Patut dipertanyakan, berapa banyak orang yang bisa melawan dua Tuan Bergelar tipe serangan kuat dengan dukungan Menara Tujuh Permata - Hunwu bantuan terkuat?
Orang tua berbaju putih, yaitu Tuan Pedang Chen Xin, berdiri dengan tangan di belakang punggung sambil tersenyum memandangi Ning Rongrong, memberi isyarat agar dia bisa mulai.
Ning Rongrong tidak sungkan-sungkan, dengan cepat memasang pegas pada Zhuge Shennu, suara gemerincing logam terus bergema.
Sorot mata Ning Fengzhi tak lepas dari putrinya. Tepat ketika pegas hampir terpasang sempurna, tiba-tiba pergelangan tangan kiri Ning Rongrong bergerak halus. Tiga bayangan hitam melesat senyap seperti kilat, membentuk formasi segitiga mengarah ke dada Chen Xin.
"Bagus!" Roh Pedang Chen Xin bahkan tak perlu bergerak. Ketika tiga Silent Sleeve Arrow itu hampir menembusnya, udara sekonyong bergetar halus. Tiga anak panah membeku di udara, lalu terbelah sempurna menjadi enam bagian yang berhamburan ke tanah.
Itu adalah Qi Pedang, energi pedang yang memancar dari dalam tubuhnya. Bahkan tanpa memanifestasikan Hunwu sekalipun.
Bersamaan dengan jatuhnya tiga Silent Sleeve Arrow secara senyap, suara dengung keras yang kontras disertai gemerincing logam meledak tiba-tiba. Enam belas batang anak panah Inti Besi Murni hitam terlontar dari Zhuge Shennu. Gemerincing baru saja terdengar, proyektil-proyektil itu sudah menyambar wajah Roh Pedang.
Orang tua berjubah putih Chen Xin terkejut, refleks mengangkat tangan kanannya. Pengalaman tempur puluhan tahun memungkinkannya membaca intensitas serangan lawan dari serat laba-laba sekalipun. Seorang ahli serangan seperti dirinya mana mungkin mengabaikan gempuran musuh?
"Jari-jari menyatu seperti pisau, telapak kanan terbalik, udara seolah terkoyak, aliran udara putih menggulung keluar dari telapak tangan. Pada detik itu, seolah ada pedang raksasa menghadang di depannya."
Dang-dang-dang-dang-dang—, dentuman beruntun bergema. Cahaya putih yang ditebas Pedang Marquis memercikkan enam belas riak. Tepat saat energi pedangnya melintas dan tenaga lama habis sementara tenaga baru belum terbentuk, Ning Rongrong mengusap dada kirinya. Dengan desis halus, kabut menyembur dari lipatan bajunya mengepung Pedang Marquis.
Chen Xin tertegun sebentar, "Racun datang?" Badannya berputar di tempat. Meski tangan kanan sudah mengayun, tangan kirinya menyapu, bukan hanya menghalau kabut tapi juga jarum baja yang tersembunyi di baliknya.
"Kakek Pedang hebat sekali!" Ning Rongrong melompat girang menghampiri Pedang Marquis.
Pedang Marquis tersenyum tipis, "Senjata Rahasia ini memang luar biasa. Terutama anak panah bersuara tadi, daya hantamnya sangat kuat. Ahli Jiwa di bawah Level 40 yang kurang waspada pasti tak bisa menangkisnya."
Ning Rongrong saat ini sudah berada dalam jarak kurang dari sepuluh meter dari Jian Douluo, berkata dengan bangga: "Tentu saja. Di arena pertarungan, kami pernah mengalahkan tim Ahli Jiwa level 40 menggunakan serangan padat Zhuge Shennu. Semakin banyak pengguna yang memakainya, semakin besar kekuatan Zhuge Shennu. Tapi senjata ini tetap tidak bisa mengancam Kakek Pedang ya!"
Sambil berkata demikian, dia menghentakkan kakinya kesal, tiga bayangan hitam tiba-tiba melesat dari sisi luar paha kirinya. Sebuah pisau lempar juga meluncur dari ujung kakinya. Pisau itu menuju wajah Jian Douluo, sementara tiga bayangan senyap itu menyerang bagian bawah tubuhnya.
Jarak antara Ning Rongrong dan Jian Douluo kini kurang dari sepuluh meter. Dalam jarak sedekat ini, senjata rahasia hanya tampak sekilas. Kaki satunya kembali dihentakkan, serangan serupa muncul bagai gelombang yang beruntun, bertujuan mencari celah waktu pertahanan Jian Douluo.
Jian Douluo berkomentar dramatis: "Wah, belum selesai juga!" Kedua tangannya membuka di depan dada. Tentu dia tidak akan melepaskan Soul Power ke depan yang bisa melukai Ning Rongrong. Dengan gerakan lengan lebar, dua aliran Soul Power tajam nan runcing tiba-tiba terlepas. Tertarik arus udara, dua pisau lempar dan enam anak panah kecil tersapu terbang menjauh.
"Gebrak, dentang logam mekanisme pegas terdengar hampir bersamaan. Ternyata pengisian pegas kedua dari Zhuge Shennu telah dipersiapkan diam-diam oleh Ning Rongrong. Enam belas anak panah lagi dilepaskan pada jarak sedekat ini, bersamaan dengan Han Sha She Ying di dadanya yang ikut meletus.
Anak panah dan jarum baja membentuk serangan tanpa celah. Sedikit saja kelalaian dari Douluo Pedang, serangan ini akan langsung melukainya.
"Bagus!" teriak Chen Xin lantang, "Tubuhku bagai pedang."
Seketika, taman seakan diterangi matahari. Kilau logam menyilaukan tiba-tiba meledak. Orang tua berbaju putih di depan Ning Rongrong berubah menjadi pusaran logam berputar. Derit logam yang menusuk terdengar, semua senjata rahasia - baik jarum baja maupun anak panah - remuk menjadi debu besi beterbangan. Di belakangnya mengambang bayangan pedang kuno sepanjang dua meter dengan bilah setengah meter. Dua Kuning, Tiga Ungu, Empat Hitam - sembilan Cincin Jiwa mengelilinginya. Inilah pedang Douluo Pedang. Tool Martial Soul tingkat tertinggi.
"Kakek Pedang hebat sekali!" Ning Rongrong bertepuk tangan gembira. Ia merasakan dengan jelas Soul Power tajam bagai pisau mengiris udara di kedua sisi tubuhnya saat Douluo Pedang melepas Hunwu-nya. Tentu ia tahu, jika ini musuh, tubuh mereka pasti sudah terpotong-potong.
Melihat Ning Rongrong berlari ke arahnya, Pedang Douluo Chen Xin mengelus kepala Ning Rongrong sambil tersenyum, "Kamu juga sangat hebat! Bahkan memaksa kakek memunculkan Hunwu. Untuk Ahli Jiwa levelmu, bahkan tipe serangan kuat sekalipun belum tentu bisa melakukan ini. Senjata Rahasia ini memang memiliki keunikan tersendiri. Terutama sifat mendadaknya."
Ning Rongrong mengangguk setuju, "Benar, San Ge pernah bilang, Senjata Rahasia harus digunakan tiba-tiba saat musuh lengah untuk mengeluarkan kekuatan maksimal." Sebelum suaranya habis, gerakan mengangguknya tiba-tiba menjadi lebih keras. Krek! Sinar dingin menyambar dari punggungnya melesat tepat ke wajah Pedang Douluo.
Jaraknya terlalu dekat. Meski sekuat Pedang Douluo, mustahil menghindari Busur Silang Punggung yang diluncurkan Mekanisme pegas dari jarak sedekat ini. Membentengi diri masih mungkin, tapi Hunwu-nya terlalu destruktif. Ning Rongrong yang berada di depan akan terkena imbas jika dia menggunakan Hunwu - sang putri kecil pasti tewas seketika oleh kekuatan dahsyat itu.
Pikiran itu melintas secepat kilat di benak Chen Xin. Dengan terpaksa, dia membuka mulut dan menggigit anak panah yang melesat garang itu dengan giginya.
Saat ini, Jian Douluo seperti Zhao Wuji yang pernah dirugikan oleh Senjata Rahasia Tang San sebelumnya. Meskipun Busur Silang Punggung kuat, namun tidak sekuat gigi Jian Douluo. Namun begitu anak panah terjepit, racun di dalamnya langsung menyembur. Langsung masuk ke mulut Jian Douluo.
Untungnya, racun ini belum dimodifikasi versi baru oleh Tang San. Meski demikian, Jian Douluo segera merasakan lidahnya mati rasa total. Dengan panik, tubuhnya bergerak gesit sambil memuntahkan racun dan anak panah ke samping, sekaligus menjauh dari Ning Rongrong.
Melihat reaksi panik Jian Douluo, Ning Fengzhi dan Gu Douluo Gu Rong kaget, buru-buru menghampiri. Ning Rongrong juga tak menyangka Kakek Jian yang perkasa benar-benar terjebak, langsung panik dan berlari menuju Jian Douluo.
“Jangan, nona. Jangan mendekat. Tulang tua Kakek Pedang ini tidak tahan dihajar!” Kata Douluo Pedang dengan suara tidak jelas sambil mengerahkan Soul Power dalam tubuhnya secepat kilat ke lidah. Demi mengeluarkan racun, dia terpaksa menggigit ujung lidah sedikit. Cairan racun ungu-hitam menyembur ke samping bersama darah. Wajaknya baru terlihat lebih tenang. Dengan Soul Power level 90-an, bahkan racun mematikan Tuan Bergelar Racun Dugu Bo pun belum tentu bisa melukainya, apalagi racun kecil ini. Tapi serangan tiba-tiba racun ke mulut ini benar-benar di luar perkiraan Douluo Pedang.
“Rongrong, berlutut!” Ning Fengzhi membentak keras.
Ning Rongrong tak berani mendekat. Dengan wajah memelas, dia berlutut di tempat sementara matanya memerah dan air mata hampir menetes.
Melihat situasi ini, Douluo Tulang langsung tidak terima. Dia menyambar ke sisi Ning Rongrong dan memeluknya, “Fengzhi, apa maksudmu? Ini salah Chen Xin sendiri yang tidak becus, kenapa menyalahkan Rongrong kita? Dalam perang tipu muslihat itu wajar. Ini justru membuktikan efektivitas Senjata Rahasia ini. Rongrong, bagus! Kau sudah membalaskan dendam Kakek Tulang. Haha, sudah lama tidak melihat si brengsek Kakek Pedang ini terpojok seperti ini. Sungguh mewarisi kecerdikan Kakek Tulang!”
"Paman Tulang, Anda..." Ning Fengzhi terdiam. Situasi serupa telah terjadi berkali-kali sebelumnya. Setiap kali dia hendak menghukum putrinya, pasti salah satu dari Paman Jian atau Paman Tulang yang akan maju membela. Kedua sesepuh ini bahkan tidak bisa dia ganggu gugat.
Ning Rongrong meluncur dari pelukan Bone Douluo dan berlari ke depan Sword Douluo. Kali ini tanpa perlu perintah Ning Fengzhi, dia langsung bersujud di depan Sword Douluo dengan air mata mengalir deras. "Kakek Pedang, Rong Rong salah. Hukumlah Rong Rong."
Melihat ketakutan dan penyesalan di mata putrinya, Ning Fengzhi terkejut. Dalam ingatannya, putri kecilnya yang nakal seperti penyihir kecil ini tak pernah mengakui kesalahan. Ternyata kunjungan ke Akademi Shrek tidak sia-sia.
Pada saat ini, Sword Douluo telah pulih. Racun sisa telah dikeluarkan sepenuhnya melalui muntahan racun sebelumnya. Dengan sigap dia merangkul Ning Rongrong di hadapannya.
