Berbeda dengan Ahli Jiwa Kura-kura Hitam yang pernah dihadapi Tang San, yang menggunakan cangkang kura-kura sebagai perisai.
Metode yang dipilih Tang San adalah menembus titik lemah. Meski Delapan Tombak Laba-laba tak bisa menusuk terlalu dalam, setidaknya bisa menembus kulit.
Seperti pepatah "Yang terlibat bingung, yang melihat jelas", para murid yang menyaksikan termasuk Tai Long jelas melihat darah hitam mengalir dari luka akibat Zhuge Shennu, sementara area yang ditusuk Delapan Tombak Laba-laba Tang San cepat berubah warna menjadi ungu kehitaman.
Sensasi panas-dingin tiba-tiba menyebar ke seluruh tubuh. Tai Nuo tiba-tiba merasa penglihatannya berkunang-kunang. Ia menggelengkan kepala kuat-kuat, namun sensasi itu malah semakin menjadi.
"Kau... menggunakan racun..."
Dengan Delapan Tombak Laba-laba menyangga tubuhnya di tanah, Tang San memandang Tai Nuo dari ketinggian dengan tatapan tenang, "Racun memang bagian dari kemampuanku. Masih ingin melanjutkan pertarungan?"
Tai Nuo termasuk Ahli Jiwa spesialis serangan keras bertipe kekuatan. Soul Master tipe pengendali sebenarnya memiliki keunggulan alami melawan tipe serangan keras. Meskipun selisih Soul Power mereka sangat besar, Tang San menggunakan keahlian khas Tang Men yang memungkinkannya sebagai Soul Master pengendali sekaligus memiliki kelincahan serangan cepat dan racun mematikan. Ditambah pemanfaatan sempurna semua keunggulan ini, Tai Nuo langsung terjebak dalam posisi pasif. Saat anak panah Zhuge Shennu menusuk kulit Tai Nuo, takdir pertarungan ini sudah ditentukan.
Setengah tahun di Mata Air Es dan Api tidak sia-sia - semua Senjata Rahasia milik Tang San kini dilapisi berbagai jenis racun mematikan. Seperti pernah dikatakan Dugu Bo, bahkan Ahli Jiwa terkuat pun akan merasa segan. Racun adalah metode serangan khusus yang membutuhkan kewaspadaan ekstra. Tai Nuo yang awalnya meremehkan Tang San sebagai anak kecil, sama sekali tidak menyangka akan mengalami kekalahan telak di tangan bocah ini.
“Kau...” Mengucapkan satu kata, Tai Nuo menyadari lidahnya juga mulai tidak terkendali. Meski dia berusaha mengerahkan Soul Power untuk menahan penyebaran racun dalam tubuhnya, tapi dia telah terkena dua jenis racun mematikan. Sebelumnya dia juga menggerakkan Soul Power dalam kemarahan yang mempercepat aliran Pembuluh Darah. Bagaimana mungkin dia bisa bertahan sekarang?
Racun mematikan dari Delapan Tombak Laba-laba mengandung karakteristik 'Bunga Es Segi Delapan' dan 'Bunga Api Nan Ganas'. Meski dua tumbuhan immortal ini tidak meningkatkan Soul Power Tang San, tapi racun es dan api yang melekat padanya telah menyatu sempurna dengan tubuhnya, ditambah racun mematikan Laba-laba Wajah Manusia. Bisa dikatakan, bahkan Dugu Bo sekalipun hanya bisa mengandalkan kekebalan racun alaminya untuk menghadapi racun di Delapan Tombak Laba-laba Tang San, bukan menetralisir untuk orang lain. Dengan racun sekuat ini yang masuk ke tubuh, meski Tai Nuo memiliki kekuatan level 58, akhirnya hanya satu.
“Tiga, dua, satu, rubuh.” Tang San dengan tenang mengucapkan empat kata. Tubuh besar Tai Nuo rubuh berdebum, darah kotor mengalir dari lukanya.
“Tang San, aku habisi kau!” Bayangan hitam besar menerjang dari udara, tak lain adalah Tai Long.
Meski tubuh Tai Long masih sulit bergerak saat ini, matanya memerah darah. Seperti kata pepatah "Dendam pembunuh ayah tak bisa dihiraukan", menyaksikan keadaan menyedihkan ayahnya, mana mungkin dia ingat perbedaan kekuatan antara dirinya dan Tang San.
Dengan keberadaan Delapan Tombak Laba-laba, kelincahan Tang San bahkan bisa menyaingi Zhu Zhuqing yang bertipe serangan cepat. Bagaimana mungkin dia bisa ditangkap oleh Tai Long? Dengan suara berat dia berseru, "Tai Long, jika kau tidak ingin ayahmu mati, hentikan seranganmu sekarang. Kalau tidak, aku tidak bisa menyelamatkannya."
Meski Tai Long agak ceroboh, dia sama sekali tidak bodoh. Begitu mendengar ayahnya masih bisa diselamatkan, pikirannya langsung jernih beberapa tingkat. Dia menghentikan pengejaran terhadap Tang San.
Delapan Tombak Laba-laba menancap di tanah, Tang San mendekati Tai Nuo. Dia mengangkat salah satu tombaknya dan menusukkannya ke punggung Tai Nuo. Soul Power-nya berputar, aura hitam di tubuh Tai Nuo Si Raja Kekuatan terlihat jelas merambat ke arah Delapan Tombak Laba-laba.
Saat ini, pandangan para murid yang menyaksikan dari atas lubang besar dipenuhi rasa hormat dan takut pada Tang San. Jika tidak melihat langsung, siapa yang percaya seorang Roh Terhormat level 30-an bisa mengalahkan Roh Wang yang mendekati level 60?
Menurut mereka, ini jelas-jelas kemenangan mutlak.
Tai Nuo seolah tidak memiliki daya melawan sama sekali di hadapan Tang San.
Racun mematikan datang cepat, pergi juga cepat. Tak lama kemudian, yang mengalir dari luka Tai Nuo sudah berupa darah segar. Delapan Tombak Laba-laba Tang San setelah latihan panjang sudah bisa dikontrol sempurna. Racun yang melekat ditarik kembali, lalu dia menekan beberapa titik akupuntur pada tubuh Tai Nuo untuk menghentikan pendarahan.
Tai Long tertegun menyaksikan semua tindakan Tang San ini.
Jika di pagi hari ia masih tidak puas karena memiliki level Soul Power yang sama dengan Tang San, maka saat ini di matanya, Tang San telah sepenuhnya menjadi keberadaan yang tinggi di atas.
Ia sama sekali tidak mengerti, mengapa di level 37 yang sama, remaja biasa di depannya ini bisa jauh lebih kuat darinya. Tak heran Xiao Wu memilihnya.
Dari mana Tai Long tahu, meskipun selisih Soul Power Tang San dan Tai Nuo mencapai 21 level, Tang San memiliki Spirit Bone Eksternal yang setara dengan 10 level. Ditambah keahlian rahasia Tang Men sebagai senjata.
Sementara Tai Nuo bahkan tidak sempat menggunakan kemampuan Spirit level 5-nya. Secara keseluruhan, pertarungan ini diselesaikan di bawah kendali Tang San.
Kemampuan duel ahli Soul Master tipe pengendali terlihat jelas padanya. Kemampuan menguasai situasi layaknya kalkulator presisi.
Delapan Tombak Laba-laba menyusut dan menyatu perlahan ke tubuhnya dari punggung. Tang San mengangguk ke Tai Long, "Baik, racun dalam tubuh ayahmu sudah kusarikan. Tapi selama beberapa hari ini ia akan merasa lemah. Istirahatkan 3 hari setelah pulang, jangan marah dan jangan gunakan Soul Power, pasti pulih. Lubang besar ini akibat ayahmu, kalian yang bertanggung jawab."
Tatapan Tai Long kompleks menatap Tang San. Dari sudut penyelamatan ayahnya, ia harus berterima kasih. Tapi luka di tubuh ayahnya justru dibuat oleh orang di depannya ini.
Tang San tidak menghiraukan reaksi Tai Long. Dengan berpijak di dinding lubang, dua kali lompatan sudah sampai di atas.
Keributan besar di pintu gerbang akademi pasti menarik perhatian para guru. Namun ketika para guru tiba, pertarungan hampir berakhir. Mereka menyaksikan Tang San mengaktifkan Zhuge Shennu, lalu mengalahkan musuh dengan Delapan Tombak Laba-laba.
Bahkan mereka lupa untuk menghentikan kelanjutan pertarungan ini.
Saat itu, Tang San telah keluar dari lubang besar. Beberapa guru langsung mengepungnya ingin berbicara, tapi Tang San langsung menggunakan langkah Guiying Mizong, menyelinap di kerumunan dan menghilang setelah beberapa kilatan.
"Kakak, tunggu aku." Ekspresi Xiao Wu tampak muram. Ia segera mengejar Tang San.
Para guru tentu tak bisa pergi begitu saja. Baik lubang yang membuat orang tidak tahu harus tertawa atau menangis ini, maupun kerumunan murid, perlu ditangani.
Tang San langsung kembali ke asramanya. Seperti di Akademi Shrek sebelumnya, di akademi baru ini ia masih sekamar dengan Oscar. Saat itu Oscar tidak ada, entah pergi kemana.
Begitu masuk kamar, bahkan sebelum langkahnya sepenuhnya berhenti, Tang San sudah memuntahkan darah segar. Wajahnya yang awalnya tenang langsung pucat.
Benar, ia mengalahkan Tai Nuo, tapi dengan susah payah. Lawannya memiliki level 20 lebih tinggi, ditambah kekuatan Tai Nuo yang luar biasa. Yang terpenting, Tang San tidak mengetahui Kemampuan Spirit lawan.
Saat Taino menggunakan Kemampuan Spirit keempatnya 'Guncangan Kekuatan', meskipun Tang San bereaksi sangat cepat, ia tetap tidak bisa sepenuhnya menghindar. Aliran udara yang menyembur dari tanah dan pecahan batu kerikil menyebabkan kerusakan yang tidak kecil. Hanya dengan memaksakan mengumpulkan Qi Zhen-nya, ia berhasil tidak memperlihatkan luka-lukanya di tempat.
Tang San tahu, jika bukan karena tubuhnya telah ditempa selama setengah tahun di 'Mata Air Es dan Api', serta transformasi oleh 'Bajiao Xuanbingcao' dan 'Liehuo Xingjiaoshu', hanya dengan satu dampak itu saja dirinya pasti tidak akan bertahan dan langsung jatuh terkapar.
Meski berhasil menahan serangan lawan dengan mengandalkan ketangguhan tubuh, Tang San tetap menderita. Meridian di dalam tubuhnya terasa seperti terbakar, dan dengan memaksakan penggunaan Soul Power serta Delapan Tombak Laba-laba, setelah mengalahkan Taino, ia sudah berada di ujung tanduk.
Setelah dengan susah payah menyerap racun mematikan dari tubuh Raja Kekuatan Taino, bagaimana mungkin ia tetap tinggal di lokasi? Tanpa sempat menjelaskan kepada para guru, ia segera kembali ke sini.
Baru saat inilah ia benar-benar bisa bersantai.
Berdiri terengah-engah, Tang San dalam hati mengelusuk. Meski telah mengonsumsi herbal immortal tingkat dewa, memiliki Delapan Tombak Laba-laba dan seni bela diri Tang Men sebagai pendukung, perbedaan Soul Power tetap sulit untuk ditutupi.
Jika bertemu lawan yang Hunwu-nya kebetulan menekan miliknya, kemenangan seperti hari ini tidak akan bisa diraih lagi.
Namun, pertarungan hari ini juga membuat Tang San yakin akan satu hal, yaitu kemampuan lain dari Delapan Tombak Laba-laba. Penyerapan.
Sejak pertama kali menguji Delapan Tombak Laba-laba dulu, Tang San sudah merasakan sesuatu. Saat itu, Delapan Tombak Laba-laba sepertinya menyerap sebagian energi dari pohon besar tersebut. Dalam beberapa kali penggunaan berikutnya, Tang San menemukan bahwa ketika Delapan Tombak Laba-laba menusuk tubuh lawan, ia bisa menyerap energi tertentu untuk dirinya sendiri. Meski tidak terlalu signifikan dan energi asing ini akan menghilang setelah beberapa waktu, namun memang benar-benar ada.
Seperti tadi, baik saat menusuk Tai Nuo maupun saat menetralkan racunnya, Tang San merasakan hal yang sama. Yang diserap Delapan Tombak Laba-laba sepertinya adalah kekuatan lawan. Energi yang diserap ini bisa bertahan sekitar satu jam.
Ia tidak pernah sengaja menyerapnya, ini murni bawaan alami dari Delapan Tombak Laba-laba sendiri.
