Bola besi itu hitam legam, bahkan dibawah terik matahari pun tak memantulkan kilau. Namun hawa dingin yang menusuk merayap keluar dari dalam bola besi tersebut.
Enam belas bola serupa masih tersisa di ruangan belakangnya. Jika Shrek Tujuh Monster lainnya mengetahui bahwa selama dua bulan penuh ini, sebagian besar energinya hanya digunakan untuk membuat delapan belas bola besi ini, tak diketahui bagaimana reaksi mereka.
Tang San memegang bola besi di tangannya, bergumam pada diri sendiri: "Yang kurang sekarang hanyalah racun. Sungguh ingin membuat Fo Nu Tang Lian lagi, dan Hujan Bunga Prunus yang belum pernah diselesaikan. Sayangnya, di dunia ini keterbatasan bahan baku terlalu besar."
Pergelangan tangan bergerak lincah, dua bola besi melesat ke udara ke kiri dan kanan, sama-sama tanpa suara. Mereka membentuk dua garis lengkung ajaib di udara sebelum kembali ke genggaman Tang San, berputar-putar di telapak tangannya, namun sejak awal hingga akhir tak pernah bertabrakan.
Setelah rutin berlatih Zijin Modong, Tang San kembali memasuki ruang penempaan. Semua logam di ruangan telah menghilang, termasuk yang dibelinya kemudian dari Bengkel Pandai Besi.
Tangan kanannya menyapu meja, delapan belas bola besi termasuk dua di genggamnya lenyap masuk ke Twenty-Four Bridge Moonlight Night.
Pandangannya jatuh ke kursi yang masih bersih di sudut ruangan, setelan pakaian rapi terlipat rapi di sana. Itu yang dibawa Xiao Wu kemarin. Matanya memancarkan kelembutan yang tak terbendung.
Hal paling dikagumi Tang San dari Xiao Wu adalah kemampuannya selalu tahu apa yang harus dilakukan. Di saat biasa, dia selalu ceria dan lincah, tapi ketika dirinya butuh ketenangan, Xiao Wu tak akan mengganggu, hanya diam-diam melakukan hal-hal kecil yang takkan pernah terlupakan.
Saat ini langit masih pagi, sesuai kebiasaan sebelumnya, pada jam seperti ini di Akademi Shrek biasanya belum ada yang bangun.
Tang San mengambil air bersih, mandi air dingin, membersihkan diri dari ujung kepala hingga ujung kaki dengan teliti, kemudian mengenakan pakaian bersih yang kemarin diberikan Xiao Wu. Seketika seluruh tubuhnya terasa segar.
Setelah merapikan semuanya, rasa nyaman menyebar ke seluruh tubuh. Tang San mengangkat tangan kanannya ke depan mata, kilauan biru samar memancar dari telapak tangan. Sebatang Blue Silver Grass tumbuh perlahan, bergoyang lembut di genggamannya.
"Sepertinya, kemajuanku semakin meningkat." Senyum bahagia merekah di wajah Tang San.
Bagi Tang San, ujian fisik dan mental selama 49 hari penempaan ini sama sekali tidak kalah beratnya dengan dua fase latihan yang sebelumnya dijalani di bawah bimbingan Master.
Setiap hari terus-menerus melakukan penempaan dan berpikir, tekanan fisik yang ditanggungnya tidak kalah dari lari beban tambahan. Jika bukan karena kelenturan dan daya tahan tubuhnya yang luar biasa, ditopang oleh Tenaga Dalam, mungkin ia sudah lama tak sanggup bertahan.
Namun justru melalui tempering fisik harian inilah otot-ototnya menjadi lebih kencang dari sebelumnya. Yang paling terlihat jelas adalah lengan - lengan yang membesar satu lingkaran ini sama sekali tidak memiliki lemak berlebih, otot-ototnya jelas terpahat. Bahunya pun menjadi lebih bidang. Setiap gerakan sederhana bisa memperlihatkan proses otot lengan yang mengerut dan mengendur.
Hanya saja, tangan Tang San masih tetap ramping seperti sebelumnya, tidak ada kapalan di telapak tangannya. Yang mengalami kemajuan bukan hanya stamina fisik dan Soul Power-nya, tapi juga teknik Xuantian Shou.
Menurut perkiraan Tang San sendiri, 49 hari pembuatan senjata yang hampir gila dan obsesif ini ternyata membuat Soul Power-nya kembali meningkat ke level 33. Tentu saja, ini bukan hanya hasil kerja keras dua bulan terakhir, tapi juga terkait erat dengan latihan keras dua bulan sebelumnya.
Kurang dari empat bulan, Soul Power kembali naik satu level. Kecepatan seperti ini hanya bisa digambarkan sebagai mengerikan. Meskipun sudah melewati bottleneck level 30, akumulasi energi yang dibutuhkan untuk setiap level Soul Power bagi orang biasa umumnya membutuhkan setidaknya setengah tahun latihan. Bagi yang bakatnya buruk, bahkan butuh satu tahun untuk bisa meningkat.
Saat Tang San masuk ke kantin, ia agak terkejut karena semua orang sudah ada di sana dan mulai sarapan. Sebenarnya mereka sudah mulai sarapan pagi-pulai sejak beberapa waktu lalu. Hanya saja Tang San yang sibuk dengan pekerjaan penempaannya sama sekali tidak memperhatikan hal ini.
"Si Manusia Besi sudah datang. Loh, kok hari ini bersih-bersih?" Yang berbicara adalah Dai Mubai yang memandang Tang San dengan senyum.
Dai Mubai selalu terkenal sombong, dan memang memiliki Aset untuk bersikap seperti itu. Tapi di hadapan Tang San, kesombongannya sama sekali tidak bisa ditunjukkan.
Meskipun Soul Power Tang San masih jauh di bawahnya, Dai Mubai tahu bahwa jika benar-benar bertarung sampai mati, hampir bisa dipastikan dirinya tidak akan menang. Di antara Shrek Tujuh Monster, Tang San jelas telah menjadi yang paling penting. Namun, Dai Mubai juga menyadari bahwa pencapaian Tang San bukan hanya soal bakat. Selama 49 hari ini, meski tidak ada yang tahu apa yang dilakukan Tang San, semua orang bisa mendengar suara tempaan yang hampir tak pernah berhenti. Betapa besar tekad yang dibutuhkan untuk itu?
Terdorong oleh Tang San, tidak hanya Dai Mubai, termasuk Oscar yang paling malas sekalipun, semua anggota lain juga berlatih keras Soul Power mereka selama hari-hari ini.
Master mengajukan metode latihan tanpa tidur kepada mereka, yaitu mengganti waktu tidur dengan berlatih Soul Power. Setiap hari selain latihan Kemampuan Spirit dan aktivitas fisik yang diperlukan, sisa waktu dihabiskan untuk berlatih Soul Power. Meski membosankan, metode ini jelas sangat bermanfaat untuk peningkatan kekuatan.
Selama periode ini, Soul Power Xiao Wu naik ke level 32, sementara anggota lain juga mengalami peningkatan signifikan.
Saat ini, tingkat Soul Power Shrek Tujuh Monster adalah:
Dai Mubai Macan Bermata Iblis, level 38 Roh Terhormat Tempur Tiga Cincin.
Oscar Penjual Sosis Spesialis, level 31 Roh Terhormat Senjata Tiga Cincin.
Tang San Qianshou Xiuluo, level 33 Roh Terhormat Tempur Tiga Cincin.
Phoenix Api Jahat Ma Hongjun, Master Jiwa Tempur dua Cincin Jiwa level 28.
Kelinci Memikat Bertulang Lentur Xiao Wu, Roh Terhormat Tempur tiga Cincin Jiwa level 32.
Qibao Liuli Ning Rongrong, Master Jiwa Senjata dua Cincin Jiwa level 27.
Nether Spirit Cat Zhu Zhuqing, Master Jiwa Tempur dua Cincin Jiwa level 28.
Tang San tersenyum ringan, berkata: "Setelah menyelesaikan barang-barang, tentu langsung keluar. Kalau dihitung waktunya, tinggal beberapa hari lagi sebelum kita berangkat ke Akademi Kerajaan Tiandou."
Ning Rongrong penasaran bertanya: "San Ge, kali ini kamu membuat barang bagus apa lagi? Coba tunjukkan pada kami."
Tang San menjawab: "Sebenarnya dalam periode ini aku tidak membuat banyak barang, karena proses pembuatannya cukup rumit. Selain beberapa senjata rahasia, aku juga membuatkan kalian semua barang yang cukup praktis."
"Kami juga dapat bagian?" Ning Rongrong langsung berseri-seri mendengarnya, anggota Shrek Tujuh Monster lainnya juga tak bisa menahan senyum. Standar pembuatan senjata rahasia Tang San sangat ketat, semua set senjata mekanis yang pernah mereka terima sebelumnya mana ada yang tidak dibuat dengan sempurna? Mengingat dia menghabiskan waktu begitu banyak hari untuk membuatnya, pasti kualitas barang kali ini sangat baik.
Ma Hongjun terkekeh, "San Ge memang baik, bisa berbagi secara merata. Cepat tunjukkan pada kami!"
Xiao Wu melotot ke arah Ma Hongjun, "Apa maksudmu 'berbagi merata'? Kedengarannya tidak enak. Xiao San belum makan, biarkan dia makan dulu."
Ning Rongrong tertawa, "Xiao Wu memang paling perhatian pada San Ge ya!"
Xiao Wu menjulurkan lidahnya ke arahnya, lalu menyodorkan sarapan yang sengaja disisihkan untuk Tang San ke hadapannya.
Sejak kedatangan Master, sistem katering di Akademi Shrek mengalami perubahan drastis. Tentu saja, sekarang biaya sarapan ini bukan lagi ditanggung akademi, melainkan dari kocek Shrek Tujuh Monster sendiri, meski menunya tetap sama. Master tidak menyembunyikan kondisi keuangan akademi, dan setelah sebulan mengikuti Pertarungan Jiwa, dompet mereka semua kini cukup tebal sehingga tak mempedulikan biaya makan ini.
"Baik, aku makan dulu. Nanti kita ke luar, di sini kantin terlalu sempit untuk demonstrasi," ujar Tang San sambil tersenyum pada Xiao Wu. Ia menerima piring sarapannya dan melahapnya dengan lahap. Beban kerjanya belakangan ini membuat nafsu makannya melonjak. Di antara Shrek Tujuh Monster, dialah yang paling rajin makan.
Yang lain sudah hampir selesai makan. Sambil menyaksikan Tang San melahap makanan, hati mereka gelisah menanti-nanti hadiah tersebut.
Merasa jadi pusat perhatian—terutama saat makan—sangat tidak nyaman. Tang San cepat-cepat menghabiskan sarapannya lalu berdiri, "Kalau terus diperhatikan begini, nanti aku sakit perut. Ayo ke luar, akan kusiapkan barang-barang itu."
Dengan refleks, Xiao Wu mengambil piring dan sumpit bekas Tang San untuk dicuci. Tang San menggenggam tangan kecilnya, "Bereskan nanti saja. Kita ke luar dulu."
Satu baris tujuh orang tiba di lapangan Akademi. Lapangan yang sunyi sepi diterpa sinar matahari, musim panas awal telah tiba. Akademi Shrek terletak di pusat benua, bahkan di pagi hari masih terasa hangat.
"Xiao San, cepat keluarkan, benda apa sebenarnya ini?" Ning Rongrong bertanya dengan nada tergesa-gesa.
Tang San tersenyum tipis, tangan kanannya mengusap Twenty-Four Bridge Moonlight Night, mengeluarkan sebuah benda berbentuk khusus.
Itu adalah silinder logam berwarna perak, mirip pelontar lengan namun lebih besar dan tebal.
Untuk memperjelas, Tang San menggulung lengan baju kirinya. Kedua tangannya membuka sisi tabung hingga terbelah dua, memperlihatkan lapisan kain flanel di bagian dalam.
