir tujuh tahun jelas merupakan pasangan paling kompak di antara Shrek Tujuh Monster. Meski menghadapi tiga lawan kuat dengan konfigurasi Cincin Jiwa optimal di atas level 35, mereka sama sekali tidak gentar. Terutama Dugu Yan, sang Soul Master tipe pengendali yang menjadi jiwa tim lawan, keyakinannya sudah retak setelah teknik Cincin Jiwa ketiganya dinetralkan sebelumnya.
Kepala dan kaki saudara Shi ahli Kura-kura Xuanwu telah muncul dari cangkang mereka. Keduanya bersamaan mengaum keras, cincin jiwa kedua di tubuh mereka tiba-tiba berpendar. Tepi cangkang kura-kura mereka menyala dengan lingkaran cahaya yang tidak terlalu terang.
“Perisai.” Kedua bersaudara itu berteriak rendah dengan kompak, cangkang kura-kura di dada dan punggung mereka terpisah secara misterius, masing-masing berpindah ke tangan mereka dan berubah menjadi dua perisai cangkang kura-kura raksasa berdiameter satu meter. Kehilangan cangkang membuat tubuh mereka tidak hanya lebih pendek dibandingkan wujud asli sebelum mengaktifkan Hunwu, tetapi juga fisik kekar mereka berubah kurus, seolah cangkang itu terbentuk dari tulang dan darah mereka sendiri, keanehannya sungguh memukau.
Selama ini, anggota Tim Huangdou yang paling mencolok selalu adalah Ahli Jiwa Blue Lightning Tyrant Dragon, Kapten Yu Tianheng. Namun sebenarnya, dalam hal kekuatan tempur, kedua bersaudara Shi tidak kalah jauh dari Yu Tianheng. Baik Hunwu Kura-kura Xuanwu milik mereka, Hunwu Macan Emas Putih Dai Mubai, maupun Hunwu Blue Lightning Tyrant Dragon Yu Tianheng, semuanya termasuk dalam kategori Hunwu tingkat atas. Kedua saudara Shi yang rendah hati ini jauh lebih kuat dari yang dibayangkan kebanyakan orang. Biasanya dalam pertempuran, mereka tidak perlu menunjukkan sisi dominan mereka. Namun kali ini, luka serius Yu Tianheng jelas membuat kedua saudara tenang ini murka sungguhan. Saat ini, dua cincin jiwa pertama di tubuh mereka bersinar bersamaan. Sorot mata tajam mereka tertuju pada Tang San.
Kedua bersaudara itu saling memandang, lalu berteriak serempak. Dua perisai cangkang kura-kura raksasa di tangan mereka tiba-tiba dilempar ke udara, meluncur langsung ke arah Tang San dan Xiao Wu.
Perisai Tempurung Kura-kura berputar dan menderu di udara, aura yang tak tertandingi saja sudah cukup membuat gentar. Yang paling unik, di belakang setiap perisai tempurung terdapat jejak Soul Power kuning yang terhubung dengan tangan kedua saudara Shi. Tepi tajam perisai terus membelah udara dalam gerakannya, datang dengan raungan mengerikan yang menusuk tulang sumsum.
Kabut hijau telah memenuhi arena, aroma manis samar menyengat hidung. Meski telah memakan Sosis Kecil Oscar, tujuh anggota Shrek Tujuh Monster kecuali Tang San merasakan pusing mendadak. Untunglah efek penetral racun sosis kecil cukup kuat, memungkinkan mereka bertahan tanpa menunjukkan tanda kekalahan.
Justru Dai Mubai yang berhadapan dengan lawan terkuat musuh terlihat relatif lebih santai saat ini.
Saat bertarung lagi dengan Yu Tianheng, Dai Mubai segera menyadari kondisi lawan belum pulih sepenuhnya. Cahaya kelopak putih ajaib itu memang menyembuhkan luka fisik Yu Tianheng, tapi Soul Power yang sebelumnya dikeluarkannya belum terisi kembali. Perlu diketahui, konsumsi Soul Power-nya saat dikepung Shrek Tujuh Monster jauh lebih besar daripada Dai Mubai.
Luka fisik pulih dengan cepat, namun lengan Blue Lightning Tyrant Dragon milik Yu Tianheng yang merupakan bagian terkuatnya masih belum sepenuhnya pulih meski retakannya sudah sembuh seadanya. Ia tetap tidak berani menggunakan tenaga berlebihan. Saat ini ia hanya mengandalkan kemampuan petirnya untuk bertarung dengan Dai Mubai. Dengan Soul Power-nya yang sudah lebih rendah dari Dai Mubai yang diperkuat Menara Tujuh Permata, Yu Tianheng dengan dingin memilih strategi pertarungan bergerak, memaksimalkan efek kelumpuhan petir dan menghindari benturan langsung.
Dai Mubai yang ingin mencari kesempatan untuk mengakhiri pertarungan pun kesulitan. Sebagai Soul Master tipe pengendali, kemampuan Dugu Yan dengan ular beracun Jade Phosphorous Snake dalam mengontrol medan pertempuran sangat luar biasa. Jika bukan karena Tang San yang memanfaatkan pengetahuannya tentang berbagai racun mematikan, menggunakan xionghuang dan anggur keras untuk menetralkan Kemampuan Spirit ketiganya yang paling kuat yaitu Jade Phosphorous Purple Poison, mungkin Shrek Tujuh Monster sudah terjatuh seluruhnya saat ini.
Situasi Zhu Zhuqing dan Ma Hongjun tidak begitu optimis.
Keduanya menghadapi lawan dengan Soul Power 7-8 level lebih tinggi. Meskipun efek Menara Tujuh Permata bisa memperkecil kesenjangan Soul Power, perbedaan satu Cincin Jiwa tetap tidak bisa ditutupi.
Satu Cincin Jiwa ekstra tidak hanya berarti tambahan satu Kemampuan Spirit. Peningkatan berbagai atribut yang menyertai proses penyerapan Cincin Jiwa tidak bisa digantikan oleh Soul Power. Seperti peningkatan menyeluruh dalam kekuatan dan kontrol yang dialami Tang San setelah mencapai level 30.
Meskipun Hunwu Phoenix milik Ma Hongjun termasuk kelas terbang, saat ini dia belum bisa terbang dan hanya bisa mengandalkan Phoenix Fire Line untuk menguras lawan.
Namun serangan Ahli Jiwa Burung Angin Yufeng sangat licik, sepasang sayapnya seperti pisau tajam yang selalu siap melakukan gerakan menukik. Jika serangan Ma Hongjun sedikit melambat, dia bisa terkena serangan mematikan.
Yang lebih membuat Ma Hongjun frustasi adalah kemampuan Yufeng yang menguasai angin. Meski tak berani menyentuh Api Phoenix, angin dari kepakan sayapnya seringkali berhasil menetralisir serangan Phoenix Fire Line.
Untuk mencegah lawan mendekat, Ma Hongjun terpaksa terus-menerus mengaktifkan skill Phoenix Api-nya agar Phoenix Fire Line tetap dalam kekuatan maksimal. Meski bisa sementara menahan lawan, Soul Power-nya terkuras drastis.
Jika bukan karena Sosis Besar yang diberikan Oscar secara berkala, mungkin dia sudah tak bertahan sampai sekarang.
Situasi Zhu Zhuqing bahkan lebih buruk dari Ma Hongjun. Sementara Ma Hongjun masih didukung Oscar, dia hanya bisa mengandalkan kemampuannya sendiri.
Kecepatan Ahli Jiwa Macan Hitung Oslo dalam kondisi normal melebihi Zhu Zhuqing. Hunwu Macan Hitam sendiri termasuk kelas serangan cepat yang istimewa. Meski mendapat tambahan kecepatan dari Menara Tujuh Permata, Zhu Zhuqing tetap tak bisa menutupi sepenuhnya jarak kemampuan mereka, hanya bisa terus-menerus bergerak menghindari serangan.
Serangan Osler semakin ganas. Seiring terkurasnya Soul Power, Zhu Zhuqing perlahan mulai kesulitan bertahan.
"Zhuqing, mendekatlah ke sini!" teriak Dai Mubai.
Zhu Zhuqing langsung paham, tubuhnya bergerak dengan gesit dan sudah berada di samping Dai Mubai.
Tekanan Yu Tianheng terhadap Dai Mubai tidak cukup. Dengan mengandalkan Transformasi Macan Emas Putih, Dai Mubai memaksa Osler mundur. Bersama Zhu Zhuqing, mereka menghadapi Osler dan Yu Tianheng membentuk situasi dua lawan dua. Dengan ini, krisis Zhu Zhuqing untuk sementara teratasi.
Tapi Yu Tianheng yang dibantu Osler juga mendapat kesempatan untuk bernapas.
Empat perisai cangkang kura-kura raksasa meluncur melalui udara. Cangkang berputar itu menyerang Tang San dari empat arah berbeda.
"Xiao Wu." Tang San membuat gerakan tangan sederhana.
Xiao Wu melayang ke atas, melompat ke posisi di atas depan Tang San. Tang San menopang kaki Xiao Wu dengan kedua telapak tangan, melepaskan kekuatan tangkap naga yang melontarkan tubuhnya seperti peluru meriam.
Kekuatan pertahanan terbesar Soul Master Kura-kura Xuanwu terletak pada cangkangnya. Saat menyerang dengan cangkang, pertahanan diri mereka secara alami akan turun drastis.
Bukan berarti Tang San tidak pernah berpikir untuk menyuruh Xiao Wu menyerang Soul Master tipe pengendali Bi Lin She Du Guyan, tapi itu terlalu berbahaya. Racun di tubuh Du Guyan adalah sesuatu yang Tang San tidak yakin bisa dinetralisir.
Tapi, Xiao Wu telah meninggalkan sisi ini. Saat ini, Tang San harus menghadapi serangan dua lawan dengan Soul Power 6 level lebih tinggi sendirian. Mampukah dia bertahan?
Senyum percaya diri mengembang di wajah Tang San. Dia bukan hanya Soul Master tipe pengendali, tapi juga murid Tang Men. Seni bela diri yang bukan berasal dari dunia inilah yang menjadi kartu truf sejatinya.
Menginjakkan kaki dengan Guiying Mizong, Tang San malah maju ke depan setelah melemparkan Xiao Wu. Dengan tenaga dalam Xuantian Gong berkobar, kedua telapak tangannya berubah menjadi warna jade yang berkilauan.
Empat perisai kura-kura tampak menutup semua jalan keluar Tang San. Namun dengan teknik lingkaran dan putaran Guiying Mizong, dia secara ajaib berhasil menghindari sisi tajam depan.
Seketika itu juga, kedua telapak tangan Tang San menghantam perisai paling kiri.
Tubuhnya berkelebat lagi, dua telapak tangan lainnya mendarat di perisai lain.
Kekuatan Kontrol Bangau dan Jinakkan Naga diaktifkan, dengan presisi sempurna memanfaatkan tenaga lawan untuk membelokkan perisai kura-kura bermuatan Soul Power kuat itu terbang menjauh. Keempat perisai itu hampir bertabrakan.
Dua suara "Hmm..." terdengar serentak dari mulut saudara Shi. Cahaya Soul Power yang terhubung dengan perisai kura-kura tiba-tiba mengencang, memaksa keempat perisai mengubah arah.
Kali ini, giliran ekspresi wajah Tang San yang berubah drastis.
Bukan karena ia khawatir Perisai Cangkang Kura-kura akan melukainya, dengan langkah mistis Guiying Mizong, ia sama sekali tidak perlu khawatir akan terkena senjata berat seperti ini. Yang membuatnya terkejut adalah target perisai itu telah berubah, bukan lagi dirinya, melainkan Blue Silver Grass yang memancar dari tubuhnya.
Suara robekan memekakkan bergema bertubi-tubi, Blue Silver Grass yang memancar dari tubuh Tang San terkoyak hampir separuh oleh putaran ganas keempat Perisai Cangkang Kura-kura. Terutama beberapa helai yang terhubung dengan anggota Shrek Tujuh Monster lainnya, semuanya terputus, langsung menghancurkan formasi tujuh-satu mereka.
Hati Tang San membeku. Kini ia menyadari, dua Ahli Jiwa Kura-kura Xuanwu yang terlihat tenang ini sama sekali tidak seprimitif penampilan luar mereka. Tujuan utama mereka memang menyerang dirinya, tapi yang lebih penting adalah merusak kesatuan formasi timnya.
Saat ini, Xiao Wu telah berhasil melewati area yang dijangkau empat perisai, dua Ahli Jiwa Kura-kura Xuanwu kini sudah dalam jangkauan dekat.
