“Yinshu dan dua Ahli Jiwa Akademi Lanba lainnya, dari percakapan sebelumnya antara Flender dan Master, sudah menduga bahwa kedua orang ini mungkin mengenal Dekan. Namun, mereka tetap mengikuti protokol dengan cepat mendekati pagar. Yinshu menghormat ke arah wanita cantik di balik pagar: "Dekan, ada beberapa Ahli Jiwa baru yang melamar. Enam di antaranya memiliki Soul Power melebihi level 60. Kami tidak berwenang memutuskan, mohon kebijaksanaan Dekan."
Sekilas bayangan melesat, wanita cantik itu sudah berada di luar pagar. Shrek Tujuh Monster tidak ada yang melihat bagaimana dia keluar. Beberapa Guru terkejut. Dari gerakan sederhana ini, sudah terlihat kekuatan luar biasanya.
"Xiao... Xiao Gang, benarkah ini kau? Apakah aku tidak bermimpi?" Suara lembut itu bergetar hebat. Air mata tak terkendali mengalir di wajahnya yang agak pucat, seluruh tubuhnya gemetar oleh emosi yang meluap.
Master menatap wanita yang selalu dirindukannya namun tak berani ditemui itu dengan mata merah. Bibirnya bergetar, namun lama tak bisa mengucapkan sepatah kata pun.
Flender akhirnya menghela nafas, "Segitiga Emas kita akhirnya bersatu lagi hari ini. Adik Erlong, sudah bertahun-tahun. Kau baik-baik saja?" Hatinya ikut bergetar - di matanya yang berkaca-kaca, tetap hanya terpancar bayangan Xiao Gang.
Bibi cantik yang biji matanya semula melonggar kini fokus, tatapannya beralih ke Flender, memancarkan perasaan tak terucap, "Bos Flender, sudah bertahun-tahun tak bertemu, kau masih seperti dulu."
Flender tersenyum getir, "Aku sudah menua, seharusnya kau yang tetap memancarkan kharisma. Mari, perkenalkan, ini semua adalah staf dan murid Akademi Shrek-ku. Tak sengaja melihat pengumuman rekrutmen akademimu, tak menyangka ini wilayah kekuasaanmu. Kami datang untuk mencari nafkah."
Melewati Master, Flender memperkenalkan beberapa guru Akademi Shrek satu per satu kepada bibi cantik itu. Baru kemudian dia berbicara kepada semua orang dari Akademi Shrek: "Ini Liu Erlong, mungkin kalian pernah mendengar namanya. Dialah anggota terakhir Segitiga Emas yang dulu menjelajahi Dunia Ahli Jiwa bersama aku dan Master."
Nama Liu Erlong terdengar agak aneh, namun para anggota Akademi Shrek tak berani meremehkan. Mereka semua maju memberi salam hormat. Liu Erlong pun mengumpulkan perasaannya, mengusap air mata, dan membalas salam dengan sopan.
"Adik Erlong, tak mau mengundang kami masuk?" Flender tersenyum. Pertemuan kembali dengan Liu Erlong bukan hanya mengguncang hati Master, tapi juga hatinya sendiri. Hanya saja, dia harus mengubur gejolak ini jauh di dalam kalbu.
Liu Erlong tersenyum pahit, "Bos Flender, lihatlah gubuk jerami ini. Apa cukup menampung sebanyak ini orang? Ada apa sebenarnya? Kapan kau sampai terjatuh ke tingkat seperti ini?"
“Kalau orang lain bertanya seperti ini, mungkin Flender langsung marah, tapi yang bertanya sekarang adalah orang yang pernah membuatnya terpikat. Ia tersenyum pahit dan menjelaskan situasi perjalanan ini secara singkat.
Saat mendengar Flender bercerita tentang rombongan Akademi Shrek yang diusir dari Akademi Kekaisaran Tian Dou, kilatan aura mengerikan yang pekat muncul di mata Liu Erlong, "Bagus, benar-benar bagus Akademi Kekaisaran Tian Dou. Bos Flender, tak perlu banyak bicara. Bukankah tempatku adalah tempatmu? Akademi Lanba sepenuhnya kuasaku. Mulai sekarang, semua boleh tinggal. Tempat ini akan menjadi milik kalian."
Flender melirik Sang Guru yang seperti mayat hidup di sampingnya, berkata dengan nada bercanda, "Persyaratan perlakuan kami sangat tinggi, sanggupkah kau menanggungnya?"
Liu Erlong tersenyum lembut, "Salah, Bos Flender. Ini bukan soal sanggup atau tidak sanggupku, ini seharusnya jadi masalahmu. Kaulah pemimpin Segitiga Emas kita. Mulai sekarang, akademi ini jadi milikmu. Besok akan kuadakan rapat guru-siswa untuk umumkan keputusan ini. Nama akademi juga akan diubah jadi Shrek. Biar aku pun ikut menikmati kemuliaan Akademi Shrek-mu."
"Apa?!" Flender yang selalu tahu Liu Erlong adalah wanita tegas tak kalah pria tetap terkejut melihatnya begitu mudah menyerahkan akademi sebesar ini. Di sisi lain, tiga guru Akademi Lanba yang hadir terpaku membeku.
“Guru Yin Shu, tolong umumkan rapat umum seluruh siswa dan staf Akademi besok. Ini semua adalah teman-teman lama saya, kami sudah lama tidak bertemu. Hari ini kami ingin mengobrol. Suruh kantin menyiapkan jamuan mewah di ruang VIP lantai dua untuk menjamu mereka.”
“Baik, Dekan.” Meski masih belum memahami hubungan sebenarnya antara Dekan Liu Erlong dan orang-orang ini, ketiga orang termasuk Yin Shu tahu ini bukan hal yang pantas mereka tanyakan. Mereka segera pergi mengikuti jalan sebelumnya.
“Xiao Gang, apakah kau berniat terus menghindari pembicaraan denganku?” Pandangan Liu Erlong kembali tertuju pada Master. Kegelisahan di matanya belum hilang, namun suaranya tak lagi gemetar, justru terdapat nuansa kesepian.
Melihat wanita cantik yang memesona seperti bunga di depannya, hati Master bergetar. Beberapa kali ia membuka mulut dengan susah payah, namun tak bisa mengucapkan sepatah kata pun.
Liu Erlong menatap Master dalam-dalam, “Xiao Gang, kali ini aku takkan membiarkanmu lolos lagi dari tanganku.”
“Aku...”
Flender tersenyum kecut, “Adik Erlong, meski ini kebetulan, tapi kali ini kuserahkan dia padamu. Jika sampai kabur lagi, mungkin kau takkan pernah melihatnya lagi. Waktu berlalu begitu cepat, sekejap mata sudah dua puluh tahun, genap dua puluh tahun.”
Menarik napas dalam-dalam, Liu Erlong berusaha mengalihkan pandangannya dari Master, lalu berkata kepada anggota Shrek: "Kalian baru pertama kali datang, izinkan saya memperkenalkan Akademi Lanba, oh tidak, sekarang harus disebut Akademi Shrek. Hutan ini adalah yang terbesar di Kota Tian Dou, seluruhnya merupakan sumber daya akademi. Meskipun fasilitas di sini tidak sebaik Akademi Kekaisaran Tian Dou, perbedaannya tidak terlalu besar. Sudah 10 tahun sejak akademi ini didirikan. Karena kami hanya menerima ahli jiwa dari kalangan rakyat biasa, kualitas Hunwu murid-murid kami memang lebih rendah dibanding akademi ahli jiwa tingkat tinggi biasa. Tapi justru karena murid-murid kami berasal dari rakyat biasa, mereka jauh lebih giat berlatih dibanding mereka yang berasal dari keluarga besar atau bangsawan. Pada kompetisi ahli jiwa terakhir, kami mengalahkan banyak musuh kuat dan akhirnya masuk ke 8 besar. Hasil ini hanya sedikit lebih buruk dari tim utama Akademi Kekaisaran Tian Dou. Tim cadangan mereka justru kami yang singkirkan."
Liu Erlong melanjutkan setelah berhenti sejenak: "Untuk metode pengajaran selanjutnya, itu menjadi tanggung jawab Bos Fu. Sebagai dekan, saya memang tidak kompeten, akhirnya bisa bebas juga. Akademi Kekaisaran Tian Dou berani mengusir kalian? Hmph, akan kulihat atas dasar apa mereka berani, kita lihat saja di kompetisi Akademi Ahli Jiwa tingkat tinggi tahun depan."
Liu Erlong memberi kesan yang unik pada semua orang. Ucapannya bertolak belakang dengan penampilannya. Jika dia mengenakan pakaian yang lebih mewah, penampilannya persis seperti wanita bangsawan, namun nada bicaranya penuh dengan semangat suka bertengkar dan berkelahi.
Zhao Wuji yang tahu tentang Segitiga Emas di masa lalu tahu bahwa wanita cantik yang terlihat agak genit ini tidak sederhana. Di Segitiga Emas dulu, Flender disebut sebagai Sisi Terbang, Master disebut sebagai Sisi Komando, sedangkan Liu Erlong dijuluki Sisi Pembunuh. Dia sangat membenci kejahatan dan memiliki watak yang sangat keras. Hanya di hadapan Master dan Flender dia akan sedikit meredam sifatnya.
Liu Erlong kemudian menjelaskan detail Akademi Lanba kepada semua orang. Tempat ini lebih baik dari yang dibayangkan. Meski hanya memiliki sedikit lebih dari 200 siswa, akademi ini sangat dihormati di kalangan Ahli Jiwa Kekaisaran Tian Dou. Bahkan Ahli Jiwa dari kalangan bangsawan harus mengakui kontribusi Akademi Lanba terhadap dunia Ahli Jiwa. Tempat ini bisa disebut sebagai tempat pelatihan Ahli Jiwa rakyat biasa. Meski baru berdiri 10 tahun, sudah melahirkan banyak Ahli Jiwa biasa yang kuat. Bahkan Kuil Wuhun ingin bekerja sama dengan Akademi Lanba, tapi selalu ditolak oleh Liu Erlong.
Fasilitas di sini meski tak sebaik Akademi Kekaisaran Tian Dou, jauh lebih baik dibanding Akademi Shrek sebelumnya.
"Baik, sepertinya sudah waktunya. Mari kita sambil makan sambil berbincang."
Liu Erlong sepertinya telah melupakan Master, dalam beberapa waktu berikutnya menunjukkan sifatnya yang bersemangat dan terbuka. Dia menjamu rombongan Akademi Shrek untuk makan siang, menjelaskan satu per satu keraguan semua orang. Kemudian mengajak rombongan berkeliling Akademi Lanba, baru akhirnya mengatur tempat tinggal di asrama guru akademi. Mengenai masalah perlakuan dan sejenisnya, Liu Erlong langsung menyerahkan ke Flender. Bagaimanapun mulai besok, akademi ini akan berubah menjadi Akademi Shrek, bukan lagi Lanba.
Dalam satu hari ini, mulai dari kebahagiaan pagi hari, aib dan kemarahan di pagi hari, hingga perkembangan tak terduga di kemudian hari. Bagi rombongan Shrek, hari ini benar-benar terlalu padat.
Makan malam atas permintaan Flender tidak semewah makan siang, semua cepat selesai menyantapnya.
Flender berkata: "Hari ini semua pasti lelah, nanti cepatlah beristirahat. Mulai besok, kita mungkin akan sibuk." Kedatangan di lingkungan baru ini, baik para guru maupun murid-murid membutuhkan proses adaptasi. Apalagi Liu Erlong telah menyerahkan akademi sepenuhnya ke Flender. Tentang hal ini, Flender tidak berlagak sopan dengan Liu Erlong. Dia tahu ini adalah cara Erlong-mei-nya bertindak, meski dia sadar mungkin ini adalah bentuk kompensasi Liu Erlong padanya, namun tetap tidak bisa menolaknya - persis seperti dulu yang tak pernah bisa menolak permintaan perempuan itu.
"Xiao San, temani aku jalan-jalan." Master tidak berani menatap langsung sorot mata Liu Erlong yang membara, mendorong meja lalu berdiri, memanggil Tang San dan berjalan keluar.
"Oh." Tang San menjawab, segera bangkit dan mengikuti Master keluar.
Liu Erlong seolah tak melihat kepergian Master, mengambil tisu makan dari meja dan menyeka mulutnya dengan anggun.
Senyum tipis mengembang di wajah Flender, "Kamu tidak takut dia kabur lagi?"
Liu Erlong menatap Flender, senyumnya mengandung makna tersembunyi, "Bos Flender, menurutmu setelah bertemu denganku lagi, masih adakah kemungkinan dia kabur? Kali ini, bahkan jika harus diikat, aku akan mengikatnya di sisiku."
Keluar dari kantin, Master langsung berjalan menuju hutan. Dia selalu menyukai tumbuhan, terutama kedamaian di antara pepohonan.
