Instruksi? Instruksi apaan lagi? Level 50 melawan ahli jiwa tempur level 60 spesialis serangan dengan Mutasi Wu Hun, masih perlu bertaruk?
“Eh, ini, tidak perlu melakukan penilaian pertarungan nyata. Akademi memiliki peraturan, Ahli Jiwa yang melebihi level 60 bisa dibebaskan dari tes tambahan lainnya.” Ahli Jiwa penanggung jawab penilaian dari Akademi Lanba diam-diam menyeka keringat, berpikir dalam hati: hari ini datang orang yang hebat.
Qin Ming menarik kembali Hunwu-nya, aura bertarungnya lenyap sepenuhnya, semuanya kembali normal.
Salah satu dari tiga guru penilai Akademi Lanba di sebelah kiri tak bisa menahan diri bertanya: “Bolehkah kami bertanya dengan berani, berapakah usia Tuan tahun ini?”
Qin Ming menjawab datar: “Tiga puluh empat.”
Begitu angka sederhana ini terucap, tiga pasang mata yang membelalak segera muncul di hadapan Qin Ming. Tiga puluh empat tahun, Level 62 - apa artinya ini? Jangankan melihat, mereka bahkan belum pernah mendengarnya sekalipun.
Flender berkata: “Karena level 60 ke atas tidak memerlukan penilaian tambahan, kita tidak perlu membuang waktu. Saudara-saudara, buka Cincin Jiwa!”
Kecuali Master, kelima guru Akademi Shrek secara bersamaan membuka Hunwu mereka yang membuat Ahli Jiwa biasa terpana. Seketika, dua Roh Di, tiga Roh Suci, total tiga puluh satu Cincin Jiwa, muncul bersamaan di hadapan para guru penilai Akademi Lanba.
“Roh Di senjata Tongkat Naga Level 63, Li Yusong, spesialisasi serangan kuat.”
“Roh Di senjata Papan Bintang Level 66, Lu Qibin, spesialisasi kontrol.”
“Roh Suci senjata Tangdou Level 71, Shao Xin, spesialisasi makanan.”
“Roh Suci Tempur Beruang Emas Raksasa Level 76, Zhao Wuji. Spesialisasi serangan kuat.”
“Level 78 Roh Suci Tempur Burung Hantu, Flender, tipe serangan cepat.”
Dari yang lemah hingga yang kuat, Akademi Shrek termasuk lima orang diantaranya dua Dekan, secara berurutan menyatakan tingkat kekuatan dan nama mereka.
Tiga guru penilai sekarang sudah benar-benar terpaku, total datang tujuh Ahli Jiwa yang terlihat melamar posisi guru. Kecuali satu yang tidak menunjukkan kekuatan, enam sisanya ternyata semuanya ahli di atas level 60. Banyaknya Cincin Jiwa di depan mata telah membuat penglihatan mereka berkunang-kunang. Jika saja Flender dkk tidak sengaja mengendalikan agar Soul Power mereka tidak terlalu banyak dilepaskan, mungkin ketiga guru Akademi Lanba ini sudah tidak bisa berdiri tegak.
"Sudah cukup?" Suara Flender mengandung getaran Soul Power, membangunkan ketiga Ahli Jiwa yang sedang shock.
"Ah, tentu saja. Para senior, mohon tarik kembali Hunwu kalian." Sikap ketiganya jelas menjadi sangat hormat.
Tang San berdiri di antara Shrek Tujuh Monster, dalam hati berkomentar melihat adegan ini: Di dunia ini, semuanya memang harus diselesaikan dengan kekuatan. Sebelumnya di Akademi Kerajaan Tiangou, kemunculan seorang Tuan Bergelar langsung menekan para guru Akademi Shrek hingga tak berdaya, bahkan Dekan Flender akhirnya menahan diri untuk tidak bertindak. Kini, kekuatan para guru Akademi Shrek juga membuat Akademi Lanba terkejut. Kekuatan, memang merupakan hal yang paling penting.
"Tarik napas dalam-dalam," guru terdepan dari Akademi Lanba berkata dengan hormat, "Saya Yinshu, Battle Spirit Master tipe serang kuat Level 54. Level para senior tidak bisa saya nilai. Bagaimana kalau saya mengantar kalian menemui dekan kami? Beliau yang akan menentukan level dan perlakuan untuk kalian."
Semuanya Ahli Jiwa di atas level 60, proses rekrutmen ini sudah kehilangan makna. Yang terpenting sekarang adalah mempertahankan mereka. Guru Yinshu yang ditugaskan merekrut jelas orang cerdas. Ia segera menunjukkan kesungguhan Akademi Lanba kepada para Ahli Jiwa kuat ini.
"Kalau begitu, ayo pergi." Flender tersenyum tipis. Suasana hati para guru Akademi Shrek juga membaik. Bagaimanapun, dihormati jauh lebih nyaman daripada diremehkan. Meski lingkungan di sini tak sebaik Akademi Kerajaan Tiangou, tapi punya kelebihan tersendiri.
Dipimpin Yinshu dan dua guru Akademi Lanba lainnya, mereka keluar dari bangunan menara runcing dan menyusuri jalan setapak menuju area belakang akademi. Tak lama kemudian, mereka memasuki hutan di pinggiran kampus utama.
Master bertanya bingung, "Dekan kalian tidak tinggal di area kampus?"
Yinshu menjawab, "Dekan biasanya tidak ada di akademi. Beliau lebih suka ketenangan. Tinggal sendirian di hutan. Urusan harian akademi ditangani para guru, hanya masalah besar yang perlu dilaporkan ke dekan."
Saat menyebut dekan, mata Guru Yinshu memancarkan rasa hormat tulus yang berasal dari lubuk hati terdalam.
“Begitu rupanya.” Master tidak bertanya lebih lanjut, namun entah mengapa, perasaan gelisah tetap menggelayut di hatinya.
Setelah berjalan sekitar sepuluh menit di tengah hutan dengan udara segar, tiba-tiba suara nyanyian samar-samar mengalun dari depan.
Nyanyian itu merdu namun penuh kepiluan, mengalun berulang-ulang dengan melodi yang begitu lembut dan menyentuh hati.
“Di malam hari sulit terlelap, dengan apa bisa kubius diri.
Terlalu banyak emosi, tak sanggup kuhadapi.
Bukan tak mau kau temani, ada hal yang tak bisa kaupahami.
Melepaskan perlindungan, kesepian mengikuti.
Ingin kudapatkan ruang untuk diriku sendiri.
Untuk memikirkan masa depan kita berdua.
Jika cinta tak semanis yang kubayangkan.
Biarlah semua beban kutanggung sendiri.
Hatiku terlalu kacau butuh sedikit ruang kosong.
Jika kau mengerti, biarkan ku pergi sementara.
Hatiku terlalu kacau, tak berani mengharap lebih banyak cinta.
Ingin menangis tapi air mata tak mau jatuh.
Hatiku terlalu kacau butuh sedikit ruang kosong.
Dewata di atas sana, lupa mengatur takdirku.
Hatiku terlalu kacau takut dikhianati cinta.
Ingin menangis tapi seperti anak tersesat.
Anak yang tersesat.”
Nyanyian itu berhenti mendadak. Flender dan Master yang berada di depan sudah berhenti sejak nyanyian dimulai. Wajah Flender terlihat aneh, sementara Master telah menangis tersedu-sedu.
"Suara wanita yang merdu perlahan terdengar, \"Lagu ini masih kamu yang tulis untukku. Xiao Gang, tahukah kamu? Hatiku terlalu kacau. Di mana sebenarnya kamu berada?\""
Melihat ekspresi aneh Flender dan Master, semua orang tak bisa menahan diri untuk berhenti karena terkejut.
Tiba-tiba, Master berbalik dengan cepat dan hendak berlari kembali ke jalan yang dilalui sebelumnya, namun bahunya diremas kuat oleh Flender.
Flender bergumam rendah, \"Xiao Gang, sampai kapan kamu akan terus menghindar? Sudah sampai di sini, tega sekali kamu tidak mau menemuinya?\""
\"Flender, apa kamu sudah tahu dari awal dia ada di sini? Akademi Blue Tyrant, Akademi Blue Tyrant, Blue Lightning Tyrant Dragon, seharusnya aku sudah menebaknya.\""
Flender membuat gerakan tangan tak berdaya, \"Bagaimana mungkin aku tahu dia di sini. Ini hanya kebetulan saja. Ayo pergi.\""
Di mata Master terpancar kilatan perjuangan batin yang intens. Pada detik ini, penderitaan yang matang dalam hatinya sama besarnya dengan siksaan fisik yang dialami Tang San saat menyerap Cincin Jiwa Manusia Laba-laba. Selama dua puluh tahun melarikan diri, hari ini akhirnya harus menghadapi lagi, itupun dalam keadaan sama sekali tak siap mental - betapa pedihnya perasaan itu!
Tangan Flender yang mencengkeram bahu Master terasa kokoh dan berwibawa, namun di hatinya tersembul kesedihan: Adik Naga, kubawa dia untukmu. Kali ini, apapun yang terjadi kau harus bisa mempertahankannya, jangan biarkan dia pergi lagi.
Seperti yang ditebak Master, Flender memang tahu bahwa "dia" berada di Akademi Lanba ini. Alasan memilih Akademi Kerajaan Tiandou sebelumnya sebagian karena dia berada di Kota Tiandou. Segala yang pernah dialami bertiga dulu, Flender tidak pernah melupakannya. Dia sudah memutuskan, bahkan jika harus menipu Master kali ini, akan menyatukan mereka berdua lagi. Apakah pandangan duniawi begitu penting?
Di antara yang lain, selain Zhao Wuji yang paling dekat dengan Flender dan Tang San yang paling dekat dengan Master yang sudah menebak sebagian, kebanyakan tidak mengerti apa yang terjadi, hanya bisa mengikuti dengan bingung ke arah sana.
Melanjutkan ratusan meter ke depan, pepohonan semakin jarang. Di pohon yang sangat besar tergantung papan bertuliskan, "Area Akademi, Dilarang Masuk Tanpa Izin."
Melewati pohon besar ini, pemandangan depan tiba-tiba berubah.
Terlihat sebuah danau kecil dengan diameter permukaan tak lebih dari 50 meter. Sebuah anak sungai selebar 3 meter mengalirkan air dari sisi lain hutan secara diam-diam, lalu mengalir kembali. Membuat kolam ini tetap memiliki air yang mengalir.
Di tepi kolam, berdiri gubuk sederhana dari papan dan jerami yang menyatu dengan lingkungan sekitarnya. Di sekeliling gubuk, pagar tanaman dipenuhi berbagai bunga yang bermekaran warna-warni, sangat indah dipandang.
Di antara bunga-bunga itu, seorang wanita berdiri sambil memegang kendi dan menyirami tanaman. Mungkin karena mendengar langkah kaki, matanya secara tak sadar beralih ke arah rombongan Akademi Shrek yang mendekat. Alisnya berkerut seolah terganggu oleh hilangnya kedamaian tempat itu.
Namun saat pandangannya menembus tiga Ahli Jiwa dari Akademi Lanba yang memandu, dan jatuh pada Flender serta Master di belakangnya, seluruh tubuhnya tiba-tiba kaku. Tangannya melepaskan kendi yang jatuh ke tanah dengan suara "brak", membiarkan air mengalir begitu saja saat dia terpaku tak bergerak.
Wanita berpenampilan sekitar tiga puluhan itu mengenakan gaun katun hijau kebiruan sederhana yang tak mampu menyembunyikan pesonanya. Sapu tangan mengikat rambut hijau kebiruannya, wajah pucatnya memiliki fitur halus yang memesona seperti lukisan. Mata hitam besar yang kini kosong tetap memancarkan vitalitas. Di balik gaun katunnya, lekuk tubuh dewasa yang berlimpah dan pesona kematangan jelas tak bisa disaingi gadis biasa mana pun.
