Flender tahu, karena hubungan dengan Tang San, Master yang biasanya tenang kini sudah kehilangan kendali. Jika dibiarkan, situasi tak akan membaik. Dengan tenang ia menatap Tuan Racun di hadapannya, sedikit membungkuk hormat, "Senior Dugu, Tang San adalah murid kami. Entah kesalahan apa yang telah diperbuatnya hingga membuatmu murka. Ia masih anak 13 tahun. Sebagai Tuan Bergelar, sudilah kiranya Tuan memaafkannya."
Flender mengira ucapannya sudah cukup halus namun mengandung sindiran. Sayangnya, yang dihadapinya adalah Tuan Racun yang tidak bisa dirayu atau diancam.
Dugu Bo mengerlingkan matanya, "Kau bilang aku menindas yang lemah? Habis pukul anak, keluar orang tua. Jika kupukul kalian, apa masih ada kakek-nenek yang akan muncul? Bocah Tang San itu sudah hancur lebur tak berbentuk. Ingin balas dendam? Baik, kemarilah! Kemarin aku ingin sedikit olahraga, tapi tiga orang tua itu tak berani bertindak. Kalian bertiga memang payah, tapi cukup untuk pemanasanku."
Saat mendengar Tang San sudah "hancur lebur tak berbentuk", kepala Master langsung berdengung. Pandangannya berkunang-kunang. Selama bertahun-tahun, hubungannya dengan Tang San bukan sekadar guru dan murid, tapi telah seperti ayah dan anak.
Master yang tak pernah menikah selama ini telah menganggap Tang San sebagai anak kandungnya sendiri. Mendengar kabar kematian tragis itu, yang dirasakannya bukan lagi sekadar kesedihan.
Tapi keputusasaan total.
Dalam kondisi emosi yang ekstrem, setiap orang akan mengalami perubahan berbeda. Ada yang menjadi bodoh dan bengong, ada pula yang menjadi histeris.
Namun Master berbeda dari yang lain. Saat ini, seluruh vitalitasnya seolah telah terkuras habis. Suhu di sekujur tubuhnya lenyap sama sekali, penampilannya dingin membeku seperti sebongkah es, sorot matanya terhadap Dugu Bo memancarkan hawa dingin yang menusuk.
Bahkan petarung sehebat Dugu Bo pun merasa tidak nyaman bagai ditusuk duri di punggung ketika menghadapi tatapan beku penuh kematian dari Master. Alisnya tak bisa menahan diri untuk tidak berkerut.
Wajah Flender telah gelap sepenuhnya, "Dugu Bo, kau akan menyesal telah membunuh Tang San. Sekalipun kami tidak bisa membalas, nasib buruk pasti akan menimpamu."
Dugu Bo menyeringai, "Apa? Kalian berencana balas dendam di kemudian hari? Tidak, kalian takkan punya kesempatan. Ayo, tunjukkan padaku kemampuan yang membuat kalian berani menantangku. Percaya atau tidak, aku punya seribu cara untuk membuat kalian tak bisa hidup maupun mati. Sudah lama aku tidak melihat pemandangan spektakuler seperti ini. Masuk mudah, keluar? Tidak akan semudah itu. Markas Dugu Bo bukan tempat yang bisa dimasuki sembarangan."
Flender dan Liu Erlong saling bertatap. Dengan kompak mereka menarik Master ke belakang, lalu melangkah serong ke depan secara bersamaan. Seketika, trio itu membentuk formasi segitiga.
“Rìyuè shēng huī huángjīn zhuǎn。” Flender berseru keras. Dia tidak melepaskan Hunwu-nya, dari tubuhnya semburan cahaya keemasan tiba-tiba memancar. Cahaya ini tidak diarahkan ke Dugu Bo, melainkan melesat ke langit sambil merambat dari bawah kakinya.
Cahaya keemasan serupa juga muncul pada Master dan Liu Erlong. Cahaya emas menyebar, dalam sekejap membentuk segitiga emas dengan ketiganya sebagai titik sudut. Di bagian dalam segitiga terdapat lingkaran cahaya emas yang dikelilingi berbagai pola rumit.
Saat ini tubuh ketiganya diselimuti lapisan emas berkilau. Flender dan Liu Erlong perlahan menutup mata, sementara sorot mata Master justru semakin terang menyala bagai dua pedang tajam yang menatap Dugu Bo.
"Hah, Kemampuan Spirit apa ini?" Dugu Bo memandangi ketiganya dengan ekspresi terkejut, hati dipenuhi kebingungan.
Sebagai Tuan Bergelar, wawasan luasnya tak perlu diragukan. Namun fenomena aneh ini sama sekali belum pernah ia saksikan. Tak bisa dipahaminya, bagaimana seorang Dà Húnshī yang sebelumnya hanya level 30 ini kini memancarkan aura yang seolah mampu menyainginya.
Tiga lapis Aura Ungu muncul dari bawah cahaya keemasan, lalu berangsur menghilang di udara. Melihat ini, wajah Dugu Bo akhirnya menunjukkan perubahan ekspresi.
Aura Ungu itu tentu saja dia kenali. Di sekitar gunung ini, Dugu Bo telah memasang formasi racun. Siapapun yang masuk akan terkontaminasi racun mematikan. Racun ini tidak terlalu kuat, namun sangat licik. Efeknya membutuhkan satu jam untuk muncul. Setelah satu jam, korban akan mengalami kejang seluruh tubuh dan meninggal karena meridian menyusut.
Aura Ungu yang kini terpancar dari tubuh Flender bertiga jelas menunjukkan racun mematikan dari formasi racun mereka telah berhasil dikeluarkan. Meski racun formasi ini tidak berarti bagi Dugu Bo, tapi bagi ahli jiwa biasa sangat mematikan. Tanpa level setara Roh Dou Luo atau lebih, mustahil mengeluarkan racun ini.
Inilah yang paling membingungkan Dugu Bo. Secara level, dua dari mereka hanya di kisaran 70-an, satu lagi bahkan di bawah level 30. Tapi mengapa pada saat ini, ketiganya memberinya kesan seolah telah menjadi petarung setara Roh Dou Luo?
Dugu Bo terkenal terlalu dini, dan kemudian jarang berkelana di daratan. Wajar jika dia tidak pernah mendengar reputasi Segitiga Emas.
Yang disebut Segitiga Emas bukan merujuk pada kerja sama tim tiga orang, melainkan sebuah teknik khusus Teknik Penggabungan Hunwu dengan Flender, Master, dan Liu Erlong sebagai tiga titik puncaknya.
Di kalangan ahli jiwa, Teknik Penggabungan Hunwu sendiri sangat langka. Dibutuhkan kecocokan khusus dan komplementaritas ekstrim antara Hunwu kedua belah pihak untuk bisa berhasil.
Sedangkan Teknik Penggabungan Hunwu yang digunakan oleh Flender, Master, dan Liu Erlong dilaksanakan oleh tiga orang - situasi yang hampir tak ada duanya di dunia Ahli Jiwa. Perlu diketahui, semakin banyak Ahli Jiwa yang menggunakan Teknik Penggabungan Hunwu, semakin kuat kekuatannya. Selain itu, kekuatan Teknik Penggabungan Hunwu juga terkait dengan tingkat kesesuaian antar Ahli Jiwa.
Seperti tingkat kesesuaian antara Dai Mubai dan Zhu Zhuqing yang saat ini hanya 60%, namun begitu digunakan bisa mengalahkan dua lawan yang lebih kuat dari mereka.
Segitiga Emas yang terdiri dari trio Master ini tidak hanya menggunakan Teknik Penggabungan Hunwu dengan tiga orang, tetapi tingkat kesesuaian di antara mereka juga menjadi legenda di dunia Ahli Jiwa, mencapai 99%.
Begitu diaktifkan, peningkatan kekuatan yang dihasilkan bersifat eksponensial. Tanpa ini, mereka takkan menjadi begitu termasyhur di masa lalu.
Hingga kini, bahkan Master yang telah mendedikasikan diri mempelajari berbagai variasi Hunwu pun tidak memahami mengapa kesesuaian Hunwu antara dirinya dengan Flender dan Liu Erlong bisa mencapai tingkat yang menakjubkan ini. Padahal di luar mereka, tingkat kesesuaian di atas 70% saja sudah sangat langka.
Kesesuaian bawaan ditambah bertahun-tahun bersama membuat kesesuaian Teknik Penggabungan Hunwu trio ini mendekati 100% secara tak terhingga.
Meski sudah 20 tahun tidak bekerja sama, saat mereka kembali menggunakan Teknik Penggabungan Hunwu yang terkenal itu, perasaan harmoni langsung muncul. Bertiga menyatu, masuk ke ritme Segitiga Emas yang khas.
Dugu Bo setelah terkejut sesaat tidak mengambil tindakan, tetap berdiri dengan tangan di belakang. Dengan keangkuhannya, menghadapi tiga lawan yang jauh lebih lemah, tentu dia tidak akan menyerang lebih dulu.
Dia ingin melihat seberapa kuat sebenarnya Teknik Penggabungan Hunwu yang dijalankan bertiga ini.
Cahaya keemasan semakin terang benderang. Dengan trio Master sebagai titik sudut, pilar cahaya segitiga yang kuat melesat ke langit.
Pandangan Master yang semula dingin dan mati tiba-tiba berkilauan. Perlahan dia mengangkat tangan kanannya ke pusat segitiga emas yang terbentuk.
"Luo Sanpao." Guman Master bergema seperti auman naga. Sanpao yang gemuk muncul tiba-tiba, tepat di lingkaran pola tengah segitiga emas. Seketika, cincin cahaya bermunculan dari tubuh ketiganya.
Master mengeluarkan dua cincin, Flender dan Liu Erlong masing-masing tujuh, total 16 lingkaran cahaya melayang dari tubuh mereka menuju Sanpao di pusat lingkaran emas.
Melihat pemandangan ini, wajah Dugu Bo tak bisa tidak berubah lagi. Menggunakan tubuh inang untuk menggunakan Teknik Penggabungan Hunwu memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan teknik gabungan biasa, hal ini sangat ia pahami.
Tekanan dari pilar segitiga keemasan itu tiba-tiba meningkat. Ekspresi Dugu Bo sedikit berubah, cincin-cincin cahaya mulai bangkit dari bawah kakinya, melepaskan sembilan Cincin Jiwa mengerikan miliknya.
Enam belas cincin cahaya dari trio Master sekaligus jatuh pada Luo Sanpao. Makhluk yang sebelumnya terlihat sangat menggemaskan itu seolah menahan kesakitan hebat, melontarkan teriakan naga keras ke langit. Tubuh gempalnya mulai mengembang secara dramatis di bawah beban enam belas cincin jiwa, perlahan naik seiring pancaran cahaya dari Segitiga Emas.
Tubuh Luo Sanpao bertumbuh dengan kecepatan luar biasa. Sisik-sisik berbentuk belah ketupat mulai tumbuh di tubuh gempalnya, otot-otot kokoh menonjol, tubuh raksasa terus melebar. Dua tanduk meliuk tumbuh dari kepalanya, cahaya biru-ungu terus berpusar di sekeliling tubuhnya, secara bertahap berubah menjadi keemasan di bawah pengaruh Segitiga Emas.
Hanya dalam beberapa tarikan napas, tubuh Luo Sanpao telah berkembang hingga mencapai panjang 20 meter. Sisik-sisik di punggungnya merekah, sepasang sayap naga raksasa terbentang lebar. Dengan sayap yang terkembang, tanpa perlu bantuan cahaya keemasan, ia mampu melayang di udara. Mata yang sebelumnya memancarkan kesan polos kini berkilau penuh wibawa, berubah sepenuhnya menjadi keemasan seperti seluruh tubuhnya.
Pada saat ini, Luo Sanpao tidak lagi menyerupai makhluk babi atau anjing, melainkan telah berubah menjadi naga emas perkasa yang memancarkan aura kemegahan.
