Meski mereka menaruh harapan besar pada Zhuge Shennu, saat momen ini benar-benar tiba, mereka justru membeku. Satu-satunya yang membayangkan skenario ini hanyalah Tang San, namun bahkan sudut matanya sekarang berkedut tak terkendali.
Mata Meng Li yang awalnya berkilat penuh kebuasan kini menatap kosong ke depan. Sorot buasnya telah berubah menjadi keterkejutan dan keputusasaan. Tubuh tinggi besar itu roboh seperti gunung runtuh menghantam tanah. Tujuh anggota Tim Shen Dregs nyaris bersamaan terjatuh akibat momentum lari mereka sendiri.
Darah mengucur deras dari tubuh mereka yang telah bolong-bolong seperti saringan akibat tembakan Zhuge Shennu. Aliran darah itu bagai cacing-cacing merah merayap cepat di Arena Pertarungan, dalam sekejap telah menodai area besar di tengah arena utama.
Pembunuhan seketika, benar-benar pembunuhan instan mutlak.
Tim Shen Dregs dengan kekuatan Level 40 bahkan tak sempat sekalipun mengeluarkan serangan. Pada detik ini, otak semua penonton seperti kosong. Tak ada yang paham apa terjadi, bahkan hanya segelintir orang yang melihat bagaimana Shrek Tujuh Monster menyerang.
"Pertarungan kelompok yang begitu singkat ini benar-benar tak tertandingi dalam sejarah Great Soul Fighting Arena. Meski durasi pertarungan ini singkat, dampak kejut yang ditimbulkannya pada penonton tidak kalah dari pertarungan epik mana pun."
Di ruang VIP, Flender membelalakkan mata dalam keterkejutan, sementara Master perlahan menutup matanya dan berkata datar, "Ayo pergi, sekaranglah saat mereka paling membutuhkan kita." Setelah mengucapkan itu, ia langsung berjalan keluar. Jelas, semua yang terjadi sudah diantisipasinya.
Zhu Zhuqing adalah anggota Shrek Tujuh Monster pertama yang sadar setelah Tang San. Hampir tanpa jeda, dia langsung berlari ke pintu masuk Arena Pertarungan sambil menutup mulutnya dengan tangan.
Yang kedua berlari keluar adalah Ning Rongrong, disusul Oscar dan Ma Hongjun. Hanya Dai Mubai, Tang San, dan Xiao Wu yang masih tersisa di arena.
"Aku akan periksa Zhuqing." Suara Dai Mubai terdengar aneh.
Tang San mengangguk, dan Dai Mubai segera berbalik pergi.
Memandang ke arah pembawa acara yang masih melayang-layang di udara dalam keadaan linglung, Tang San berbisik pelan, "Bisakah Tuan umumkan hasil pertarungan ini?"
Pembawa acara tersentak bangun dari lamunannya. Ia baru menyadari bagian bawah tubuhnya sudah basah oleh air seni - memalukan!
Suara yang awalnya jernih menjadi serak, "Pertarungan, Pertarungan Jiwa kelompok, Shrek Tujuh Monster, melawan, Tim Dewa Kejam. Tim Dewa Kejam dihancurkan. Tim Shrek Tujuh Monster berhasil menantang kelas atas."
Setelah mendapatkan jawaban yang memuaskan, Tang San dengan wajah datar menggenggam tangan Xiao Wu di sampingnya, lalu berjalan menuju pintu masuk Arena Pertarungan.
Penonton tersadar setelah pengumuman pembawa acara, seketika arena utama menjadi hiruk-pikuk. Berbagai suara keraguan, desahan, dan teror bergantian terdengar. Tapi semua ini sudah tak ada hubungannya dengan Shrek Tujuh Monster, bagi mereka pertarungan ini telah berakhir.
Saat Tang San membawa Xiao Wu ke belakang panggung, mereka menemukan empat anggota tim selain Dai Mubai sedang muntah-muntah. Tubuh Xiao Wu di samping Tang San gemetar sesaat, lalu dia melepas topeng wajahnya dan bergabung dengan empat orang itu. Hanya Tang San dan Dai Mubai yang paling teguh masih bisa bertahan. Meski begitu, Tang San melihat wajah Dai Mubai pucat dengan kondisi mental yang jelas terganggu.
Tang San masih lebih baik, mengingat dia telah hidup dua kali dengan total hampir 40 tahun di dua dunia, mentalnya sangat kuat. Dai Mubai yang paling tua di antara mereka baru berusia 15 tahun. Meski Dai Mubai kuat dan tegas, dia tetap manusia biasa yang pertama kali membunuh.
Saat membunuh tujuh lawan secara instan, pemandangan darah yang menyembur deras, mata melotot musuh, dan ekspresi terdistorsi sebelum mati, semuanya terukir dalam di hati setiap anggota Shrek Tujuh Monster. Perasaan itu tak bisa tergantikan oleh hal lain mana pun.
"Tang San, kita telah membunuh, benar?" kata Dai Mubai dengan suara berat seolah tercekik.
Tang San mengangguk, "Benar, kita telah membunuh. Master berkata mereka semua orang kejam yang pantas mati."
Ning Rongrong mengangkat wajah pucatnya, berusaha bicara: "Tapi itu tetaplah tujuh nyawa hidup. Sebelumnya penuh kebengisan, sekejap kemudian telah menjadi mayat. Aku..., wah--"
"Kita membunuh, benar-benar membunuh," desah Oscar sambil menepuk-nepuk dadanya sendiri.
"Sebagai Ahli Jiwa, pembunuhan adalah masalah yang harus kalian hadapi cepat atau lambat. Semua yang kalian lihat ini adalah cobaan berat yang harus dilewati. Mengingat kalian pasti akan mengalaminya, lebih baik sekarang daripada muntah-muntah di medan perang nanti. Jika tidak, kalian akan berakhir seperti ketujuh mayat itu."
Master berjalan mendekat dengan wajah tenang. Suara datarnya terdengar tidak harmonis di telinga Shrek Tujuh Monster.
“Setiap Ahli Jiwa yang sukses dan kuat, semuanya melangkah melewati darah musuh dan lawan. Apakah kalian belum pernah membunuh makhluk hidup? Jika tidak, dari mana Cincin Jiwa di tubuh kalian berasal? Binatang Roh juga merupakan makhluk hidup, dari segi makna kehidupan, mereka tidak berbeda dengan manusia. Saat memburu Binatang Roh, mengapa kalian tidak merasakan hal ini? Rintangan di depan mata ini, tidak ada yang bisa membantu kalian melewatinya. Semua hanya bisa mengandalkan daya tahan mental kalian sendiri. Jika merasa mual, muntahkan saja, setelah terbiasa muntah, secara alami akan membaik. Namun, jika kalian tidak ingin menjadi fokus perhatian, maka simpan baik-baik topeng di tangan kalian, ikut kami meninggalkan tempat ini dulu.”
Ketika Shrek Tujuh Monster kembali ke penginapan, bahkan Tang San pun merasa sangat lelah, bahkan lebih dari saat mereka menjalani latihan neraka. Ini bukanlah kelelahan fisik, melainkan siksaan mental. Ini juga pertama kalinya Tang San membunuh orang, meski pikiran dan mentalnya cukup stabil, tatapan terakhir Meng Li sebelum mati tetap tertinggal di benaknya untuk waktu yang lama. Seperti yang dikatakan Ning Rongrong, meski tahu lawan memang pantas mati, tapi toh itu adalah nyawa yang pernah hidup!
"Master dan Flender serta para guru berkumpul di dalam ruangan. Saat ini, Flender terlihat sangat bersemangat. Taruhan dengan odds tertinggi 1:20 di akhir sesi membuat semua orang mendapat untung besar. Uang sudah dia terima. Saat itu, termasuk Great Soul Fighting Arena, setidaknya enam sampai tujuh kekuatan yang berbeda telah mengundang Shrek Tujuh Monster, namun semuanya ditolaknya."
"Bagi ahli jiwa lain yang berpartisipasi dalam Pertarungan Jiwa, kematian Tim Shen harusnya menjadi kabar gembira. Bahkan banyak yang mengira ini adalah jebakan khusus untuk Tim Shen, balas dendam dari tim-tim yang pernah dikalahkan mereka menggunakan metode khusus ini."
"Meskipun daya tembak Zhuge Shennu sangat kuat, kelemahannya juga sangat jelas. Orang yang berpengalaman bisa melihatnya. Seperti yang dikatakan Master, Zhuge Shennu bisa menembus pertahanan di bawah Kemampuan Spirit kedua, tapi tidak efektif terhadap Kemampuan Spirit ketiga yang fokus pada pertahanan. Selain itu, Zhuge Shennu hanya efektif dalam jarak tertentu. Melebihi 50 meter, daya serangnya akan berkurang drastis. Ini jauh lebih buruk dibandingkan panah. Keunggulan terbesar Zhuge Shennu terletak pada faktor kejutannya. Tanpa keunggulan ini, ia hanyalah senjata dengan daya hancur relatif besar."
"Master, apakah Anda sudah merencanakan pembunuhan Tim Shen sejak awal? Kalau tidak, Anda tidak akan memilih lawan yang terkenal jahat ini." Zhao Wuji bertanya sambil menyelesaikan pembagian hasil jarahan dengan Flender.
Master mengangguk, "Ya, ini adalah ujian lain untuk mereka, atau bisa disebut latihan. Coba tanya, siapa di antara kalian yang belum pernah membunuh? Hampir bisa dipastikan, ahli jiwa di atas level 50 pasti memiliki beberapa nyawa di tangan mereka. Seperti yang kukatakan sebelumnya, karena cepat atau lambat harus mengalaminya, lebih baik mereka menjalani ujian ini saat kita masih bersama mereka. Setidaknya jika terjadi hal serupa lagi, mereka sudah punya persiapan mental."
Zhao Wuji menghela napas, "Tapi mereka masih terlalu muda. Apa ini tidak terlalu mengejutkan bagi mereka?"
Master tersenyum datar, "Anak-anak ini pintar, tidak akan terjebak dalam pikiran sempit. Flender, jika hitungan uangmu sudah selesai, kau bisa menghibur mereka. Aku sudah jadi penjahat, sekarang giliranmu jadi pahlawan."
Flender terkekeh, "Citraku di mata para monster kecil memang sudah baik. Tentu lebih tepat aku yang jadi pahlawan. Wuji, jangan khawatir. Aku setuju dengan metode Xiao Gang. Dulu pertama kali membunuh, aku juga muntah-muntah. Sekarang ingat saja sudah lucu. Ini bagian dari kehidupan, lebih baik mereka mengalaminya lebih awal. Aku akan temui mereka."
Bagi Shrek Tujuh Monster, ini adalah malam tanpa tidur.
Keesokan paginya, langit masih gelap, rombongan telah diam-diam meninggalkan Kota Silves, melanjutkan perjalanan ke ibu kota Kekaisaran Tian Dou.
Wajah Shrek Tujuh Monster masih terlihat pucat, terutama Zhu Zhuqing dan Ning Rongrong yang muntah paling parah. Waktu semalam jelas tidak cukup untuk memulihkan mereka sepenuhnya. Namun setelah bimbingan Flender, mereka akhirnya bisa menerima kenyataan. Logika utama Flender sederhana: membunuh satu penjahat sama dengan menyelamatkan banyak orang baik. Jika penjahat tidak mati, lebih banyak korban akan berjatuhan. Jadi kalian bukan membunuh, tapi menyelamatkan.
Dengan pemikiran seperti ini, Shrek Tujuh Monster memang lebih mudah menerima keadaan. Perasaan sesak di hati pun berkurang, tapi untuk benar-benar beradaptasi dengan sensasi membunuh tetap tidak mudah. Diperlukan pengalaman bertubi-tubi untuk mengasahnya.
