Demikian pula, Oscar juga menerima Medali Pertarungan Jiwa Perak khususnya dan kartu penyimpanan koin emas yang sesuai.
Yang ketiga secara alami adalah giliran Tang San. Di antara semua orang, catatan pertempuran Tang San jelas yang terbaik, baik dalam pertarungan satu lawan satu, dua lawan dua, maupun pertarungan kelompok, dia meraih kemenangan penuh.
"Qianshou Xiuluo: Karena partisipasi terakhir dalam Pertarungan Jiwa sebelum bulan ini telah melebihi tiga bulan, dan sebelumnya tidak ada rekor kemenangan beruntun lebih dari lima kali, maka kemenangan Pertarungan Jiwa yang diperoleh sebelum bulan ini tidak akan diakumulasikan dengan seri kemenangan bulan ini.
Pertarungan satu lawan satu, bulan ini meraih 28 kemenangan beruntun, termasuk lima pertarungan dengan lebih dari lima kemenangan beruntun, dan delapan belas pertarungan dengan lebih dari sepuluh kemenangan beruntun. Mendapatkan poin: 1.855.
Pertarungan dua lawan dua, anggota Kombinasi San-Wu, 28 kemenangan beruntun, termasuk lima pertarungan dengan lebih dari lima kemenangan beruntun, dan delapan belas pertarungan dengan lebih dari sepuluh kemenangan beruntun. Mendapatkan poin: 1.855.
Pertarungan kelompok, anggota tim Shrek Tujuh Monster, 28 kemenangan beruntun, termasuk lima pertarungan dengan lebih dari lima kemenangan beruntun, dan delapan belas pertarungan dengan lebih dari sepuluh kemenangan beruntun. Mendapatkan poin: 1.855.
Poin awal bulan adalah 2, poin yang diperoleh bulan ini total 5.565, total poin saat ini 5.567. Medali Pertarungan Jiwa dinaikkan ke level Emas."
"Jangan bicara tentang Tang San dan Shrek Tujuh Monster, bahkan Manajer Ao yang berdiri di samping pun tertegun mendengar angka 5.567 poin ini. Dalam ingatannya, belum pernah ada seorang Iron Soul Fighter yang bisa memperoleh poin sebanyak ini dalam satu bulan. Langsung melompat dari Iron Soul Fighter ke Medali Emas yang membutuhkan 5.000 poin. Situasi seperti ini tidak hanya belum pernah terjadi di Soto Great Soul Fighting Arena, tapi mungkin juga di semua arena pertarungan besar di seluruh benua."
Mengambil Medali Emas Pertarungan Jiwa yang berat, senyum tipis muncul di wajah Tang San. Usaha selama satu bulan akhirnya tidak sia-sia.
"Tidak baik." Ma Hongjun tiba-tiba berteriak aneh.
Dai Mubai melotot kesal padanya, "Apa yang tidak baik?"
Ma Hongjun menatap Tang San: "San Ge sekarang mendapatkan Medali Emas, berarti saat kita ikut pertarungan kelompok nanti harus melawan tim tingkat Medali Emas? Bagaimana kita bisa menang? Pertarungan dengan tim kekaisaran tingkat Perak saja sudah nyaris kalah."
Mendengar perkataan Si Gendut, semua langsung paham. Pertarungan kelompok dihitung berdasarkan level medali tertinggi dan level Soul Power tertinggi anggota tim. Artinya, dengan adanya satu anggota Medali Emas, mereka harus ikut pertarungan tingkat Medali Emas. Seketika semua tertegun, memandang Tang San dengan pandangan aneh.
Tang San tersenyum getir, "Tampaknya mendapatkan poin terlalu banyak sekaligus juga bukan hal yang baik."
Meski mereka berpikir begitu, Manajer Ao yang berdiri di samping tidak sependapat, "Sebenarnya, kalian tidak perlu khawatir sama sekali." Manajer Ao memandang mereka dengan ekspresi getir, "Semua, jangkat tingkat Emas Soul Fighter, bahkan tim tingkat Perak Soul Fighter pun mungkin sulit kalian temui, kecuali muncul lagi Tim Kekaisaran seperti Huang Dou."
"Mengapa?" Tang San bertanya penasaran.
Manajer Ao menjelaskan, "Umumnya perolehan poin bersifat bertahap. Kemenangan beruntun sangat sulit dicapai. Kasus seperti kalian yang bisa mengumpulkan poin secepat ini, baru pertama kali saya lihat dalam karir saya. Biasanya, ahli jiwa level 30 hanya akan mencapai Iron Soul Fighter atau Bronze Soul Fighter. Tingkat Perak Soul Fighter hampir tidak mungkin. Baru setelah mencapai level 40 ke atas, dengan keunggulan Hunwu yang semakin terasah, poin akan cepat bertambah hingga mencapai Perak Soul Fighter atau bahkan Emas Soul Fighter. Tim level 30 dengan medali Emas Soul Fighter seperti kalian? Saya bahkan belum pernah dengar sebelumnya. Di seluruh Kekaisaran Tian Dou, tidak ada tim level 30 dengan medali Emas Soul Fighter kedua di semua Great Soul Fighting Arena. Tim Perak Soul Fighter level 30 pun mungkin tidak lebih dari lima. Dan sulit mencari tim yang lebih kuat dari Tim Kekaisaran. Jadi bisa dibilang, di tingkat yang sama, kalian adalah yang terkuat."
Tidak ada lawan? Shrek Tujuh Monster semua tertawa, selain Tang San, yang tertua di antara mereka baru berusia lima belas tahun. Sebagai Ahli Jiwa, siapa yang tidak ingin kekuatan mereka menjadi kuat?
Suara serempak muncul di hati mereka: Kami Shrek Tujuh Monster adalah tim Medali Emas.
Empat anggota tersisa juga menghitung poin mereka masing-masing. Dengan jaminan 28 kemenangan beruntun dalam pertarungan kelompok, semuanya tanpa terkecuali mencapai lebih dari seribu poin, berhasil mendapatkan Medali Silver Soul Fighter.
Sampai keluar dari Great Soul Fighting Arena, mereka masih merasa sulit percaya. Saat ini, mereka semua sudah mengganti pakaian di kamar mandi sepi di Great Soul Fighting Arena.
Memandang bintang-bintang berkelap-kelip di langit malam, Oscar bergumam pelan, "Satu bulan, benar hanya satu bulan aku menjadi Silver Soul Fighter? Setiap kali ikut pertarungan jiwa lagi ke depan, bisa dapat Koin Emas yang melimpah? Ini benar-benar luar biasa."
Lengannya tiba-tiba sakit, Oscar menggigil kaget, memandang dengan sedih ke gadis cantik di sampingnya, "Rong Rong, kenapa kau mencubitiku?"
Wajah cantik Ning Rongrong menampilkan senyum tampak tidak berbahaya, "Aku coba lihat sakit atau tidak. Kalau sakit, berarti ini bukan mimpi." Sebagai dua Ahli Jiwa bantuan, bisa mendapatkan kualifikasi Silver Soul Fighter secepat ini, perasaan mereka tentu yang paling mendalam.
“Oscar tidak merasa tidak puas meskipun Ning Rongrong yang mencubitnya. Dia menggosok bagian yang sakit sambil berkata serius: "Aku memutuskan tidak mandi sebulan ini."”
Tang San tertawa: "Tidak masalah, asalkan kau tidak tinggal di satu kamar yang sama denganku. Kalau tidak, aku tidak bisa menjamin tidak akan melemparkanmu ke sungai saat kau tidur dan mengeluarkan bau busuk."”
Sambil berkata demikian, dia membuat gerakan melempar, seketika membuat semua orang tertawa.
Anggota Tim Huangdou berjalan menuju penginapan mereka sambil saling menopang.
Meskipun luka-luka mereka telah disembuhkan oleh Jiuxin Haitang Ye Lingling, namun karena sebelumnya saudara Shi dan Dugu Yan terkena racun mematikan Laba-laba Wajah Manusia milik Tang San, kondisi fisik mereka masih sangat lemah. Yang lebih penting, kekalahan dalam Pertarungan Jiwa ini memberikan pukulan mental yang berat.
Ye Lingling menopang Dugu Yan, Osler menopang Yu Tianheng, sementara ahli Jiwa Burung Angin Lonceng Yu Feng yang kondisinya relatif terbaik menopang saudara Shi, terlihat seperti pasukan yang kalah perang.
Ketujuh orang itu berjalan dalam suasana muram. Saat mereka hampir tiba di penginapan, tiba-tiba seseorang menghalangi jalan mereka.
Suara keras yang agak aneh terdengar: "Tian Heng. Masihkah kau mengenaliku?" Membuat Yu Tianheng yang sedang depresi mengangkat kepala dengan terkejut.
Dengan bantuan cahaya bulan, ia nyaris bisa melihat wajah orang yang menghadang di jalan. Ia ragu sejenak, "Kau, kau adalah... Ah, Paman. Bagaimana bisa Paman ada di sini?"
Orang yang menghalangi jalan Tim Huang Dou itu tak lain adalah Master.
Master berjalan mendekati Yu Tianheng dan berhenti, "Mari kita bicara berdua saja."
Yu Tianheng bahkan sudah melupakan depresi akibat kekalahan. Ia segera mengangguk cepat-cepat memberi isyarat pada rekan tim untuk kembali ke penginapan terlebih dahulu.
Mendengar bahwa orang ini adalah paman Yu Tianheng, anggota Tim Huang Dou pun tidak banyak bicara dan langsung kembali ke tempat menginap yang tak jauh.
"Paman, ini..." Suara Yu Tianheng tiba-tiba tersekat memandang Master. Meski Master telah meninggalkan keluarga bertahun-tahun, ia masih ingat jelas bagaimana di masa kecilnya, paman ini sering menggendongnya bermain. Wajahnya kala itu tidak sekaku sekarang. Ayahnya sebagai putra sulung harus belajar mengurus urusan keluarga dan berlatih bersama Kakek setiap hari. Di masa kecilnya, yang lebih sering menemaninya adalah paman di hadapannya ini. Bahkan bisa dikatakan, untuk waktu yang sangat lama, Yu Tianheng menganggap Master ini seperti ayahnya sendiri.
Sorot mata Master memancarkan kelembutan. Ia menepuk-nepuk bahu Yu Tianheng, "Terlihatnya。Level 39, Xiao Heng akhirnya dewasa."
"Mata Yu Tianheng berkaca-kaca." Baru saja mengalami kegagalan, tiba-tiba bertemu keluarga, perasaan itu seperti menemukan sandaran. Ia tersedu-sedu, "Paman, pulanglah bersama aku. Sebenarnya, Kakek selalu merindukanmu. Ayah juga."
Gelombang emosi kuat melintas di mata Master. Ia menghela nafas pelan, berkata datar, "Meskipun ayahmu adalah kepala klan, tapi keputusan klan tidak mutlak di tangannya. Aku sudah diusir dari klan, dihapus dari daftar silsilah keluarga. Masih bisakah aku kembali? Apa ayah dan saudaramu baik-baik saja?"
Yu Tianheng mengangguk, "Mereka baik-baik saja. Hanya saja Kakek sudah tua, jarang turun tangan. Urusan klan sebagian besar dikelola Ayah. Paman, tahukah kau? Aku berkali-kali melihat Kakek termenung memandang potretmu. Pasti... pasti dia sangat merindukan kepulanganmu."
"Cukup!" Master tiba-tiba memotong dengan kasar. Seluruh tubuhnya gemetar ringan, lama tak bisa tenang.
Yu Tianheng bijak memilih diam. Tatapannya pada Master dipenuhi kekaguman yang dalam.
Dahulu kala, tangan hangat Master pernah menggendongnya, menemani bermain, menceritakan kisah menarik tentang Ahli Jiwa. Dalam seluruh masa kecil Yu Tianheng, kenangan ini lebih membekas daripada apapun.
Sebagai cucu tertua keluarga, Kakek dan Ayah selalu menuntutnya dengan sangat ketat. Mereka hanya peduli pada kemajuan Soul Power dan penggunaan Kemampuan Spirit-nya. Hanya Master, hanya paman di hadapannya inilah yang benar-benar memberinya kebahagiaan masa kecil.
